Percobaan ini berguna untuk mengetahui adanya ureum dalam urine yang dapat dipecah oleh enzim urease. Prinsipnya adalah pemecahan ureum oleh enzim urease. Sumber enzim urease adalah tepung kedelai. Penambahan indikator fenol merah pada urine serta pada akuades sebagai pembanding bertujuan untuk menandai perubahan pH yang terjadi pada larutan
Perubahan pH ini untuk menandai pH optimum enzim urease bekerja optimal. Fenol merah merupakan indikator dengan range pH 6,0-8,4 dan pada suasana asam membentuk warna kuning.
natrium karbonat berfungsi untuk mencapai pH yang diinginkan yaitu pH enzim urease bekerja optimum pada suasana basa. Fungsi asam asetat adalah untuk memberikan suasana asam. Fungsi pemanasan adalah untuk mencapai suhu optimal enzim urease, sehingga enzim tersebut bekerja secara optimal pada proses pemecahan ureum. Fungsi tepung kedelai adalah sebagai sumber enzim urease.
Hasil
Dari percobaan didapatkan hasil yang positif
urease
H2N C NH 3
H2O
CO2
2NH3
Adanya
Gula
Fungsi percobaan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam urine. Prinsipnya adalah pembentukan endapan kupri oksida ( Cu2O ). Pengujian dilakukan dengan menggunakan reagen benedict. Jika suatu urine mengandung suatu gula pereduksi, maka jika ditambahkan reagen benedict lalu dipanaskan maka akan terbentuk kekeruhan atau suatu endapan merah bata
Sampel yang digunakan adalah urine ibu hamil. Warna awal dari sampel adalah kuning jernih. Sampel ditambahkan reagen benedict yang berwarna biru, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi biru kehijauan dan muncul endapan berwarna putih mengakibatkan larutan menjadi keruh. Adanya endapan bukan menunjukkan adanya gula pereduksi pada urine namun dikarenakan konsumsi gula sebelum dilakukan pengambilan sampel urine.
Hasil
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa uji yang dilakukan merupakan uji negatif.
Cu
2+
H2O
H O H H
Cu2O
H+
CH H 2O
C H2OH