Ani Riyani S
Pengertian Enzim
Enzim adalah biokatalisator
Merupakan protein spesifik
Terdiri dari apoenzim dan koenzim / gugus
prostetik, disebut dengan sebutan holoenzim
Substrat adalah senyawa yang dapat diubah
oleh enzim
Produk adalah hasil reaksi enzim
Tata nama Enzim
Penamaan secara trivial, yang bersifat tidak
informatif, misalnya ; ptyalin, pepsin, tripsin dll.
atau berdasarkan nama substrat yang menjadi
sasaran kerja enzim dengan penambahan
akhiran – ase.
Misalnya :
◦ Enzim yang mengkatalisis pati (amilum) diberi
nama amilase.
◦ Enzim yang mengkatalisis lemak (lipos) diberi
nama lipase.
◦ Enzim yang mengkatalisis protein diberi nama
proteinase
Atau diberikan nama sesuai dengan tipe reaksi
kimia,
Misalnya : dehidrogenase, oksidase,
Tata nama Enzim
Nama sistematik atau Sistem
Tatanama IUB (The International
Union of Biochemistry)
didasarkan atas tipe reaksi
kimia dan mekanisme reaksi,
dapat menyatukan informasi dari
berbagai bidang metabolisme
yang berlainan.
Ciri-ciri Utama sistem IUB
1. Jenis-jenis reaksi dan enzim yang
mengkatalisisnya membentyuk 6 klas dan
masing-masing kelompok mempunyai 4 – 13
subklas.
2. Nama enzim terdiri dari 2 bagian.Nama
pertama menunjukkan substratnya. Nama
kedua yang berakhir dengan akhiran –ase,
menyatakan tipe reaksi yang dikatalisis.
3. Informasi tambahan (bila diperlukan untuk
menjelaskan reaksi), dapat dituliskan dengan
tanda kurung di bagian akhir.
4. Setiap enzim mempunyai nomor code (EC)
yang menandai tipe reaksi berkenaan dengan
klas (digit pertama), subklas (digit kedua) dan
subsubklas (digit ketiga). Digit keempat
adalah untuk enzim spesifik.
Contoh
Misalnya EC.2.7.1.1, menyatakan klas 2
(transferase), subklas 7 (transfer fosfat),
subsubklas 1 (suatu fungsi alkohol sebagai
aseptore fosfat). Digit terakhir menunjukkan
heksokinase atau ATP: D-heksosa 6-
fosfotransferase, yaitu enzim yang
mengakatalisis pengalihan / transfer fosfat
dari ATP ke gugus hidroksil pada atom karbon
6 molekul glukosa.
Klasifikasi enzim
berdasarkan IUB
Oksido-reduktase,
Yaitu enzim yang berperan dalam reaksi
oksidasi-reduksi, misalnya :
Alkohol:NAD oksido reduktase (alkohol
dehidrogenase).
Mengakatalisis reaksi :
energ
i 3
•Keadaan awal 1
beba
s
4
•Keadaan akhir
kelangsungan reaksi
Keterangan
1. energi bebas pengaktifan dengan
menggunakan katalisator
2. energi bebas pengaktifan tanpa
menggunakan katalisator
3. energi bebas pengaktifan dengan
menggunakan katalisator (reaksi kebalikan)
4. Perubahan energi bebas dari reaksi
keseluruhan.
Reaksi Enzim
E+S ES E+P
E : Enzim
S : Substrat
ES: Kompleks Enzim Substrat
P : produk
Persamaan Michaelis-Menten
Adalah persamaan yang menyatakan hubungan
antara laju reaksi dengan konsentrasi substrat :
V = V max [S]
Km + [S]
V = laju reaksi
V max = laju reaksi maksimum, didapat bila [S] cukup besar
sehingga semua enzim terikat pada substrat.
[S] = konsentrasi substrat
Km = Konstanta Michaelis-menten
Persamaan Lineweaver-
Burk
Bila [S] besar maka Km dapat diabaikan,
sehingga persamaan menjadi :
V = V max
Jika V = ½ V max, maka didapat [S] = Km dan
akan didapat reaksi yang konstan :
V
V = ½ V max
[S] = Km [S]
Dari Persamaan Michaelis-menten dapat
diturunkan persamaan :
V = V max 1 = Km + 1 = Km + [S]
[S] [S] V Vmax [S]
Km + V Vmax Vmax
[S] [S]
1 = Km + 1 + 1 Persamaan
V Vmax [S] Lineweaver -Burk
Vmax
Persamaan Lineweaver-Burk
Dari persamaan tersebut didapat :
Hampir seluruh reaksi biologis naik 2 kali
dengan pertambahan suhu 10°C dan menjadi
setengahnya bila suhu turun 10°C.
Perbandingan yang tepat dalam perubahan
kecepatan untuk setiap kenaikan temperatur 10
°C disebut Q10 (koeffisein temperatur).
Laju reaksi berbanding lurus dengan
konsentrasi senyawa dalam keadaan transisi.
Teori Mekanisme Reaksi Enzim
2. Teori Induced-fit
Teori ini menyatakan bahwa perubahan
konformasi molekul enzim terjadi untuk
menyesuaikan dirinya dengan bentuk molekul
substrat. Kompleks yang terjadi antara enzim
dengan substrat disebabakan oleh induksi substrat
terhadap konformasi enzim.
Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap aktivitas kerja enzim
Konsentrasi substrat
Konsentrasi enzim
Konsentrasi produk
pH
Temperatur
Inhibitor
Konsentrasi Substrat
Makin besar konsentrasi substrat makin
tinggim keaktifan enzim, tetapi pada suatu
konsentrasi substrat tertentu keaktifan enzim
akan konstan (Vmax).
Keaktifan enzim
Konsentrasi subastrat
Konsentrasi Enzim
Makin besar konsentrasi enzim makin besar
keaktifannya.
keaktifan enzim
konsentrasi enzim
Konsentrasi Produk
Pada awal reaksi keaktifan enzim akan sebanding
dengan terbentuknya produk, tetapi pada waktu
tertentu produk akan merupakan penghambat
atau inhibitor untuk enzim, sehingga akan
menurunkan keaktifannya.
Keaktifan enzim
Konsentrasi Produk
Keasaman (pH)
Enzim mempunyai keaktifan yang maksimal
pada daerah pH tertentu yang disebut
sebagai pH optimal.
Keasaman (pH)
Contoh pH optimum
beberapa enzim
Enzim Sumber Substrat pH Optimum
Keaktifan enzim
25°C 40°C
Temperatur / suhu
Contoh :
Inhibitor
1. Inhibitor Kompetitif
Penghambatan kompetitif terjadi pada
tempat untuk mengikat substrat (tempat
katalisis / catalytic site).
Struktur kimia inhibitor (I) analog (sangat
mirip) dengan substrat (S), karena itu dapat
berkompetisi dengan Substrat.
Inhibitor Kompetitif
S Enz S
2. Inhibitor Non Kompetitif
Tidak ada persaingan antara inhibitor
dengan substrat.
Struktur inhibitor tidak mirip dengan
substrat.
Substrat bergabung dengan enzim pada
tempat yang berlainan dengan inhibitor.
Pembentukan kompleks Enzim Inhibitor
dan Enzim Substrat adalah mungkin.
Inhibitor Non Kompetitif
I Enz I
S
Enz I S Enz + P
Enz
S Enz S I