Anda di halaman 1dari 22

Penatalaksanaan Kegawat Daruratan

Ajeng diastika wati Devi Maulina Seffy Yane S 1143057031 1243057018

KEJANG
Kejang atau seizure adalah kondisi aktivitas elektrik tak terkontrol pada otak yang dapat menghasilkan konvulsi fisik, gejala fisik minor, gangguan pemikiran atau kombinasi berbagai macam gejala. Epilepsi adalah keadaan yg ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang, berselang lebih dari 24 jam yg timbul tanpa provokasi. Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinik yg disebabkan oleh aktivitas listrik otak yg abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron.

Status epileptikus merupakan kondisi kegawat daruratan yaitu kejang masih terjadi saat pasien sudah berada di pelayanan kesehatan. SE dapat dipastikan apabila pemberian benzodiazepin rektal tidak efektif dalam menghentikan bangkitan.

Obat Gawat Darurat Untuk Kejang


Stadium I : (0-10 menit) Perbaikan fungsi kardio-respirasi dengan pemberian oksigen Stadium II : (1-60 menit) Penyebab kejang harus diketahui Pemberian infus NaCl 0,9% dan pemberian obat anti epilepsi (2 jalur infus) yaitu : diazepam 0,2mg/kg dengan kecepatan pemberian 5mg/ menit IV.

Stadium III : (0-60/90 menit) Jika kejang masih berlangsung dapat diberikan Fenitoin IV 15-20mg/kg dgn kecepatan <50 mg/menit. Jika kejang berlanjut berikan Phenobarbital 20mg/kgBB dgn kecepatan 50-75mg/menit. Selanjutnya dapat dipertimbangkan pemberian vassopressor (dopamine) Stadium IV : (30-90 menit) Propofol 2mg/kgbb bolus IV atau midazolam 0,1mg/kgBB dgn kecepatan 4mg/menit atau tiopentone 100-250mg bolus IV dilakukan hingga 12-24 jam.

Serangan Jantung
Serangan jantung (myocard infark) terjadi bila ada gumpalan darah menutup pembuluh darah arteri koronaria (arteri yang memberi makan otot jantung) sehingga aliran darah ke sebagian otot jantung terhenti. Terhentinya aliran darah ke otot jantung bisa menyebabkan kerusakan atau kematian sebagian otot jantung.

Dengan semakin meningkatnya umur, arteri koroner dapat menyempit sebagai akibat dari penumpukan kolesterol di dinding arteri. Penumpukan kolesterol di pembuluh darah ini yang dikenal sebagai plak (plaque) disebut sebagai atherosclerosis. Arteri koroner yang menyempit karena aterosklerosis disebut sebagai penyakit arteri koroner. Penyakit arterikoroner adalah penyebab sebagian besar serangan jantung.

Obat untuk serangan jantung


Aspirin. Aspirin diberikan oleh dokter unit gawat darurat segera setelah tiba atau segera setelah sampai ke rumah sakit. Aspirin mengurangi pembekuan darah, sehingga membantu mempertahankan aliran darah melalui arteri yang menyempit. Trombolitik. Obat ini, juga disebut clotbusters, membantu melarutkan bekuan darah yang yang menghalangi aliran darah ke jantung. Semakin awal menerima obat trombolitik setelah serangan jantung, semakin besar kemungkinan akan bertahan hidup dan mengurangi kerusakan pada jantung. Super aspirins. Dokter di ruang gawat darurat dapat memberikan obat lain yang agak mirip dengan aspirin untuk mencegah penggumpalan baru dari pembentukan. Ini termasuk obat-obatan, seperti clopidogrel (Plavix) dan lainnya, yang disebut inhibitor agregasi platelet.

Pengencer darah lainnya. Heparin, untuk membuat darah kurang lengket dan kurang cenderung untuk membentuk bekuan yang lebih berbahaya. Heparin diberikan secara infus atau melalui suntikan di bawah kulit dan biasanya digunakan selama beberapa hari pertama setelah serangan jantung. Penghilang nyeri. Jika nyeri dada atau rasa sakit sangat terasa, mungkin menerima pereda rasa sakit, seperti morfin, untuk mengurangi ketidaknyamanan. Nitrogliserin. Ini obat, digunakan untuk mengobati nyeri dada (angina), berfungsi membuka pembuluh darah arteri, meningkatkan aliran darah ke dan dari jantung.

Beta blockers. Obat-obat ini membantu relaksasi otot jantung, memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga membuat pekerjaan jantung menjadi lebih mudah. Beta blockers dapat membatasi jumlah kerusakan otot jantung dan mencegah serangan jantung di masa yang akan datang. Obat penurun kolesterol. Contohnya termasuk statin, niasin, dan fibrat sequestrants asam empedu. Obat ini membantu menurunkan kadar kolesterol darah yang tidak diinginkan dan dapat membantu jika diberikan segera setelah serangan jantung untuk meningkatkan kelangsungan hidup.

Asma
Asma adalah radang kronik (menahun) saluran nafas yang menyebabkan penyempitan saluran nafas dengan keluhan mengi, sesak, dada berat/sempit dan batuk yang bisa hilang spontan atau dengan pengobatan. Asma adalah penyakit kronik yang sampai saat ini belum dijumpai obat yang bisa menyembuhkannya. Maka tidak ada istilah sembuh untuk asma, namun asma dapat terkontrol.

Gejala ASMA
Batuk-batuk berulang, hilang timbul Nafasbunyi (mengi) berulang, hilang timbul Sesak nafas, dada terasa berat, gelisah, berulang, hilang timbul Kebiruan di mulut dan sekitarnya

Faktor Resiko Timbulnya ASMA:


1. Faktor Tuan Rumah - Genetik Obesitas (kegemukan) - Jenis Kelamin 2. Allergen - Debu rumah - Tungau - Serbuk sari bunga - Bulu kucing/anjing 3. Infeksi 4. Flu 5. Asap rokok - Perokok aktif - Perokok pasif 6. Polusi Udara - Asap knalpot kendaraan - Polusi udara pabrik 7. Diet 8. Cat, aerosol, obat nyamuk bakar. 9. Emosi 10. Perubahan Cuaca & Suhu 11. Obat Aspirin, obat darah tinggi

Klasifikasi serangan asma akut


Gejala dan Tanda Sesak napas Ringan Berjalan Serangan Akut Sedang Berbicara Berat Istirahat Keadaan Mengancam jiwa

Posisi

Dapat tidur terlentang

Duduk

Duduk membungkuk Kata demi kata Gelisah Mengantuk, gelisah, kesadaran menurun

Cara berbicara Kesadaran

Satu kalimat Mungkin gelisah

Beberapa kata Gelisah

Frekuensi napas Nadi Pulsus paradoksus

<20/ menit < 100 10 mmHg -

20-30/ menit 100 120 + / - 10 20 mmHg +

> 30/menit > 120 + > 25 mmHg + Bradikardia Kelelahan otot Torakoabdominal paradoksal Silent Chest

Otot Bantu Napas dan retraksi suprasternal Mengi

Akhir ekspirasi paksa

Akhir ekspirasi

Inspirasi dan ekspirasi

Pengobatan awal Oksigenasi dengan kanul nasal Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam satu jam) atau agonis beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau Adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan) Kortikosteroid sistemik : - serangan asma berat - tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator - dalam kortikosteroid oral

SERANGAN RINGAN Aktiviti relatif normal Berbicara satu kalimat dalam satu napas Nadi <100 APE > 80% SEDANG Jalan jarak jauh timbulkan gejala Berbicara beberapa kata dalam satu napas Nadi 100-120 APE 60-80%

PENGOBATAN Terbaik: Inhalasi agonis beta-2 Alternatif: Kombinasi oral agonis beta-2 dan teofilin

TEMPAT PENGOBATAN Di rumah Di praktek dokter/ klinik/ puskesmas

Terbaik Nebulisasi agonis beta-2 tiap 4 jam Alternatif: -Agonis beta-2 subkutan -Aminofilin IV -Adrenalin 1/1000 0,3ml SK Oksigen bila mungkin Kortikosteroid sistemik

Darurat Gawat/ RS Klinik Praktek dokter Puskesmas

BERAT Sesak saat istirahat Berbicara kata perkata dalam satu napas Nadi >120 APE<60% atau 100 l/dtk

Terbaik Nebulisasi agonis beta-2 tiap 4 jam Alternatif: -Agonis beta-2 SK/ IV -Adrenalin 1/1000 0,3ml SK Aminofilin bolus dilanjutkan drip Oksigen Kortikosteroid IV Seperti serangan akut berat Pertimbangkan intubasi dan ventilasi mekanis

Darurat Gawat/ RS Klinik

MENGANCAM JIWA Kesadaran berubah/ menurun Gelisah Sianosis Gagal napas

Darurat Gawat/ RS ICU

Intoksikasi narkotika
Intoksikasi opioida : Beri Naloxone HC 1 0,4 mg IV, IM atau SC dapat pula diulang setelah 2-3 menit sampai 2-3 kali Intoksikasi kanabis (ganja): Ajaklah bicara yang menenangkan pasien. Bila perlu beri : Diazepam 10-30 mg oral atau parenteral, Clobazam 3x10 mg. Intoksikasi kokain dan amfetamin Beri Diazepam 10-30 mg oral atau pareteral,atau Klordiazepoksid 1025 mg oral atau Clobazam 3x10 mg. Dapat diulang setelah 30 menit sampai 60 menit. Untuk mengatasi palpitasi beri propanolol 3x10-40 mg oral Intoksikasi alkohol : Mandi air dingin bergantian air hangat Minum kopi kental Aktivitas fisik (sit-up,push-up) Bila belum lama diminum bisa disuruh muntahkan Intoksikasi sedatif-hipnotif (Misal : Valium,pil BK, MG,Lexo,Rohip): Melonggarkan pakaian Membersihkan lendir pada saluran napas Beri oksigen dan infus garam fisiologis

Kontrol jalan napas Beri oksigen Cuci perut bila minum narkotik sblm 6 jam. Obat pertama : Naloxone 2mg/5menit (max 10 mg) Naloxone iv 2mg naloxone dlm 500cc NaCl 0,9% Naltrexone 25mg, diikuti 50mg/hari.

Hipoglikemik
Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dl.

Klasifikasi
Hipoglikemia murni : ada gejala hipoglikemi , glukosa darah < 60 mg/dl Reaksi hipoglikemia : gejala hipoglikemi bila gula darah turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl Koma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dl Hipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3-5 jam sesudah makan

Faktor Penyebab
Overdosis insulin Penggunaan sulfonylurea Aktivitas fisik yang berat Keterlambatan makanan Puasa Kegagalan ginjal, hati, alcohol Penurunan respon hormonal (adrenergik)

Penatalaksanaan Untuk terapi hipoglikemik


a. Hipoglikemi Beri pisang/ roti/ karbohidrat lain, bila gagal Beri teh gula, bila gagal tetesi gula kental atau madu dibawah lidah. b. Koma hipoglikemik Injeksi glukosa 40% IV 25ml, infus glukosa 10%, bila belum sadar dapat diulang setiap jam sampai sadar (maksimum 6x), bila gagal Beri injeksi efedrin bila tidak ada kontraindikasi jantung dll 2550 mg atau injeksi glukagon 1mg/IM, setelah gula darah stabil, infus glukosa 10% dilepas bertahap dengan glukosa 5% stop.

Anda mungkin juga menyukai