Definisi endometriosis
Keadaan dimana ditandai adanya jaringan endometrium diluar cavum uteri, yang secara histologik ditemukan adanya kelenjar endometrium & stroma dengan atau tanpa reaksi peradangan.
Penyakit yang banyak ditemukan, jinak, estrogen dependent, gangguan ginekologik kronik yang berhubungan dengan nyeri pelvic dan infertilitas.
Epidemiologi
Insidennya belum diketahui pasti, Prevalensinya pada kelompok tertentu tinggi Pada wanita dengan laparoskopi diagnostik, ditemukan endometriosis sebanyak 0-53% Pada kelompok wanita dengan infertilitas yang belum diketahui penyebabnya ditemukan endometriosis 70-80% Pada kelompok wanita dengan infertilitas primer ditemukan endometriosis 25%
Epidemiologi
Kadang dijumpai pada infant, anakanak, dan remaja --> hampir selalu berkaitan dengan anomali obstruksi genital Meskipun endometriosis biasanya menurun saat menopause, involusinya dapat menimbulkan problem obstruktif terutama pada traktus gastrointestinal dan urinarius
Etiologi
Tidak diketahui. Merupakan estrogen-dependent disease. Pil kontrasepsi oral dan memiliki banyak anak dapat mencegah endometriosis.
Patogenesis
Ada 4 teori utama dari Endometriosis : 1. Teori Halban: teori aliran limfatik 2. Teori Meier : teori metaplasia Mullery 3. Teori Sampson : menstruasi retrograde 4. Teori faktor Genetik dan Imunologik.
Fragmen endometrium diangkut melalui tuba fallopii pada saat menstruasi berimplantasi dan tumbuh di beberapa bagian intra abdominal Jaringan endometrium umumnya mengalir saat menstruasi dan merupakan jaringan yang viable dan mampu tumbuh invitro maupun invivo
: ovary 60 70% of patients bilateral in about 50% : peritoneum of posterior cul de sac uterosacral ligaments round ligaments fallopian tubes peritoneum of uterus vesicouterine fold rectosigmoid serosa
Less common : caecum, appendix, cervix, vagina, bladder, small bowel, lymph node, omentum Unusual : umbilicus, laparotomy scar, episiotomy scar, inguinal scar, vulva, Gartner duct Rare : spinal canal, kidney, breast, pleura, lung, bronchus, arm, hand, thigh, spleen, heart, male bladder
Patologi
Sering pada ovarium (kanan dan kiri) Tampak kista-kista biru kecil sampai besar berisi darah tua menyerupai coklat Kelenjar dan stroma endometrium Perdarahan (eritrosit, hemosiderin, makrofag)
Gambaran klinik
Nyeri perut bawah progresif dekat paha. Terjadi selama haid (dysmenorrhoe)
Dyspareunia
Nyeri pada defekasi Poly- dan hypermenorrhoe Infertilitas (75%)
Dismenorrhea
Dismenorrhea sekunder pertama muncul atau memburuk pada akhir dua puluhan atau awal tiga puluhan Jika endometriosis berhubungan dengan obstruksi ginjal severe dismenorrhea dapat dimulai saat menarche
Dispareunia
Umumnya berhubungan dengan dorongan penetrasi yang dalam terjadi ketika cul-de-sac, ligamentum uterosakral dan portio dari forniks posterior vagina terlibat di dalamnya
Dischezia
Terjadi bila endometriosis pada uterisakral, culde-sac, dan kolon rektosigmoid Saat feses lewat antara ligamentum uterosakral, karakteristik dischezia dapat terjadi Premenstrual dan postmenstrual spotting gejala karakteristik endometriosis Menorrhagia jarang terjadi, malah biasanya berkurang Jika kapsul ovarium mengalami endometriosis, nyeri saat ovulasi dan perdarahan vagina dapat terjadi
Infertilitas
Anamnesa nyeri perut berhubungan dengan siklus haid atau keluhan infertilitas Disertai nyeri haid atau tidak perlu sekali di duga adanya endometriosis Pada 50% pasutri yang mengalami infertilitas ditemukan endo-metriosis 70-80% wanita dengan infertilitas tidak terjelaskan ditemukan endometriosis 15% wanita dengan infertilitas sekunder ditermukan endometriosis
Klasifikasi endometriosis
Diagnosa
Anamnesa - Nyeri pelvik siklik, atau dismenorea, khas untuk endometriosis - Nyeri haid ini muncul beberapa hari menjelang haid puncaknya saat haid menghilang setelah berhenti haid - Nyeri pelvik dapat juga terjadi asiklik - Nyeri pelvik siklik maupun asiklik ditemukan hampir pada 70-80% penderita endometriosis
Keluhan lokasi
Traktus reproduksi wanita
dismenorea, nyeri perut bawah, dispareunia, infertilitas, gangguan haid, nyeri punggung bawah.
Parut operasi
nyeri dan perdarahan siklik
Paru-paru
hemoptisis, hemotorak siklik
Pemeriksaan Klinis
Untuk mengetahui nyeri karena sebab lain nyeri ketok pada daerah kedua ginjal & nyeri tulang punggung Untuk infertilitas perlu juga diketahui berat badan, gambaran pada kulit akibat pengaruh androgen yang berlebihan (jerawat, hirsutism) dan galaktorea
Dilakukan pemeriksaan ginekologik Inspeksi dinding perut apakah ada parut bekas operasi Dinding vagina dan porsio apakah terdapat lesi yang mudah berdarah Pemeriksaan dalam teraba adanya noduli didaerah kavum Douglasi dan daerah ligamentum sakrouterina yang sangat nyeri Uterus teraba retrofleksi & sulit digerakkan Parametrium teraba massa kistik yang nyeri pada penekanan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang diagnotik tinggi USG dan CT scan Laparoskopi nilai diagnostik yang utama dan pasti Dengan laparoskopi melihat langsung lesinya dan menentukan lokasi & staging dari perkembangan endometriosis
Pemeriksaan Serologik
Masih mengecewakan Pemeriksaan petanda CA 125 sensitivitas 60% & spesifitas 90% Untuk pengawasan pengobatan sering digunakan pemeriksaan CA 125 nilai diagnostiknya juga masih belum sepenuhnya memuaskan
Penampilan laparoskopik
1. Implant vesikuler 2. Implant bentuk tonjolan ( papil) 3. Lesi hemoragik 4. Lesi noduler 5. Implant yang telah sembuh
Differential Diagnosis
Dysmenorrhoe primer
Adenomiosis uteri Radang pelvis Tumor adneksa Kista ovarium Penyakit psikosomatik
Terapi
Operasi : - Laser atau electrocauter - Salpingo-oophorektomi - Presacral neurektomi - Histerektomi totalis Non operasi : - Radioterapi - Obat
Terapi obat
Meliputi : - analog GnRH dengan atau tanpa estrogen dosis rendah - danazol - progesteron (dydrogesterone, medroxyprogesterone) - testosteron - pil kontrasepsi oral
Indikasi : -
TERIMA KASIH