COLORECTAL
P. KUSNAWATI
Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon asenden, kolon transversum dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum yang merupakan saluran diatas dubur. Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektum disebut kolon sigmoid.
ANATOMI
FISIOLOGI
Dalam keadaan normal kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap hari. Sebagian besar pencernaan dan penyerapan telah selesai di usus halus, Isi usus disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna komponen empedu yang tidak dapat diserap dan sisa cairan. Kolon mengekstraksi H2O dan garam dari isi lumennya. Apa yang tersisa untuk dieliminasi di kenal sebagai feses.
Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan bahan ini sebelum defekasi. Selulosa dan bahan-bahan lain dalam makanan yang tidak dapat dicerna membentuk sebagian besar feses dan membantu mempertahankan pengeluaran tinja secara teratur karena berperan menentukan volume isi kolon
DEFINISI
Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai organ apa saja di tubuh manusia. Bila menyerang di kolon, maka disebut kanker kolon, bila mengenai di rektum, maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon maupun rektum maka disebut kanker kolorektal (Aru, 2006).
ETIOLOGI
Penyebab dari pada kanker colorektal tidak diketahui Kontak dengan zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin. Pola makan yang buruk, antara lain terlalu banyak daging dan lemak yang tidak diimbangi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung serat.
FAKTOR RESIKO
Usia, Polyp kolorektal Riwayat kanker kolorektal pada keluarga Kelainan genetik Pernah menderita penyakit sejenis Radang usus besar Merokok
PATOFISIOLOGI
Karsinoma colorektal sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini tumbuh tidak terdeteksi Penyakit ini menyebar dalam beberapa cara Mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut,mencapai serosa
tumor mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya,kemudian meluas kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi.
Pada Sistem sirkulasi ini tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar melalui limpa, setelah sel tumor masuk pada sistem sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru. Tempat metastase yang lain termasuk : - Kelenjar Adrenalin - Ginjal - Kulit - Tulang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
Fecal occult blood test, Colok dubur. Barium enema, pemeriksaan serial sinar x pada saluran cerna bagian bawah, Sigmoidoskopi atau kolonoskopi, Biopsi, tindakan pengambilan sel atau jaringan abnormal dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.
PENATALAKSANAAN
Pembedahan Terapi radiasi Kemoterapi
KOMPLIKASI
Perforasi Pembentukan abses Pembentukan fistula
PENGKAJIAN
1.Sejarah Ca pada klien 2.Sejarah dari keluarga terhadap Ca colorectal 3.Radang usus besar 4. Penyakit Crohns 5.Familial poliposis 6.Adenoma
7. Perawat bertanya tentang perubahan kebiasaan pada usus besar 1. Seperti diare dengan / tanpa darah 2. Perut terasa penuh,nyeri 3. Berat badan turun tetapi biasanya hal tersebut terlambat ditemukan .
PEMERIKSAAN FISIK
Perdarahan pada rectal Anemia Perubahan feces teraba massa pembuntuan kolon sebagian atau seluruhnya perforasi pada karakteristik kolon dengan distensi abdominal dan nyeri
PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL Sering terlambat karena khawatir dengan diagnosa kanker. Kanker biasanya berhubungan dengan kematian dan kesakitan. Banyak orang tidak sadar dengan kemajuan pengobatan dan peningkatan angka kelangsungan hidup.
LABORATORIUM
Hb, Ht biasanya turun Hasil tes Guaiac positif untuk accult blood pada feces Carsinoma embrionik antigen (CEA)
PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
Pemeriksaan dengan enema barium Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas dari penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang jauh yang sudah metastasis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi b/d lesi obstruksi 2. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah dan dehidrasi 3. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan anoreksia 4. Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi. 5. intoleransi aktifitas berhubungan dengan Keletihan anemia. 6. Ansietas b/d rencana pembedahan dan diagnosis kanker