Anda di halaman 1dari 25

DEMAM TIFOID

Richard Meldiawan (102010336)

Defenisi
Penyakit demam akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi

Penyakit ini termasuk penyakit menular, yg dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah

Anamnesis
Tujuan Mendapatkan informasi menyeluruh dari

pasien yang bersangkutan. Data anamnesis terdiri atas beberapa kelompok data penting, yaitu sebagai berikut : Identitas pasien Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat kesehatan keluarga Riwayat pribadi, sosial-ekonomi-budaya

Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI

- Bibir kering dan pecah-pecah (Ragaden). - Lidah diliputi selaput putih kotor (Coated tongue)
PALPASI

- Keadaan perut kembung (meteorismus) - Hati dan limfe membesar disertai nyeri pada perabaan.

PERKUSI

- Mengetahui adanya perbesaran hati dan limfe.


AUSKULTASI

- Mendengar adanya bising usus aktif karena adanya gejala mual dan muntah.

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Rutin
2. Uji Widal 3. Uji TUBEX

4. Uji Typhidot 5. Uji IgM Dipstick 6. Kultur Darah

1. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan darah perifer lengkap sering ditemukan leukopenia, dapat pula terjadi kadar leukosit normal atau leukositosis. 2. Uji Widal - U/ Mendeteksi antibodi terhadap kuman S.typhi. - reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.typhi dengan antibodi yg Aglutinin. - Antigen yg digunakan pada uji ini ad/ suspensi salmonella yg sdh dimatikan & diolah dilab.

Aglutinin O (dari tubuh kuman) Aglutinin H (flagella kuman) Aglutinin Vi (simpai kuman)

Pembentukan aglutinin mulai terjadi pada akhir minggu pertama demam, kemudian meningkat secara tepat dan mencapai puncak pada minggu ke empat, dan tetap tinggi selama beberapa minggu.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi uji widal yaitu :


Pengobatan dini dengan antibiotic Gangguan pembentukan antibody dan pemberian kortikosteroid. Waktu pengambilan darah Darah endemik atau non-endemik Riwayat vaksinasi Reaksi anamnestik, yaitu peningkatan titer aglutinin pada infeksi bukan

demam tifoid akibat infeksi demam tifoid masa lalu atau vaksinasi

Faktor teknik pemeriksaan antar laboratorium, akibat aglutinasi silang dan strain Salmonella yang digunakan untuk suspense antigen

3. Uji TUBEX
Mendeteksi antibodi anti-S.typhi 09 pada serum pasien, dengan cara menghambat ikatan antara IgM anti 09 yang terkonjugasi pada partikel Latex yg berwarna dengan lipopolisakarida S.typhi yg terkonyugasi pada partikel magnetik latex.

4. Uji Typhidot Dapat mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang terdapat pada protein membran luar Salmonella typhi.

5. Uji IgM Dipstick mendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap S.typhi pada spesimen serum atau whole blood. 6. Kultur Darah Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid, akan tetapi hasil negatif tidak menyingkirkan demam tifoid., karena mungkin disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

1. Telah mendapat terapi antibiotik 2. Volume darah yang kurang (diperlukan kurang lebih 5cc darah). 3. Riwayat vaksinasi 4. Saat pengambilan darah setelah minggu pertama, pada saat aglutinin semakin meningkat.

Diffrential Diagnosis
Malaria Ad/ penyakit menular yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa intraselular obligat Plasmodium falciporum, P. vivax, P. ovale, dan P. malariae yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.

Gejala malaria yaitu demam, menggigil, malaise, anoreksia, mual, muntah, diare ringan, sakit kepala, pusing, mialgia, nyeri tulang.

Demam Berdarah Dangue Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit

pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia)

Penyakit yang lain juga ditandai dengan demam

tinggi 3 hari berturut-turut, pilek ringan disertai batuk dan mimisan. Radang perut juga bisa muncul seperti sakit perut, rasa mual, muntah-muntah, dan diare.

Patogenesis
- Masuknya kuman salmonella typhi & salmonella
paratyphi ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan yang terkontaminasi kuman. - Bila respons imunitas humoral mukosa (IgA) usus kurang baik maka kuman akan menembus selsel epitel (terutama sel-M) & selanjutnya ke lamina propia berkembang biak dan difagosit oleh sel-sel fagosit terutama oleh makrofag.

Kuman plak Peyeri ileum distal kelenjar getah bening mesenterika masuk ke dalam sirkulasi darah menyebar ke seluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Di dalam hati, kuman masuk ke dalam kandung empedu, berkembang biak, dan bersama cairan empedu dieksresikan secara intermittent ke dalam lumen usus.

Di dalam plak Peyeri makrofag hiperaktif

menimbulkan reaksi hiperplasia jaringan (S.typhi intra makrofag menginduksi reaksi hipersensitivitas tipe lambat, hiperplasia jaringan dan nekrosis organ).

Etiologi
timbul akibat dari infeksi oleh bakteri

golongan Salmonella melalui saluran pencernaan S.typhi Salmonella adalah bakteri Gram negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak membentuk spora. Sumber infeksi : manusia

Epidemiologi
- Depkes : frekuensi kejadian demam tifoid di
indonesia pada tahun 1990=9,2 & 1994 terjadi peningkatan frekuensi menjadi 15,4 per 10.000 penduduk. - Di perkotaan penyediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan pembuangan sampah yg kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan.

Penatalaksanaan

Non Medika Mentosa 1. Istirahat dan perawatan Tirah baring & perawatan profesional. 2. Diet dan terapi penunjang Pemberian bubur saring untuk menghindari komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus.

Medika Mentosa - Pemberian antimikroba menghentikan dan mencegah penyebaran kuman. Obat antimikroba yg sering digunakan: - Kloramfenikol - Tiamfenikol - Kotrimoksazol - Ampisilin dan amoksilin - Sefalosporin Generasi ketiga : seftriakson

- Golongan Fluorokuinolon :
Norfloksasin Siprofloksasin Ofloksasin Pefloksasin Fleroksasin

Prognosis
- Tergantung dari umur, keadaan umum, derajat
kekebalan tubuh, jumlah & virulensi Salmonella, serta cepat dan tepatnya pengobatan. - Angka kematian pada anak-anak 2,6% dan pada orang dewasa 7,4%, rata-rata 5,7%.

Anda mungkin juga menyukai