S
Kepaniteraan Klinik Neurologi Universitas Muhammadiyah Jakarta RS Islam Jakarta Cempaka Putih
IDENTITAS
Nama : Tn. N Umur : 19 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA Status : Belum menikah Tanggal Masuk RS : 27 Mei 2013
Keluhan Utama : Pasien masuk IGD RSIJ CP dengan rujukan dari RS Bakti Mulya dengan keluhan cedera kepala post KLL motor. Keluhan Tambahan : Penurunan kesadaran, multiple excoriasi, perdarahan telinga kanan.
Pasien datang ke IGD RSIJ CP diantar dengan rujukan dari RS Bhakti Mulya 3 jam setelah kejadian KLL. Menurut keterangan pasien, terjadi KLL antara pasien yang mengendarai motor dengan truk yang menyerempet stang motor pasien, sehingga oleng dan pasien jatuh membentur pinggir pembatas jalan dan aspal. Kecepatan saat mengendarai motor 40km/jam. Setelah itu pasien tidak sadarkan diri dan tidak ingat kejadian ketika pasien terjatuh. Pasien terbangun 21 jam setelah kejadian dan sudah mendapat perawatan di Bangsal Matahari II RSIJ CP. Setelah pasien sadar, keluhan yang dirasakan pasien adalah pusing dan kepala terasa berat, nyeri pada luka lecet yang terdapat di tangan dan kaki terutama pada dagu pasien, keluhan ini membuat pasien merasa nyeri pada rahang ketika digerakkan saat makan. Pegal seluruh badan dan luka daun telinga yang nyeri. Dan rasa pendengaran tertutup pada telinga kanan. Rasa BAK dirasa sulit, pasien harus mengedan untuk berkemih ketika sudah terasa segera ingin berkemih. Keluhan muntah, kejang, sakit kepala berdenyut, lemah tubuh disangkal. BAB tidak ada keluhan.
Riwayat Alergi :
Riwayat alergi makanan, debu, cuaca dingin disangkal
Riwayat Pengobatan :
Pertolongan pertama setelah kejadian adalah di RS Bhakti mulya, yakni infus asering. Dari IGD RSIJ CP pasien mendapat pengobatan berupa: Inf. Asering Novalgin 500 mg 1 ampul Kortidex 1 ampul Tetanus toxoid 1 ampul
Riwayat Kebiasaan :
Riwayat merokok (+) 2 batang perhari
Status Generalis
Keadaan umum Kesadaran GCS E4M6V5 =15 Tanda Vital Tekanan darah Pernafasan Nadi Suhu : Tampak sakit sedang : Compos mentis
GCS di IGD RSIJ CP, E3M5V4 = 12
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALIS
Kepala Mata diameter Hidung Mulut Telinga Leher Thorax :
: Normocephal, rambut hitam distribusmerata, krepitasi (-), tanda perdarahan (-), vulnus ekskoriasi dagu 10 cm : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor 3 mm, Refleks Cahaya +/+ : Deviasi semptum (-), sekret (-), epistaksis (-) : Bibir simetris, mukosa bibir kering (-), lidah kotor (-) : Normotia, vulnus laseratum aurikula dextra 3 cm, sekret (-). : Pembesaran KGB (-), JVP dalam batas normal : Gerakan dada simetris , Cor : BJ I/II murni reguler, Pulmo Vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen
Ekstremitas : vulnus ekskoriasi di kaki kanan dan kiri dan tangan kangan dan siku kiri, Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Mata
Rangsang Meningeal :
Nervus Opticus
Dekstra Penglihatan Refleks Cahaya Langsung Refleks Cahaya Tak Langsung normal + + Sinistra Normal + +
Nervus Okulomotorius
Gerakan bola mata Atas dalam Atas luar Dekstra Normal Normal
Bawah luar
Normal
Normal
Dekstra
Normal -
Sinistra
Normal -
Diplopia
N.V (Trigeminus) Kanan Menggigit : normal Membuka Mulut : normal Sensibilitas ( raba dan nyeri ) 5.1.(oftalmikus) : + 5.2.(maksilaris) : + 5.3 (mandibularis) : + Reflek kornea : + Refleks bersin : normal
Kiri
+ + + +
Nervus Facialis
Dekstra Sinistra
Mengangkat alis
Mengerutkan dahi Menutup mata Menyeringai Mencucurkan bibir Menggembungkan pipi
+
+ + + + +
+
+ + + + +
Tidak dilakukan
Uvula
Menelan
Refleks muntah
Tes pengecapan
: Normal
: (+/+)
: Tidak dilakukan
N.XII (Hipoglosus) Sikap lidah Atropi otot lidah Tremor lidah Fasikulasi lidah
Pemeriksaan Neurologis
Sistem otonom
Miksi
Defekasi Sekresi
keringat
Fungsi Luhur
Afasia
Kekuatan Otot :
Atrofi
: tidak ada
(-)
Suhu
: tidak dilakukan
Refleks Patologis :+/+ :+/+ Babinski Chaddock Oppenheim Gordon : -/: -/: -/-
Reflek Achilles : + / +
Schaeffer
: -/-
Pemeriksaan Labolatorium
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hasil 13,2 H 15,24 Satuan g/dL ribu/uL Nilai Rujukan 13,2-17,3 3,80-10,60
Trombosit
Hematokrit Glukosa Darah sewaktu AST ALT Ureum darah Kreatin darah
197
40 87 23 13 25 0,9
ribu/uL
% mg/dL U/L U/L mg/dL mg/dL
150-440
40-52 70-200 10-34 9-43 10-50 <1,4
Natrium (Na)
Kalium(K) Klorida (Cl)
140
L 4,4 102
mEq/L
mEq/L mEq/L
135-147
3,5-5,0 94-111
Cor :
Pulmo :
Hili normal Corakan vaskuler normal Tak tampak infiltrat Kesan : Cor tidak membesar Tak tampak kelainan paru
Pemeriksaan CT Scan
Interpretasi :
CT SCAN
Resume
Dari anamnesis didapatkan penurunan kesadaran post KLL, Pasien terbangun 21 jam setelah kejadian,
pusing dan kepala terasa berat, nyeri pada luka lecet yang terdapat di tangan dan kaki terutama pada dagu pasien, nyeri pada rahang ketika digerakkan saat makan. Pegal seluruh badan dan luka daun telinga yang nyeri. Dan rasa pendengaran tertutup pada telinga kanan. Rasa BAK dirasa sulit, pasien harus mengedan untuk berkemih ketika sudah terasa segera ingin berkemih. Dari pemeriksaan fisik didapatkan multiple ekskoriasi, vulnus laseratum telinga kanan
Diagnosa
Penatalaksanaan
PEMBAHASAN
Cedera kepala Jika dilihat dari ringan sampai berat, maka pada kasus ini pasien termasuk dalam: Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) jika GCS antara 9-12, hilang kesadaran atau amnesia antara 30 menit -24 jam, dapat mengalami fraktur tengkorak, disorientasi ringan ( bingung ).
PEMBAHASAN
Jenis-jenis cedera kepala Pada kasus ini pasien termasuk dalam: Komosio serebral hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur. Komosio umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama beberap detik sampai beberapa menit,getaran otak sedikit saja hanya akan menimbulkan amnesia atau disorientasi.
Vertigo dan muntah mungkin disebabkan gegar pada labirin atau terangsangnya pusat-pusat dalam batang otak. Pada commotio cerebri mungkin pula terdapat amnesia retrograde, yaitu hilangnya ingatan sepanjang masa yang terbatas sebelum terjadinya kecelakaan. Amnesia ini timbul akibat terhapusnya rekaman kejadian di lobus temporalis. Pemeriksaan tambahan yang selalu dibuat adalah foto tengkorak, EEG, pemeriksaan memori. Terapi simptomatis, perawatan selama 3-5 hari untuk observasi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mobilisasi bertahap.
Amnesia retrograde cenderung merupakan tertanda ada tidaknya trauma pada kepala Sedangkan amnesia anterograde (pasca trauma) lebih berkonotasi akan berat ringannya cedera kepala
Menilai jalan nafas Menilai pernafasan Menilai sirkulasi Obati kejang Menilai tingkat keparahan : CKR,CKS,CKB
bersihkan jalan nafas dari debris dan muntahan; lepaskan gigi palsu,pertahankan tulang servikal segaris dgn badan dgn memasang collar cervikal,pasang guedel/mayo bila dpt ditolerir. Jika cedera orofasial mengganggu jalan nafas,maka pasien harus diintubasi.
Menilai pernafasan ;
tentukan apakah pasien bernafas spontan/tidak. Jika tidak beri O2 melalui masker O2. Jika pasien bernafas spontan selidiki dan atasi cedera dada berat spt pneumotoraks tensif,hemopneumotoraks. Pasang oksimeter nadi untuk menjaga saturasi O2minimum 95%. Jika jalan nafas pasien tidak terlindung bahkan terancan/memperoleh O2 yg adekuat ( Pa O2 >95% dan Pa CO2<40% mmHg serta saturasi O2 >95%) atau muntah maka pasien harus diintubasi serta diventilasi oleh ahli anestesi
Menilai sirkulasi ;
Hentikan semua perdarahan Perhatikan adanya cedera intra abdomen/dada. Ukur dan catat frekuensidenyut jantung dan tekanan darah pasang EKG. Pasang jalur intravena yg besar.Berikan larutan koloid sedangkan larutan kristaloid menimbulkan eksaserbasi edema. Kejang konvulsif dpt terjadi setelah cedera kepala dan harus diobati mula-mula diberikan diazepam 10mg intravena perlahan-lahan dan dpt diulangi 2x jika masih kejang. Bila tidak berhasil diberikan fenitoin 15mg/kgBB Pada semua pasien dengan cedera kepala dan/atau leher,lakukan foto tulang belakang servikal ( proyeksi A-P,lateral dan odontoid ),kolar servikal baru dilepas setelah dipastikan bahwa seluruh keservikal C1-C7 normal
Obati kejang ;
- Pasang infus dgn larutan normal salin ( Nacl 0,9% ) atau RL cairan isotonis lebih efektif mengganti volume intravaskular daripada cairan hipotonis dan larutan ini tdk menambah edema cerebri - Lakukan pemeriksaan ; Ht, periksa darah perifer lengkap,trombosit, kimia darah - Lakukan CT scan Pasien dgn CKR, CKS, CKB harusn dievaluasi adanya :
Hematoma epidural Darah dalam sub arachnoid dan intraventrikel Kontusio dan perdarahan jaringan otak Edema cerebri Pergeseran garis tengah Fraktur kranium
PEMBAHASAN
Farmakoterapi
Pemberian obat : IGD : Novalgin Cortidex ATS Ruangan : Ceftriaxone Nicholin Mertigo