Anda di halaman 1dari 18

limfadenitis

Definisi
Limfadenitis adalah peradangan kelenjar getah bening (kelenjar limfe) regional dari lesi primer akibat adanya infeksi dari bagian tubuh yang lain. kelenjar getah bening (kelenjar limfe) termasuk dalam susunan retikuloendotel, yang tersebar di seluruh tubuh. Kelenjar ini mempunyai fungsi penting berupa barier atau filter terhadap kuman-kuman / bakteri-bakteri yang masuk kedalam tubuh dan barier pula untuk sel sel tumor ganas (kanker). Di samping itu bertugas pula membentuk selsel limfosit darah tepi.

etiologi
Streptococcus dan bakteri Staphylococcal adalah penyebab paling umum dari limfadenitis, meskipun virus, protozoa, rickettsiae, jamur, dan basil TB juga dapat menginfeksi kelenjar getah bening.

Gejala awal limfadenitis adalah pembengkakan kelenjar yang disebabkan oleh penumpukan cairan jaringan dan peningkatan jumlah sel darah putih akibat respon tubuh terhadap infeksi. Kehilangan nafsu makan, vehicles keringat, nadi cepat, dan kelemahan.

manifestasi
kelenjar getah bening yang terserang biasanya akan membesar dan jika diraba terasa lunak dan nyeri, selain itu gejala klinis yang timbul adalah demam, nyeri tekan, dan tanda radang. Kulit di atasnya terlihat merah dan terasa hangat, pembengkakan ini akan menyerupai daging tumbuh atau biasa disebut dengan tumor. Dan untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut merujuk pada penyakit limfadenitis maka perlu adanya pengangkatan jaringan untuk pemeriksaan di bawah mikroskop.

Ukuran: Normal bila diameter 0,5 cm (pada lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal). Nyeri tekan: Umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan. Konsistensi: Keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan. Penempelan: Beberapa Kelenjar Getah Bening yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis keganasan.

PATOFISIOLOGI
Kelenjar getah bening (KGB) adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya di daerah sub mandibular, ketiak atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat. Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke kelenjar getah bening sehingga dari lokasi kelenjar getah bening akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar.

PEMERIKSAAN PENUNJANG LIMFADENITIS


Hasil Laboratorium pada limfadenitis : Lekositosis biasanya tanpa perubahan. Pada akhirnya, kultur darah menjadi positif, umumnya spesies stafilokokus atau streptokokus. Pemeriksaan kultur dan sensitivitas pada eksudat luka atau pus dapat membantu pengobatan infeksi.

Pemeriksaan Mikrobiologi Pemeriksaan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan mikroskopis dan kultur. Spesimen untuk mikrobiologi dapat diperoleh dari sinus atau biopsi aspirasi. Dengan pemeriksaan ini kita dapat memastikan adanya mikroorganisme pada spesimen. Kultur (contoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi.

Ultrasonografi (USG) USG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan gambaran mikronodular. USG juga dapat dilakukan untuk membedakan penyebab pembesaran kelenjar (infeksi, metastatik, lymphoma, atau reaktif hiperplasia).
Biopsi Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik. Biopsi Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration Biopsy/ FNAB), adalah prosedur biopsi yang menggunakan jarum sangat tipis yang melekat pada jarum suntik untuk menarik (aspirasi) sejumlah kecil jaringan dari lesi abnormal. Sampel jaringan ini kemudian dilihat di bawah mikroskop. Biopsi kebanyakan dlakukan untuk mengetahui adanya kanker. Bagian apapun dari tubuh, seperti kulit, organ tubuh maupun benjolan dapat diperiksa.

CT Scan
CT Scan adalah mesin x-ray yang menggunakan komputer untuk mengambil gambar tubuh untuk mengetahui apa yang mungkin menyebabkan limfadenitis. CT scan dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan biopsi aspirasi kelenjar limfe intratoraks dan intraabdominal. CT Scan dapat mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan diameter 5 mm atau lebih.

PENATALAKSANAAN LIMFADENITIS
Limfadenitis adalah dengan mengeliminasi penyebab utama infeksi yang menyebabkan Limfadenitis. Limfadenitis biasanya ditangani dengan mengistirahatkan ekstremitas yang bersangkutan dan pemberitan antibiotic, penderita limdafenitis mungkin mengalami pernanahan sehingga memerlukan insisi dan penyaliran. Limfadenitis spesifik, misalnya oleh jamur atau tuberculosis, biasanya memerlukan biopsi atau biakan untuk menetapkan diagnosis.

Pengobatan sesuai gejala harus dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pengobatan gejala harus dimulai segera seperti pemberian: Analgesik (penghilang rasa sakit) untuk mengontrol nyeri Antipiretik dapat diberikan untuk menurunkan demam Antibiotik untuk mengobati setiap infeksi sedang sampai berat Obat anti inflamasi untuk mengurangi peradangan Kompres dingin untuk mengurangi peradangan dan nyeri Operasi mungkin diperlukan untuk mengeringkan abses

PENCEGAHAN LIMFADENITIS
Kesehatan umum yang baik dan kebersihan sangat membantu dalam pencegahan infeksi yang mendasari limfadenitis.

KOMPLIKASI LIMFADENITIS
Pembentukan abses
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati

Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah,yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.

Sepsis (septikemia atau keracunan darah) Sepsis adalah kondisi medis yang berpotensi berbahaya atau mengancam nyawa, yang ditemukan berhubungan dengan infeksi yang diketahui atau dicurigai. Fistula (terlihat dalam limfadenitis yang disebabkan oleh TBC) Limfadenitis tuberkulosa ini ditandai oleh pembesaran kelenjar getah bening, padat/keras, multiple dan dapat berkonglomerasi satu sama lain. Dapat pula sudah terjadi perkijuan seluruh kelenjar, sehingga kelenjar itu melunak seperti abses tetapi tidak nyeri. Apabila abses ini pecah ke kulit, lukanya sulit sembuh oleh karena keluar secara terus menerus sehingga seperti fistula. Fistula merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan immune system / daya tahan tubuh setiap individual.

PROGNOSIS
Prognosis untuk pemulihan adalah baik jika segera diobati dengan pengobatan yang tepat. Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat dikendalikan dalam tiga atau empat hari. Namun, dalam beberapa kasus mungkin diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan untuk pembengkakan menghilang, panjang pemulihan tergantung pada penyebab infeksi. Pengobatan yang tidak tuntas dapat menyebabkan resistensi dan septikemia.

DIAGNOSIS BANDING

1.Gondongan : pembesaran kelenjar parotitis akibat infeksi virus, sudut rahang bawah dapat menghilang karena bengkak 2. Kista duktus tiroglosus : berada di garis tengah dan bergerak dengan menelan 3. Kista dermoid : benjolan di garis tengah dapat padat atau berisi cairan 4. Hemangioma : kelainan pembuluh darah sehingga timbul benjolan berisi jalinan pembuluh darah, berwarna merah atau kebiruan.

Anda mungkin juga menyukai