Anda di halaman 1dari 24

PENILAIAN INTERNAL

Anis Paramitha S.
Arini Mustika D. Setyaningsih Rizka Elis S. Bintang Sindhu P.

(0913010009) (0913010128) (0913010134) (0913010139) (0913010157)

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan

dalam area fungsional bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan kekuatan serta mengatasi kelemahan internal.

Pendekatan Pandangan Berbasis Sumber Daya

terhadap keunggulan kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih serta mempertahankan keunggulan kompetitif.
kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh

beragam sumber daya internal yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori luas yaitu sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasional.

Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya apakah : Langka Sulit untuk ditiru Tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya. Karakteristik sumber daya itu disebut indikator indokator empiris, yang memampukan sebuah perusahaan untuk menerapkan strategi yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Proses manajemen strategis sebagian besar terjadi di

dalam suatu budaya organisasi tertentu. Budaya sebuah organisasi harus mendukung komitmen kolektif anggota-anggotanya pada satu tujuan bersama. budaya organisasi mempengaruhi keputusan keputusan bisnis dan harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal. Jika strategi mampu mendayagunakan kekuatan budaya, seperti etika kerja yang kuat atau keyakinan etis yang dijunjung tinggi, manajemen sering kali dapat dengan cepat dan mudah menerapkan perubahan.

Tantangan manajemen strategis saat ini adalah

membuat perubahan dalam budaya orgaisasi dan pola pikir individual yang dibutuhkan untuk mendukung proses perumusan, penerapan dan pengevaluasian strategis.

Supaya sukses bersaing di pasar dunia, para manajer

harus memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai kekuatan historis, budaya dan religius yang memotivitas serta mendorong orang di negara-negara lain. Hambatan terbesar bagi keefektifan manajer dari suatu negara yang bekerja di negara lain adalah fakta hampir tidak mungkinnya untuk mengubah sikap angkatan kerja asing.

Perencanaan

Pengorganisasian
Pemotivasian Penempatan staf Pengendalian

Analisis Konsumen

Penjualan Produk/Jasa
Perencanaan Produk Dan Jasa Penetapan Harga

Distribusi
Riset Pemasaran Analisis Peluang

Fungsi Keuangan/Akuntansi

Menurut James Van Horne, fungsi keuangan/akuntansi terdiri dari 3 keputusan, yaitu: 1. Keputusan investasi 2. Keputusan pembiayaan 3. Keputusan dividen

Jenis Jenis Rasio Keuangan Pasar

Rasio rasio keuangan utama dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu : 1. Rasio Likuidasi 2. Rasio Pengungkit 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Profitabilitas 5. Rasio Pertumbuhan

Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup

semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi terdiri dari 5 fungsi atau area keputusan, yaitu : 1. Proses 2. Kapasitas 3. Persediaan 4. Angkatan kerja 5. Kualitas

Area operasi internal kelima yang harus dicermati

kekuatan dan kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan litbang. Banyak perusahaan tidak memiliki devisi litbang, tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas litbang yang berhasil untuk tetap bertahan. Organisasi berinvestasi pada litbang karena percaya bahwa investasi semacam itu akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan yang memberi mereka keunggulan kompetitif.

Litbang internal dan eksternal

Empat pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang yang lazim digunakan adalah : 1. Pembiayaan sebanyak mungkin proposal proyek, 2. Penggunaan metode persentase penjualan, 3. Penganggaran yang kurang lebih sama dengan yang dikeluarkan pesaing untuk litbang, atau 4. Penentuan berapa banyak produk baru yang berhasil yang dibutuhkan untuk memperkirakan investasi litbang yang diperlukan.

Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar:

Litbang internal, di mana sebuah organisasi menjalankan departemen litbangnya sendiri. 2. Litbang kontrak, di mana perusahaan merekrut para peneliti independen atau lembaga independen untuk mengembangkan produk-produk tertentu.
1.

Tujuan sistem informasi manajemen adalah

meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Dengan demikian, sistem informasi manajemen yang efektif mengumpulkan, mengodekan, menyimpan, menyintesis, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategi.
Manfaat dari sistem informasi yang efektif meliputi

pemahaman yang lebih baik mengenai fungsi-fungsi bisnis, komunikasi yang lebih bagus, pengambilan keputusan yang lebih berdasar, analisis persoalan yang lebih baik dan pengendalian yang lebih efektif.

Sistem informasi yang efektif adalah seperti sebuah

perpustakaan yang mengumpulkan, mengelompokkan, dan mengisi data untuk digunakan oleh para manajer diperusahaan.
Sistem informasi adalah sebuah sumber daya strategis

yang penting yang memonitor beragam isu dan tren internal dan eksternal, mengidentifikasi ancamanancaman kompetitif dan membantu dalam penerapan, pengevaluasian, dan pengendalian strategi.

Sebuah produk peranti lunak perencanaan strategis

yang sesuai, yang sederhana namun efektif untuk mengembangkan strategi organisasional adalah CheckMATE. CheckMATE menggabungkan teknikteknik perencanaan strategis yang paling modern.
Prosedur prosedur analitis khusus yang tercakup

dalam program CheckMATE adalah analisis Strategic Position and Action Evaluation (SPACE), analisis Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), analisis Internal-Eksternal (IE) dan analisis Grand Strategic Matrix.

Sebuah perusahaan paling baik dideskripsikan

sebagai rantai nilai, dimana total pendapatan dikurangi total biaya semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan nilai.
Analisis Rantai Nilai (value chain analysis-VCA)

mengacu pada proses yang perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisaional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran produk tersebut.

VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana

keunggulan dan kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen.
Penentuan Tolak Ukur

Penentuan tolak ukur adalah alat analisis yang digunakan untuk menentukan apakah aktivitasaktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila dibandingkan dengan pesaing, maka kondusif untuk memenangkan pangsa pasar. Bagian tersulit dari tolok ukur adalah cara untuk memperoleh akses kedalam aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan isu biaya.

Langkah terakhir dalam melaksanakan audit

manajemen strategis internal adalah penyusunan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix). Alat perumusan strategis ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut.

Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam 5

langkah, yaitu : 1. Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal. 2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 sampai 0,1. 3. Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah, lemah, kuat atau sangat kuat. 4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing masing variabel. 5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi.

Anda mungkin juga menyukai