Anda di halaman 1dari 32

Pedikulosis kapitis adalah suatu infeksi kulit dan rambut kepala

(Gandahusada, 2000)

ditemukan di seluruh dunia


(Gandahusada, 2000)

Pediculus humanus capitis (Gandahusada, 2000) kutu kepala atau head lice
(Gandahusada, 2000)

Prevalensi dan insidensi pedikulosis di Indonesia belum diketahui penyebarannya secara spesifik (Sutanto, 2004) berkurangnya kualitas tidur anak pada malam hari akibat rasa gatal, stigma sosial, rasa malu dan rendah diri (Soedarto, 2008)

LATAR BELAKANG

faktor resiko pedikulosis

Penegakan diagnosis pedikulosis

morfologi Pediculus humanus capitis

penatalaksanaan pedikulosis

edukasi pedikulosis

TUJUAN

Meningkatkan pengetahuan mengenai

faktor resiko pedikulus identifikasi morfologi pedikulus humanus capitis kebersihan diri dan penularan pedikulosis

Meningkatkan diagnosis pedikulosis keterampilan mahasiswa


penatalaksaan pedikulosis

MANFAAT

Ditemukan di seluruh dunia


Anak-anak > dewasa

3-12 tahun
Wanita > pria
EPIDEMIOLOGI

Filum : Arthropoda, Kelas : Insecta, Ordo : Phthiraptera, Subordo : Anoplura, Family : Pediculidae Species : Pediculus humanus var. capitis

ETIOLOGI

Telur kutu yang masih mempunyai operkulum

Telur kutu yang sudah tidak beroperkulum

Nimfa Kutu

Bentuk oval Umumnya berwarna putih Mempunyai operkulum

Bentuk oval Umumnya berwarna putih Tidak mempunyai operkulum

Bentuknya menyerupai kutu dewasa, namun dalam ukuran kecil

Kutu jantan

Kutu betina

ukuran > kecil dari kutu betina Alat kelamin berbentuk V Mempunyai aedeageus sengan

lebih besar dari kutu jantan Alat kelamin berbentuk V terbalik Terdapat dua penonjolan genital (gonopoda),

Faktor sosial-ekonomi Tingkat pengetahuan Higiene perorangan


Karakteristik individu Penggunaan sisir, topi, handuk, bantal, dan aksesoris rambut bersama Kepadatan tempat tinggal Faktor lingkungan

FAKTOR RESIKO

Gatal di kepala

Erosi

Ekskoriasi

Pustul

Abses

GAMBARAN KLINIS

inspeksi pada kulit kepala dan rambut, dengan menemukan kutu atau telur berwarna abu-abu berkilat. Kutu dan telur tersebut dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan mikroskop

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Non medikamentosa Menyisir rambut Kontrol keadaan sekitar

Medikamentosa Malathion Gamma benzen heksaklorida Benzil benzoat Pyrethril Permetrin Carbaryl Lindane

PENATALAKSANAAN

Edukasi masyarakat

Meningkatkan higeini perorangan


Memotong rambut atau menjaga kebersihan rambut Tidak menggunakan handuk, topi, aksesoris dan bantalbersama

PENCEGAHAN

Kamper
Sisir serit

Plastik

Alat

Mikroskop

Bahan
Cover glass

Object Glass

Pediculus humanus capitis

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

Telur Pediculus humanus capitis

Nimfa Pediculus humanus capitis

Pediculus humanus capitis Betina dan Jantan

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

No 1.

Faktor sosial-ekonomi
2.

Tingkat pengetahuan
3.

Higiene perorangan Karakteristik individu Penggunaan sisir, topi, handuk, bantal, dan aksesoris rambut bersama Kepadatan tempat tinggal Faktor lingkungan

4.

5.

6.

7.

8.

Faktor Resiko Usia 15-20 th 21-25 th Mandi per hari >2x 2x 1x Keramas/hari >2x 2x Cuci Sprei >1x 1x <1x >1bln Jemur alas tidur >2 2x TP >1bln Ganti baju/hari >2x 2x 1x Bertukar barang dg teman ya tidak Membersihkan kamar mandi >2x 2x TP

Jumlah 20 3 2 21 0 17 6 12 7 1 3 2 8 11 2 8 12 3 5 18 1 22 0

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Alatas, S.S. S dan lnuwih, S. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis dengan Karakteristik Demografi Santri Pesantren X, Jakarta Timur. Departemen Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Vol. 1, No. 1, April 2013 AL-Shawa,R.M. 2008. Pediculus capitis, infestation according to sex and social factors in Gaza Governorate. The Islamic University Journal (Series of Natural Studies and Engineering) Vol.16, No.1, pp75-83 Budiarto, Eko. Anggreni, Dewi., 2003. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit EGC. Gandahusada, Srisasi. 2000. Parasitologi Kedokteran .Edisi III. Jakarta : Gaya Baru. Muslim, H. M., 2009. Parasitologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Natadisastra D dan Agoes R. 2009. Parasit Kedokteran di Tinjau dari Organ Tubung yang Diserang. Jakarta: EGC. Onggowaluyo J.S. 2002. Parasitologi Medik I (Helmintologi). Jakarta: EGC. Soedarto. 2008. Parasitologi Klinik. Surabaya: Airlangga University Press. Sutanto, Inge., 2009. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia. Tappeh, K.H.,A.R. Chavsin, H.R. Hajipirlo, S. Khashaseh, H. Hanifian, A. Bozorgomid et al. 2012. Pediculosis capitis among Primary School Children and Related Risk Factors in Urmia, the Main City of West Azarbaijan, Iran. Journal of Arthropod-Borne Disease. Vol 6(1): 79 85 Widoyono.2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan Pemberantasanya. Jakarta: Penerbit Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai