H2S adalah suatu senyawa beracun yang berbentuk gas, tidak berwarna, mudah terbakar, bau khas (seperti telur busuk) Selain toksik juga bersifat iritan / merangsang (susunan syaraf, mata dan pernafasan) Mekanisme peracunan : acute dan sub acute ataupun chronis
www.akualita.com
Akut
Kronik
www.akualita.com
Sifat fisika-kimia bahan Kondisi kontak badan Keadaan personil Kondisi lingkungan
www.akualita.com
Sifat fisika-kimia
Jenis dan komposisi Fase/wujud Sifat fisika Kemurnian Stabilitas bahan Reaktivitas bahan
www.akualita.com
Lama kontak
www.akualita.com
Jalan masuk
Keadaan personal
Status genetika Status immonologi Status nutrisional Status hormonal Umur Jenis kelamin Tipe tubuh Kesehatan Penyekit yang diderita
www.akualita.com
Kondisi lingkungan
Melalui udara, air, tanah, makanan, minuman Efek antagonisme, efek sinergisme
Peralatan perlindungan keselamatan Metode penanganan bahan kimia Fasilitas kesehatan Training personil
www.akualita.com
Mekanisme keracunan
Absorpsi Distribusi
Eliminasi
Ekskresi
www.akualita.com
10
Target tissue
www.akualita.com
11
Monitoring
Pusing, mual, muntah, gemetar, lemah badan Berkunang-kunang, sukar tidur, nafsu makan berkurang, sukar berkonsentrasi Sesak nafas, sakit perut, diare, kejang-kejang, gangguan mental, kelumpuhan, nyeri otot, koma, pingsan
Gejala spesifik
www.akualita.com
12
P3K
Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah usaha/ upaya untuk menghidupkan kembali fungsi jantung dan paru yang gagal melakukan fungsinya akibat henti nafas/ henti jantung. Tahapan RJP ; Bantuan Hidup Dasar (BHD) A Airway ( jalan nafas ). B Breathing ( pernafasan ). C Circulation ( jantung dan pembuluh darah ).
www.akualita.com
13
BANTUAN HIDUP JANGKA PANJANG G = Gaiging ( Penilaian ) H = Human mentation. I = Intensif Care.
www.akualita.com
14
INDIKASI RJP
- Henti nafas. al: Tenggelam. Tercekik. Stroke. Keracunan obat. Serangan jantung. Sumbatan jalan nafas. - Henti jantung. al: Fibrilasi ventrikel. Asistole. Disosiasi elektromekanik.
www.akualita.com
15
TEKNIK RJP
BANTUAN HIDUP DASAR. Sebelum melakukan BHD, tentukan pokok permasalahan yg ada pada korban, al : 1. Kesadaran korban. 2. Pernafasan korban. 3. Denyut nadi. Apabila terdapat salah satu dari ketiga masalah di atas segera minta bantuan tanpa meninggalkan korban, dan segera lakukan BHD.
www.akualita.com
16
www.akualita.com
17
www.akualita.com
18
www.akualita.com
19
Memukul daerah punggung korban 3 4 kali dengan harapan benda asing yang ada dijalan nafas dapat terlempar keluar.
www.akualita.com
20
www.akualita.com
21
NAFAS BUATAN
B = BREATHING = Membuat nafas buatan. B.1. Tanpa alat. B.1.1. Dari mulut ke mulut. Posisi jalan nafas yang terjaga kemudian kita tiupkan udara ekspirasi penolong melalui mulut korban, selama petugas meniupkan udara, hidung korban di tutup.
www.akualita.com
22
NAFAS BUATAN
B.1.2. Dari mulut ke hidung. Petugas meniupkan udara ekspirasi melalui hidung korban dan menjaga jalan nafas dengan ekstensi kepala topang dagu.
www.akualita.com
23
NAFAS BUATAN
Prinsip pemberian nafas buatan. 1. Jumlah yang ditiupkan adalah secukupnya, yang bisa mengembangkan paru paru korban. 2. Kecepatan peniupan udara disesuaikan dengan kecepatan nafas spontan normal, sesuai umur. 3. Setiap akan meniupkan udara sebaiknya menoleh kesamping untuk menarik nafas kemudian ditiupkan ke korban.
www.akualita.com
24
CIRCULATION
C = Circulation= membuat agar aliran darah berfungsi kembali. Apabila sudah dipastikan tidak ada denyut nadi / denyut jantung segera lakukan pijat jantung luar ( PJL ).
www.akualita.com
25
www.akualita.com
26
www.akualita.com
27
www.akualita.com
28
www.akualita.com
29
www.akualita.com
30
www.akualita.com
31
a. b. c. d. e. f.
Tentukan tingkat kesadaran ( Respon penderita ). Panggil bantuan ( Call for help ). Posisi penderita. Posisi petugas. Periksa pernafasan dg inspeksi, palpasi, auskultasi ( di lakukan 3 5 detik ). Bila penderita bernafas tidak perlu RJP.
www.akualita.com 32
www.akualita.com
33
TAHAPAN RJP
g. Ekstensikan kepala. h. Lakukan pemberian nafas buatan 2 kali, kemudian pijat jantung 15 kali (1 orang penolong), berikan nafas buatan 1 kali, kemudian 5 kali pijatan (2 orang penolong).
www.akualita.com
34
RJP
Setiap 4 siklus lakukan pemeriksaan pulsasi. Satu siklus = 2 kali tiupan 15 pijatan. Pada anak < 8 th dg 1 telapak tangan, 1 jari di atas PX. pada bayi 3 jari pada garis yg menghubungkan kedua papila mamae.
www.akualita.com
35
RJP
Dalamnya kompresi pada bayi 1/3 dalamnya dada ( 1 2 cm, anak < 8 th 2 3 cm, dilakukan secara ritmik baik saat compresi maupun mengangkat.
Perbandingan kompresi ventilasi. Dewasa, anak anak maupun bayi 5:1x 12 setiap menit penolong 2 orang, 2:15 untuk 1 orang penolong.
www.akualita.com
36
TEKNIK RJP
Memeriksa pulsasi dan pernafasan. Dilakukan tiap 4 siklus ( setiap menit ).
www.akualita.com
37
LUKA BAKAR
Definisi : Suatu trauma kontak panas yang mengenai kulit mukosa dan jaringan sehingga terjadi kerusakan dan banyak mengakibatkan kesakitan dan kematian. Penyebab : 1. Air panas / uap air panas / suhu dingin / suhu panas. 2. Api 3. Bahan kimia 4. Arus Listrik 5. Petir
www.akualita.com 38
LUKA BAKAR
Tanda-tanda : Luka Bakar Derajat I - Kulit kemerah-merahan. - Nyeri - Tidak melepuh - Tidak mengancam jiwa
www.akualita.com
39
LUKA BAKAR
Derajat II. - Kulit berwarna merah. - Bengkak dan melepuh. - Permukaan kuit tampak basah. - Nyeri meningkat walaupun hanya hembusan angin.
www.akualita.com
40
Luka bakar
Luka bakar derajat III. Kulit tampak kehitaman dan keras. Kulit tampak burik / putih seperti lilin. Apabila kulit di tekan akan berwarna merah. Permukaan kulit kering. Tidak terasa nyeri.
www.akualita.com
41
Observasi ABC (u/ derajat 2 dan 3). Jauhkan korban dari sumber panas. Tutup korban dengan selimut basah / gulingkan korban u/ memadamkan api yng masih menyala. Lepaskan baju / kain yang masih melekat di tubuh korban.
www.akualita.com
42
Tutup tubuh korban dg kain bersih. Beri minum yang banyak bila korban sadar. Transport korban ke RS / puskesmas terdekat. Perhatikan ABC selama perjalanan ke RS / Puskesmas.
www.akualita.com
43
www.akualita.com
44
Penatalaksanaan LB kimiawi.
Guyur permukaan kulit yang terkena bahan kimia dg air bersih sebanyak mungkin ( min. 20 30 menit ). Luka bakar Alkali memerlukan guyuran lebih lama dari luka bakar asam. Jangan memberi bahan penetral. Luka bakar alkali pada mata, irigasi mata berkelanjutan selama 8 jam.
www.akualita.com
45
www.akualita.com
46
Pendarahan
Macam-macam pendarahan : 1. Menurut tempatnya : - Pendarahan dalam - Pendarahan luar 2. Menurut pembuluh darah yg - Pendarahan Arteri - Pendarahan Vena - Pendarahan Kapiler
putus :
www.akualita.com
47
Pendarahan
Cara Penanganan 1.Pendarahan Arteri : Tanda-tanda : keluarnya darah akan menyembur sesuai denyut jantung, darah berwarna merah muda, sukar berhenti dg sendiri Pertolongan : - Daerah yg terluka diistirahatkan dan ditinggikan dari letak jantung. - Lakukan balut tekan - Bila perlu lakukan balut kebat
www.akualita.com 48
Pendarahan
2.Pendarahan Vena : Tanda-tanda : - Keluarnya darah memancar(vena besar), menetes (vena kecil) - Warna darah merah kehitaman - Pendarahan sukar berhenti Pertolongan: - Daerah yg terluka diistirahatkan dan ditinggikan - Lakukan balut tekan
www.akualita.com
49
PENDARAHAN
3.
Pendarahan Kapiler Tanda-tanda : - Pendarahan luka lecet - Darah keluar berbintik-bintik atau meleleh - Darah berwarna merah muda/ merah tua - Mudah berhenti sendiri Pertolongan : - Daerah yg terluka diistirahatkan dan ditinggikan - Lakukan balut tekan
www.akualita.com
50
PENGHENTIAN PENDARAHAN
Bersihkan luka dengan air bersih Angkat tinggi-tinggi bagian yg terluka Letakkan kain kasa yang telah disterilkan / kain bersih, ditekan kuat-kuat kemudian lakukan pembalutan : 1. Dengan Balut tekan Lebih mudah dan dapat dilakukan untuk semua pendarahan luar. 2. Dengan Melipat sendi Hanya dapat dilakukan pada pendarahan daerah lipatan sendi
51
Pendarahan
Balut Kebat. Membuat satu ikatan pada bagian anggota tubuh yang mengalami luka dan yang bertulang satu.
www.akualita.com
52
Balut kebat.
Persediaan alat. Kain bersih segitiga / penggantinya. Kain lunak / kapas berlemak. Tongkat kecil sepanjang 10 15 cm. Cara kerja : Anggota tubuh yang luka ditingikan. Daerah yang akan dilakukan balut kebat d pasang kain lunak U/ alas.
www.akualita.com
53
Balut kebat.
Kain segitiga d lipat spt dasi pramuka. Kain yang dilipat letakkan pada daerah yang akan di balut dan sudah di beri kain pengalas, ikat / simpulkan. Masukkan tongkat kecil diantara simpulan, putar sampai perdarahan berhenti.
www.akualita.com
54
Balut kebat
Perhatian : Balut kebat hanya boleh dilakukan pada anggota tubuh yang bertulang satu. Balutan dikendorkan tiap 15 menit. Bahan yang keras dan tajam tidak boleh digunakan sebagai pengganti kain pengikat.
www.akualita.com
55
Pendarahan dalam
Macam pendarahan dalam. 1. Tersembunyi / tidak bisa keluar. Darah yng keluar dari pembuluh darah tdk dapat keluar dari dari dalam tubuh / tdk dapat terlihat oleh mata. 2. Tidak tesembunyi. Darah yang keluar dari pembuluh darah keluar dari dalam tubuh / dapat terlihat oleh mata.
www.akualita.com
56
Pendarahan dalam
Tanda tanda secara umum: Secara tiba tiba korban pucat, kadang pucat bertahab, pusing, mengantuk, sampai tidak sadar. Pernafasan menjadi cepat dan terengah engah. Rasa haus meningkat, gelisah dan ketakutan. Kesadaran berangsur menurun.
www.akualita.com
57
Penatalaksanaan
Lakukan kompres dingin. Atur pengangkutan korban segera ke RS. Awasi korban dari perubahan yang mungkin terjadi. Lakukan pendekatan untuk menghilangkan kegelisahan.
www.akualita.com
58
Penatalaksanaan
www.akualita.com
59
KASUS KERACUNAN
Keracunan Gas - Asam Cyanida - Asam Sulfida - Karbonmonoksida - Gas Lain : CO2 , Ozon
60
Asam Cyanida
- Banyak digunakan untuk fumigasi tikus dan sintesa bahan bahan kimia. - Bersifat racun, karena ,menghambat cytochrom oksidase untuk menggunakan oksigen dalam sel. - Pada awalnya merangsang pernafasan bertambah hebat, kemudian melumpuhkan sistim pernafasan. Pencegahan : Dikontrol jangan sampai melebihi NABnya ( 10 ppm)
61
Asam Sulfida
Asam Sulfida, Garam Sulfida,mercaptans, karbondisulfida, merupakan persenyawaan kimia yg mengandung sulfur. -Berasal dari proses dekomposisi persenyawaan yang mengandung sulfur, banyak terdapat pada psoses pengolahan minyak bumi, pabrik petrokimia, pertambangan umum dan penyamakan kulit. -Bersifat racun, berpengaruh pada sistim susunan syaraf pusat
62
Asam Sulfida
Pengaruhnya sangat tgt konsentrasi di udara; - 1 ppm, tak berbau dan berasa - 50 ppm : menyebabkan bau yang tidak enak , tetapi akan terasa hilang setelah menghirup lama - > 50 ppm :menyebabkan conjunctivitis, pusing, enek, batuk, mabuk, sempoyongan dam oedem paru-paru - > 500 ppm : menyebabkan tak sadarkan diri, nafas dangkal dan lambat, kematian (30-50 menit) - 100 1000 ppm :gelisah, rangsangan selaput lendir, pandangan kabur, enek, muntah, jalan sempoyongan, kelumpuihan alat pernafasan.
63
Karbonmonoksida
Merupakan hasil pembakaran tidak sempurna bahankarbon atau yang mengandung karbon -Sifat : Berlomba dengan oksigen dalam mengikat HB, Mempunyai afinitas 300 kali lebih kuat dibandingkan O2 terhadap HB -Gejala : Sesak nafas,warna merah yg terang dari selaput lendir, apabila hebat disertai tak sadarkan diri. -NAB : 50 ppm
64
Gas Lain
CO2 dalam kadar tinggi mengganggu kesehatan, Udara yg mengadung 3 % CO2 sesak nafas dan pusing kepala, lebih 10 % menyebabkan gangguan penglihatan, pingsandalam waktu 1 menit NAB CO2 : 5000 ppm OZON NAB : 0.1 ppm atau 0.2mg/m3 udara Pada konsentrasi melebihi NAB menyebabkanpusing kepala, rangsangan pada paru-paru
65
Pindahkan korban ketempat udara segar, tidak boleh ditolong ditempat kejadian Berikan nafas buatan jika terjadi gangguan nafas Yang perlu diperhatikan ? Jangan sekali-kali menolong korban bila tidak mengetahui cara memberikan pertolongan, dan tidak mempergunakan alat perlindungan yang cukup.
66