Identitas Pasien
Nama
: Susi Hasanah (G2P1A0) Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 13/08/1979 Usia : 33 tahun Agama : Islam Suku : Jawa Status pernikahan : Menikah NO RM : 01094946
Keluhan utama
Nyeri dada sejak 3 minggu SMRS
1 th SMRS
Riwayat Penyakit Dahulu : Penyakit lambung, hati, ginjal, jantung disangkal. Penyakit Hipertiroid sejak tahun 2012
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak didapatkan riwayat penyakit tiroid dalam keluarga Riwayat penyakit jantung, lambung, ginjal, paru disangkal
Riwayat Kebiasaan Sosial dan Ekonomi : Pasien menikah Saat ini pasien tinggal dengan suaminya Kebiasaan merokok atau minum alkohol (-) tattoo (-), IVDU (-) Pembiyayaan rumah sakit : Kartu Jakarta Sehat
Riwayat Pengobatan : Pasien adalah pasien rawat jalan di poli RSUD Tarakan.
Anamesis sistem
Pasien Merasa keadaannya semakin membaik Gangguan penglihatan : (+), penglihatan
berkurang, mata terasa menonjol Gangguan pendengaran : Kardiovaskuler : kadang- kadang nyeri dada Paru-paru : kadang-kadang sesak napas. Pencernaan : mual, muntah, Saluran kemih :Hematologi :Metabolik- endokrin :Neurologi : Kulit : Lembab
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: tampak sakit : kompos : 155 cm : 65 kg : 27 kg/m2 : 110/80 mmHg : 80 x/menit, : 36oC : 18x/menit,
ringan Kesadaraan mentis Tinggi Badan Berat Badan IMT Tekanan Darah Nadi regular, isi cukup. Suhu Pernafasaan
ekimosis (-).
Mata :Mata eksoftalmus, konjungtiva tidak pucat,
Leher : kelenjar tiroid Inspeksi : tampak sedikit pembesaran leher kiri kanan Palpasi : letak kiri dan kanan, konsistensi lunak, mudah digerakan dengan diameter 34 cm, tidak ada nyeri tekan, permukaan rata, pembesaran tiroid diffusa. Deviasi trakea (-) Auskultasi : bruit tidak terdengar Kelenjar Getah Bening Inpeksi : tidak tampak pembesaran atau masaa Palpasi : Tidak ada pembesaran. Tekanan vena jugularis : 5-2 cmH2O
Paru Inspeksi : simetris saat statis maupun dinamis Palpasi : fremitus kiri = kanan Perkusi : sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat. Palpasi : Teraba ictus cordis pada ICS V, 2 cm medial dari garis midclavicula kiri Perkusi : Batas kanan : Sela iga IV, garis sternal kanan, batas kiri : Sela iga V, 2 cm medial garis midclavicula kiri, batas atas atas : sela iga III, garis sternal kiri, batas pinggang jantung : sela iga III, garis midclavicula kiri, batas bawah jantung sela iga IV, garis midclavicula kiri. Auskultasi : BJ I- II reguler, cepat, Murmur (-),
Abdomen
Inspeksi
: Buncit, striae (+). Palpasi : dinding abdomen supel , hepar dan limpa tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba ballotement. Lingkar perut : 105 cm. Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus normal
Ekstremitas:
Kekuatan motorik
5555 / 5555
Refleks Patella + / +
Refleks biseps + / +
Refleks patologis - / -
Kedua kaki teraba hangat Pulsasi arteri dorsalis pedis kiri dan kanan baik Pulsasi arteri tibialis posterior kiri dan kanan baik Pulsasi arteri poplitea kiri dan kanan baik
Pemeriksaan Oftalmopati
Jofroy sign : Negatif Von Stelwag sign : Negatif Von Grave sign : Negatif Rosenbach sign : (+) Moebius sign : Negatif Exopthalmus : (+) Pemeriksaan khusus : Tremor (-)
T4 total
286,3
nmol/L
uIU/ml
uIU/ml
0,10uIU/ml
Darah
07/12-2012
Hb
Ht Eritrosit
10,2 g/dl
31,0% 4,18 juta/ul
Leukosit
Trombosit LED
4500/mm3
202000/mm3 30 mm/jam
Mikrobilogi
07/12-2012 Dahak A (pertama) Waktu dahak Hasil Dahak B (kedua) Hasil Dahak C (ketiga) Sewaktu Negatif Pagi Negatif Sewaktu
Hasil
Negatif
Kehamilan Tanggal 15 Februari 2013 Urine Tes Kehamilan : Positif EKG Tanggal 8 Mei 2013 SR,QRS rate 80 X/menit, normoaxis, P mitral di V1, QRS < 0,12 s, T inverted pada V1, LVH (-), LBBB/RBBB (-)
EKG
RESUME
Pasien, wanita 33 tahun datang dengan kuluhan
agak cemas terhadap kehamilan ke dua, pasien takut janinya akan mati. Riawayat hipertiroid sejak 2012, pasien pernah melahirkan, namun bayinya meninggal, setelah melahirkan pasien mulai merasakan gejala berdebar, leher yang semakin membesar, napsu makan meningkat, namun berat badan menurun drastis dalam 3 bulan, gemetaran, lemas, pusing. Pasien juga mengatakan bahwa pernah batuk dengar dahak berwarna kuning kehijauan, peglihatan semakin berkurang.
RR: 18X/menit, S : 360 C. Perut buncit (hamil 5 bulan), Leher : tampak sedikit pembesaran leher, letak kiri dan kanan, konsistensi lunak, mudah digerakan dengan diameter 34 cm, tidak ada nyeri tekan, pembesaran tiroid diffusa. Saat auskultasi : bruit tidak terdengar. Pemeriksaan Penunjang : T3 total 7,73 nmol/L, T4 total 286,3 nmol/L, FT4 > 7,77 ng/dl, FT3 23.00 pg/ml, TSH-S <0,10 uIU/ml, Hb 10,2 g/dl, Ht 31%, LED 30 mm/jam. Sputum BTA negatif. Tes kehamilan positif. EKG : SR,QRS rate 80 X/menit, normoaxis, P mitral di V, QRS < 0,12 s, T inverted pada V1, LVH (-), LBBB/RBBB (-)
TATALAKSANA Hipertiroid pada kehamilan S : Berat badan menurun drastis , gemetaran, pusing, lemas, kadang-kadang sesak napas dan nyeri dada kiri , nyeri dada kiri tidak menjalar, berdebar-debar, napsu makan meningkat. 2 hari pasca melahirkan anak pertama meninggal
: Keadaan umum : tampak sakit ringan, Kesadaran: Compos mentis. TD : : 110/80 mmHg, FN : 80 kali/menit, regular, isi cukup, FP : 18 kali/menit S: 360C. PF : Leher : tampak sedikit pembesaran leher, letak kiri dan kanan, konsistensi lunak, mudah digerakan dengan diameter 34 cm, tidak ada nyeri tekan, pembesaran tiroid diffusa. Saat auskultasi : bruit tidak terdengar. PP : T3 total 7,73 nmol/L, T4 total 286,3 nmol/L, FT4 > 7,77 ng/dl, FT3 23.00 pg/ml, TSH-S <0,10 uIU/ml, Hb 10,2 g/dl, Ht 31%, LED 30 mm/jam. Sputum BTA negatif. Tes kehamilan positif.
Rencana Pengobatan:
PTU tab 1X100 mg PO
Rencana Edukasi :
Menjelaskan kondisi penyakit pasien saat ini Diet : Jangan mengkonsumsi suplemen iodin dalam dosis tinggi
Graves, sebagiam besar pada umur antara 20-40 tahun Hipertiroid dalam kehamilan yang paling sering adalah penyakit Graves Kejadian PG berkisar antara 1-2 per 1000 kelahiran Terdapat predisposisi familial, yaitu 15% jumlah pasien PG mempunyai anggota keluarga dengan kelainan yang sama.
pada ibu dengan graves disease Kel tyroid fetus mulai mensekresi hormon sejak minggu ke 12, dan TSH reseptor berespon pada minggu ke 20 kehamilan Hormon tyroid sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin
menyebabkan TSH menurun Esterogen TBG naik dalam serum menyebabkan total hormon tyroid naik, namun sedikit atau tidak terjadi perubahan pada FT3 dan FT4
TBG major transport protein for thyroid hormone
Kelenjar tiroid membesar
hCG
T3 dan T4 total
fT4 dan fT3 TSH
Gambar 2
Patofisiologi
Antibodi berespon terhadap reseptor TSH, peroksisom tiroid, dan tiroglobulin (TSI), mengikat reseptor TSH untuk merangsang jalur adenilat siklase/AMP siklik
Plasenta mengandung D3 yaitu enzim 3-iodothronine deidodinase mempunyai fungsi menurunkan kadar T3 dan T4 pada sirkulasi janin
TSH R Ab maternal dapat melalui plasenta dan dapat menghambat fungsi tiroid janin
oleh proses kehamilan sehingga mengacaukan dengan keadaan hipertiroid Kepastian diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium Weyne index dan New castle index
Gejala Klinis
yang sedang atau belum mendapat terapi Wanita yang dianggap remisi atau dianggap sembuh setelah pengobatan dengan obat antitiroid, pembedahan, atau ablasi dengan iodium radioaktif Wanita dengan tanpa riwayat penyakit Graves yang asimptomatis tetapi TSHR-ab yang positif
Kadar TSHs Diagnosis Hipertiroidisme ditegakkan apabila kadar TSHs 0,10 mIU/l
Kadar TSHR-Ab TSHR-Ab terdapat > 95% pasien dengan penyakit graves yang aktif
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai eutiroid setelah pemberian obat antitiroid berkisar antara 4-6 minggu. 2. Awal kehamilan PTU dapat diberikan dengan dosis 3 sampai 4 kali 100 mg sehari, Metimazol dosis tunggal 30-40 mg/hari dengan dosis rumatan 5-15 mg/hari, sedang NeoMercazole 3 kali 10 mg sehari PTU DOC 3. Setelah keadaan eutiroid tercapai maka dosis dapat diturunkan. Pada umumnya dengan dosis PTU 100-200 mg/hari dan NeoMercazole 10-15 mg/hari , Metimazol 5-15 mg/hari
1.
Nonmedikamentosa
janin, maka nilai kadar fT4 harus agak tinggi dibanding nilai batas atas normal dengan pemakain dosis obat antitiroid dekecil mungkin Saat memulai pengobatan pemeriksaan fT4 dan TSHs setiap 2-4 minggu sekali dan 4-6 minggu setelah mencapai target terapi Pemeriksaan TSHR-Ab pada minggu 24-48 kehamilan berguna untuk mendekteksi kehamilan yang berisiko
Terima Kasih