Identitas
Nama Umur Alamat Pekerjaan Suku Agama
Ny. Yaya 52 tahun
Islam
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengaku memiliki riwayat Penyakit Darah tinggi sejak lama namun jarang kontrol, pasien pernah mengalami stroke 6 tahun yang lalu. Pasien mengaku dulu tidak pernah memeriksakan apakah dirinya punya penyakit gula atau tidak
Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yg memiliki penyakit gula dan darah tinggi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadara n
Compos mentis
Normocephali
Pupil isokor, CA +/+, SI -/ Normotia, secrete -/-, serumen -/-, intact timpany membrane +/+ deviasi septum (-), secret -/-, concha normal, mukosa tidak hiperemis bibir kering (+), lidah kotor (-), normal papil, mukosa hiperemis (-), karang gigi (+) Tenggorok : Tonsils T1/T1 tenang, pharynx hyperemi(-) Lymph nodules tidak teraba, thyroid gland tidak teraba, JVP 5+2 cm H20
Thorax - Pulmo
Inspeksi
Palpasi Perkusi Auskultasi
Simetris saat statis dan dinamis Fokal fremitus simetris
Sonor +/+
Thorax - Cor
Inspeksi
Palpasi Perkusi Auskultasi
Ictus cordis tidak terlihat
Abdomen
Inspeksi Palpasi
Datar, caput medusa (-), smiling umbilicus (-)
Supel, Nyeri tekan (+) daerah epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi Auskultasi
Bising usus (+) normal, arterial bruit (-), venous hum (-)
Punggung
Ekstremitas
+ + +
Akral hangat
Oedem
Trombosit
Hematokrit GDS Ureum
150.000-45000
37-48 % 80 140 mg/dL 10 - 45 mg/dL
276.000
34 % 322 mg / dL 24
Creatinin
0,45
(20/07/2013)
Pemeriksaan Laboratorium
Nilai rujukan Hasil
Pemeriksaan
GDP
GDPP Cholestrol total Trigliserida HDL LDL
70-100 mg/dL
<140 mg/dL <200 mg/ dL <200 mg/ dL > 35 mg/dL <150 mg/dL
260 mg/dL
328 mg/dL 112 mg/dL 119 mg/dL 22 mg/dL 66 mg/dL
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 21/07/2013 Pemeriksaan GDS Nilai Rujukan Hasil 80 140 mg/dL 392 mg/dL 363 mg/dL 22/07/2013 23/07/2013 GDS GDS 80 140 mg/dL 304 mg/dL 80 140 mg/dL 251 mg/dL
24/07/2013
25/07/2013 26/07/2013 27/07/2013 28/07/2013 29/07/2013
GDS
GDS GDS GDS GDS GDS
Differential Diagnosis
DM tipe 2 + abses DM tipe 1 + abses Toleransi Glukosa Terganggu + abses
Working diagnosis
GDS = 322 GDP = 260 GDPP = 328 Polidipsi, Polifagia, Poliuri, Penurunan BB.
Pemeriksaan Anjuran
C-Peptide Hba1c EKG Foto thorax
Penatalaksanaan
Interna
Infus RL 20 tpm Rantin 2x1 amp Humalog 3x6 unit Magtral 3 x C1 Bactesyn 2 x 1,5 gr IV Konsul Bedah
Bedah
Insisi Abses Infus Metronidazol 3x500gr Kompres abses dengan Nacl + gentamisin
Follow up
22/07/2013 S = Demam (+), meriang, pusing, nyeri punggung (+), mual O = TD : 120/80 - S = 36,4 - GDS = 304 P = Lanjutkan terapi - Humalog 3x10 unit Garamysin zalf 3x1 23/07/2013 S = Demam (+), meriang, pusing, nyeri punggung (+), mual O = TD : 140/70 - S=36,8 - GDS = 251 P = Lanjutkan terapi - Humalog 3x12 unit
24/07/2013 S = demam turun, nyeri punggung (+), mual O = TD : 120/80 - S = 36,5 - GDS = 287 P = Lanjutkan terapi - Humalog 3x16 unit
25/07/2013 S = nyeri di ulu hati, nyeri punggung berkurang O = TD : 130/90 - S : 36,5 - GDS : 329 P = Lanjutkan terapi - Insisi abses humalog 3 x 20 unit - infus metronidazol 3x500gr kompres abses dgn Nacl + gentamisin
26/07/2013 S = nyeri punggung sedikit O = TD : 130/90 - S : 36,3 - GDS = 264 P = Lanjutkan terapi - Bactesyn (stop) Ciprofloxacin 2 x 500 IV
29/07/2013 S = (-) O = TD: 140/90 - S : 36,0 - GDS = 169 P = - Cefixim 2x100mg Humalog 3x20 unit Aspilet 1x1- Pasien boleh pulang
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam Ad fungsionam : Dubia ad bonam Ad sanationam : Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada :
Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi glukosa hepatik) dan di jaringan perifer (otot dan lemak) Sekresi insulin oleh sel beta pankreas Atau keduanya
Klasifikasi
DM tipe 1 ( destruksi sel beta, umumnya diikuti defisiensi insulin absolut): Immune-mediated Idiopatik 2. DM tipe 2 ( bervariasi mulai dari predominan resistensi insulin dengan defisiensi insulin relatif sampai predominan defek sekretorik dengan esistensi insulin) 3. Tipe spesifik lain (defek genetik pada fungsi sel beta atau kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, induksi obat, infeksi) 4. DM Gestasional
1.
Patofisiologi
P A T O F
K A S U S
Defek pada sel beta pankreas obese Resisten si insulin hiperglik emi infeksi pd kulit
DM
hiperins ulinemia
Disfungs i imunitas
Leukositosi s Demam Nyeri
Rentan infeksi
Diagnosis
Diagnosis DM Diagnosis komplikasi DM Diagnosis penyakit penyerta Pemantauan pengendalian DM
Faktor Resiko
Usia > 54 tahun BB > 110 % berat badan idaman atau IMT > 23kg/m2 Hipertensi (TD>= 140/90 mmHg) Riwayat DM di keturunan Riwayat DM gestasional Riwayat TGT (Toleransi Gula Terganggu) atau GDPT (Gula Darah Puasa Terganggu) Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis, hipertiroidisme Kolestrol HDL <= 35 mg/dL dan atau trigliserida >= 250 mg/dL
Anamnesis
Keluhan khas DM : poliuria, polidipsi, polifagi, penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan
Keluhan tidak khas DM : lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria
Pemeriksaan fisik
TB, BB, TD, Lingkar pinggang Tanda neuropati Mata Gigi mulut Keadaan kaki, kulit, dan kuku
Kriteria Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap (HB, Leukosis, diffcount, LED) GDP & GDPP Urinalisis rutin, proteinuria 24 jam, CCT ukur, Creatinin SGPT, Albumin/Globulin Profil Lipid A1C Albuminuri Mikro EKG Foto Thorax Funduskopi
Komplikasi
Akut Ketoasidosis Diabetik Hiperosmolar non ketotik Hipoglikemia Kronik Makroangiopati (Pemb darah koroner, vaskular perifer, vaskular otak) Mikroangiopati (kapiler retina, kapiler renal) Neuropati Gabungan Rentan infeksi Kaki diabetik Disfungsi ereksi
Tatalaksana
1.
2.
3. 4.
1. Edukasi
Penyakit DM Makna & perlunya pengendalian DM Penyulit DM Komplikasi DM Intervensi farmakologis-non farmakologis
2. Terapi gizi
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
3. Latihan jasmani
Prinsip : CRIPE
C (Continuous) R (Rythmical) I (Interval) P (Progressive) E (Endurance)
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) Dianjurkan yang bersifat aerobik seperti : jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang
4. Intervensi farmakologis
insulin
Target pengendalian dm
ISK Infeksi saluran nafas (TB, Pneumonia) Infeksi Kulit (Furunkel, Abses) Infeksi Rongga Mulut (Periodontitis) Infeksi Telinga (Otitis Eksterna Maligna)