Anda di halaman 1dari 63

Imunisasi TT pada ibu hamil penting untuk mencegah kejadian tetanus neonatorum pada bayi yg akan dilahirkan.

Di Indonesia, pada tahun 2011, didapatkan 69 kasus bayi mati akibat tetanus neonatorum dari 114 kasus. Angka kematian bayi ini memberi dampak terhadap ukuran keberhasilan pembagunan kesehatan. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif cross sectional dgn uji statistik analitik non parametrik chi-square dan Kolmogorov-Smirnov. Data diambil dari ibu hamil yg berobat ke Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dengan kuesioner yang sudah diuji coba sebelumnya. Sampel didapatkan 86 orang dengan cara consecutive sampling.

Didapatkan sebaran imunisasi TT 90,7 % yg terdiri dari usia 20-30 thn 67,4%, tingkat pendidikan sedang 58,1%, ibu yg tidak bekerja 69,8%, jumlah paritas < 2 96,5%, tingkat pengetahuan ibu baik 72,1%, sumber informasi baik 54,7%, jumlah ANC baik 77,9%. Hasil didapatkan terdapat hubungan yg bermakna antara umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, tingkat pengetahuan ibu, dengan status imunisasi tetanus toksoid (p < 0,05). Kata kunci: tetanus toksoid, tetanus neonatorum, cross sectional, chi-square, consecutive sampling

UNICEF, 57 negara perlu mengeliminasi kejadian tetanus neonatorum (Indonesia) Target eliminasi : 1/1000 kelahiran WHO, UNFPA

Depkes RI 2011

jumlah kasus tetanus neonatorum di Indonesia 114 dgn angka kematian (CFR) 67% & 69 kasus meninggal dunia

survei Demografi & kesehatan

thn 2007 angka kematian bayi (IMR) Indonesia 34/1000 kelahiran hidup urutan ke 9 negara ASEAN

jangkauan imunisasi Tetanus Toksoid bagi ibu hamil masih jauh Ditjen PP dari harapan
& PL

Indonesia merupakan salah satu negara yang perlu mengeliminasi kejadian tetanus neonatorum Jumlah kasus tetanus neonatorum di Indonesia masih cukup tinggi Angka kematian bayi (IMR) di Indonesia tercatat menduduki urutan ke sembilan negara ASEAN Jangkauan imunisasi Tetanus Toksoid bagi ibu hamil masih jauh dari harapan

Mengetahui gambaran status imunisasi Tetanus Toksoid dan faktor-faktor yang berhubungan pada ibu hamil di Puskesmas Grogol Petamburan Januari 2013

Diketahuinya gambaran status imunisasi TT di PKM Grogol Petamburan

Diketahui hubungan status imunisasi TT dgn umur ibu hamil di PKM Grogol Petamburan

Diketahui hubungan status imunisasi TT dgn tingkat pendidikan ibu hamil di PKM Grogol Petamburan

Diketahui hubungan status imunisasi TT dgn pekerjaan ibu hamil di PKM Grogol Petamburan

Diketahui hubungan status imunisasi TT dgn tingkat pendapatan keluarga per bulan di PKM Grogol Petamburan

Diketahui hubungan status imunisasi Tetanus Toksoid dengan tingkat paritas ibu hamil bulan di Puskesmas Grogol Petamburan Diketahui hubungan status imunisasi TT dgn tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai imunisasi TT di Puskesmas Grogol Petamburan Diketahui hubungan status imunisasi Tetanus Toksoid dengan sumber informasi imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Grogol Petamburan Diketahui hubungan status imunisasi Tetanus Toksoid dengan jumlah kunjungan ANC di Puskesmas Grogol Petamburan

Peneliti
Menerapkan & mengembangkan ilmu pengetahuan yg telah diperoeh saat kuliah dan membandingkannya. Memperoleh pengalaman belajar dgn pengetahuan dalam melakukan penelitian. Melatih kemampuan dalam berkomunikasi dgn masyarakat. Mengembangkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam bidang penelitian. Mendapat masukan mengenai gambaran status imunisasi TT dan faktor-faktor yg mempengaruhinya di PKM Grogol Petamburan. Melatih kerja sama dalam tim.

Mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, pengabdian kepada masyarakat dan peneliti. Mewujudkan Perguruan Tinggi UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran serta fungsinya dibidang kesehatan. Mengenalkan Fakultas Kedokteran UKRIDA kepada masyarakat.

Sebagai masukan berupa hasil penelitian, dan saran yg diharapkan dapat mencapai umpan balik positif bagi ibu hamil di Puskesmas Grogol Petamburan dalam upaya pencegahan tetanus neonatorum. Sebagai bahan masukan dalam melakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatan tercapainya sasaran imunisasi tetanus toksoid pada semua ibu hamil di Puskesmas Grogol Petamburan.

Semua ibu hamil trimester ketiga yang datang berobat ke Puskesmas Grogol Petamburan pada tanggal 06 - 08 februari 2013.

Imunisasi

imun : kebal / resisten.

Suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia, untuk mencegah penyakit

Pemberian imunisasi kepada ibu hamil Pencegahan terhadap penyakit tetanus neonatorum. Pelaksanaan kegiatan imunisasi TT ibu hamil terdiri dari : - Kegiatan imunisasi rutin - Kegiatan imunisasi tambahan

Imunisasi rutin : kegiatan imunisasi, rutin dan terus-menerus, pelaksanaannya dilakukan di dalam gedung (Puskesmas) dan di luar gedung (Posyandu). Imunisasi tambahan : kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan/evaluasi.

Untuk ibu hamil : selama waktu kehamilan diberikan dua kali imunisasi TT dengan selang waktu minimal empat minggu.

Standar tenaga pelaksana di tingkat Puskesmas adalah petugas imunisasi dan pelaksana cold chain. Petugas imunisasi : tenaga perawat/bidan yang telah mengikuti pelatihan, yang tugasnya memberikan pelayanan imunisasi dan penyuluhan. Pelaksana cold chain : tenaga yang berpendidikan min. SMA atau SMK yang telah mengikuti pelatihan cold chain, tugasnya mengelola vaksin

Vaksin Tetanus Toxoid (TT) : vaksin yang mengandung toksin tetanus yang telah dilemahkan dan terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Vaksin TT : u/ mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dan ibu bayi, dengan mengimunisasi Wanita Usia Subur (WUS) atau ibu hamil.

Toksin tetanus yang dilemahkan


Antitoksin spesifik IgG Aliran darah & ekstravaskular Antitoksin menetralisasi toksin Melewati plasenta masuk ke janin/fetus

Tetanus Neonatorum (TN) adalah infeksi akut : - Disebabkan oleh kuman Clostridium Tetani - Masuk tubuh bayi baru lahir melalui tali pusat yang kurang terawat, dan - Terjadi pada bayi sejak lahir sampai umur 28 hari.

Penularan TN : akibat infeksi pada luka di pusar perut bayi, bekas pemotongan tali pusat dengan menggunakan alat yang terkontaminasi.

Bayi baru lahir (neonatus) sampai umur kurang dari 28 hari, dengan gejala : Sulit membuka mulut mencucu otot pernafasan kejang kejang-kejang +.

Untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir : imunisasi aktif dengan vaksin toksoid tetanus pada ibu hamil menjelang kelahiran bayi.

Hasil penelitian Purwanto (2002) : menyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan status imunisasi TT (p value =0,002). Rata-rata umur ibu hamil yang memiliki status imunisasi lengkap : 25 tahun; ibu yang memiliki status imunisasi TT tidak lengkap rata-rata umurnya : 27 tahun.

Hasil penelitian Wahrunsyah (2000), sebagian besar pada ibu yang berpendidikan rendah (SLTP ke bawah) pernah mendapat imunisasi tetanus toksoid yaitu sebanyak 59,6%. Secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan imunisasi.

Dari hasil penelitian Syahrul, Fariani (2000), sebesar 61% ibu hamil berpendapatan 1-2 UMR per bulan atau kurang.
Setelah dilakukan uji statistik Chi-Square, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat penghasilan dengan pernahnya seorang ibu hamil mendapatkan imunisasi tetanus.

Dari hasil penelitian Syahrul, Fariani (2000), diperoleh tingkat


pengetahuan ibu tentang imunisasi TT yaitu 73% baik, 23% sedang dan 4% kurang, yang pernah mendapat imunisasi

tetanus toksoid.

Dari hasil analisis analitik (Chi-Square) : faktor yang memiliki hubungan dengan status imunisasi TT ibu hamil hanya faktor pengetahuan ibu (p = 0,00249). Menurut penelitian Wahrunsyah (2000) : 78,8% ibu yang memiliki pengetahuan baik, pernah mendapat imunisasi tetanus toksoid.

Hasil penelitian Wahrunsyah (2000) : sebesar 51,1% ibu hamil pernah mendapat informasi mengenai pentingnya imunisasi tetanus toksoid. Setelah dilakukan uji Chi-Square diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan bermakna antara seorang ibu hamil pernah mendapat imunisasi tetanus dengan sumber informasi mengenai imunisasi tetanus

Hasil penelitian Wahrunsyah (2000) : 78,9% ibu dengan jumlah kunjungan ANC yang baik (rutin sebanyak 4 kali selama kehamilan) pernah mendapat imunisasi tetanus toksoid. Setelah dilakukan uji Chi-Square, ada hubungan yang bermakna antara jumlah kunjungan ANC dengan pernahnya seorang ibu hamil mendapat imunisasi tetanus toksoid.

Hasil Penelitian Notoatmodjo (2005) menyatakan bahwa berdasarkan uji statistik, tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara pekerjaan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil (p value = 1,000). Responden yang bekerja atau tidak bekerja tidak mempengaruhi peluang atau keinginan responden untuk menerima atau melakukan imunisasi TT saat kehamilan.

Berdasarkan hasil penelitian Wahrunsyah (2000) dengan uji statistik : ada hubungan yang bermakna antara gravida dengan status imunisasi TT pada ibu hamil (p value = 0,004). Pada penelitian ini, ibu primigravida memiliki peluang 3,161x untuk mendapat status imunisasi TT lengkap.

Desain Penelitian

studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional

Tempat dan waktu


Populasi

Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat bulan januari sampai februari 2013 Seluruh ibu hamil trimester 3 yg datang ke puskesmas, Kecamatan Grogol Petamburan, 6-8 feb 2013

Kriteria inklusi
Bumil trimester 3 yg datang ke Puskesmas Kec. Gropet periode 68 februari 2013

Kriteria eksklusi
Bumil trimester 3 yg tdk datang ke Puskesmas Kec. Gropet periode 6-8 februari 2013

bersedia mengikuti penelitian

Bumil trimester tiga yg mempunyai anak berusia 17 tahun

Besar Sampel secara consecutive sampling selama periode waktu tanggal 06 08 februari 2013 86 orang
Teknik Pengambilan Sampel Consecutive Sampling

Menghubungi Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan yang menjadi daerah penelitian untuk melaporkan tujuan diadakannya penelitian di daerah tersebut. Melakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan. Melakukan pengolahan, analisis, dan interpretasi data Penulisan laporan penelitian. Pelaporan penelitian.

Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyajian Data Analisis Data Interpretasi data Pelaporan Data

Kuesioner Wawancara
proses editing, verifikasi, dan koding dianalisis dgn program komputer, SPSS.

tekstular & tabular. uji statistik Kolmogorov Smirnov one tailed univariat dan bivariat (Kolmogorov Smirnov) Laporan penelitian dipresentasikan kepada staf pengajar IKK FK UKRIDA

Ibu Hamil
wanita yang sedang mengandung dalam usia kehamilan diatas 27 minggu yang datang ke puskesmas kelurahan wijaya kusuma, kecamatan Grogol Petamburan.

Usia Ibu
adalah lamanya hidup seorang ibu sejak dilahirkan sampai saat penelitian dilakukan. Bila terdapat kelebihan usia kurang dari enam bulan dibulatkan ke bawah dan bila terdapat kelebihan usia lebih atau sama dengan enam bulan dibulatkan ke atas

Pendidikan Ibu
jenjang pendidikan formal dari suatu institusi tertentu yang mencakup tingkat pendidikan

Pekerjaan
profesi atau kegiatan rutin yg dilakukan subjek sehari2 di luar lingkungan rumah dalam upaya mendapatkan imbalan uang atau materi untuk pemenuhan kebutuhan hidup keluarga,

Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan yang diperoleh sebagai hasil bekerja suami dan ibu hamil, tidak termasuk penghasilan anak.

Paritas
jumlah kehamilan yang dilahirkan atau jumlah anak yang dimiliki baik dari hasil perkawinan sekarang atau sebelumnya

Pengetahuan ibu
segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil perihal vaksin tetanus toksoid

Sumber informasi
segala media yang menjadi sumber pengetahuan mengenai imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil

Kunjungan ANC
kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil selama periode antenatal. Setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal.

Variabel Status Imunisasi Lengkap Tidak Lengkap

Frekuensi 78 8

Persentase (%) 90,7 9,3

Total

86

100

Variabel Umur < 20 tahun 20 30 tahun > 30 tahun

Frekuensi 15 58 13

Persentase (%) 17,4 67,4 15,1

Pendidikan

Rendah Sedang Tinggi


Bekerja Kadang bekerja Tidak bekerja < 1 UMR 1-2 UMR > 2 UMR 2 25 >5 Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik

24 50 12
9 17 60 81 5 0 3 83 0 8 16 62 11 28 47 10 9 67

27,9 58,1 14,0


10,5 19,8 69,8 94,2 5,8 0 3,5 96,5 0 9,3 18,6 72,1 12,8 32,6 54,7 11,6 10,5 77,9

Pekerjaan

Pendapatan

Paritas

Pengetahuan

Sumber Informasi

Kunjungan ANC

Status Imunisasi TT
Variabel Lengkap < 20 tahun 20 30 tahun > 30 tahun Pendidikan Rendah Sedang Tinggi Pekerjaan Bekerja Kadang bekerja Tidak bekerja Pendapatan < 1 UMR 1-2 UMR > 2 UMR Paritas 2 2 -5 >5 Pengetahuan Kurang Cukup Baik Sumber Kurang Informasi Cukup Baik Kunjungan Kurang ANC Cukup Baik Umur 13 52 13 20 47 11 8 15 55 75 3 0 75 3 0 5 14 59 10 23 45 5 8 65 Tidak Lengkap 0 6 2 4 3 1 1 2 5 6 2 0 8 0 0 3 2 3 1 5 2 5 1 2 Total Uji p Ho

13 58 15 24 50 12 9 17 60 81 5 0 83 3 0 8 16 62 11 28 47 10 9 67

KS=0,172

< 0,05

diterima

KS=0,424

< 0,05

diterima

KS=0,136

< 0,05

diterima

KS=0,707

< 0,05

diterima

KS=0,163

< 0,05

diterima

KS=0,666

< 0,05

diterima

KS=0,682

< 0,05

diterima

KS=1,10

< 0,05

diterima

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara usia ibu hamil trimester 3 dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,172 p> 0,05 H0 diterima Sesuai dengan penelitian Purwanto (2002): ada hubungan antara umur dengan status imunisasi Menurut Hurlock (1998), semakin cukup umur, tingkat kematangan semakin baik sehingga seseorang mampu mengambil keputusan untuk manfaat diri.

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu hamil trimester 3 dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,424 p> 0,05 H0 diterima Tidak sesuai dengan hasil penelitian Wahrunsyah (2000): tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan status imunisasi. Perbedaan ini diduga karena semakin lama mendapat pendidikan, semakin banyak pula pengetahuan tentang kesehatan.

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara pekerjaan ibu hamil trimester 3 dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,136 p> 0,05 H0 diterima Tidak sesuai dengan penelitian Notoatmodjo (2005): tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil. Perbedaan ini diduga karena perbedaan waktu luang untuk mendapatkan imunisasi TT di puskesmas tempat penelitian

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara pendapatan keluarga dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,707 p> 0,05 H0 diterima Sesuai dengan penelitian Syahrul, Fariani (2000): ada hubungan bermakna antara tingkat pendapatan dengan pernahnya seseorang ibu hamil mendapatkan imunisasi tetanus toksoid

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara jumlah paritas dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,163 p> 0,05 H0 diterima Sesuai penelitian Wahrunsyah (2000): ada hubungan bermakna antara gravida dengan status imunisasi pada ibu hamil

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,666 p> 0,05 H0 diterima Sesuai dengan penelitian Syahrul, Fariani (2000): tingkat pengetahuan yang meningkat diikuti peningkatan jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT Menurut penelitian Wahrunsyah (2000): mayoritas ibu hamil dengan pengetahuan baik, 78,8% mendapat imunisasi TT

= 0,05 H0 : Ada hubungan bermakna antara sumber informasi dengan status imunisasi tetanus toksoid Uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan KS=0,682 p> 0,05 H0 diterima Sesuai penelitian Wahrunsyah (2000): ada hubungan bermakna antara seorang ibu hamil yang pernah mendapat imunisasi dengan sumber informasi mengenai imunisasi TT. Ada hubungan langsung antara sumber informasi dengan pernahnya seorang ibu hamil mendapat imunisasi TT.

Sebaran ibu hamil trimester tiga yang pernah di imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas kecamatan Grogol Petamburan adalah sebanyak 90,7 % Sebagian besar ibu hamil trimester tiga berusia 20 30 tahun, yaitu sebesar 67,4 %. Sebagian besar ibu hamil trimester tiga mempunyai tingkat pendidikan sedang, yaitu 58,1 %. Sebagian besar ibu hamil trimester tiga tidak bekerja, yaitu 69,8%.

Sebagian besar ibu hamil trimester 3 berasal dari keluarga dengan pendapatan kurang dari 1 UMR, yaitu 94,2%. Sebagian besar ibu hamil trimester tiga, paritasnya < 2, yaitu sebesar 96,5 %. Sebagian besar ibu hamil trimester tiga memiliki tingkat pengetahuan yang baik, yaitu sebesar 72,1 %. Sumber informasi yang didapatkan ibu hamil trimester tiga terbanyak yaitu lebih dari lima sumber, yaitu sebesar 54,7 %. Sebagian besar ibu hamil trimester tiga mempunyai kunjungan ANC yang baik yaitu sebesar 77,9 %

Ada hubungan bermakna antara usia ibu, pendidikan


ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah paritas, tingkat pengetahuan, sumber informasi yang didapat dan jumlah kunjungan ANC dengan status imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil trimester

tiga.

Bagi Puskesmas, diharapkan agar dapat memberikan penyuluhan mengenai manfaat imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil dan detil pelaksanaan imunisasi tetanus toksoid selama kehamilan
Bagi Pemerintah daerah atau dinas Kesehatan Setempat, agar mengupayakan peningkatan cakupan imunisasi tetanus toksoid sampai angka 100 % , agar wilayah setempat bebas kejadian tetanus neonatorum. Dengan demikian kesehatan ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan dapat menjadi lebih baik.

Bagi peneliti, agar dapat mengaplikasikan keilmuan yang telah didapatkan kapan dan dimana saja untuk masyarakat, terutama tentang pentingnya pemberian imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai