Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tambang bawah tanah (underground mining) ialah kegiatan penambangan bahan galian yang berada dibawah tanah. Bahan galian hasil penambangan tersebut selanjutnya di bawa ke permukaan untuk diolah atau diproses lebih lanjut. Tambang bawah tanah disebut juga tambang dalam (deep mining)
Bahan galian terletak jauh dari permukaan Nilai ekonomi endapan tinggi Tersedianya tim ahli (geologi, tambang bawah tanah, geomekanika, hidrologi) Tersedia teknologi yang sesuai Tersedia modal Tidak menimbulkan gangguan lingkungan
Kelebihan :
Kekurangan :
Tempat kerja tidak terpengaruh langsung oleh cuaca Dapat menambang dalam skala besar Tidak memindahkan lapisan penutup (over burden) Dapat melakukan penambangan secara selektif Area kerja yang relative mempermudah komunikasi pengawasan Gangguan terhadap lingkungan relative lebih kecil
Persiapan lebih lama Penggunaan alat besar tidak leluasa Ruang kerja terbatas dan agak gelap Kemungkinan menimbulkan subsidence Memerlukan modal cukup beasr Jenis peledak pemissible explosive
1. Pembangunan fasilitas permukaan (surface facilities), gudang bahan peledak, rumah tenaga listrik, emplasemen, perkantoran, pembengkelan, poliklinik, perumahan karyawan. 2. Pembangunan fasilitas bawah tanah (underground facilities), ruang istirahat, poliklinik kecil, dll.
1. Jalan masuk dan keluar 1. Kecil (diameter 2 3 meter) bagi karyawan dan alat 2. Menengah (diameter 3,1 6 angkut yang bergerak meter) 2. Menempatkan peralatan 3. Besar (diameternya lebih 3. Mengangkut material dari 6,1 meter) 4. Lubang khusus ventilasi 5. Keselamatan kerja
Secara garis besar, tata urutan (siklus) penggalian suatu lubang bukaan adalah sebagai berikut :
1. Metode sederhana, yaitu 1. Penggalian dengan tenaga manusia (breaking/excavation) dan alat-alat sederhana. 2. Pembersihan asap ledakan (smoke clearing), jika 2. Metode inkonvensional, menggunakan peledakan yaitu dengan alat 3. Pembersihan atap (scaling) mekanis. 4. Pengumpulan dan pemuatan material hasil penggalian 3. Metode konvensional, (mucking & loading) yaitu dengan cara 5. Pengankutan material pemboran dan (hauling) peledakan. 6. Penyanggan (supporting) : penyanggaan sementara dan permanen.
Keuntungan TBM :
Kerugian TBM :
1. Biaya / harga TBM sangat mahal sehingga hanya cocok untuk pembangunan terowongan yang panjang.
2. Hanya untuk bentuk terowongan bulat atau elips.
Burn cut
Wedge cut
Fan cut
Drag cut
Cara peledakan dengan cara Tahap-tahap yang harus dilakukan setelah peledakan : beruntun ini dimaksudkan untuk mengontrol energi dan getaran 1. Biarkan asap sisa peledakan ledakkan sehingga : hilang terlebih dahulu kira-kira 15-30 menit 1. Ukuran lubang bukaan 2. Kemudian dilakukan sesuai dengan yang pemeriksaan apakah seluruh direncanakan. lubang meledak dengan sempurna ataukah ada yang 2. Dinding lubang bukaan rata, gagal meledak (misfire) tidak ada tonjolan 3. Atap lubang bukaan juga 3. Mengurangi kerusakan diperiksa apakah ada batuan dinding lubang bukaan yang menggantung dan hampir (overbreak) jatuh. Kalau ada perlu diungkit agar jatuh. Sehingga nantinya 4. Kemajuan penggalian per tidak akan menjatuhi pekerja. peledakan cukup besar 4. Jika dinyatakan telah aman, Fragmentasi batuan hasil tahap pekerjaan selanjutnya ledakan seragam dapat dimulai
Tidak semua lubang bukaan yang dibuat dalam batuan memerlukan penyanggaan. Hal ini terutama tergantung pada kekuatan massa batuan dan atau bahan galian dimana lubang bukaan dibuat, dan beberapa factor lainseperti beban batuan, ukuran lubang bukaan, kondisi air tanah, struktur geologi, dsb.
Material penyangga : 1. Pasangan balok kayu (612 bulan) 2. Kombinasi kayu dan besi baja (lubang bukaan 35m) 3. Pasangan besi baja (steel arch,steel rib) (melengkung, bentuknya sudah ditentukan pabrik) 4. Pasangan beton monolit (ketebalannya 30-50 mm)
Material perkuatan : 1. Baut batuan 2. Beton tembak (sohtcrete) (10-30mm, biasanya dikombinasi dengan jaring kawat) 3. Beton tembak dan jaring kawat
Penyangga khusus
1. Forepoling Adalah salah satu bentuk penyangga dari kayu atau baja atau kombinasinya, yang diterapkan untuk menyangga atap permuka kerja 2. Cribbing penyanggan dengan menggunakan balok kayu yang disususn secara selang seling sehingga membentuk pasangan kayu persegi empat, Ukurannya: panjang balok kayu antara 75-50 cm, tebal setiap balok antara 12,5-20,0 cm, tinggi maksimum pasangan crib sekitar 3,0 m.
3. hydraulic prop suatu elemen penyangga batuan yang konstruksinya menggunakan prinsip mekanisme teleskopis hidrolis.prinsip kerja penyangga ini hampir sama dengan prinsip kerja mesin dongkrak hidrolis, dengan kekuatan yang diperoleh dari tekanan fluida pada tabung.
4. shield support/ powered roof support (PRS) suatu bentuk penyangga permuka kerja di tambang batubara yang menerapkan sistem longwall mekanis, dengan lebar maksimal 150m dan dapat menahan beban sampai 50ton
Sistem ventilasi
Suply udara segar ke dalam operasi tambang. Berdasarkan asal supply udaranya, sistem ventilasi dibagi menjadi 2, yaitu:
1.
Sistem ventilasi alamiah, Sistem ini terbentuk secara alami seiring dengan terbentuknya bukaan/penggalian tunnel pada tambang bawah tanah. Dengan adanya lubang bukaan, secara otomatis udara akan mengalir melalui lubang bukaan tersebut. Sistem ventilasi buatan (artificial), Sistem ventilasi ini dibangkitkan dengan bantuan listrik.Sebagai alat suplai udaranya digunakan fan. Fan pada system ini bertugas sebagai pengatur sirkulasi udara sehingga setiap front kerja pada tambang tersebut akan tersuplai udara cukup.
2.
Sistem ventilasi dibagi menjadi 3 berdasarkan penggunaan fannya, yaitu: 1. Sistem forcing, suply udara dari luar ke dalam front kerja 2. Sistem exhausting, udara kotor dari dalam dihisap keluar
Tujuan dari sistem ventilasi dalam bawah tanah adalah : 1. Agar kandungan oksigen dalam udara tabang memenuhi bagi kebutuhan pernapasan pekerja 2. Agar tercapai temperatur udara yang nyaman
3. Untuk menghilangkan partikel debu penggalian 3. Sistem overlap, gabungan dari sistem forcing dan exhausting, menggunakan 4. Untuk menurunkan konsentrasi gas-gas yang 2 fan menganggu dan gas yang berbahaya.
2. Sistem lombong berpenyangga (supported stope/penyangga buatan). Yang termasuk sistem ini adalah : - Metode shinkage stoping - Metode cut and fill - Metode stull stoping - Metode square set stoping - Metode top slicing - Metode long wall 3. System ambrukan (caving). Yang termasuk system ini adalah : - Metode top sluicing - Metode sublevel caving - Metode block caving System pada penambangan batubara metode longwall metode room and pillar
Metode gophering
Dikenal juga sebagai metode coyoting, di Indonesia dikenal sistem landak. Dengan ukuran sumur 1x1m / 1,25x1,25m Syarat: 1. Cebakan yang berbentuk lensa 2. dinding harus kuat 3. kadar harus tinggi Kelebihan 1. alat sederhana 2. biaya mengejar larinya cebakan Kekurangan: 1. bahaya guguran 2. ventilasi kurang baik
kerekan
sumuran/shaft
timba/ember
Kelebihan: 1. Biaya relatif murah 2. Pekerjaan aman dari guguran pada back stope 3. Pengiriman bijih lancar 4. Mengurangi drilling delay untuk peledakan, scaling, mucking. Kekurangan: 1. Tak dapat melakukan pemilihan jenis secara efektif 2. Blok broken ore besar bisa menyumbat grizly 3. Ventilasi susah 4. Memerlukan periode yang lama sebelum stope berproduksi
Kelebihan: 1. Pekerjaan dapat efisien dan aman, karena pekerja dapat berdiri di atas bijih 2. Bijih hasil pecahan/bongkaran jarang hilang 3. Penyangga dari kayu jarang 4. Ventilasi ekstraktion tinggi
Kekurangan: 1. Beds yang makin lama jauh diatas, sering pekerja dapat jatuh 2. Tak dapat dilakukan pemilihan jenis/sortasi 3. Jarak antara level ke level pendek 4. Pengangkutan serba lambat, karena sering dilakukan pembuatan Winze dan hasil bongkaran uang terkumpul disatu tempat jadi menghambat pengangkutan bijih
Kelebihan: 1. Pekerja dapat seksama meneliti kemungkinan terjadinya bahaya runtuhan 2. Effisiensi penggunaan bahan peledak , karena runtuhan biji secara grafity dapat membantu pemecahan setelah sampai di dasar stope 3. Karena stopenya luas maka dapat digunakan berbagai alat 4. Pengangkutan lebih cepat dari stope ke level di bawahnya Kekurangan: 1. Sering ada pengorbanan ore sebagai pillar 2. Banyak digunakan kayu sebagai penyangga 3. Bahaya runtuhan
Kelebihan: 1. Biaya relatif rendah 2. Tek melakukan shoveling 3. Caranya sangat sederhana
Kelebihan: 1. Nilai ekstraction tinggi 2. Adanya pengisian kembali bangunan tambang aman 3. Tidak menggunakan bahan kayu untuk penyangga 4. Isian material dapat digunakan berpijak para pekerja sehingga aman
Kekurangan: 1. Memerlukan material pengisi 2. Biaya menjadi bertambah mahal 3. Harus membuat lubang tambahan untuk memasukkan material pengisi
Kelebihannya : 1. Kayu untuk stull mudah didapat di Indonesia 2. Pemasangan stull sangat sederhana, tetapi cukup kuat 3. Dapat membantu para pekerja, sebagai tempat berpijak
Kekurangan: 1. Memerlukan persediaan kayu banyak 2. Pekerjaan dapat terhambat karena pemasangan stull yang baru 3. Biaya menjadi mahal
Kelebihan: 1. Flexible, artinya mudah dirubah kedalam metode lain 2. Aman karena adanya penyangga 3. Dapat dilakukan sortasi 4. Ventilasi baik
Kekurangan: 1. Biaya tinggi 2. Persedian kayu harus cukup 3. Alat-alat terbatas ukurannya
Syarat: 1. Dip menyesuaikan, tak terlalu curam 2. Penyebaran nilai endapan merata 3. Struktur geologi yang stabil 4. Cadangan batubara harus besar
Kelebihan: 1. Lingkup penambangan luas 2. Dapat menyesuaikan kemiringan lapisan 3. Mampu menambang blok Kekurangan: 1. Sering Terjadi Kecelakaan 2. Kedalaman max penambangan terbatas (+ 500 m) 3. Banyak Batubara yang tersisa sehingga bisa terbakar
Metode longwall
Penambangan batubara berbentuk lubang buka berbentuk dinding panjang menggunakan continous miner / shearer Dapat digolongkan 2 macam longwall: 1. Longwall sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk suatu blok penambangan batubara, dan diteruskan maju mengarah ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan untuk terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob.
kerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang dirawat semakin panjang. Mudah terbakar akibat kebocoran angin di terowogan gob, apabila perawatan terowongan tidak baik, penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi dan transportasi.
kondisi lapisan batubara pada tahap penggalian. Pemeliharaan terowongan mudah. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terbakar kecil.
Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan penambangan batubara lama. Jalan pengangkutan lama. Adanya daerah ambrukan, karena tidak ada perawatan daerah bekas penambangan/ tidak digunakan lagi.