Anda di halaman 1dari 38

INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT

dr. S. Yumna T, MSc, MClinScHons Departemen Mikrobiologi FK UII

Sistem saraf pusat

Sumber: http://www.jrank.org/health/pages/5258/brain-%28brayn%29-n.html

Sumber gambar: http://www.baileybio.com/plogger/?level=picture&id=414

Meninges
Meninges: thin, 3 layered membrane that covers the brain and spinal cord

-Durameter: tough, outer, direct contact with the skull


-Arachnoid: delicate, spiderweb projections connect outer and inner layers -Piameter: tender, direct contact gambar :http://www.genericlook.com/anatomy/Meninges/ with Sumber central nervous system

3 spaces: - Epidural space - Subdural - Subarachnoid Abses bisa terjadi di semua ruang tsb Subarachnoid: terbesar, reservoir cairan serebrospinal (CSS)

Infeksi SSP

Meningitis : inflamasi di meninges Encephalitis: inflamasi di korteks serebri Abses otak Poliomielitis Reyes sindrome : ensefalopati Slow virus infection: subacute sclerosing panencephalitis (measles) dan rubella (rubella panencephalitis) Prion

Rute infeksi

Hematogen Penyebaran dari organ dekat SSP: ostitis, sinusitis, mastoiditis Akses secara langsung: trauma, kongenital (meningomyelocele) Jalur intraneural : rabies (saraf sensoris perifer) dan HSV (radiks saraf trigeminus)

Meningitis

Akut - gejala dalam hitungan jam-hari - demam, nyeri kepala, fotofobia, kaku leher - viral, bakterial

Meningitis

Kronis: - gejala : minggu-bulan - demam dan iritasi meningeal tidak begitu nyata - kelumpuhan saraf kranial dan komplikasi neurologis lainnya - M. tuberculosis, L. monocytogenes, HSV, lymphochoriomeningitis virus, C. neoformans dan keganasan

Meningitis

Recurrent - ada periode bebas penyakit - pada pasien immunocompromised - bakteri komensal saluran nafas: S. pneumoniae, H. influenzae dan N.

meningitidis

- pada HAI (hospital-acquired infection):S. aureus dan enterobacteriacea

Aseptic meningitis

Sindrom Pleositosis limfosit Kultur bakteri dan jamur negatif Penyebab : viral dan non infeksi (tumor, perdarahan)

Patogenesis meningitis bakterial


- Infeksi : host-pathogen relationship Inflamasi/disfungsi organ Tahapan: - IgA1 protease - pili kecuali L. monocytogenes B. Bakteremia - kapsul lipooligosakarida C. Bakteri masuk ke CSF

A. Kolonisasi di nasofaring

Patofisiologi kerusakan di otak


Komponen subkapsuler bakteri IL-1,IL-6,TNF-

Sitokin, enzim proteolitik merusak intergritas membran sel Edema:


-Vasogenik -Sitotoksik -obstruksi

Etiologi

Diagnosis

Lumbar Puncture - teknik aseptik : kontaminasi skin flora - invasif : hati-hati - sterile syringe - min 3 tubes - volume min 1-2 ml, max 10 ml - periksa secepatnya

Pemeriksaan CSF

Hitung sel Kultur bakteri dan tes kepekaan kuman Pewarnaan: - Gram - India ink : Cryptococcus Biokimiawi : glukosa, protein PCR : virus

Pemeriksaan CSF

Khusus M. tuberculosis - sentrifus 3000 g x 5 menit - min vol 3 ml - acid-fast stain - Lowenstein Jensen medium

Pemeriksaan sel

Lekosit : 0-5 (dewasa), 0-25 (neonatus) Jenis lekosit: - bakterial : pleositosis neutrofil - viral: pleositosis mononuklear Eritrosit < 1 Bedakan Traumatic tap dg perdarahan subarahnoid

Traumatic tap : jumlah eritrosit menurun di tab ketiga Perdarahan sub arahnoid: jumlah eritrosit sama di ketiga tabung

Pengecatan Gram

Spesimen disentrifus 1500 g x 15-20 menit Pelet atau deposit: Gram dan kultur Supernatan: biokimiawi Cytospin untuk hasil yang bagus

Kultur bakteri

Sentrifus Media: agar darah, agar coklat, enrichment broth Teknik aseptik Inkubasi 5% CO2 5-7 hari

Ringkasan agen etiologi


-

Group B streptococcus Penyebab kematian pada neonatus Mikroskopis: GP, cocci, rantai pendek Tes katalase negatif Kultur: beta hemolitik pada agar darah Identifikasi : latex aglutination antigen dinding sel (tipe B)

N. meningitidis

Banyak pada dewasa muda Pili Transmisi: droplet Mikroskopis: GN, cocci (diplococci) Tes katalase positif, oksidase positif Kultur: koloni opak pada agar darah, koloni lebih besar pada agar coklat Serotyping: B, C (paling banyak).lainnya A,D,X,Y, W135 Vaksin : C

Streptococcus pneumoniae
-Transmisi : endogen (carrier), eksogen (droplet) - Mikroskopis: GP, cocci - Tes katalase negatif - Kultur: hemolisis alfa pada agar darah - Koloni mukoid - Identifikasi: peka thd optochin 5gzona diameter >= 14mm

H. influenzae
-

Merupakan flora normal pada saluran nafas Transmisi : droplet Banyak pada bayi dan anak Mikroskopis: GN, bacilli Tes katalase positif, oksidase positif Kultur: koloni pin point pada agar darah Opak,halus pada agar coklat Identifikasi: XV growth. X (hemin), V(nicotinamide adenin dinucleotide). H. influenza membutuhkan X dan V untuk tumbuh, sedangkan H. parainfluenza hanya perlu faktor V Serotipe kapsul: a-f. Paling virulen: b vaksin

Listeria monocytogenes

Usia tua, wanita hamil, immunocompromised Foodborne GIT Mikroskopis: GP, bacilli Tes katalase positif Kultur: koloni beta hemolitik pada agar darah

Cryptococcus neoformans
Dewasa - HIV - Mikroskopis: India ink terlihat kapsul - India ink: sentrifus 3000g, 5 menit deposit: pengecatan dan kultur supernatan: antigen testing - Kultur: yeast like colony
-

Meningitis viral

Klinis sulit dibedakan dg bakterial DD.Singkirkan non-viral dulu CSF analysis untuk bedakan dg bakterial PCR lebih sensitif dan spesifik daripada kultur Self-limited disease Terapi suportif

Penatalaksanaan

Antimikroba Ajuvan anti inflamasi Vaksinasi Antibiotika profilaksis Terapi suportif Pencegahan penularan Antiviral?

Anda mungkin juga menyukai