Pendahulan
Hipertensi diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari
jaringan ginjal
Tinjauan Pustaka
Definisi Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan oleh faktor primer yang diketahui penyebabnya yaitu seperti kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lainlain.
Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik pengukuran tekanan darah Pemeriksaan penunjang
3 tujuan evaluasi pasien dengan hipertensi : Menilai gaya hidup dan identifikasi faktor-faktor resiko kardiovaskular atau penyakit penyerta
Mencari penyebab tekanan darah tinggi Menetukan ada tidaknya kerusakan organ target dan penyakit
kardiovaskular
Penatalaksanaan
Tujuan umum pengobatan hipertensi : Penurunan mortalitas dan morbiditas berhubungan dengan hipertensi
yang
hipertensi, dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang menunjukkan pengurangan resiko
Lanjutan...
Target nilai tekanan darah yang di rekomendasikan
dalam JNC VII : Kebanyakan pasien < 140/90 mm Hg Pasien dengan diabetes < 130/80 mm Hg Pasien dengan penyakit ginjal kronis < 130/80 mm Hg
Terapi Non-farmakologi
Modifikasi gaya hidup
Terapi Farmakologi
Diuretik Empat subkelas diuretik digunakan untuk mengobati hipertensi: tiazid, loop, agen penahan kalium, dan antagonis aldosteron
Efek samping diuretik tiazid termasuk hipokalemia,
ACE inhibitor ACEI menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, dimana angiotensin II adalah vasokonstriktor poten yang juga merangsang sekresi aldosteron
ACEI secara efektif mencegah dan meregresi hipertrofi
ventrikel kiri dengan mengurangi perangsangan langsung oleh angiotensin II pada sel miokardial
Contoh : Kaptopril, enalapril, dan lisinopril
Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) ARB menghambat secara langsung reseptor angiotensinogen II tipe 1 (AT1) yang memediasi efek angiotensinogen II yang sudah diketahui pada manusia: vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi simpatetik, pelepasan hormon antidiuretik dan konstriksi arteriol efferen dari glomerulus
Contoh : kandesartan, eprosartan, dan losartan
Atenolol, betaxolol, bisoprolol, dan metoprolol adalah penyekat beta yang kardioselektif
Beberapa
penyekat beta mempunyai aktivitas simpatomimetik intrinsic (ISA) : acebutolol, carteolol, penbutolol, dan pindolol
Antagonis kalsium (CCB) CCB bukanlah agen lini pertama tetapi merupakan obat antihipertensi yang efektif
CCB mempunyai indikasi khusus untuk yang beresiko
tinggi penyakit koroner dan diabetes, tetapi sebagai obat tambahan atau pengganti
Ada dua tipe voltage gated calcium channel: high voltage
Penyekat alfa Prazosin, terazosin, dan doxazosin adalah penyekat reseptor 1 selektif. Bekerja pada pembuluh darah perifer dan menghambat pengambilan katekolamin pada sel otot halus, menyebabkan vasodilasi dan menurunkan tekanan darah
Efek samping yang tidak disukai dari penyekat alfa
adalah fenomena dosis pertama yang ditandai dengan pusing sementara atau pingsan, palpitasi, dan bahkan sinkop 1-3 jam setelah dosis pertama. Efek samping dapat juga terjadi pada kenaikan dosis.
Agonis 2 sentral Klonidin dan metildopa menurunkan tekanan darah terutama dengan merangsang reseptor 2 adrenergic di otak menurunkan aliran simpatetik dari pusat vasomotor di otak dan meningkatkan tonus vagal.
Penurunan aktivitas simpatetik, bersamaan dengan
meningkatnya aktivitas parasimpatetik, dapat menurunkan denyut jantung, cardiac output, total peripheral resistance, aktifitas plasma rennin, dan reflex baroreseptor
Reserpin Reserpin menurunkan tekanan darah dengan mengosongkan norepinefrin dari ujung saraf simpatetik dan memblok perjalanan norepinefrin ke granul penyimpanannya
Reserpin
terapi
lini
ke
tiga
Vasodilator
arteri
langsung
(direct
arterial
vasodilators)
Efek antihipertensi dari hidralazin dan minoksidil
disebabkan oleh relaksasi langsung otot polos arteriolar tetapi tidak menyebabkan vasodilasi ke pembuluh darah vena
Kedua obat juga menyebabkan penurunan tekanan
kuat
yang
mengaktifkan
refleks
Kesimpulan
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang
disebabkan oleh faktor primer yang diketahui penyebabnya yaitu seperti kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lainlain. Sekitar 50% hipertensi sekunder disebabkan kelainan jaringan ginjal.
Diagnosa dan penatalaksanaan yang tepat akan
TERIMAKASIH