Disusun oleh :
Desriyar Hafidh P. Hadi Saputra Hanif Yahya Muhtadin 115060307111013 115060300111041 115060301111010
M. Fauzan Aneldi
M. Sudiro Nanda Permana Dani Reno Satyogana
115060305111003
115060300111076 115060300111052 115060300111072
Pemancar berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik, kabel serat optik berfungsi sebagai media transmisi dan penerima berfungsi mengubah sinyal optik yang diterima menjadi sinyal listrik kembali
Proses pengiriman informasi yang melalui serat optik menggunakan prinsip pemantulan sinyal optik yang berupa cahaya dengan panjang gelombang tertentu
Dispersi
Dispersi Intermodal Dispersi Kromatik Dispersi Bumbung Gelombang (Waveguide Dispersion)
ATTENUATION ( LOSS )
Atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi dari fiber optik yang dinyatakan dalam dB. Atenuasi disebabkanoleh 3 faktor utama yaitu
Absorpsi, Hamburan (scattering)
Mikro-bending
ATTENUATION ( LOSS )
Atenuasi menentukan jarak transmisi maksimum antara transmitter dan receiver. Atenuasi menentukan banyaknya repeater dan margin daya yang dibutuhkan pada sebuah link. Atenuasi () sinyal atau rugi-rugi serat dedefinisikan sebagai perbandingan daya output (Pout) optik terhadap daya input optik (Pin) sepanjang serat L.
Sumber : http://adeayuningsih.blogspot.com/2011/04/kabel-fiber-optik.html
Karakteristik Transmisi Serat Optik
KOEFISIEN ATENUASI
Koefisien atenuasi menggambarkan sejauh mana intensitas sinar energi berkurang saat melewati materi tertentu. Menurut rekomendasi ITU-T, kabel serat optik harus mempunyai koefisien redaman 0.5 dB/km untuk panjang gelombang 1310 nm dan 0.4 dB/km untuk panjang gelombang 1550 nm. Untuk itu terdapat range redaman yang masih diijinkan yaitu 0.3 - 0.4 dB/km untuk panjang gelombang 1310 nm dan 0.17 - 0.25 dB/km untuk panjang gelombang 1550 nm.
Bandwidth dikenal sebagai perbedaan atau interval antara batas tratas dan terbawah dari suatu frekuensi gelombang transmisi dalam suatu kanal informasi. Bandwidth serat optik menunjukkan besarnya data yang dapat dilewatkan memalui koneksi melalui sebuah serat optik.
Salah satu kelebihan serat optik adalah memiliki bandwidth yang mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
Masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas (terutama yang terbuat dari glass multi komponen).
Kotoran-kotoran tersebut dapat berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ion yang dapat menyerap sinar yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan menyebabkan daya berkurang
INTRINSIC ABSORPTION
Sifat alamiah gelas menyerap cahaya Sangat kuat pd daerah ultra violet Energi panas tidak berpengaruh pada siskom optik SiO
atom-atom bergerak
berkontraksi & meregang/vibrasiAbsorpsi yang kuat terjadi karena osilasi unit structural seperti : Si-O (9,2 m), P-O (8,1 m), B-O (7,2 m) dan Ge-O (11 m) dalam gelas.
EXTRINSIC ABSORPTION
Ketidak murnian sumber utama rugi-rugi fiber. Jenis : ion transition metal dan ion OH
Fe, Cu, V, Co, Ni, Mn, Cr menyerap secara kuat pada daerah yang dinginkan
Ketidak lengkapan pengisian sel elektron dalam, penyerapan cahaya mengakibatkan elektron bergerak dari level energi rendah ke level lebih tinggi. Redaman OH paling signifikan pd 1,37 m, 1,23 m, 0,95 m
Perbandingan absorbsi inframerah karena bahan doping pada low-loss silica fiber.
RAYLEIGH SCATTERING
Secara garis besar, proses pabrikasi dilakukan dengan cara melelehkan silika agar didapat hasil yang diinginkan. Proses melelehkan silika menyebabkan terjadinya fluktuasi kerapatan (density fluctuations). Fluktuasi tersebut menimbulkan fluktuasi indeks bias. Penyebaran cahaya yang merambat akibat proses ini disebut dengan Rayleigh scattering.
PENGARUH PABRIKASI:
8 3
3 4
Dimana :
n p c KTF
8 2
n p C
= koefisien hamburan Rayleigh = panjang gelombang optic = indeks bias medium = rata-rata koefisien photoelastik = kompresibilitas isothermal pada temperatur fiktif
K
Karakteristik Transmisi Serat Optik
= konstanta Boltzmann
KOEFISIEN HAMBURAN RAYLEIGH YANG BERKAITAN DENGAN FACTOR RUGI-RUGI TRANSMISI DAPAT DINYATAKAN SECARA MATEMATIK :
= exp (-R.L)
RAYLIEGH SCATTERING
Rayleigh scattering timbul terhadap panjang gelombang yang bekerja. Semakin besar panjang gelombangnya maka semakin kecil losses yang terjadi
MIE SCATTERING
Proses pabrikasi juga menyebabkan terjadi ketidaksempurnaan secara geometris (bentuk silinder) antara core dengan cladding Ketidaksempurnaan geometris ini menyebabkan kebocoran energi pada lapisan cladding yang disebut dengan Mie scattering.
PENGARUH PABRIKASI:
Perbedaan penyebaran pulsa cahaya karena perbedaan kerapatan / density fluctuations pada Rayleigh scattering dengan ketidaksempuraan geometris pada Mie scattering.
BRILLOUIN SCATTERING
Brillouin Scattering dapat dianggap sebagai modulasi cahaya melalui vibrasi molekuler thermal dalam serat. Cahaya yang dihamburkan muncul sebagai pita sisi atas dan pita sisi bawah yang terpisahkan dari cahaya yang datang oleh frekuensi modulasi. Brillouin Scattering hanya signifikan diatas rapat daya threshold.
dB
RAMAN SCATTERING
Daya optik untuk hamburan Raman ( PR) dalam serat mode tunggal adalah :
REFERENSI
Govind P Agrawal - Fiber Optics Communication Systems_Very-Good.pdf Chapter II Serat Optik.pdf 04-karakteristik-transmisi-serat-optik-by-teuinsuska2009-wordpress-com Degradasi sinyal.pdf