Anda di halaman 1dari 19

MENEJEMEN KEPERAWATAN

Akhmad Maulidi Sofyan 10.0296.192.01

Pengertian menejemen keperawatan


Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. (P. Siagian, 2000) Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989) Jadi manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.

Fungsi menejemen
Fungsi Perencanaan / Planning Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. Fungsi Pengorganisasian / Organizing Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Fungsi Pengendalian / Controling Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

Contoh kasus
Planning Merencanakan jadwal terapi perawatan luka untuk mengatasi kerusakan integritas kulit pasien dengan diabetes melitus. Organizing Memberi mandat pada perawat pelaksana untuk menjalankan intervensi keperawatan sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan oleh Home care Directing Mengarahkan perawat pelaksana untuk melaksanakan intervensi sesuai dengan instruksi dari dokter. Controlling Mengevaluasi kemajuan perbaikan adanya epitelisasi,adanya push, edema, dan discharge.

Visi dan misi


Visi adalah sebuah gambaran tentang masa depan, bagaimana nanti organisasi kita ke depan. Atau visi merupakan sebuah impian dan cita cita yang akan dicapai, di masa yang akan datang. Sedangkan misi adalah action dari visi. Dalam menentukan visi hendaknya memenuhi persyaratan: - Tidak berdasarkan kondisi saat ini - Berorientasi ke depan - Mengekspresikan kreatifitas - Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat Misi adalah apa yang dilakukan dan dijalankan untuk mencapai visi. Visi adalah tujuan. Kalau visi belum tercapai, maka misinya yang harus dirubah. Jangan malah diganti visi nya, yang pada akhirnya tujuannya menjadi tidak jelas karena berubah-ubah

VISI Menjadi pelopor usaha jasa pelayanan kesehatan yang mandiri dan prima dalam bidang penyewaan dan penyedia alat kesehatan maupun perawatan pasien homecare yang terpadu, berkualitas dan profesional. MISI 1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu dengan sarana peralatan yang berkualitas, disertai pelayanan yang profesional untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan keluarganya. 2. Memberikan informasi secara menyeluruh mengenai perawatan pasien homecare yang dilengkapi dengan jasa penyewaan alat medis. 3. Melandasi pelayanan kesehatan dengan keramahan dan perhatian tulus sebagai wujud profesionalisme.

POA(Planning Off Action)


BIAYA

No

PROGRAM

JENIS KEGIATAN Penyediaan alat kesehatan dan jasa perawatan luka yang profesional pada pasien yang gangren

TUJUAN

SASARAN

TARGET JUMLAH SUMBER Dana dari semua pengguna jasa pelayanan home care

WAKTU

PJ

INDIKATO R KEBERHAS ILAN 50% pasien home care dengan DM mengalami perkemban gan pada lukanya, adanya epitelisasi.

Perawatan luka terhadap pasien home care dengan DM

Meningka tkan tingkat kesehatan pasien home cara dengan DM

Masyarakat yang menderita DM menggunaka n jasa home care

80% Rp. meningka 100.000,tnya tingkat kesehatan pasien home care dengan DM

24 septembe r 2013, 27 septembe r 2013 Pukul 08.00 WITA

Nur (K11107023) Ona (K11107683)

Perbedaan pemimpin dan manajer


Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinanpersonality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah partisipatif leader dan falsafah kepemimpinannya adalah pimpinan untuk bawahan. Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan kekuasaan atau authority formalnya saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah autocratis leader dengan falsafahnya ialah bahwa bawahan adalah untuk pemimpin.

Lanjutan...
Manajer Mengelola Dapat di cetak Memelihara Memfokuskan pada sistem dan struktur Mengandalkan kontrol Berorientasi jangka pendek Bertanya bagaimana dan kapan Berorientasi pada hasil Meniru Menerima status quo Seperti tentara yang siap selalu diperintah Melakukan dengan benar Pemimpin Berinovasi Tidak dapat di cetak Mengembangkan Memfokuskan pada orang-orang (bawahan) Menumbuhkan kepercayaan Memiliki perspektif jangka panjang Bertanya apa dan mengapa Berorientasi pada peluang-peluang masa depan Menciptakan Menentang status quo Adalah dirinya sendiri Melakukan hal yang benar

Tipe kepemimpinan
Tipe Kepemimpinan Kharismatis Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar. Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.

Lanjutan...
Tipe Kepemimpinan Militeristik Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator) Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

Lanjutan...
Tipe Kepemimpinan Laissez Faire Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Tipe Kepemimpinan Populistis Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

Lanjutan...
Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Tipe Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.

15. langkah menjadi pemimpin yang baik


1. Membuat orang lain nyaman untuk terus terang Kita sering melihat pemimpin yang terasa seram karena titel dan kekuasaan mereka. Nah, pemimpin yang sukses mampu mengalihkan perhatian terhadap diri mereka, dan mendorong orang lain untuk menyuarakan pendapat. 2. Mengambil keputusan Pemimpin sukses adalah pengambil keputusan yang ahli. Mereka bisa melakukannya dengan memfasilitasi dialog, agar para kolega dapat meraih kesimpulan strategis, atau mereka bisa melakukannya sendiri. 3. Komunikasikan target Pemimpin sukses juga ahli komunikasi, dan ini sungguh terasa ketika mereka sedang berbicara mengenai target kerja. Mereka mengingatkan kolega mereka tentang nilai-nilai perusahaan dan target memastikan visi mereka benar-benar dapat dipahami dan diterjemahkan dalam langkah nyata. 4. Menantang orang untuk berpikir Pemimpin sukses memahami kemampuan serta kelemahan kolega mereka. Mereka menantang kolega untuk berpikir, dan membantu mereka untuk lebih mengembangkan kemampuan.

Lanjutan...
5. Dapat diandalkan Pemimpin sukses membiarkan dirinya diatur oleh kolega. Perhatikan: diatur, bukan dikendalikan. Pemimpin membuktikan diri dapat diandalkan sehingga para bawahan jadi yakin bahwa mereka akan dibantu ketika dalam kesulitan. 6. Memberi contoh pemimpin sukses memberi dan melaksanakan contoh yang mereka berikan. Mereka tahu bahwa mereka diamati oleh bawahan. 7. Mengukur dan menghargai kinerja Pemimpin hebat selalu punya denyut terhadap kinerja bisnis dan orang-orang yang bekerja keras. Mereka tidak hanya memperhatikan angka-angka, tapi juga secara aktif menghargai kerja keras orang apa pun hasil akhirnya. 8. Senantiasa memberi masukan Pemimpin sukses selalu memberi masukan kepada bawahan dan juga mau menerima masukan.

Lanjutan...
9. Bongkar-pasang tim dengan benar Para pemimpin hebat tahu benar kemampuan dan keahlian bawahan. Sehingga, mereka sangat cermat dalam menentukan formasi pemain. Mereka mengetahui pegawai mana yang harus ditugaskan untuk mengatasi situasi tertentu. 10. Bertanya dan mencari nasihat Pemimpin sukses melemparkan pertanyaan dan mencari nasihat setiap waktu. Dari luar, mereka sepertinya tahu segalanya. Tetapi dari dalam, mereka sebenarnya haus pengetahuan dan selalu mencari cara mempelajari hal baru karena mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dengan nasihat orang lain. 11. Mengatasi masalah, tanpa menunda Pemimpin sukses segera mengatasi masalah langsung ke akarnya. Mereka tidak menunda-nunda masalah. Kalau ada masalah, mereka juga tidak kabur. Mereka tahu bahwa orang bisa maju bila melakukan hal yang orang lain tidak suka. 12. Energi dan perilaku positif Pemimpin sukses menciptakan budaya kerja yang positif sehingga para bawahan termotivasi bekerja. Mereka disukai dan dihargai. Mereka tidak mau momentum terganggu oleh kegagalan.

Lanjutan...
13. Menjadi guru pemimpin sukses tidak pernah berhenti mengajari bawahannya, sebab mereka sendiri juga haus pengetahuan. Pemimpin sukses akan meluangkan waktu untuk membimbing kolega mereka serta mendukung pegawai yang memang terbukti mampu untuk maju. 14. Memperkokoh hubungan Pemimpin yang sukses tidak berfokus mempertahankan kerajaannya justru sebaliknya, mereka mengembangkan wilayah dengan memperkokoh hubungan yang saling menguntungkan. 15. Menikmati tanggung jawab Pemimpin sukses memang menyukai jadi pemimpin. Bukan karena kekuasaan yang didapat, tapi karena dampak bermanfaat yang bisa mereka ciptakan. Bila Anda sudah meraih posisi senior, ini berarti Anda harus melayani orang lain dan Anda baru bisa melakukannya bila benar-benar menyukai pekerjaan.

Analisa SWOT
S trength(kekuatan), W eakness(kelemahan), O pportunity(peluang), T hreat(ancaman). analisis SWOT untuk memandu Anda mengidentifikasi positif dan negatif dalam organisasi Anda (SW) dan di luar itu, di lingkungan eksternal (OT). Mengembangkan kesadaran penuh dari situasi Anda dapat membantu dengan kedua perencanaan strategis dan pengambilan keputusan. Metode SWOT (yang kadang-kadang disebut TOWS) pada awalnya dikembangkan untuk bisnis dan industri, tapi juga berguna dalam pekerjaan kesehatan masyarakat dan pengembangan, pendidikan dan bahkan pertumbuhan pribadi. SWOT bukanlah satu-satunya teknik penilaian yang dapat Anda gunakan, tetapi satu dengan track record panjang efektivitas.Bandingkan dengan alat lain yang ditemukan di Komunitas Tool Box (terutama BAB3 ) untuk menentukan apakah ini merupakan pendekatan yang tepat untuk situasi Anda. Kekuatan metode ini adalah kesederhanaan dan aplikasi untuk berbagai tingkat operasi.

KEKUATAN

KELEMAHAN

1. 2. 3. 4.
PELUANG 1. 2. 3. 4. Peluang-Kekuatan (OS) Strategies Gunakan kekuatan memanfaatkan peluang 1. 2.

1. 2. 3. 4.
Peluang-Kelemahan (OW) Strategi Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang 1. 2.

ANCAMAN

1. 2. 3. 4.

Ancaman-Kekuatan (TS) Ancaman-Kelemahan (TW) Strategi Strategies Gunakan kekuatan menghindari Minimalkan kelemahan dan ancaman hindari ancaman 1. 1. 2. 2.

Anda mungkin juga menyukai