Anda di halaman 1dari 28

Nurul Huda Syamsiatun

Merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh dan terletak di sebelah kanan bawah diafragma

Hati tampak depan

Hati tampak atas

Hati tampak bawah

Fungsi Hati
Tempat pembuatan albumin, faktor pembekuan darah (protrombin & fibrinogen), garam empedu yg membantu penyerapan lemak dan vit. A,D,E, K 2. Mengatur jumlah kolesterol dalam darah. Kolesterol dibutuhkan tubuh u/ pembentukan garam empedu & hormon, kelebihan kolesterol di jaringan akan diangkut lagi ke hati u/ diolah kembali
1.

Fungsi Hati

3. Sebagai tempat mengolah darah. Hasil perombakan sel darah merah hrs dibuang dr dalam tubuh dg cara dihancurkan di limpa yg menghasilkan bilirubin (pigmen kekuningan) yg dibawa darah ke hati u/ dirubah mjd bilirubin terkonjugasi, yg kmd dialirkan ke kandung empedu u/ dikeluarkan dr dalam tubuh (memberi warna kuning pad urin & tinja)

Fungsi Hati

4. Sebagai gudang penyimpanan. Tempat menyimpan glikogen yg akan dirubah mjd glukosa jk diperlukan tubuh. Tempat menyimpan vitamin B 12 yg berguna bg sumsum tulang u/ pembentukan darah Tempat menyimpan vit. A,D,E,K

Fungsi Hati

5. Tempat pembentukan ureum. Di dlm hati tjd diaminasi (nitrogen dipisahkan dr asam amino) menjadi ureum yg kmd dikeluarkan mll ginjal & urin 6. Detoksifikasi (mengamankan racun)

Etiologi : disebabkan oleh virus Hepatitis, infeksi CMV, alkohol dan obat2an Gejala utama infeksi akut : adanya nekrosis pd hati Hepatitis A,B,C,D,E

Macam Hepatitis
1.

Hepatitis A Virus ditularkan scr vecal oral mll air atau makanan yg terkontaminasi tinja penderita hepatitis. Pencegahan : sulit karena virus resisten thd sterilisasi biasa sanitasi baik, pembuangan tinja baik, cuci tangan dan menjaga kesehatan dg baik dpt mencegah penyakit ini.

2. Hepatitis B Ditularkan melalui jarum suntik, darah / produk darah (penderita tdk boleh mjd donor darah), ASI Penderita, pisau cukur, hub. Sex, ibu hamil pd bayinya saat proses lahir, dll Bisa bkembang menjadi hipatitis kronis dan serosis Pencegahan : sterilisasi dan imunisasi

3. Hepatitis C Penularan melalui darah, jarum suntik,, jarang mll hubungan seksual Alkoholik sering menderita hepatitis C 4. Hepatitis D memperparah hepatitis B 5. Hepatitis E hampirsama dg Hepatitis A

Uji Laboratorium
Tujuan : Mengetahui kelainan fungsi hati Mengetahui penyebab Mengetahui derajat penyakit Membuat penilaian hasil pengobatan

Uji fungsi hati

SGOT (Serum Glutamik Oxaloacetik Transaminase) Normal : 40 U karmen SGPT (Serum Glutamik Pyruvik Transaminase) Normal : 35 U Karmen Albumin plasma protein N ; 3,5 5 g % Globulin Plasma Protein N : 1,3 2,7 g % GGT u/ melihat gangg. Transport. Peptida Bilirubin HBsAg positif

Stadium Hepatitis
1.

Stadium Pre Ikterik 2-10 hari Gejala : sakit kepala, mual, muntah, lesu, anoreksia, kadang diare, urin seperti teh, lutut yeri tekuk/otot.

2. Stadium Ikterik

3 6 minggu Gejala : nampak kuning pd sklera mata, muka, telapak tangan, dan dada. Gejala pd stadium 1 berkurang, masih lemah, anoreksia, dan muntah, tinja berwarna kelabu atau kuning muda, pembesaran hati dan nyeri tekan Pemeriksaan lab : bilirubin ++, urobilinogen normal/tinggi, aktivitas enzim (SGOT & SGPT) meningkat, albumin turun/ormal, globulin meningkat

3. Stadium Pasca Ikterik (Rekonvalesence)


Gejala : ikterus mereda, warna urin dan tinja normal kembali

Patologi
Terjadi kerusakan sel hati berupa degenerasi dan nekrossis yg menyebabkan gangguan fungsi hati. Kerusakan kapiler saluran empedu, menyebabkan empedu kembali ke darah dan mengkibatkan ikterus.

Terapi

Istirahat total sampai ikterus hilang Medika mentosa (pengobatan) : kortikosteroid, antibiotik, obat yg bersifat melindungi hati Diet

Menejemen Diet

a.

b.

Tujuan Diet : Mencapai /mempertahankan status gizi optimal, tanpa memberatkan kerja hati, dg cara : Meningkatkan regenerasi sel hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut/meningkatkan fungsi hati yg tersisa. Mencegah katabolisme protein

Tujuan diet

c. Mencegah penurunan BB & meningkatkan BB yg kurang d. Mencegah dan mengurangi asites, varises oesofagus, dan hipertensi e. Mencegah koma hepatik

Syarat Diet
Energi diberikan tinggi mencegah pemecahan protein & diberikan bertahap sesuai kemampuan ( 40 45 kkal/kg BB) 2. Lemak cukup 20 25 % total kalori dalam bentuk mudah cerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea berikan lemak MCT 3. Protein agak tinggi 1,25 1,5 g/kgBB agar tjd anabolisme protein Hepatitis fulminan dgn nekrosis & ensefalopati hepatik disertai Peningkatan amoniak dalam darah : protein dibatasi 30-40 g/hr Asupan minimal protein : 0,8 1 g/kgBB/hr
1.

4. Vitamin dan mineral cukup, bila perlu berikan suplementasi vit. B komp, C,K, mineral : Zn, Fe bila anemia 5. Na diberikan rendah sesuai tk edema/asites . Bila pasien mendapat obat diuretik, pemberian Na lebih leluasa 6. Cairan cukup/lebih sedikit tgt kondisi pasien Bentuk makanan sesuai keadaan pasien

Jenis Diet
1.

Diet Hati I (DH I) Diberikan pd keadaan akut/prekoma sudah teratasi dan nafsu makan sudah ada Bentuk makanan cincang/saring Protein 30 g /hr, asam amino rantai cabang (BCAA : leusin, isoleusin, valin ) Lemak mudah cerna Bila ada asites cairan maksimal 1 liter/hr

2. Diet Hati II (DH II)

Perpindahan dari DH I, pasien sudah mempunyai nafsu makan cukup Bentuk : lunak/biasa Protein : 1 g/kg BB Lemak : mudah cerna (20 25 % total kal)

3. Diet Hati III (DH III)

Perpindahan dr DH II Penderita hepatitis akut, serosis, nafsu makan membaik

Bahan makanan yang dibatasi : Sumber lemak tinggi dan makanan yg banyak menimbulkan gas (ubi,kol, kc.merah) Bahan makanan yg tidak dianjurkan : Makanan yg mengandung alkohol, teh, kopi kental

Anda mungkin juga menyukai