Anda di halaman 1dari 15

Pengertian

Perdarahan di luar haid adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan itu tampak terpisah dan dapat dibedakan dari haid. Ada dua jenis perdarahan di luar haid yaitu metroragia dan menometroragia (Prawirohardjo, 2009 : 223)

Pada kelainan anatomis terjadi perdarahan karena adanya gangguan pada alat-alat kelamin diantaranya pada mulut rahim (keganasan, perlukaan, atau polip). Pada badan rahim (mioma uteri, polip pada lapisan dalam rahim, keguguran, penyakit trofoblast, atau keganasan. Sedangkan pada saluran telur kelainan dapat berupa kehamilan tuba (di luar kandungan), radang saluran telur, atau tumor tuba sampai keganasan tuba (Manuaba, 2009 : 58)

Perdarahan di Luar Haid Karena Trauma


Trauma adalah dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian medis. Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari jaringan. Sedangkan dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Artinya orang yang sehat, tibatiba terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau benda yang dapat menimbulkan kecederaan.

Perlukaan Akibat Koitus


Perlukaan yang terjadi akibat koitus pertama ialah robeknya selapit hymen. Robekan selaput hymen biasanya terjadi pada dinding belakang dan menimbulkan perdarahan sedikit, yang kemudian akan berhenti secara spontan. Akan tetapi -walaupun jarangperdarahan bisa demikian banyaknya, sehingga diperlukan pertolongan dokter untuk menghentikannya.

Pada keadaan-keadaan tertentu perlukaan akibat koitus dapat lebih berat. Koitus yang dilakukan secara kasar dan keras, misalnya oleh laki-laki yang menderita psikopatia seksualis atau yang sedang mabuk, akan menimbulkan perlukaanperlukaan vulva dan vagina yang luas dengan perdarahan banyak. Lebih-lebih bila wanita menolak untuk melakukan hubungan seksual. Penolakan itu di sertai adduksi pada kedua paha, lordose lumbal, dan ketegangan pada otot-otot pelvis. Dalam keadaan demikian koitus hanya mungkin dilakukan bila pihak laki-laki memaksanya dengan kasar dan kekerasan. Factor predisposisi dari pihak wanita untuk mengalami trauma pada koitus adalah hypoplasia genitalis , penyampitan introitus vagina, vagina ytang kaku dan hymen yang tebal. Tidak adanya pengalaman, sedang mabuk, memiliki penis yang besar merupakan faktor-faktor dari pihak laki-laki yang memudahklan terjadinya trauma pada wkatu koitus.

Robekan forniks posterior vagina dapat merupakan perlukaan yang tidak jarang terjadi. Apabila wanita mengalami orgasme ketika koitus, bisa terjadi kenaikan tekanan intra-abdominal, sehingga kavum Douglasi menonjol. Tekanan penis yang berulang pada kavum Douglasi ytang menonjol ini dapat menyebabkan perlukaan pada forniks posterior. Pada wanita yang telah mengalami histerektomo total, vagina bagian atas menjadi kaku ddan pendek, sehingga lebih mudah terjadi perlukaan pada forniks posterior waktu koitus. Faktorfaktor yang memberi predisposisi terhadap perlukaan di forniks posterior karena koitus ialah kala nifas dan masa pascamenoupause. Perlukaan akibat koitus di forniks posterior umumnya melintang; perlukaan tersebut, walaupun jarang, dapat menembus kavum douglasi, sehingga usus-usus hgalus bisa keluar. Bahwa perdarahan-perdarahan terjadi segera setelah koitus, dan dengan pemeriksaan inspekulo. Pada pemeriksaan segera tampak tempat, bentuk, dan besarnya luka. Karena ada kemungkinan terputusnya pembuluh-pembuluh darah arterial, penjahitan luka harus dilakuakn dengan teliti.

Perlukaan Akibat Trauma Aksidental


Letak jalan lahir yang terlindung menjadi sebab tidak seberapa seringnya terjadi perlukaan langsung. Perlukaan langsung pada alat genital terjadi akibat patah tulang panggul, atau akibat jatuh duduk dengan genitalia eksterna kena suatu benda. Hematoma Bentuk perlukaan yang paling sering terjadi ialah hematoma pada vulva. Hematoma dapat mula-mula berukuran kecil untuk kemudian bisa menjadi cepat membesar. Terdapatnya hematoma yang tampak kecil dari luar belum berarti bahwa bekuan darah di dalamnya sedikit. Perdarahan dapat menjalar sekitar vagina dan mengumpul di dalam ligamentum latum. Bila banyak darah terkumpul dalam hematoma, dapat timbul gejala syok dan anemia. Kulit permukaan hematoma berwarna kebiru-biruan, mengkilat, tipis, dan mudah robek.

Penanganan hematoma tergantung dari besarnya hematoma itu. Bila hematoma kecil, cukup diberi analgetika, sambil diobservasi apakah hematoma tidak bertambah besar. Tetapi, jika hematoma besar, hendaknya segera dibuka, dan dilakukan pengeluaran bekuan-bekuan darah. Perdarahan arterial yang ada harus segera dihentikan dengan mengikat pembuluh darah yang terputus. Selanjutnya dilakukan tamponade pada ruang luka yang sebelumnya darah diisi oleh bekuan darah.

Perlukaan Perlukaan pada vagina dan vulva terjadi bila alat-alat tersebut terkena benda secara langsung. Kadangkadang perlukaan ini dapat pula mengenai alat-alat sekitarnya, misalnya urethra, kandung kencing, rektum, atau kavum Dauglasi. Khusus bila dijumpai perlukaan yang multiple, perlu dipikirkan kemungkinan adanya benda-benda asing yang tertinggal di dalam luka. Penanganan ditujukan kepada memulihkan benda anatomik. Sebelumnya dilakukan pemeriksaan yang teliti, untuk mengetahui luas luka dan alat-alat yang terkena

Perlukaan Akibat Benda Asing


Seringkali penderita dengan psikopatia seksualis memasukkan benda-benda ke dalam vagina atau urethra. Benda asing ini tetap tinggal di vagina karena kelupaan, atau karena memang penderita sendiri tidak ingin mengeluarkannya. Pengaruh benda asing dalam vagina tergantung dari bentuk dan jenis benda itu. Benda-benda yang terbuat dari kain dengn cepat menimbulkan infeksi disertai leukore yang berbau. Pesarium yang dipasang untuk prolapsus uteri dapat pula menimbulkan iritasi dan perlukaan, apabila tidak beruang dikeluarkan dan dibersihkan. Pesarium yang terlalu lama di vagina dapat untuk sebagan terbenam dalam dinding vagina. Perlukaan pada vagina atau uterus bisa juga terjadi apabila digunakan benda untuk melakukan abortus provokatus. Karena benda tersebut tidak sucihama, bahaya terbesar selain perdarahan ialah infeksi septik dengan segala akibatnya.

Perlukaan Akibat Bahan Kimia


Perlukaan vulva dan vagina berupa lukaluka bakar disebabkan oleh: Pembilasan (douching) dengan cairan yang sangat panas. Kesalahan teknik dalam pemakaian elektrokauter. Bahan- bahan kimiawi.

STUDI KASUS
Seorang ibu bernama Ny.NS umur 25 tahun G1P0A0 datang ke Rumah Bersalin dengan keluhan mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual dimana ibu tidak sedang dalam siklus haid dan disertai dengan nyeri tekan pada daerah sympisis ibu.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu dengan Perdarahan di Luar Haid karena Trauma post koitus

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai