Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ALERGI MAKANAN
Alergi makanan merupakan masalah di dunia kedokteran dalam penegakan diagnosis. Prevalensi bervariasi disetiap negara : - Anak : 6-8% - Dewasa : 1-2% Makanan yang sering menimbulkan alergi : - Telur - Gandum - Susu sapi - Sayur - kacang tanah - Ikan laut dan kacang-kacangan (sering pada anak)
ALERGI MAKANAN
Batasan oleh American Academy of Allergy and immunology dan The National Institute of Allergy and infections disease .
ETIOLOGI
Alergi alergen Alergen : - kelas I : glikoprotein, berat molekul 10-70 kilodalton, tahan tehadap panas, asam dan enzim proteolitik. - kelas II : bentuk epitope, sangat labil pada suhu tinggi, rentan terhadap enzim degradasi, sulit di isolasi.
PATOFISIOLOGI
Struktur limfoepiteal usus yang dikenal dengan istilah GALT (GutAssociated Lymphoid Tissues) terdiri dari tonsil, patch payer, apendiks, patch sekal dan patch kolon. Pada keadaan khusus GALT mempunyai kemampuan untuk mengembangkan respon lokal bersamaan dengan kemampuan untuk menekan induksi respon sistemik terhadap antigen yang sama. Pada keadaan normal penyerapan makanan, merupakan peristiwa alami sehari-hari dalam sistem pencernaan manusia. Faktor-faktor dalam lumen intestinal (usus), permukaan epitel (dinding usus) dan dalam lamina propia bekerja bersama untuk membatasi masuknya benda asing ke dalam tubuh melalui saluran cerna. Sejumlah mekanisme non imunologis dan imunologis bekerja untuik mencegah penetrasi benda asing seperti bakteri, virus, parasit dan protein penyebab alergi makanan ke dinding batas usus (sawar usus).
KLASIFIKASI
Type I (reaksi anafilaksis dini) Type II (reaksi imun sitotoksis) Type III (reaksi berlebihan oleh kompleks imun) Type IV (reaksi lambat tipe tuberkulin)
DIAGNOSIS
Bedasarkan diagnosis klinis anamnesis dan pemeriksaan tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi.
No
2
3 4
Sistem Pencernaan
5
6 7 8
Kulit
Sistem saluran kemih
Erthema toksikum, dermatitis atopik, diapers dermatitis, urticaria, insect bite, keringat berlebihan.
berkemih, nyeri saat berkemih, bed wetting (ngompol) Frequent, urgent or painful urination, inability to control bladder; bedwetting, vaginal discharge, itching, swelling, redness or pain in genitals,painful intercourse. Sensitif, sering kaget dengan rangsangan suara/cahaya, gemetar, bahkan hingga kejang. Mata berair, mata gatal, kotoran mata berlebihan, bintil pada mata, conjungtivitis vernalis.
4 5
Mata
Mata berair, mata gatal, sering belekan, bintil pada mata (timbilan). Allergic shiner (kulit di bawah mata tampak ke hitaman).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Catatan buku harian pasien jenis makanan yang dimakan b. Uji diagnostik - Tes alergi makanan tipe tetap 1. Tes cukit kulit (prick test) 2. Modifikasi tes cukit kulit (modified prick test) 3. Tes tempel (patch test) 4. Uji IgE spesifik - Tes alergi makanan tipe siklik 1. Int racutaneous progres s ive dilution food test (IPDFT) 2.Tes provokasi makanan (doubleblind placebo-controlled food challenge, DBPCFC)
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa 1. Prescription antihistamines : - H1-Reseptor antagonis 2. Steroid atau Kortikosteroid yang dihirup (Nasal corticosteroid semprot) - Glukokortikoid. 3. Beta Arenergic Agonist 4. Metil Xantin (Beta 2 Agonist) 5. Simpatomimetika 6. Leukotrien antagonis 7. Kromolin dan Nedokromil.
Non Medikamentosa 1. Terapi desentisasi 2. Terapi probiotik 3. Payung ASI Eksklusif 4. Diet : - Elimination diet - Minimal diet 1 - Minimal diet 2 - Egg and fish free diet - His owns diet
KOMPLIKASI
Syok anafilaktik gangguan perfusi jaringan akibat adanya reaksi antigen-antibodi yang mengeluarkan histamine dengan akibat peningkatan permeabilitas membrane kapiler dan terjadi dilatasi arteriole, sehingga venous return menurun kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Christanto A, dkk . Manifestasi alergi makanan pada telinga, hidung dan tenggorok. 2011; 38 (7) : 410-416 Dadiyanto ,D.W dkk. 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Semarang : UNDIP Sampson HA. Update on food allergy. J Allergy Clin Immunol. 2004; 113: 805 19 Sampson HA. Food allergy. J Allergy Clin Immunol. 1999; 103: 717 28 Judarwanto, Widodo. Alergi Makanan pada Anak Mengganggu Semua Organ Tubuh Anak. http://www.puterakembara.com. Jumat, 10 juni 2012 : 19:00 WIB
TERIMA KASIH