Anda di halaman 1dari 32

pneumonia

Definisi
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsodilasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh aksudat. Peradangan ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan benda-benda asing. Pneumonia yang umumnya disebabkan oleh agen-agen penginfeksi ini banyak menyebabkan kematian di Amerika Serikat.

Patofisiologi
Port de Entry udara, luka

Pembagian berdasarkan lokasi


Pneumonia lobaris (seluruh/sebagian besar dari lobus)

Pneumonia interstitial (terjadi dalam dinding alveolar)

Pneumonia Lobularis (bronkopneumonia)

Tempat Terjadinya

Pneumonia-masyarakat (community-acquired
pneumonia), bila infeksinya terjadi di masyarakat

Pneumonia-RS atau pneumonia nosokomial


(hospital-acquired pneumonia)

Penyebab Pneumonia
Bakteri merupakan penyebab umum, diantaranya: Streptococcus pneumoniae : Pneumonia Pneumokokus
Streptococcus pyogenes

Legionella pneumophila Pneumonia Legionela

Penyebab Pneumonia
Haemophilus influenza Haemophilus influenzae : Pneumonia

Penyebab Pneumonia
Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) : Pneumonia Streptokokus grup A

Streptococcus pyogenes

Klasifikasi
Jenis Pneumonia Sindroma tipikal Etiologi - streptococus pneumonia tanpa penyulit - Streptococus pneumonia dengan penyulit Faktor Resiko Sickle cell diseases, hipogammaglobulin emi, multiple mieloma Manifestasi klinik -Onset mendadak dingin,menggigil, demam (39-40 C) nyeri dada pleuritis - batuk produktif, sputum hijau, dan purulen serta mungkin mengandung bercak darah

-Terkadang hidung terlihat kemerahan sebagai reaksi interkostal, penggunaan otot aksesoris - Bisa timbul sianosis

Sindrom Atipik

-Haemophilus influenzae -Staphylococus aureus -Mychoplasma -Pneumonia -Virus patogen

-Usia tua -COPD -Flu

Anak-anak, Dewasa muda

-Onset bertahap dalam 3-5 hari -Malaise, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, dan batuk kering -Nyeri dada karena batuk

Aspirasi

-Aspirasi basil gram negatif, klebsiela, pseudomonas, enterobacter, escherichia proteus, basil gram positif, -Stafilococus -Aspirasi asam lambung

- Allkoholisme debilitas -Perawatan (misal infeksi nosokomial) -Gangguan kesadaran

-Pada kuman anaerob campuran, mulanya onset perlahan -Demam dengan suhu rendah serta batuk -Produksi sputum dan berbau busuk -Pada foto rontgen dada terlihat jaringan interstitial menggantung pada bagian yang parunya kena -Infeksi gram negatif atau positif

-Gambaran klinik mungkin sama dengan pneumonia klasik -Distres respirasi mendadak, dipsnea berat, sianosis, batuk, hopoksemia, dan siikuti tanda infeksi sekunder. Hematogen Terjadi bila kuman patogen menyebar ke paru-paru melalui aliran darah seperti pada kuman stafilococus E.coli dan kuman anaerob enterik -Kateter IV yang terinfeksi -Endokarditis -Drug abuse -Abses intraabdomen -Pielonefritis -Enpiema kandung kemih -Gejala pulmonal timbul minimal dibanding gejala septikemi -Batuk nonproduktif dan nyeri pleuritik sama seperti yang terjadi pada emboli paru

Penularan
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar seperti kontak langsung dengan penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk

dapat memindahkan bakteri ke orang lain


- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain - Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru

Yang Beresiko Tinggi Terkena Pneumonia Bakterial


Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Perokok dan peminum alkohol. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Pasien yang lama berbaring setelah pasca operasi.

DIAGNOSIS

PNEUMONIA
Pemeriksaan Fisik
Tergantung luas lesi paru

Palpasi: fremitus dapat mengeras


Auskultasi: suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara tambahan bronki basah halus sampai bronki basah kasar pada stadium resolusi.

PNEUMONIA
Pemeriksaan Laboratorium
Biasanya, didapatkan jumlah leukosit 15.000-40.000 per mm dalam keadaan leukoponia. Laju endapan darah biasanya meningkatkan hingga 100 mm/jam. Sebaiknya, diusahakan agar biakan dibuat dari sputum saluran pernapasan bagian bawah

PNEUMONIA
Pemeriksaan Radiologis
Sebaiknya dibuat foto toraks posterior, anterior, dan lateral untuk melihat keberadaan konsodilatasi rentrokadial. Hal ini untuk memudahkan dalam mengenali lobus mana yang terkena, karena setiap lobus memiliki kemungkinan untuk terkena. Gambaran konsodilatasi tidak selalu mengisi seluruh lobus, karena mulai dari perifer, gambaran konsodilasi hampir selalu berbatasan dengan permukaan pleura viseralis. Gambaran radiologi yang tidak khas kadangkadang bisa ditemukan pada bronkitis menahun dan emfisema

PNEUMONIA
Foto rontgen Dada (chest X-Ray) Melalui foto sinar-x, teridentifikasi penyebaran gejala, misalnya pada lobus dan bronchial. Foto dapat juga menunjukan multiple abses/infiltrate, empiema (staphylococus), penyebaran atau lokasi infiltrate (sering kali viral). Pada pneumonia Mycoplasma, gambaran foto rontgen dda mungkin bersih

PNEUMONIA
ABGs/Pulse Oximetry
Abnormalitas mungkin timbul, bergantung pada luasnyakerusakan paru

PNEUMONIA
Pemeriksaan Penunjang
Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan
biakan dahak, biakan darah, dan serologi. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut asidosis respiratorik.

Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan
1. Pasien diposisikan dalam posisi fowler dengan sudut 45.
Kematian sering kali berhubungan dengan hipotensi, hipoksia, aritma, kordis, dan tekanan susunan saraf pusat. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pengaturan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa dengan

baik. Pemberian O2 yang memadai dapat mencegah


hiposia selular.

Penatalaksanaan
2. Untuk mencegah hilangnya cairan tubuh secara umum, dapat digunakan broncodilator untuk memperbaiki pengeluaran sekresi dan

distribusi ventilasi. Kadang-kadang, mungkin timbul dilatasi lambung


mendadak,terutama jika pneumonia mengenai lobus bawah yang

dapat menyebabkan hipotensi. Jika hipotensi terjadi cepat atasi hipoksemia arteri dengan cara memperbaiki volume intravaskular dan melakukan dekompresi lambung.

Penatalaksanaan
3. Pemberian antibiotik terpilih, seperti penisilin, bisa diberikan secara intramuskular. Penisilin diberikan sekurang-kurangnya seminggu sampai pasien tidak mengalami sesak nafas lagi dan tidak ada komplikasi lain dengan abses paru. Untuk empiema diperlukan pemberian antibiotik dalam jangka waktu yang lebih lama. Untuk pasien yang mengalami alergi penisilin, dapat diberikan eritromisin. .

Penatalaksanaan
4. Pemberian sefalopsprin kepada pasien yang alergi terhadap penisilin harus dilakukan dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan reaksi hipersensitif silang, terutama dari tipe

analfilaksis

Pencegahan
Mempraktekkan hidup sehat Mendapatkan vaksin Haemophilus influenza type b

(Hib), Penumococcus (PCV).


Makan dengan asupan yang tepat Olahraga secara teratur

Cukup tidur
Tidak merokok

Kesimpulan
Klik disini

Terima kasih ^_^

Anda mungkin juga menyukai

  • Kie Tanda Bahaya Nifas
    Kie Tanda Bahaya Nifas
    Dokumen2 halaman
    Kie Tanda Bahaya Nifas
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Askep Komunitas.
    Askep Komunitas.
    Dokumen19 halaman
    Askep Komunitas.
    Rukma Nnah
    Belum ada peringkat
  • Askep Komunitas.
    Askep Komunitas.
    Dokumen19 halaman
    Askep Komunitas.
    Rukma Nnah
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen18 halaman
    PPT
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Menu 3hari Hati
    Menu 3hari Hati
    Dokumen2 halaman
    Menu 3hari Hati
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Askep Pasien Tumor Paru
    Askep Pasien Tumor Paru
    Dokumen13 halaman
    Askep Pasien Tumor Paru
    Adinda Gerrits
    Belum ada peringkat
  • Askep Pasien Tumor Paru
    Askep Pasien Tumor Paru
    Dokumen13 halaman
    Askep Pasien Tumor Paru
    Adinda Gerrits
    Belum ada peringkat
  • Pencegahan Infeksi
    Pencegahan Infeksi
    Dokumen4 halaman
    Pencegahan Infeksi
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Ocit
    Ocit
    Dokumen12 halaman
    Ocit
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Dislokasi
    Dislokasi
    Dokumen28 halaman
    Dislokasi
    Ety Chairunnisa
    100% (4)
  • Dislokasi
    Dislokasi
    Dokumen28 halaman
    Dislokasi
    Ety Chairunnisa
    100% (4)
  • Fisiologi Tidur
    Fisiologi Tidur
    Dokumen20 halaman
    Fisiologi Tidur
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Standar Pengendalian Infeksi
    Standar Pengendalian Infeksi
    Dokumen19 halaman
    Standar Pengendalian Infeksi
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Uang Adalah Ide Sejati
    Uang Adalah Ide Sejati
    Dokumen22 halaman
    Uang Adalah Ide Sejati
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • MDG's FIXX
    MDG's FIXX
    Dokumen32 halaman
    MDG's FIXX
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen18 halaman
    PPT
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • MDG's
    MDG's
    Dokumen22 halaman
    MDG's
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Kel. 1
    Kel. 1
    Dokumen25 halaman
    Kel. 1
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Pengendalian Infeksi
    Pengendalian Infeksi
    Dokumen31 halaman
    Pengendalian Infeksi
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen10 halaman
    Kel 2
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Pengendalian Infeksi
    Pengendalian Infeksi
    Dokumen31 halaman
    Pengendalian Infeksi
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Kel. 1
    Kel. 1
    Dokumen18 halaman
    Kel. 1
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Makalah KDM
    Makalah KDM
    Dokumen28 halaman
    Makalah KDM
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen25 halaman
    Makala H
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Pengendalian Infeksi
    Pengendalian Infeksi
    Dokumen31 halaman
    Pengendalian Infeksi
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hipotalamus
    Makalah Hipotalamus
    Dokumen13 halaman
    Makalah Hipotalamus
    Ety Chairunnisa
    100% (5)
  • Presentasi Fisiologi Persalinan
    Presentasi Fisiologi Persalinan
    Dokumen23 halaman
    Presentasi Fisiologi Persalinan
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen17 halaman
    Gizi
    Ety Chairunnisa
    Belum ada peringkat