Pengertian
Ad/Hidung berdarah, mimisan, epistaksis adalah suatu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung
Epistaksis
anterior 2. posterior
Anterior
bila sumber perdarahannya berada di depan ostium
sinus maksilaris. Lokasi perdarahan anterior termasuk area yang disuplai oleh A. etmoidalis anterior, terutama pleksus Kiesselbach's di septum hidung bagian anterior. Epistaksis anterior sering terjadi pada anak dan dewasa muda,
Posterior
posterior bila di belakangnya sedangkan epistaksis posterior lebih sering dialami
Penyebab epistaksis
1.
Trauma Mengorek hidung Jatuh Pukulan Kecelakaan lalu lintas Tindakan pembedahan.
lanjutan
2. Infeksi / inflamasi rinitis Sinusitis Granuloma Sifilis kusta
lanjutan
3. Iritasi mukosa: cuaca panas dan/atau kering, serta obat semprot hidung bisa menyebabkan iritasi dan epistaksis. 4. Abnormalitas septum: deviasi septum dan/atau septum yang terkoyak dapat menganggu aliran udara di hidung shg menyebabkan kekeringan dan epistaksis. Kebanyakan perdarahan timbul di depan dari koyakan septum
lanjutan
5. Tumor: baik tumor jinak maupun ganas dapat menimbulkan epistaksis, yang biasanya disertai gejala sumbat hidung (nasal obstruction) dan rinosinusitis, Hemangioma, karsinoma, angifibroma. 6. Penyakit kardiovaskuler - Hipertensi - kelainan pembuluh darah (arteriosklerosis, nefritis, dm, serosis)
Hipertensi
lanjutan
7. Kelainan Darah - Trombositopenia - Hemofilia - leukemia 8. Kelainan kongenital - teleangiektasis
Lanjutan
9.Perubahan tekanan admosfer - menyelam
Penanganan epistaksis
A. Penanganan umum:
1.Pasien dengan perdarahan hidung biasa mengontrol hal tersebut dengan melakukan penekanan langsung pada hidung. 2.Jika upaya tersebut gagal, pasien biasanya akan langsung mengontak atau pergi ke rumah sakit atau unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan. 3. pemasangan tampon hidung (nasal packing). 4. rawat inap transfusi.
lanjutan
B. Penanganan khusus: 1.Pendekatan lainnya adalah dengan melakukan ligasi pembuluh darah yang mensuplai darah ke hidung. 2.Pendekatan terkini dari intervensi vaskuler secara langsung adalah visualisasi angiografi dan embolisasi cabang terminal A. maksilaris. 3.Dari sekian banyak pendekatan dalam penanganan epistaksis, sebenarnya yang paling penting adalah kehati-hatian dalam mengevaluasi kondisi penderita, serta identifikasi letak perdarahan secara akurat. 4. Tindakan pembedahan
Terima kasih