Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn W.S
Umur
Jenis Kelamin
: 59 tahun
: Laki-laki
Pekerjaan
Pendidikan Agama Suku
: Wiraswasta
: SMP : Islam : Jawa
Anamnesis
Keluhan Utama : Terdapat bayangan hitam berbetuk garis - garis di bagian bawah penglihatan pasien
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluhkan ada bayangan hitam berbetuk garis - garis di bagian bawah penglihatan pasien. Bayangan hitam ini diawali dengan muncul titik hitam pada penglihatan pasien. Semakin lama semakin memberat dan saat ini berbentuk garis garis. Pasien mengalami keluhan ini sejak 3 bulan yang lalu pada mata kanannya saat bangun tidur, kemudian dilanjutkan 2 bulan yang lalu pada mata kirinya. menurut pasien bayangan hitam bergaris ini muncul perlahan sedikit demi sedikit sehingga pasien tidak datang berobat sampai bayangan hitam tersebut menjadi semakin berat dan pandangan bertambah kabur seperti saat ini. Bayangan hitam yang dilihat pasien dirasakan terus menerus. Pasien tidak mengeluhkan silau, dan pandangan dobel. Pasien tidak merasakan nyeri pada mata, dan tidak pernah terkena benturan pada mata sebelumnya. Sakit kepala, mual, muntah tidak dirasakan pasien.
CONT
Riwayat Penyakit Dahulu : pasien tidak pernah sakit mata seperti ini sebelumnya, Riwayat Alergi disangkal, Hipertensi dan Diabetes melitus diakui
Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit mata seperti ini. Diabetes melitus diakui Sosial Ekonomi: pasien berobat dengan jaminan BPJS PBI
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran/GCS : Baik : Compos mentis / E4V5M6
Pemeriksaan Tanda Vital Tekanan darah Nadi Frekuensi Napas Suhu : 140/90 mmHg : 82 kali/menit : 16 kali/menit : 36,1 O C
No 1. 2.
Okuli Dextra Spasme(-) ; hiperemi (-) ; edema (-) CVI (-) ; PCVI (-) ; Pterigium (-)
Okuli Sinistra Spasme(-) ; hiperemi (-) ; edema (-) CVI (-) ; PCVI (-) ; Pterigium (-)
Hiperemi (-) Jernih (+) ; Infiltrat (-) Dalam ; Hipopion (-) ; Hifema (-) Hitam kecoklatan ; Iris shadow (+) ; Radang (-) Bulat, 5mm, RC ( + ) Keruh (+)
Hiperemi (-) Jernih (+) ; Infiltrat (-) Dalam ; Hipopion (-) ; Hifema (-) Hitam kecoklatan, Iris shadow (+) ; Radang (-)
Pupil Lensa
Funduskopi
Refleks Fundus
(+) Terang, bagian (+) Terang, bagian bawah gelap bawah gelap Eksudat (+) Perdarahan (+)
Gambaran fundus
Aneurisma (+)
Aneurisma (+)
intraretina (kepala panah terbuka), hard exudates merupakan deposit lipid pada retina (panah), cotton-wool spots
menandakan infark serabut saraf dan eksudat halus (kepala panah hitam).
neovascularisation.
Diagnosis
Planning
Usulan Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan fotografi fundus digital Pemeriksaan angiografi fluoresein Pemeriksaan USG
Tatalaksana
Rujuk ke dokter Spesialis Mata Rujuk ke dokter Interna KIE Pasien diberikan informasi bahwa, pasien harus mengontrol gula darah dan tekanan darahnya untuk mengurangi progresifitas dari kelainan di mata pasien baik itu dengan obat obatan diabetes dan diet rendah gula. Pasien diberikan informasi bahwa, walaupun nantinya sudah dilakukan pengobatan dengan menggunakan laser, penglihatan pasien tidak akan normal seratus persen tetapi terapi tersebut bertujuan untuk tidak memperparah keluhan di mata pasien.
Retinopati Diabetik
Kelainan retina yang ditemukan pada 40-50% penderita diabetes mellitus, berupa :
Aneurismata Melebarnya vena Perdarahan Eksudat lemak
Kelainan disebabkan oleh kelainan vaskular yang menyebabkan iskemi. Iskemi akan menyebabkan terjadinya mikroaneurismata, perdarahan, neovaskularisasi, dan eksudat (soft).
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Patofisiologi DR
Permeabilitas vaskular Hipoksia Pembentukan Mikroaneurisma Kontraksi jaringan fibrovaskular VEGF, hilangnya perisit, abnormalitaretina, tekanan intralumen Pelepasan retina Visus Proliferasi pembuluh darah & jaringan fibrosa
Perdarahan
Chew, Emily Y. Pathophysiology of Diabetic retinopathy. Diunduh dari http://www.msdlatinamerica.com/diabetes/sid1601722.html. [Available from 25 Feb 2013 on 20.00 WIB]
Tahapan RD
Early Non-prliferative Diabetic Retinopathy (NPDR)
Mikroaneurisma Perdarahan dot-blot Eksudat padat Edema Makula*
Moderate NPDR
Gejala NPDR Eksudat lunak/Cotton Wool Spot Venous Beading/loops
Severe NPDR
Gejala NPDR sebelumnya Perdarahan intraretinal 4 kuadran Venous beading 2 kuadran Kelainan mikrovaskular intraretina (KMI) 1 kuadran
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Katarak Senilis
Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun.
Prevalensi katarak pada pasien diabetes >60 tahun 78% dengan onset yg lebih cepat cenderung pada ras Asia.1
Protein BM
Transparansi & indeks refraksi
Kekeruhan lensa
Triptofan
Artini, W, JAH, dan Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2011
Perdarahan
kerusakan taut erat endotel kebocoran lipoprotein terdeposit lipid eksudat keras
Chew, Emily Y. Pathophysiology of Diabetic retinopathy. Diunduh dari http://www.msdlatinamerica.com/diabetes/sid1601722.html. [Available from 25 Feb 2013 on 20.00 WIB]
Pandelaki K. Retinopati Diabetik dalam Buku Ajar ilmu penyakit dalam. Edisis IV Jilid III. Departemen ilmu penyakit dalam Universitas Indonesia;Jakarta 2007.
Penurunan Visus
Katarak
Lensa keruh sehingga bayangan yang ditampak menjadi buram visus turun
Retinopati diabetikum
Hiperglikemia kroniskerusakan sel saraf vaskular di retina dan saraf optik Gangguan di belakang retina, sehingga pada saat pemantulan cahaya atau bayangan dapat terganggu, karena itu dapat menurunkan visus. Gangguan konduksi hambatan fungsi retina dalam menangkap cahaya dan menghambat pemyampaian impuls listrik ke otakpandangan kabur Ekstravasasi plasma di retina refleks fovea pada pemeriksaan funduskopi.
Pandelaki K. Retinopati Diabetik dalam Buku Ajar ilmu penyakit dalam. Edisis IV Jilid III. Departemen ilmu penyakit dalam Universitas Indonesia;Jakarta 2007.
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Cataract in Vaughan & Asburys General Ophthalmology 16th edition. 2003. California: McGraw-Hill Companies.
Penatalaksanaan Katarak
Phacoemulsification
Extracapsular Cataract Surgery (small and large incision) IOL
Oliver J, Cassidy L. Cataract Surgery in Ophtalmology at a Glance. 2005. Australia: Blackwell Science Ltd.
a. b. c. d. e. f.
Ada/ tidaknya
Dilatasi vena Mikroaneuresma Perdarahan intraretina yang kecil Neovaskularisasi Perdarahan vitreous Edema makula
g.
h.
Jaringan fibrovaskular
Ablasio retina
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Diabetic Retinopathy in Vaughan & Asburys General Ophthalmology 16th edition. 2003. California: McGraw-Hill Companies.
4.
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Diabetic Retinopathy in Vaughan & Asburys General Ophthalmology 16th edition. 2003. California: McGraw-Hill Companies.
Prognosis
Ad vitam: bonam Ad sanactionam: dubia ad malam Ad functionam: dubia ad malam
Pertanyaan
1. Pencegahan katarak senilis jika pasien tidak ada penyakit sistemik?
2. Apakah cangkok lensa membantu pemulihan penglihatan? Ya dong
3. Pada pasien ini indikasi operasi apa tidak? Kalo ya, apakah langsung 2-2nya?
4. Adakah cara pencegahan retinopati diabetik?
1. Usia bertambah protein lensa menumpuk ke arah inti antioksidan yang berada di perifer tidak sampai ke tengah terjadi oksidasi di nukleus. Jika tidak ingin katarak, makanlah antioksidan
2. Pecegahan retinopati diabetik kontrol gula darah 3. Semakin tinggi stadiumnya, semakin buruk prognosisnya. Belum ada kriteria khusus
Pertanyaan
Berapa kadar gula darah yang dapat menimbulkan retinopati diabetik? Dalam jangka waktu berapa?