Anda di halaman 1dari 55

Laporan Praktikum Farmakologi " Farmakoterapi Obat Sistem Endokrin

Kelompok IV

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Kelompok IV
Rahmanita Fildzah Nur Amalina Ahmad Hati Nurwanto Beatta Meidini Rahmat Aliya Riyan Pujianto Mayda Resalya Roro Febriana Ratna W. M. Bilal Restu Kusuma Putri Nasrul An Nafieq Carla Dora Calista (09020002) (09020005) (09020007) (09020035) (09020059) (09020062) (09020063) (09020064) (09020065) (09020074) (09020076)

Kasus I
Seorang pria ,48 tahun,datang ke dokter untuk kontrol DM nya.Beberapa bulan ini ia sudah berusaha mengontrol kadar gula darahnya dengan mengatur diet dan olahraga,namun kontrol glikemiknya tidak pernah optimal,walaupun sudah minum obat antidiabetik.Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan gula darah puasa 220 mg/dl , gula darah 2 jam setelah makan 285 mg/dl.

1.Jelaskan bagaimana sekresi insulin dari beta pancreas dan factor apa saja yang dapat mempengaruhi pelepasannya?

Sintesis insulin dimulai dari bentuk preproinsulin (prekursor insulin) di retikulum endoplasma sel beta pankreas. Dengan bantuan enzim peptidase maka preproinsulin akan dipecah menjadi proinsulin yang kemudian dihimpun dalam gelembung gelembung sekresi (secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin akan diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang siap disekresikan secara bersamaan melalui membran sel apabila diperlukan.

Produksi dan sekresi insulin oleh sel beta pankreas terutama dipengaruhi oleh meningkatnya kadar glukosa darah. Ketika glukosa terdapat dalam darah, untuk dapat masuk ke sel melewati membran sel, glukosa harus berikatan dengan senyawa lain sebagai kendaraan pembawanya. Senyawa ini disebut GLUT (Glucose Transporter). Pada sel beta pankreas terdapat GLUT 2 yang diperlukan untuk membawa glukosa dalam darah melewati membran sel dan masuk ke dalam sel. Proses tersebut merupakan langkah yang penting karena selanjutnya glukosa yang masuk ke dalam sel beta pankreas akan mengalami glikolisis dan fosforilasi sehingga menghasilkan ATP.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pelepasan hormone insulin :

1.Stimulator
Glukosa Aktivitas saraf otonom : parasimpatis, simpatis 2 Preparat farmakologi : - sulfonil urea :sekresi insulin >> - tolbutamide :pelepasan insulin >> Senyawa lain : - asam amino , FFA, ketones - hormon: Epinefrin (meningkatkan cAMP intrasel) sekretin, GIP, gastrin, CCK (kolesistokinin), VIP, enteroglucagon

2.Inhibitor -neural : efek adrenergic alfa dari katekolamin -humoral : somatostatin -obat-obatan : diazoxide, thiazides, ethacrynic acid, furosemid, phenytoin, 2 agonis

2.Jelaskan golongan obat antidiabetik apa saja yang dapat digunakan pada kasus tersebut!Apakah perbedaan antara masingmasing golongan dalam hal farmakodinamik,efek penurunan glukosa darah,penggunaannya pada DM,dan efek samping utama.Jelaskan!

A.
1.

Memicu produksi insulin


Sulfonilurea

OHO golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan untuk penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya.Sulfonilurea bekerja dengan cara: menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan, menurunkan ambang sekresi

insulin, dan meningkatkan glukosa

sekresi insulin sebagai akibat rangsangan

Contoh obat sulfonilurea generasi pertama adalah asetoheksamida, klorpropamida, tolazamida, dan tolbutamida, sedangkan generasi kedua antara lain gliburida (glibenklamida), glipizida, glikasida, glimepirida, dan .

Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara : menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan menurunkan ambang sekresi insulin meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa Penggunaan sulfonilurea, umumnya selalu dimulai dengan dosis rendah untuk menghindarikemungkinan hipoglikemia .Untuk menghindari resiko hipoglikemia berkepanjangan pada berbagai keadaan seperti orang tua, gangguan ffaal ginjal dan hati, kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskular, tidak dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja panjang . Efek samping sulfonylurea umumnya ringan dan frekuensinya rendah, antara lain gangguan saluran cerna dan gangguan susunan saraf pusat .Klorpropamid kurang dianjurkan ada keadaan insufisiensi renal dan orang tua karena risiko hipoglikemia yang berkepanjangan, demikian juga glibenkamid. Untuk orang tua dianjurkan preparat dengan waktu kerja pendek. Glikuidon juga diberikan pada pasien DM dengan gangguan fungsi ginjal atau hati ringan .

2. Golongan Glinid Meglitinide merupakan bagaian dari kelompok yan gmeningkatkan produksi insulin (selain sulfonilurea). Maka dari itu ia membutuhkan sel beta yang masih berfungsi baik. Repaglinid dan Nateglinid termasuk dalam kelompok ini, mempunyai efek kerja cepat, lama kerja sebentar, dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah makan. Repaglinid diserap secara cepat segera setelah dimakan, mencapai kadar puncak di dalam darah dalam 1 jam.

B.

Meningkatkan kerja insulin (sensitivitas terhadap insulin)

1. Biguanid Metformin adalah satu-satunya biguanid yang tersedia saat ini. Metformin berguna untuk penyandang diabetes gemuk yang mengalami penurunan kerja insulin. Alasan penggunaan metformin pada penyandang diabetes gemuk adalah karena obat ini menurunkan nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan. Sebanyak 25% dari penyandang diabetes yang diberikan metformin dapt mengalami efek samping pada saluran pencernaan, yaitu rasa tak nyaman di perut, diare dan rasa seperti logam di lidah. Pemberian obat ini bersama makanan dan dimulai dengan dosis terkecil dan meningkatkannya secar perlahan dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya efek samping. Obat ini tidak seharusnya diberikan pada penyandang dengan gagal ginjal, hati, jantung dan pernafasan. Metformin dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi. Obat-obatan oral mungkin gagal untuk mengontrol gula darah setelah beberapa saat sebelumnya berhasil (kegagagalan sekunder) akibat kurangnya kepatuhan penyandang atau fungsi sel beta yang memburuk dan / atau terjadinya gangguan kerja insulin (resistansi insulin). Pada kasus-kasus ini, terapi kombinasi metformin dengan sulfonilurea atau penambahan penghamba-glucosidase biasanya dapat dicoba. Kebanyakan penyandang pada akhirnya membutuhkan insulin.

2. Tiazolidinedion Saat ini terdapat 2 tiazolinedion di Indonesia yaiturosiglitazon dan pioglitazon. Obat golongan ini memperbaiki kadar glukosa darah dan menurunkan hiperinsulinaemia (tingginya kadar insulin) dengan meningkatkan kerja insulin (menurunkan resistensi insulin) pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Obat golongan ini juga menurunkan kadar trigliserida da asam lemak bebas. Rosiglitazone (Avandia) Dapat pula digunakan kombinasi dengan metformin pada penyandang yang gagal mencapai target kontrol glukosa darah dengan pengaturan makan dan olahraga. Pioglitazone (Actos), juga diberikan untuk meningkatkan kerja (sensitivitas) insulin. Efek samping dari obat golongan ini dapt berupa bengkak di daerah perifer (misalnya kaki), yang disebabkan oleh peningkatkan volume cairan dalam tubuh. Oleh karena itu maka obat goolongan ini tidak boleh diberikan pada penyandang dengan gagal jantung berat. Selain itu, pada penggunaan obat in ipemeriksaan fungsi hati secara berkala harus dilakukan.

C. Penghambat enzim alfa glukosidase Penghambat kerja enzim alfa-glukosidase seperti akarbose, menghambat penyerepan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus (enzim ini bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat). Obat ini terutama menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. Efek sampingnya yaitu kembung, buang angin dan diare. Supaya lebih efektif obat ini harus dikonsumsi bersama dengan makanan.

Obat ini sangat efektif sebagai obat tunggal pada penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah puasanya kurang dari 200 mg/dL (11.1 mmol/l) dan kadar glukosa darah setelah makin tinggi. Obat ini tidak mengakibatkan hipoglikemia, dan boleh diberikan baik pada penyandang diabetes gemuk maupun tidak, serta dapat diberikan bersama dengan sulfonilurea, metformin atau insulin.

3. Ada perbedaan antara sulfonylurea generasi pertama dan kedua jelaskan?


Perbedaan 1st generation 2nd generation

Obat

Tolbutamide, tolazamide, chlorpropamide, asetoheksimid Waktu paruh 4-7 jam

Gliclazid, glipizide, glyburide/glibenclamid, glikasid 100x lebih potensial (waktu paruh pendek 3-5 jam) Lebih tinggi < 4%

Potensi

Toksisitas Efek samping

Relatif lebih rendah (3-5%) Insidennya sekitar 4%

4. Ada beberapa obat yang mengadakan interaksi dengan oral hypoglycemic agents, sebutkan dan jelaskan !

SULFONILUREA
turunan sulfanilamid tetapi tidak mempunyai aktivitas antibakteri. Golongan ini bekerja merangsang sekresi insulin di pankreas sehingga hanya efektif bila sel bpankreas masih dapat berproduksi.

BIGUANIDES
Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, dengan cara mengurangi resistensi insulin.

ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS
Termasuk obat golongan ini kita kenal dengan Acarbose dan Miglitol. Acarbose ada di pasaran dengan nama Glucobay, dalam kemasan 50 mg dan 100 mg, yang diminum bersamaan dengan makanan, ditujukan terutama untuk mengatasi kenaikan glukosa darah sesudah makan.

MEGLITINIDES
Obat ini secara susunan kimiawi berbeda dengan sulfonylurea, namun cara kerjanya sama. Obat ini menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas secara cepat dan dalam waktu singkat.

THIAZOLIDINEDIONES
Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun.

5. Apakah pasien sudah memerlukan injeksi insulin? Apa saja indikasi pemakaian insulin?
Jawaban Belum, jika pasien belum menggunakan terapi kombinasi OAD. Jika pasien menggunakan terapi kombinasi OAD, maka dosis kedua obat harus dimulai dari yg minimal terlebih dulu, setelah itu baru dinaikkan ke dosis optimal sampai dosis maximal. Jika dengan menggunakan terapi kombinasi kadar gula darah tetap tinggi, maka pasien bisa diberikan injeksi insulin.

Indikasi pemakaian insulin :


Semua penderita DM Tipe 1. Penderita DM tipe 2, bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Kebutuhan insulin meningkat pd penderita DM dg
Infeksi Panas tinggi Trauma DM gestasional KAD KHONK Stress

Gangguan fungsi ginjal atau hati yg berat KI atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral

6. Bagaimana insulin bekerja pada metabolisme karbohidrat? Insulin membantu transport glukosa di dalam darah. Karbohidrat yang dimakan akan diabsorbsi dan diubah menjadi glukosa yang selanjutnya akan ditransport ke sel oleh hormon insulin.

7. Efek samping penggunaan insulin salah satunya adalah hipoglikemia, faktor apa saja yg memicu terjadinya hipoglikemia pada penderita yg menggunakan insulin dan bagaimana penggunaannya. Jawaban Beberapa faktor yg dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin :
puasa Olahraga Kondisi sakit Stress Obat

KASUS 2
Seorang wanita, 68 tahun, datang ke UGD diantar keluarganya dalam keadaan tidak sadar diri. Penderita sudah lama mendarita kencing manis dan tidak rutin kontrol ke dokter. Dari hasil heteroanamnesa dikatakan penderita rutin minum obat antidiabetik yang diberi sendiri di apotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan T 120/80, N 98 x/mnt, GCS 111 (koma dalam). Hasil pemeriksaan gula darah acak dengan accutrend: LOW.

1.Keadaan tidak sadar pada pasien tersebut kemungkinan besar disebabkan karena apa? Jelaskan komplikasi apa yang mungkin bisa terjadi jika hal tersebut tidak segera ditangani? Jawab: - Pasien ini kemungkinan besar mengalami hipoglikemia. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan dosis obat, asupan makanan dan aktifitas serta karena mekanisme kompensasi tubuh berkurang pada usia tua. - Jika ketidakseimbangan dosis obat, asupan makanan dan aktifitas serta karena mekanisme kompensasi tubuh berkurang pada pasien ini dapat mengalami komplikasi Ketoasidosis Diabetikum(KAD), Koma Hiperosmolar Non Ketotik(KHONK), dan Koma Hipoglikemi.

2. Obat antidiabetik golongan apa yang paling sering menyebabkan hal tersebut? Mengapa? Jawab: OAD gol.Sulfonilurea kelompok Chlorpropamide(Diabenese) Karena OAD kelompok ini memiliki waktu paruh yg panjang (24-48 jam) dan durasi (60 jam). Serta metabolisme di hepar tidak lengkap 3. Terapi utama apa yang harus segera diberikan pada pasien tersebut? Jawab : -Rehidrasi NaCl 0,9% -Koreksi elektrolit -Pemberian insulin secara perlahan Pemberian glukosa Monitoring dan memberikan pengobatan

Farmakoterapi

HORMON TIROID

Kasus 1
Seorang ibu , 60 tahunsetelah mengalami tiroidektomi subtotal,penderita mendapat terapi hormon tiroid peroral

1. Buatlah bagan biosintesa hormon tiroid?


Jalur utama biosintesis dan pelepasan hormon 1. Pengambilan Iodida 2. Oksidasi dan Iodinasi 3. Pembentukan tiroksin dan triiodotironin dari iodotirosin 4. Sekresi hormon-hormon tiroid 5. Pengubahan tiroksin menjadi triiodotironin di jaringan perifer

Lumen

TPO + H2O2

I+ Atau HOI Atau EOI

Tg Tg B DIT MIT

TPO + H2O2

Tg
DIT MIT T4 T3

Membran tertinggi D

Sel

E
F MIT DIT T4 G T3 T3

Membran Dasar ECF A

TAHAP METABOLIK A. B. C. D. Transpor iodida Iodinasi Penggandengan Resorpsi koloid

INHIBITOR ClO4, SCN PTU, MMI PTU, MMI Kolksin, Li2+, ISitokalasin B IDinitrotirosin PTU

E. Proteolisis F. Deiodinasi DIT + MIT G. Deiodinasi T4

Jelaskan efek farmakologis farmako kinetik serta regulasi hormon tiroid dalam tubuh!
Farmakokinetik :ADME
Absorbsi : di usus baik. Distribusi : berikatan dengan protein plasma dalam darah ( TBG) Metabolisme : di hati, terjadi sirkulasi enterohepatik. Eksresi : di eksresikan dalam empedu, kemudian melalui usus, terjadi entero hepatik,dan sisanya di ekskresikan dalam bentuk feses.

Regulasi : berawal dari hipotalamus mensekresikan TRH di hipofisis anterios sehingga merangasang sekresi TSH untuk mensekresikan T3 dan T4 oleh kelenjar tiroid. Terjadi mekanisme feedback negatif.

Efek farmakologis :
1. Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolik selular
Hormon tiroid meningkatkan jumlah dah aktivitas mitokondria. Hormon tiroid meningkatkan transpor aktif ion-ion melalui membran sel. Hormon tiroid memberikan sebagian besar efeknya melalui kontrol transkripsi DNA dan pada akhirnya sintesisi protein.

2. Efek hormon tiroid pada pertumbuhan

3. Efek kalorigenik

Meningkatkan konsumsi oksigen sebesar 30-40% yang menstimulasi kontraktilitas jantung. Menstimulasi lipolisis oleh T4 yang berhubungan dengan lipogenesis dan termogenesis Menginduksi ekspresi beberapa enzim lipogenik( enzim malate dan asam lemak sintetase) untuk mengatur set point pengeluaran energi dan untuk memelihara mesin-mesin metabolisme

4. Efek kardiovaskuler
Pada hipertiroidisme terjadi takikardia, peningkatan volume stroke, peningkatan indeks jantung, hipertropi jantung, penurunan resistensi pembuluh perifer, dan peningkatan tekanan denyut. Pad hipotiroidisme terjadi bradikardia,penurunan indeks jantung, efusi perikardium, peningkatan resistensi pembuluh perifer, penurunan tekanan denyut dan peningkatan tekanan arteri rata-rata. hormon tiroid menstimulasi metabolisme kolesterol menjadi asam empedu, dan hiperkolesterolemia merupakan ciri khas keadaan hipotiroid. Hormon tiroid meningkatkan respon lipolisis sel-sel lemak terhadap hormon-hormon lain, misalnya katekolamin, dan peningkatan konsentrasi asm lemak bebas.

5. efek metabolisme

Sebutkan 2 jenis obat yang di pakai untuk terapi hipotiroid serta jelaskan bagaimana mekanisme kerja obat tersebut.
Triiodotironin dan tiroksin peroral
Cara kerja obat ini hampir sama yang membedakan hanya afinitas terhadap protein plasma dalam darah dan afinitas terhdap reseptor-reseptor di inti. T3 berikatan pada reseptor-reseptor di inti dengan afinitas tinggi yang kemudian berikatan dengan urutan DNA spesifik. Pada daerah promotor atau regulator gen-gen spesifik. Dengan cara ini T3 mempengaruhi transkripsi gen dan pada akhirnya terjadi sintesi protein.

Kasus 2
Seorang wanita 58 tahun , datang ke UGD karena dada berdebar-debar,gelisah dan banyak berkeringat .Pada pemeriksaan didapatkan ada pembesaran kelenjar tiroid,diffuse,takikardi,arritmia,dengan highoutputcardiac failure,free-T4 sangat tipis dan TSHs rendah.

1.Sebutkan penggolongan obat antitiroid dan jelaskan bagaimana mekanisme kerjanya?

1.ANTITIROID
MEKANISME KERJA Antitiroid menghambat sintesis hormon tiroid dg jalan: menghambat proses pengikatan iodium pd residu tirosil dr tiroglobulin. menghambat proses penggabungan gugus yodotirosil pd pembtkan iodotironin. Cara kerjanya: adanya hambatan thd enz. peroksidase menyebabkan oksidasi ion yodida dan gugus iodotirosil terganggu. selain menghambat sintesis hormon, propiltiourasil juga menghambat deiodinasi tiroksin menjadi triyodotironin di jaringan perifer, sedangkan metimazol tdk memiliki efek ini.

FARMAKOKINETIK Data farmakokinetik antitiroid sulit dipelajari karena metoda kimia utk menentukan kdr obat ini dlm cairan tubuh belum ditemukan. Tiourasil dan tiourea didistribusi ke seluruh jaringan badan dan diekskresi melalui urin dan air susu ibu, tetapi tdk melalui tinja. Pd umumnya antitiroid yg dipakai dlm klinik memperlihatkan masa kerja yg pendek. Propiltiourasil mempunyai masa keria 2-8 jam, sedangkan metimazol dg dosis 10-25 mg dpt bekerja selama kira-kira 24 jam.

EFEK SAMPING Reaksi yg paling sering timbul adalah demam obat Propiltiourasil dan metimazol jarang menimbulkan efek samping dan bila timbul biasanya mempunyai gambaran yg sama; frekuensinya kira-kira 3% utk propiltiourasil dan 7% utk metimazol. Agranulositosis hanya timbul dg frekuensi 0,5% dan 0,12%. Yg sering timbul adalah purpura dan papular rash yg kadang-kadang hilang sendiri. Apabila efek terapi tiourea, tiourasil, tiobarbital dan merkaptoimidazol telah tercapai maka dosis harus dikurangi.

INDIKASI Antitiroid digunakan utk pengobatan hipertiroidisme. dpt dipakai kombinasi dg iod radioaktif, utk mempercepat perbaikan klinis sementara menunggu efek terapi iod radioaktif. Antitiroid bermanfaat pd hipertiroidisme yg disertai dg pembesaran kelenjar tiroid. Efek terapi baru tampak setelah masa laten yg agak panjang, dr beberapa hari sampai 1-2 minggu. Dosis terapi umumnya tdk menghambat fungsi tiroid secara total. Apabila obat yg diberikan sudah melebihi kebutuhan, maka pd penderita akan tampak gejala hipotiroidisme, misalnya lemah, kantuk serta nyeri otot dan sendi.

Propiltiourasil tersedia dlm btk tablet 50 mg. Biasanya diberikan dg dosis 100 mg setiap 8 jam, bila perlu dosis dpt ditinggjkan sampai 600 mg sehari. Metimazol (1-metil-2-merkaptoimidazol) tersedia dlm btk tablet 5 mg dan 10 mg; dosis dianjurkan 5 mg sampai 10 mg setiap 8 jam. Karbimazol suatu derivat metimazol, tdp dlm btk tablet 5 mg dan 10 mg; dosisnya sama dg metimazol. Metiltiourasil tdp sbg tablet 25 mg dan 50 mg, dosisnya sehari 200 mg terbagi dlm 2 atau 4 dosis. Bila telah diperoleh efek terapi, dosis diturunkan utk menghindr timbulnya hipotiroidisme.

2.Selain obat antitiroid, obat apa aja yang dipakai dalam terapi hipertiroid,serta jelaskan bagaimana mekanisme kerjanya dan penggunaannya !

PENGHAMBAT ION YODIDA Penghambat ion iodida ialah obat yg dpt menghambat transpor aktif ion iodida ke dlm kelenjar tiroid. Contoh obat golongan ini antara lain ialah tiosianat (SCN-) perklorat (ClO4-), nitrat (NO3-), fluoborat (BF4-), fluosulfonat (S O3F-), difluofosfat (PO2-F2-). Obat golongan ini dpt menghambat fungsi tiroid dan menimbulkan goiter. Mekanisme kerja atas dasar penghambatan kompetitif thd mekanisme tiroid dlm memekatkan ion yodium. Perklorat kekuatannya kira-kira 10 kali kekuatan tiosianat, nitrat 1/30 kali kekuatan tiosianat. Tdp sedikit tiosianat tdp dlm plasma, karena tiosianat tdp pd berbagai macam mkn seperti kol.

YODIDA Iodida dlm jml kecil utk biosintesis hormon tiroid, dlm jml yg berlebihan dpt menyebabkan goiter dan hipotiroidisme pd orang sehat. Pemberian iodida pd penderita hipertiroid mhasilkan efek terapi yg nyata, jadi iodida menekan fungsi tiroid. Goiter yg terjadi karena pemberian antitiroid, dpt diperbaiki dg pemberian sediaan tiroid dan iodida, jadi dlm hal ini yodida justru memperbaiki fungsi tiroid. Mekanisme kerjanya: yodium diperlukan utk biosintesis hormon tiroid; yodida menghambat proses transpor aktifnya sendiri ke dlm tiroid; bila yodium di dlm tiroid tdp dlm jml cukup banyak terjadi hambatan sintesis yodotironin dan yodotirosin.

Yodida terutama digunakan utk persiapan operasi tiroid pd hipertiroidisme. Biasanya yodida tdk diberikan tersendiri, tetapi diberikan setelah gejala hipertiroidisme diatasi dg antitiroid, yi biasanya diberikan selama 10 hari sebelum operasi dilakukan. Dg cara dmk diperoleh keadaan yg optimal utk tindakan operasi. Pemberian yodida bersama antitiroid dr permulaan, efeknya sering bervariasi, shg diperlukan antitiroid lebih banyak dlm jangka waktu lebih lama utk mendptkan keadaan tiroid yg optimal utk operasi. Yodida digunakan utk terapi pencegahan di daerah goiter endemik. Natrium yodida dan kalium yodida tersedia dlm btk kapsul, tablet atau larutan jenuh dlm air. Dosis sehari cukup dg 3 kali 0,3 ml.

EFEK SAMPING Kadang-kadang dpt terjadi reaksi hipersensitivitas yodium. Intoksikasi kronik yodida atau yodisme ditandai dg rasa logam, terbakar dlm mulut, tenggorok serta perangsangan selaput lendir. Dpt terjadi peradangan faring, faring dan tonsil serta kelainan kulit ringan sampai akneform berat atau kadangkadang erupsi yg fatal disebut ioderma. Gejala saluran cerna berupa iritasi disertai dg perdarahan.

YODIUM RADIOAKTIF Pd proses radiasi oleh suatu unsur radioaktif dipancarkan sinar-sinar a (inti Helium), sinar b (elektron) dan sinar g (gelombang elektromagnetik yg sejenis dg sinar X). Sinar g daya tembusnya besar sekali, ionisasi terjadi pd daerah yg luas meskipun jml ion yg terbtk setempat hanya sedikit. Ionisasi dan perubahan molekul di dlm sel menyebabkan perubahan fungsi sel tsb. Karena eratnya hubungan metabolisme yodlum dg fungsi tiroid maka yodium radioaktif banyak digunakan utk penyelidikan tiroid, termasuk diagnosis dan terapi penyakit tiroid.

Sinar a dan b daya tembusnya kecil, ionisasi terjadi pd daerah yg terbatas dan ion yg terbtk di daerah itu banyak sekali, shg efeknya dpt dibatasi pd satu organ saja. Sinar g bersifat sebaliknya; daya tembusnya besar sekali, ionisasi terjadi pd daerah yg luas meskipun jml ion yg terbtk setempat hanya sedikit. Jadi pd dasarnya, secara kualitatif efek radiasi ionisasi dr berbagai sinar tsb sama saja, hanya kuantitatif berbeda shg efek biologisnya berbeda. Ionisasi dan perubahan molekul di dlm sel menyebabkan perubahan fungsi sel tsb. Karena eratnya hubungan metabolisme yodlum dg fungsi tiroid maka yodium radioaktif banyak digunakan utk penyelidikan tiroid, termasuk diagnosis dan terapi penyakit tiroid.

3. Di suatu daerah endemik di pegunungan Tengger sering terjadi kasus pembesaran kelenjar gondok. Sebagai langkah, terapi apa yang harus diberikan?

Sebagai langkah pencegahan, perlu diberikan penyuluhan tentang makanan beryodium karena yodium merupakan stimulan bagi kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon T3, T4. Selanjutnya, perlu diberikan pengetahuan tentang pengolahan makanan dengan garam beryodium karena yodium akan rusak pada suhu panas yang ekstrem

Setelah itu, perlu diberi informasi tentang makanan yang dapat mencegah pemasukan yodium (kubis, telo) yang umum terdapat di daerah pegunungan.

Anda mungkin juga menyukai