Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN Nama : Marhamah, Ny. Umur : 61 tahun Jenis kelamin : perempuan Alamat : Baterman Besar RT 04 RW 02 Kembangsari, Semarang Tengah Pekerjaan :Agama : Islam Suku bangsa : Jawa Status menikah : Sudah Menikah Tanggal masuk poli : 16 Agustus 2012 No. RM : 111220
ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2012 di Poli Mata jam 11.05 WIB.
Riwayat
penyakit sekarang:
Pasien datang ke RSUD Tugurejo dengan keluhan penglihatan pada kedua mata kabur seperti sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini semakin nyata saat pasien membaca. Pasien juga mengeluh matanya terasa mengganjal, nerocos, dan sakit kepala saat nerocos. Keluhan lain seperti mata merah, kotoran mata, pedih di mata, nyeri, dan mual muntah tidak dirasakan pasien.
Riwayat penyakit dahulu: Riwayat sakit seperti ini : Sebelumnya pernah didiagnosis katarak pada mata kanan dan telah menjalani operasi katarak Riwayat penyakit Astma Riwayat tekanan darah tinggi :disangkal Riwayat kencing manis : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat batuk lama : disangkal Riwayat trauma pada mata : disangkal Riwayat operasi mata : Operasi katarak OD Riwayat alergi obat : disangkal Riwayat alergi makanan : udang (rajungan) Riwayat penggunakan obat jangka waktu lama : disangkal
Riwayat penyakit keluarga: Riwayat sakit seperti ini : disangkal Riwayat penyakit Astma : ayah pasien Riwayat Hipertensi : disangkal Riwayat Diabetes Melitus : disangkal Riwayat memakai kacamata : tidak ada Riwayat sosial ekonomi: Pasien tinggal dengan anaknya. Biaya hidup ditanggung oleh anaknya. Biaya pengobatan pasien menggunakan JAMKESMAS. Kesan sosial ekonomi: kurang
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan umum
Kesadaran Vital sign
: baik
: composmentis : : 130/90 mmHg : 100x/menit, isi & tegangan cukup : 20 x/menit : afebris
TD Nadi RR Suhu
STATUS OFTALMICA
Arkus senilis
pupil an isokor pseudofaki Pinguekula Lensa keruh sebagian besar
Arkus senilis
OD
6/15 Addiksi S+3,00 Tidak dilakukan Kedudukan normal Eksoftalmos ( -) Enoftalmos ( -) Tumbuh teratur Trikiasis ( -) Distikiasis ( -) Madarosis ( -) Bola mata bergerak kesegala arah Nasal (+) Temporal (+) Superior (+) Inferior (+) Nasal superior (+) Nasal inferior (+) Temporal superior (+) Temporal inferior (+) Hordeolum ( -) Kalazion ( -) Ektropion ( -) Enteropion ( -) Blefaritis ( -) Xantelesma ( -) Trauma ( -) Ptosis ( -) Hordeolum ( -) Kalazion ( -) Ektropion ( -) Enteropion ( -) Blefaritis ( -) VISUS KOREKSI SENSUS COLORIS
BULBUS OCULI
OS
6/60 Addiksi S+3,00 Tidak dilakukan Kedudukan normal Eksoftalmos ( -) Enoftalmos ( -) Tumbuh teratur Trikiasis ( -) Distikiasis ( -) Madarosis ( -) Bola mata bergerak kesegala arah Nasal (+) Temporal (+) Superior (+) Inferior (+) Nasal superior (+) Nasal inferior (+) Temporal superior (+) Temporal inferior (+) Hordeolum ( -) Kalazion ( -) Ektropion ( -) Enteropion ( -) Blefaritis ( -) Xantelesma ( -) Trauma ( -) Ptosis ( -) Hordeolum ( -) Kalazion ( -) Ektropion ( -) Enteropion ( -) Blefaritis ( -)
SUPERSILIA
PARESE / PARALISE
PALPEBRA SUPERIOR
PALPEBRA INFERIOR
Tenang Hiperemis (-) Tenang Hiperemis ( -) Kemosis ( -) Injeksi konjungtiva ( -) , Injeksi siliar ( -) Sekret ( -) Pterigium (-) Pinguekula (+ )
CONJUNGTIVA BULBI
Tenang Hiperemis ( -) Tenang Hiperemis ( -) Kemosis ( -) Injeksi konjungtiva ( -) Injeksi siliar ( -) Sekret ( -) Pterigium (-) Piguekula (+)
Tenang anikterik
SCLERA
Tenang
anikterik Jernih ulkus (-)
Gambaran kripta baik Sinekia (-) An isokor, Sentral P:3 mm;l: 2,5 mm Reflek direk (N) Reflek inderek (N) miosis (+)
IRIS
Gambaran kripta baik Sinekia (-) Isokor, Sentral bulat d: 2,5 mm Reflek direk (N) Reflek inderek (N) miosis (+)
PUPIL
Midriasis (+)
Terlihat IOL Tidak dilakukan Tidak dilakukan Normal/ palpasi LENSA FUNDUS REFLEKS CORPUS VITREUM TENSIO OCULI SISTEM CANALIS LACRIMALIS
Midriasis (+)
Keruh sebagian besar Tidak dilakukan Tidak dilakukan Normal/ palpasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.
3.
Pemeriksaan fundus, fundus reflek : untuk mengetahui kekeruhan fundus dan ada tidaknya degenerasi macula.
4.
DIAGNOSIS BANDING
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
DIAGNOSIS KERJA
1. 2. 3. 4.
OD Dry eye dengan Pseudofaki OS Dry eye dengan katarak senil immature ODS Pinguekula ODS Presbiopia
DASAR DIAGNOSIS:
merasa mengganjal.
Penglihatan kabur dan buram lebih-lebih saat membaca, dengan usia pasien adalah 61 tahun
Degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva Lensa tanam (IOL ) pada mata kanan
TERAPI
.
Dx: OD Pseudofaki, dry eye, pinguekula, dan presbiop
Cendo-lyteers 3-4 x 1 tetes
Medikamentosa
Retinol 2 x 1 tablet
Medikamentosa Dx: OS katarak senilis immature, dry eye, pinguekula, dan presbiop
PROGNOSIS
OKULISINISTRAK(O S)
Dubia Ad bonam Dubia Ad bonam
Quo Ad Fungsionam
Quo Ad Kosmetikam Quo Ad Vitam
Ad bonam
Ad bonam Ad bonam
Dubia Ad bonam
Ad bonam Ad bonam
EDUKASI
-
Gunakan tetes mata secara teratur Konsumsi obat secara teratur Kontrol 1 minggu setelah pengobatan maupun jika ada
Lindungi mata dari debu ataupun benda asing Menggunakan kaca mata hitam untuk menghindari sinar matahari (jika silau) dan debu
PEMBAHASAN
hipertensi.
KATARAK
dengan satu mata disangkal pasien. Biasanya pada pasien katarak terdapat keluhan penglihatan ganda dengan satu mata. Pada pasien mata nyeri ataupun pegal (-), sakit kepala (+), mual dan muntah (-). Hal tersebut dapat menyingkirkan diagnosis banding yaitu glaukoma kronik. Saat ini, pasien tidak sedang mengkonsumsi obatobatan tertentu dalam jangka panjang. Hal ini perlu ditanyakan untuk mengetahui faktor resiko terjadinya katarak. Riwayat trauma pada mata (-). Riwayat diabetes
KATARAK
dari anamnesis maka dilakukan pemeriksaan oftamologi didapatkan hasil yang menguatkan diagnosis pseudofaki pada OD dan katarak senilis immature OS, dengan Visus: VOD : 6/15, VOS : 6/60. Tonometri digital: n/n. COA:
KATARAK
pada OS yang merupakan penyakit mata yang terkait oleh usia, karena insidensi
katarak senilis meningkat pada usia > 60 tahun. Mengingat stadium katarak masih immature, maka untuk tata laksana yang kita lakukan pada pasien adalah dengan pemberian Catarlent ED 15 ml 3x1 tetes. Pemberian obat ini berguna untuk memperlambat proses kekeruhan pada lensa mata. suplementasi vitamin A,C,E, serta antioksidan lainnya dengan dosis yang tepat dapat membantu memperlambat progresifitas katarak (misal retinol 2x1 tablet)
dry eye dan pinguekula. Tidak terdapat tanda peradangan di sekitar pinguekula.
Sehingga pada kasus dry eye dan pinguekula ini, pasien hanya diberi terapi medikamentosa berupa pemberian Cendo-lyteers 3x1 tetes sehari sebagai pengganti air mata dan sebagai pelumas mata, tanpa diberi obat antiradang.
PRESBIOPIA
Presbiopia merupakan gangguan akomodasi pada usia lanjut yang dapat terjadi akibat : kelemahan otot akomodasi dan lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa. Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari 40 tahun akan memberikan keluhan setelah membaca, seperti mata lelah, berair, dan sering terasa pedas. Pada kasus ini, didapatkan keluhan nerocos dan sakit kepala saat nerocos. Pada pasien presbiopia kacamata baca atau adisi diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuastan tertentu, missal +1,0 D untuk usia 40 tahun, +2,0 D untuk usia 50 tahun, dan +3,0 D untuk usia 60 tahun. Karena jarak baca biasanya 33cm, maka adisi +3,0 D adalah lensa positif terkuat yang diberikan pada seseorang. Maka pada pasien, ini diperlukan adisi berkekuatan + 3,00 dioptri karena berusia 61 tahun