Anda di halaman 1dari 39

Ivan dosly purba (120114550) I wayan pasek adi parwita (120114537) Antonius yudha ()

ELEVATOR

Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik.

23 Maret 1857, lift Otis pertama dipasang di 488 Broadway di New York City. 1880, Lift listrik pertama dibuat oleh Werner von Siemens. Keamanan dan kecepatan lift listrik mengalami peningkatan drastis dibuat oleh Frank Sprague.

DEFINISI
Merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol.

Cara Kerja Lift


Naik dan turunnya lift diatur oleh peribangan antara car (kereta penumpang) dengan beban pengimbang, yaitu antara motor traksi lift yang ada di ruang mesin bekerja sesuai dengan sentuhan tombol-tombol di pintu lift melalui panel control.

Perbedaan
Tanpa Gear (Gearless) Untuk ketinggian tidak terbatas Lebih cepat Lebih halus Sedikit pemeliharaan Lebih awet Sumber listrik AC

Dengan Gear (Geared) Secara umum lebih murah Kebalikan tanpa gear Sumber listrik AC dan DC

Jenis Elevator
jenis lift berdasarkan cara kerjanya: a. Traction Elevators b. Hydraulic Elevator c. Paternoster jenis lift berdasarkan pemakainanny : a. Passenger Elevator (Lif penumpang) b. Dumb Waiter ( Lif Barang) c. Service Elevator ( LifServis)

Traction Elevator
Peletakan mesin berada di atas ruang luncur (pent-house room machine) atau di samping ruang luncur (basement room machine) Sangkar ditarik oleh tali baja ke ruang mesin melalui alur katrol (sheave). Berat sangkar diseimbangkan dengan bandul penyeimbang (counterweight). Gesekan antara tali dan pulley katrol menghasilkan traksi sehingga jenis ini dinamakan traksi lift.

Hydraulic Elevator
Prinsip kerja dongkrak hidrolik (hukum Pascal) Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama rata Menggunakan prinsip hidrolik untuk menekan yang ada di atas tanah piston ada di dalam tanah untuk menaikkan dan menurunkan sangkar. Untaian hidrolika menggunakan kombinasi tali dan kekuatan hidrolik untuk menaikkan dan menurunkan sangkar. Sistem ini mulai ditinggalkan sejak pertengahan tahun1800

PATERNOSTER ELEVATOR

Paternoster terkenal pada abad ke 20 di Eropa dikarenakan dapat mengangkut orang dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Bentuknya yang menyerupai lift dan sistem kerjanya yang berputar terus menerus seperti escalator menggabungkan keunggulan keduanya. Setiap kabinnya dapat membawa 2 orang dengan kecepatan 0,3 m / s (18 mpm) tanpa harus berhenti menunggu orang keluar / masuk.

Elevator menurut fungsinya

Passenger Elevator
Khusus untuk mengangkut manusia saja. kapasitasnya berkisar antara 450kg s/d 1600kg.

Persyaratan lift penumpang/ orang :


1. Berangkat dan berhenti secara halus 2. Waktu menunggu tidak boleh terlalu lama 3. Dilengkapi dengan pintu / lubang darurat di atas 4. Dilengkapi dengan emergency lighting 5. Kecepatan yang di sarankan :

Jumlah lantai
4 10 11 -15 16 20 21- 50 >50

Kecepatan ( m / m )
60 150 150 210 210 240 240 360 360 450

Dumb Waiter/Elevator Servis


Fungsinya untuk pelayanan, misalnya di hotel. elevator service bisa untuk pengangkutan manusia dan barang.

Service Elevator
Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayanpelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel.

untuk lift barang kecepatan umum 22,5 60 m / m

Jumlah lantai

Kecepatan ( m / m )

<3

30

45

45

>5

60

Rumah Lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu: Lift pit. Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer bebean penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air. Ruang luncur (hoistway). Merupakan tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu-pintu masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya bebean penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang. Ruang mesin. Merupakan tempat meletakkan mesin/motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta).

Elemen lift Ruang luncur (hoistway.well), konstruksi bangunan permanen dimana kereta lift dan bobot imbang bergerak naik turun. Lantai perhentian (landing floor). Lantai bagian bawah dari raang luncur yang dimulai dari lantai perhentian terbawah. Mesin lift (elevator machine). Kesatuan bagian dari lift yang merupakan pesawat penggerak kereta lift yang meliputi motor roda gigi (jika ada), rem, dan roda control penarik (traction sheave). Pintu dorong (sliding door). Satu atau dua daun pintu, membuka dengan cara di dorong, dan dapat pula dilengkapi dengan alat (pegas) penutup pintu (door closer). Operator pintu (door operator). Alat peggerak menutup dan mebuka pintu dengan tenaga listrik, baik secara otomatik maupun dengan menggunakan sakelar.

1.Rangka 2.Ruangpenumpang( Car-Llift) 3.BoxController 4.MotorUtama 5.CarCall 6.HallCall 7.Pulley 8.CounterWeight 9. Rail 10. Penggulung 11. Gear Penggulung

Waktu menunggu ( interval ,waiting time )

yaitu perjalanan pelayanan lift dari lantai dasar ke lantai-lantai diatasnya dan kembali ke lantai dasar atau disebut lalu lintas antar lantai. Lamanya waktu menunggu tergantung :
banyaknya lift

kapasitas penumpang lift. fungsi gedung


Jenis bangunan Kantor/rumah sakit Apartemen Hotel Asrama Kampus WT (detik) 25-45 50-70 40-70 60-80 40-60

Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift ( W=T/N)

Round trip time/ Waktu perjalanan bolak balik (T)


Perhitungan dari awal orang masuk lif sampai ke tujuan waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari : - Pintu lift membuka di lantai dasar: 2 detik - Penumpang memasuki lift di lantai dasar memerlukan waktu: 1,5 detik/orang x kapasitas kereta - Pintu lift menutup kembali: 2 detik - Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat : (n - 1) x 2 detik. - Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai : 1,5 detik/orang x (n -1) - Pintu lift menutup kembali kembali disetiap lantai (n 2 ) x 2 detik - Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone : 2 (n 1 )h detik S - Pintu lift membuka di lantai dasar : 2 detik

Kecepatan dan Berat Lift


Dalam peraturan bangunan khusunya untuk lift, ketepatan berangkat dan berhentinya lift harus tanpa sentakan yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat akan menentukan kenikmatan dalam menggunakan lift.
Untuk 4 s.d. 10 lantai, kecepatan 60 150 m/menit. Untuk 10 s.d. 15 lantai, kecepatan 180 210 m/menit. Untuk 15 s.d. 20 lantai, kecepatan 210 240 m/menit. Untuk 20 s.d. 50 lantai, kecepatan 270 360 m/menit. Untuk rumah sakit, kecepatan 150 210 m.menit.

Ukuran berat tergantung dari besar dan jumlah penumpang yang dapat di tampung :
4 orang berat 320 kg 8 orang berat 630 kg 13 orang berat 1000 kg dan seterusnya.

Tabel-tabel yg diperlukan:

Persentase beban puncak lift:


Jenis bangunan % x penghuni bangunan Perkiraan penghuni bangunan (m2 lantai netto/org)

KANTOR

4 3 5

N= 2an APARTEMEN
HOTEL 3m

TP

3 5

(200a + n TP)

Tabel-tabel yg diperlukan:

Rekomendasi kecepatan lift:


lantai kecil menengah besar Lift barang

Kantor 2-5 1,25 N = 2an 5-10 2 TP 10-15 3m (200a 2 + n TP) 15-25 2,5 25-35 35-45 45-60 > 60 -

1,5 2 2 2 2,5 2,5 3,5 45 56 67

2 2,5 2,5 3,5 3,5 5 6 78 9

1 1,5 2 2,5 2,5 3,5 4 4

Tabel-tabel yg diperlukan:

Rekomendasi kecepatan lift:


lantai kecil menengah besar Lift barang

Hotel 2-6 0,5 1,5 N = 2an TP 6-12 1 2,5 12-20 3m (200a 2 2,5 + n TP) 20-25 2,5 3,5 25-30 3,5 4 30-40 3,5 5 40-50 56

1 1,5 2 2,5 2,5 3,5 4

Tabel-tabel yg diperlukan:

Rekomendasi kapasitas lift:


tipe kecil menengah besar 23-28 23 28 23 20 28 Lift barang 282828 28

Kantor 17-20 20-23 Parkir 17 20 N= 2an Komersial 23 TP 23 Hotel 20 + n TP) 23 3m (200a Apartemen 12-17 17 Rumah sakit 12 20

Interval Time/ Waktu Tunggu (WT)


Waktu Tunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift. WT = T N Jumlah Lif Waktu menunggu juga sangat variabel tergantung jenis gedung, seperti contoh berikut:
Perkantoran Flat Hotel Asrama 25 45 detik 50 120 detik 40 70 detik 60 80 detik

Waktu menunggu minimum sama dengan waktu pengosongan lift yaitu Kapasitas lift x 1,5 detik/penumpang.

Handling Capacity/ Daya angkut (HC)


Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekwensi pemuatannya. Standard daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush hour). Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah : HC = 5 x 60 x m WT m = kapasitas lift (75kg/orang)

Contoh Soal : Perhitungan Kebutuhan Lift Dalam 1 Zone

PENYELESAIAN :

Jadi, jumlah lift untuk melayani suatu bangunan umum 10 lantai dengan luas lantai 1.500 m2/lantai = 4 buah lift dengan kapasitas lift 13 orang dan kecepatan lift (s) = 150 m/menit =2,5 m/detik

Perhitungan Kasus
Menghitung jumlah lift Diketahui : a = 625 m2 Jawab : n = 7 lantai N= 2anTP RT = 270 detik 3m(200a+nTP) P = 5% populasi N = 2.625.7.270.0,05 m = 6 orang 3.6(200.5 + 7.270.0,05) a = 5 m2 N = 5,99 6 lift Populasi = 125 Ditanyakan: N dalam satu zone?

Perhitungan Kasus
Menghitung interval elevator (untuk mengecek waktu tunggu yang ideal)
Diketahui: RT: 270 detik N: 2 lift Ditanyakan: I? Jawab: I= RT N = 270 2 = 135

Cek pada tabel 3, Hal 61 Hotel 1st quality 40-60 Inteval 135 detik tidak memenuhi standar

Sky Lobby
Sky lobby digunakan untuk tempat transver dari zona yang lebih rendah ke zona diatasnya, tempat berkumpul sementara dalam keadaan daruarat, dan kebutuhan lainnya seperti ruang mekanikal.

Contoh sky lobby

Panoramic elevator
Panoramic lift atau seing disebut juga lift kapsul (observation elevator) adalah jenis lift penumpang yang mana sebagian besar pada dindingnya atau pintunya dilengkapi dengan kaca agar tembus pandang keluar untuk melihat pemandangan. Umumnya digunakan untuk pertokoan, hotel, apartemen, mall dll. yang memiliki pemandangan yang bagus. Elevator panorama memberikan penumpang dengan suasana pemandangan terbuka dari bangunan atau lanskap kota melalui dinding kaca lift yang transparan

Grazie.......

Anda mungkin juga menyukai