Abad ke-7: B. Melayu dengan huruf Pallawa; dalam prasasti tertua masa kerajaan Sriwijaya 2. Abad ke-13 sampai abad ke-19: B. Melayu; huruf Arab (Tulisan Jawi)
1.
Ejaan latin untuk bahasa Melayu mulai ditulis oleh Pigafetta, selanjutnya oleh de Houtman, Casper Wiltens, Sebastianus Dancaert, dan Joannes Roman. 4. 1901: ditetapkannya Ejaan Van Ophuijsen
3.
Hasilnya:1) ejaan sedapat-dapatnya menggambarkan satu fonem dengan satu huruf; 2) penetapan ejaan hendaknya dilakukan oleh satu badan yang kompeten; 3) ejaan itu hendaknya praktis tetapi ilmiah.
bahasa resmi kenegaraan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan alat perhubungan nasional,kepentingan pembangunan dan pemerintahan alat pengembangan kebudayaan dan ipteks
Kepaduan dan kesatuan mengandung satu ide pokok memiliki struktur yang baik memiliki hubungan timbal balik antar unsur Kesejajaran Bentuk kontruksi/bentuk bahasa yang sama dipakai dalam susunan serial Penekanan dapat dilakukan dengan menyusun posisi dalam kalimat, urutan logis, pengulangan kata Kehematan hemat kata, hemat frase Kevariasian variasi kompposisi kalimat ; pembuka kalimat dapat dimulai dengan subjek, predikat, frase, kata modalitas.