Kategori Transportasi : 1. Pemindahan bahan bahan dan hasil hasil produksi dengan menggunakan alat angkut. 2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain
Kemampuan kapal semakin meningkat. Kapal yang digerakkan dengan mesin uap beroperasi pada abad ke18 menggantikan kapal layar. Kemudian kapal bermesin motor dioperasikan pada tahun 1950, dan kapal bertenaga nuklir pada tahun 1960, tetapi tidak dapat dikembangkan karena biaya perawatan dan operasi sangat mahal.
Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Pembangunan ekonomi membutuhkan jasa angkutan yang cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi dari suatu negara
Transportasi laut berperan dalam usaha mencapai tujuan pengembangan ekonomi dan non ekonomi.
Tujuan perkembangan ekonomi adalah : Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata antar penduduk, bidangbidang usaha dan daerah daerah. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah. Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta mensuplay pasaran dalam negeri. menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Heterogenitas kondisi bumi. Kemajuan teknologi/modernisasi Terjadinya pengembangan bidang bidang yang berhubungan dengan kegiatan industri. Sarana transportasi memungkinkan suatu negara memerankan peranannya baik secara politis (mencerminkan kekuatan) maupun militer (melakukan kontrol ke berbagai wilayah) di suatu kawasan. Adanya interaksi sosial dari berbagai tempat.
2.
3.
4.
5.
Kondisi ekonomi nasional/internasional (World Economy) Pola Perdagangan yang Memanfaatkan Angkutan Laut (seaborne commodity trade) Jarak Rata Rata Angkutan Laut (Average Haul) Biaya Transportasi yang tersedia di pasar (Transport cost) Situasi politik (political event)
Aktivits transportasi laut dapat dikatakan membentuk pasar karena di dalamnya terdapat kegiatan transaksi yang berskala internasional. Pasar ini disebut shiping
market.
Aktivitas transportasi laut akan terjadi karena adanya sisi permintaan (demand) dan penyediaan jasa (supply) di bidang ini.
2.
3.
4.
5.
Kapasitas Angkutan Armada nasional/Regional/dunia ( world fleet) Kemampuan Produksi Galangan nasional/regional/dunia (shipbuilding output) Kebijakan Pembesituaan dan hilangnya Kapal (Scrapping And Losses) Kinerja dan Produktifitas Armada Pelayaran (Fleet Performance and Productivity) Kondisi Operasional Pelayaran (operating
environment)
KELAYAKAN KAPAL
Kapal laik laut berarti : Kapal layak untuk menghadapi berbagai resiko dan kejadian secara wajar dalam pelayaran Kapal layak untuk menerima muatan dan mengangkutnya serta melindungi keselamatan muatan dan ABK-nya Kapal tidak mencemari lingkungan
Bangunan kapal dan kondisi mesin dalam keadaan baik Nakhoda dan ABK yang berpengalaman dan bersertifikat Perlengkapan, store dan bunker, serta alat alat keamanan memadai dan memenuhi syarat Kapal tidak mencemari lingkungan
2.
Safety Of Life at Sea (SOLAS) Convention 1974/1978, yang membahas aspek keselamatan kapal, termasuk konstruksi, navigasi dan komunikasi. Marine Pollution Prevention (Marpol) Convention 1973/1978, membahas aspek perlindungan lingkungan perairan, khusus untuk pencegahan pencemaran yang asalnya dari kapal, alat apung dan usaha penanggulangannya.
MUATAN KAPAL
Muatan kapal dapat berupa :
sejenis (bulk cargo) campuran (general cargo) yang didinginkan (refrigerated cargo) hewan hidup (life stock)
BIRO KLASIFIKASI
Biro KLasifikasi mengawasi kekuatan dan kelayakan kapal yang hendak diasuransikan. Biro Klasifikasi adalah badan yang mengawasi kapal kapal agar kapal tersebut dalam konstruksi dan operasinya dapat memenuhi syarat dan standar kelayakan laut dan keamanan kapal.
Biro Klasifikasi juga memberikan informasi yang dibutuhkan tentang kapal terhadap pemilik kapal, kalangan perdagangan, asuransi dan sebagainya.
Kapasitas angkutan per unit satu jenis alat angkutan harus memperhatikan analisis biaya dan penghasilan transportasi
Struktur biaya suatu perusahaan jasa angkutan tergantung dari kapasitas angkutan dan kecepatan alat angkutan yng digunakan, serta penyesuaian terhadap besar arus angkutan yang berlaku, termasuk manjemen perusahaan untuk mengatur jalannya penggunaan kapasitas kapal.
Jumlah biaya jasa angkutan tergantung pada : Jarak dalam ukuran ton-kilometer Tingkat penggunaan kapasitas angkutan dalam ukuran waktu Sifat khusus dari muatan.
Jenis kapal yang efisien penggunaannya adalah : Kapal yang mengangkut barang terurai (bulk cargo), yaitu barang angkutan yang besar dan volumenya besar tetapi mudah bongkar muatnya. Kapal yang mengangkut barang barang yang tidak begitu tinggi nilainya untuk jarak yang
Operasi kapal memilki tiga fase yang khas ; masing masing dengan biaya yang khusus. Fase tersebut adalah (1) waktu kapal berada di pelabuhan untuk melakukan bongkar muat, (2) waktu manuver untuk bersandar pada dermaga atau untuk lepas dari dermaga dan di pelabuhan (3) waktu berlayar antar pelabuhan.
Penerapan teori economic of scale Meningktkan produktivitas bongkar Muat (B/M) Penggunaan ruang muat yang seefektif mungkin.
FREIGHT Uang tambang (freigh) adalah uang yang diminta oleh perusahaan pelayaran untuk konpensasi biaya atas jasa mengangkut barang
Istilah-istilah freight : 1. Advance Freight adalah uang tambang yang diminta dimuka 2. Freigt Collect/Destination Freight adalah uang tambang yang dibayar bilamana muatan akan diserahkan
3. Dead freight, adalah ganti rugi atas kurangnya jumlah barang yang dikirimkan dari yang tercantum dalam kontrak, sehingga perusahaan pelayaran menuntut pembayaran atas ruang kapal yang tidak jadi terpakai. 4. Back freight, terjadi kalau barang yang diangkut tidak jadi diturunkan dipelabuhan tujuan, sehingga muatan tersebut terpaksa diangkut kembali ke pelabuhan asal. 5. Freight All Kinds (FAK) adalah uang tambang atau tarif yang besarnya sama, yang dikenakan untuk setiap peti kemas yang diangkut, dan biasanya untuk jarak yang dekat.
SISTEM TARIF
1. Based Rate adalah tarif yang berlaku antara pelabuhan utama (base port) yang
disinggahi secara langsung. 2. Class Rate adalah tarif yang dikenakan pada barang yang mempunyai sifat dan jenis yang sama dan dikelompokkan dalam satu kelas. 3. Commodity Rate adalah tarif yang dikenakan untuk setiap jenis atau komoditi barang mempunyai tarif tersendiri.
harga barang per ton/M3. 5. Lump Sump Freigt adalah freight yang dihitung berdasarkan satu unit atau sejumlah unit tertentu. 6. Ad valorem adalah freight yang dihitung berdasarkan presentase tertentu atas harga barang, yang berkisar antara 2% atau 3%. 7. Minimum Freight adalah freight minimum yang harus dibayar per B/L oleh pemilik barang.
3. Tarif Pemakaian Fasilitas Pelabuhan Tarif ini terdiri dari sewa gudang (warehousing) dan sewa tempat penumpukan dan fasilitas pelabuhan
4. Tarif Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Tarif ini dihitung berdasarkan berat/ton barang, dimana pengurusan dokumennya dilkukan oleh perusahaan EMKL.
CHARTERING
Dalam pengangkutan barang atau muatan, kita dapat melakukannya dengan cara menggunakan kapal sendiri atau menyewanya (chartering).
Cara menyewa kapal : 1. Bareboat/Demise Charter Kapal disewa sebagai badan kapal saja. Penyewa (charterer) menyediakan nakhoda serta ABK dan mengoperasikan kapal seolah miliknya. 2. Time Charter (T/C) Kapal dapat disewa, seolah olah suatu badan beroperasi dan dipakai untuk suatu waktu tertentu. Si penyewa (charterer) membayar uang sewa dan bunker serta kapal dioperasikan sesuai kemauan penyewa.
3. Voyage Charter
Kapal disewa untuk memuat barang antara tempat A dan B. pemilik kapal membayar semua biaya, kecuali biaya bongkar/muat dan stevedoring. Penyewa membayar uang tambang yang besarnya tergantung barang yang diangkut yang dinyatakan dalam jumlah ton 4. Consecutive Voyage Charter
Consecutive Voyage Charter atau disebut juga Contract of Affreighment (COA) adalah penyewa kapal untuk beberapa pelayaran (voyage)
secara berturut turut
PETI KEMAS (CONTAINER) Peti kemas adalah membungkus atau membawa muatan dalam peti peti yang sama dan membuat semua kendaraan dapat mengangkutnya sebagai satu kesatuan, baik berupa kapal, kereta api, truk atau angkutan lainnya, dan dapat membawa secara cepat, aman dan efisien.
Cepat dan ekonomis dalam penanganan muatan Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk barang barang kecil dan berharga Efisien Bisa digunakan angkutan door to door
Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar/muat peti kemas dan harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menumpuknya Jalan jalan yang ada harus disesuaikan untuk pengangkutan peti kemas Dapat terjadi kesetimbangan dalam perdagangan antar Negara bila suatu Negara tidak cukup persediaan peti kemasnya.
Unit Terminal Peti Kemas (UPTK) UPTK adalah terminal di pelabuhan yang khusus melayani peti kemas dengan sebuah lapangan (yard) yang luas dan diperkeras untuk bongkar/muat dan menumpuk peti kemas yang dibongkar atau yang akan di muat ke kapal.
2.
Container Yard (CY) adalah kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun peti kemas FCL yang akan di muat/bongkar dari kapal.
Full Container Load (FCL) 1. Barisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee. 2. Peti kemas diisi (stuffing) oleh shipper, dan peti kemas yang sudah diisi diserahkan di container yard pelabuhan muat. 3. Di pelabuhan bongkar, peti kemas diambil oleh consignee di container yard dan di unstuffing oleh consignee 4. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam peti kemas.
Less Than Container Load (LCL) 1. Peti kemas berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee. 2. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi (stuffing) di container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran. 3. Di pelabuhan bongkar, peti kemas di unstuffing di CFS oleh perusahaan pelayaran dan diserahkan ke beberapa consignee dalam keadaan breakbulk. 4. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang diangkut dalam peti kemas.
PELABUHAN
Menurut KM No. 26 tahun 1998, pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi..
JENIS PELABUHAN
1. Menurut alamnya, pelabuhan laut dibagi menjadi pelabuhan terbuka dan pelabuhan tertutup. 2. Menurut sasaran pelayanannya, jenis pelabuhan bisa dibagi menjadi pelabuhan umum dan pelabuhan khusus 3. Menurut lingkup pelayaran yang dilayani, jenis pelabuhan dibagi menjadi pelabuhan internasional, pelabuhan regional dan pelabuhan local.
4. Manurut kegiatan perdagangan luar negeri yang dilayani, jenis pelabuhan bisa dibagi menjadi pelabuhan impor dan pelabuhan ekspor. 5. Dari segi pembagian wilayah bea cukai, jenis pelabuhan dibagi menjadi custom port dan free
port
6. Dari segi kegiatan pelayarannya, pelabuhan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pelabuhan samudera, pelabuhan nusantara (pelabuhan interinsuler), dan pelabuhan pelayaran rakyat
Fungsi pelabuhan :
1.
2.
3. 4.
Pelayaran Internasional adalah hubungan satu Negara dengan Negara lainnya dengan kapal melalui perairan internasional.
Tramper
Aliansi adalah kerja sama antara dua buah perusahaan pelayaran yang difasilitasi yang dimiliki masing masing perusahaan.
Non vessel operating common carrier adalah perusahaan freight forwarder yang tidak
mempunyak kapal, akan tetapi mempergunakan petikemas dari perusahaan pelayaran yang ada.
Asuransi adalah suatu metode bagi pihak pihak yang menginginkan perlindungan dari berbagai bentuk bahaya, dengan memberikan konstribusi pada suatu dana bersama yang diorganisasikan oleh perusahaan asuransi untuk memberikan pembayaran penggantian kerugian yang mungkin terjadi.
JENIS ASURANSI : 1. Asuransi Kerangka Kapal 2. Asuransi Muatan Asuransi H&M menutupi kerugian terhadap kapal dan peralatannya, termasuk motor induk dan motor motor pembantu, alat bongkar muat, dan peralatan navigasi.
P&I Club merupakan asuransi bersama para pemilik/operator kapal untuk menutup resiko yang tidak dapat diasuransikan pada perusahaan asuransi
Fungsi transportasi laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas pelayanan jasa jasa transportasi laut. Dalam bidang operasi, meningkatkan produktivitas transportasi laut.
Unit Usaha Yang berhubungan Dengan Pelayaran : 1. Stefedoring 2. EMKL/Freight Forwarder 3. Warehousing 4. Lighterage