PENYAKIT GINJAL
2
Stephen JM cs, Patholphysiology of Disease , An introduction to cliniical medicine 2003
ginjal kanan
ginjal kiri
Tdd : 1. Cortex glomerulus, tubulus, ductus coligens 2. Medulla tubulus, loop of Henle, duct coligens
tubulus proksimalis
tubulus distalis
tikungan Henle
NEFRON
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
tubulus proksimalis
GLOMERULUS
arteriol eferen
arteriol aferen
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
1200 ml / mn
( dua ginjal )
600 ml / mn
( dua ginjal )
120 ml / mn
TIKUNGAN HENLE
Reabsorpsi 15% - 25% NaCl Regulasi ekskresi Mg++
TUBULUS DISTALIS
Reabsorpsi NaCl ( sedikit ) Regulasi ekskresi Ca++
10
11
FUNGSI
GINJAL
1. EKSKRETORI Ekskresi sisa-sisa metabolisme 2. REGULASI Mengatur keseimbangan air, elektrolit, dan asam - basa 3. HORMONAL Produksi renin, angiotensin, bradikinin, prostaglandin, eritropoetin, Vit. D (aktif)
12
FUNGSI GINJAL
FILTRASI GLOMERULUS
14
15
<> Penyakit ginjal tidak selalu menyebabkan gangguan fungsi ginjal <> Gangguan fungsi ginjal dapat disebabkan oleh gangguan atau penyakit diluar ginjal
( syok, gagal jantung, anemia berat, penyakit berat)
16
1. Membantu menemukan etiologi penyakit 2. Mengetahui fase awal dari gagal ginjal 3. Mengikuti perjalanan penyakit 4. Mendeteksi kerusakan ginjal 5. Menentukan derajat kerusakan fungsi ginjal.
17
1. Pemeriksaan urine (urinalisis) 2. Darah rutin 3. Urea, kreatinin,asam urat (NPN = non protein nitrogen) 4. Elektrolit : Na, K, Cl, P, Ca
18
Pemeriksaan konfirmasi
1. Ekskresi protein 24 jam 2. Kreatinin serum ( serial ) 3. Klirens kreatinin ( GFR ) 4. Kultur urine 5. Elektroforesis protein urine
19
Urinalisis
A
Pemeriksaan Fisis :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
B.
Pemeriksaan Kimia : pH, Berat jenis, Protein, Lekosit, Nitrit, Glukosa, Badan keton Bilirubin, Urobilinogen, Eritrosit
Pemeriksaan Mikroskopis : 1. Sel darah, sel epitel. 2. Torak 3. Kristal 4. Bakteri dan mikro organisme 5. Komponen lain
C.
20
21
Darah Lengkap
WBC : Eosinofil, Basofil, Netrofil, Limfosit, Monosit RBC, Hb, HCT, RDW, Indeks Eritrosit (MCV,MCH,MCHC) Trombosit
22
FUNGSI GINJAL
Nilai normal
kreatinin serum : 0,6 - 1,3 mg/dl urea serum : 20 - 30 mg/dl ( "BUN" : 10 - 20 mg/dl )
23
KREATININ
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berasal dari perubahan kreatin fosfat otot kreatinin Produksi 24 jam relatif konstan Difiltrasi bebas di glomerulus Tidak direabsorpsi di tubuli ginjal Di sekresi di tubuli ginjal ( kadar di plasma sekresi ) Tidak mengalami metabolisme Penentuan kreatinin di laboratorium mudah, tetapi tidak spesifik
Prinsip penentuan kreatinin ( reaksi Jaffe ) : suasana basa kreatinin + as.pikrat kreatinin pikrat kreatinin pikrat ( wana merah ) fotometer Reaksi ini dipengaruhi oleh noncreatinin chromogen ( protein,glukosa,as.urat, dan keton)
24
Kadar meningkat pada:- kerja otot berlebihan - diet daging Kadar menurun pada: - atropi otot - kelaparan - usia lanjut Pembentukan tergantung: - umur - jenis kelamin - berat badan
25
26
penurunan GFR
nonkreatinin nitrogen : kreatinin, urea, asam urat, guanidin, cyanate, dan middle molecule
27
kadar kreatinin urine (24 j) --------------------- mg/dl kadar keatinin serum ---------------------------- mg/dl volume ( produksi ) urine per menit ---------- ml/mn luas permukaan tubuh ------------------------ m2 1,73 = lpt standar dalam m2 ( BB = 70 kg TB = 1,7 m )
29
Dr.med. Puruhito Dasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit pada kasus kasus bedah
Tinggi badan ( cm )
Berat badan ( kg ) 30
Dr.med. Puruhito Dasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit pada kasus kasus bedah
31
32
( Compensatory
hypertrophy )
3
2 1 0 30 60 90 Klirens kreatinin 120 ml/mn
0,5
1 Jumlah nefron
1,5
JUTA
33
TINGKATAN ( STAGING ) PENYAKIT GINJAL KRONIS 1. Kerusakan ginjal minimal GFR 2. Kerusakan ginjal ringan 90 ml/mn/1,73 m3
GFR 60 - 89 ml/mn/1,73 m3
3. Kerusakan ginjal sedang GFR 30 - 59 ml/mn/1,73 m3 4. Kerusakan ginjal berat GFR 15 - 29 ml/mn/1,73 m3
5. Gagal ginjal
GFR
< 15 ml/mn/1,73 m3
34
2 MIKROGLOBULIN
Perkiraan / formula
35
CYSTATIN C
ditemukan pada semua cairan tubuh diproduksi oleh semua sel berinti dieleminasi melalui filtrasi glomerulus kadar sistatin C serum: pria : 0,74 0,100 mg/L wanita : 0,65 0,085 mg/L
Sistatin C serum lebih baik dibandingkan kreatinin serum untuk menilai LFG
36
Cystatin C
93,4%
Kreatinin
+ Dipengaruhi sekresi tubulus dan massa otot 86,8%
Spesifisitas
Pengganggu Pemeriksaan Pengaruh pada jumlah produksi Faktor dari ginjal, eliminasi Faktor-faktor diluar ginjal
100%
-
92,15%
Bilirubin, keton, trigliserida dan Hb Dipengaruhi massa otot, asupan daging Dipengaruhi LFG, sekresi tubulus Keradangan, penyakit hati, latihan fisik, jenis kelamin, umur
37
2 MIKROGLOBULIN
Protein dengan Berat molekul rendah ( 11800 ) Didapatkan pada permukaan semua sel berinti 2 mikroglobulin difiltrasi di glomerulus dan dimetabolisme (di katabolisme) ditubulus Ekskresi di urine < 1% Penentuan di laboratorium : ELISA Nilai rujukan plasma(serum) : 0,10 1,26 mg/dl urine : 0,03 0,37 mg/dl GFR 2 mikroglobulin plasma Kelainan tubulus 2 mikroglobulin urine
38
Perkiraan kliren kreatinin dari kadar kreatinin serum Nomogram: SIERBAEK NIELSON > terdiri : 1. kadar kreatinin serum 2. berat badan (BB) 3. jenis kelamin 4. umur > syarat : - bentuk tubuh normal - kadar kreatinin serum (2,5-5 mg.dl)
39
40
Perkiraan kliren kreatinin dari kadar kreatinin serum Formula COCKROFT & GAULT (kreatinin serum dengan GFR) Rumus : - Laki-laki: (140 umur/th) x BB (kg) kliren kreatinin = 72 x kreat. serum (mg/dL) - Perempuan: kliren kreatinin =
42
43
Terima Kasih
44