BAB 7
Teguh Atmajaya Wildan Gunawan Pramudya Indra W Aini SH Azzam Firdausy Hallamayu C
KELOMPOK:
Arie Fitriansyah (100810301033) Risca Kurniasari (100810301094) Firna Dwi Prestisia (100810301095)
Konsinyasi
merupakan suatu perjanjian di mana salah satu
pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi (tertentu).
barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai dengan saat barang dapat dijual kepada pihak ketiga Pihak pengamanat sebagai pemilik tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali, ditentukan lain dalam perjanjian di antara kedua belah pihak yang bersangkutan. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan & keselamatan barang-barang komisi yang diterima
memperluas pasaran yang dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor Risiko-risiko tertentu dapat dihindari oleh pengamat Mungkin pengamanat ingin mendapatkan penjualan khusus (specialist) dalam perdagangan barangbarangnya, terutama untuk ternak, hasil pertanian, dan lain-lain Harga eceran barang-barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, demikian pula terhadap jumlah barang-barang yang siap dipasarkan dan stock barang-barang tersebut
gagal untuk memasarkan barang-barang tersebut atau keharusan menjual dengan rugi Risiko rusaknya barang dan adanya fluktuasi harga dapat dihindarkan Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi, sebab adanya barang-barang konsinyasi yang diterima atau dititipkan oleh pengamanat
2.
3.
Hak Komisioner antara lain : Berhak mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkanuntuk menjual barang titipan tersebut sesuai dengan jumlah yang diatur dlm perjanjian antara ke dua belah pihak. Diberikan hak untuk memberikan jaminan terhadap kualitas barangyang dijual. Berhak untuk memberikan syarat-syarat pembayaran kepadalangganan
1.
2.
3.
4.
Kewajiban Komisioner antara lain: Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterimadari pihak pengamanat. Mematuhi dan berusaha untuk menjual barang-barang pengamanatsesuai ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Mengelola secara terpisah (fisik atau administrasi) terhadap barangmilik pengamanat. Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, dijualdan barang yang masih dalam persediaan.
tergantung kepada: 1. Transaksi-transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah 2. Transaksi-transaksi konsinyasi tidak dicatat secara terpisah
diselenggarakan secara terpisah, maka komisioner harus membuat rekening Barang-barang komisi. Apabila transaksi komisioner tidak dicatat secara terpisah, maka terhadap penjualan barang titipan dibukukan dalam rekening Hasil Penjualan. Tetapi komisioner harus segera melakukan pencatat setiap ada penjualan barang-barang konsinyasi tersebut.
prosedur akuntansi yang akan diikuti oleh pihak pengamanat (consignor) tergantung pada :
Rekening rekening pembukuan atas transaksi konsinyasi (hasil penjualan, harga pokok penjualan dan biaya biaya yang bersangkutan ) itu diselenggarakan ; dalam hal ini terdapat dua alternatif sebagai berikut 1) Diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler 2) Tidak diselenggarakan secara terpisah dari transaksi penjualan reguler.
metode administrasi barang barang dagangan dalam hal ini dapat dua alternatif 1)metode perpetual 2) Metode phisik
Metode Perpetual 1) Pengiriman 100 buah pesawat TV kepada Fa. Baru semarang, harga pokok Rp 60.000,00 per buah. Barang barang konsinyasi Rp 6.000.000,00 (Fa baru) Persediaan Produk jadi Rp 6.000.000,00 2) Dibayar ongkos angkut pengiriman sebesar Rp 40.000,00 Baranng barang konsinyasi (Fa baru) Rp 40.000,0 Kas Rp 40.000,00 3) Diterima perhitunga penjualan atas 100 buah pesawat Tv dan Fa. Baru a. Mencatat hasil penjualan piutang dagang (Fa baru) Rp 7.450.000,00
Metode phisik
Rp 7.450.000
Metode perpetual 1) Pengiriman 100 buah pesawat TV kepada Fa. Baru semarang, harga pokok Rp 60.000,00 per buah barang barang konsinyasi (Fa baru) Rp 6.000.000 Persediaan pokok jadi Rp 6.000.000 2) Dibayar ongkos angkut pengiriman sebesar Rp 40.000 ongkos angkut penjualan Rp 40.000 KAS Rp 40.000
Metode Phisik
Rp 40.000 Rp 40.000
3) Diterima perhitungan penjualan 100 buah pesawat TV dari Fa baru a) Mencatat hasil penjualan piutang dagang (Fa.baru) Rp 7.450.000 hasil penjualan Rp 7.450.000
Rp 7.450.000 Rp
berdasar hasil penjualan kotor akan tetapi harus diakui juga biaya biaya yang dibebankan oleh komisioner, sebagai berikut Piutang dagang (Fa.baru) Rp 7.450.000 Ongkos angkut lokal Rp 50.000 Komisi penjualan Rp 2.500.000 Hasil penjualan Rp 10.000.000 Dalam hal transaksi penjualan konsinyasi dicatat secara terpisah pengakuan biaya biaya yang dibebankan oleh komisioner didebit pada rekening barang barang konsinyasi sehingga jurnalnya menjadi Piutang dagang (Fa.Baru) Rp 7.450.000 Barang-barang konsinyasi Rp 2.550.000 Barang barang konsinyasi Rp 10.000.000
belum terjual harus ditangguhkan pembebanannya dari pendapatan dari periode akuntansi yang bersangkutan. biaya biaya itu harus dialokasikan kepada seluruh unit produk yang dikirim kepada komisioner. Jika harga pokok produk dipertahankan, maka biaya untuk unit produk yang belum terjual harus dicatat secara terpisah dalam rekening biaya-biaya penjualan konsinyasi yang ditangguhkan pembebanannya.
membedakan adalah prosedur pembukuan selanjutnya dalam hubungannya dengan tujuan penutupan buku pada akhir bulan terlebih dulu harus dialokasikan ke beberapa macam biaya yang inventoriable.
dijual kepada pihak ke-3 dan biaya-biaya yang telah dikeluarkannya. Biaya yang dikeluarkan baik untuk barang yang telah terjual maupun yang belum terjual, sebelumnya sudah dikurangi terlebih dahulu dari hasil penjualan. Penerimaan hasil penjualan setelah dikurangi biaya-biaya tersebut merupakan jumlah yang terhutang baginya.
PENCATATAN PADA BUKU BUKU KOMISIONER (TOKO VISIANA) BAGI KOMISIONER PENCATATAN SECARA FORMAL TERBATAS PADA BARANG BARANG YANG TELAH BERHASIL DIJUAL PADA PIHAK KETIGA DAN BIAYA BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN. SEMUA BIAYA YANG DIKELUARKAN BAIK UNTUK BARANG YANG TELAH MAUPUN BELU TERJUAL DIKURANGKAN TERLEBIH DAHULU DARI HASIL PENJUALANNYA. PENERIMAAN HASIL PENJUALAN SETELAH DIKURANGI DENGAN KESELURUHAN BIAYA MERUPAKAN JUMLAH YANG TERHUTANG. SETELAH ITU ADALAH PENUTUPAN REKENING REKENING NOMINAL KE REKENING RUGI LABA SERTA PEMINDAHAN SALDO LABA ATAU RUGI KE LABA YANG DITAHAN YANG DILAKUKAN SEPERTI BIASA.
Barang barang Konsinyasi yang Dikembalikan Jika terjadi barang barang konsinyasi dikembalikan kepada consignor, maka rekening barang barang konsinyasi harus dikredit dengan harga pokok barang barang yang bersangkutan. Biaya biaya yang berhubungan dengan aktivitas untuk menjual barang tersebut harus dibebankan ke pendapatan untuk periode yang bersangkutan. jika barang- barang dikembalikan karena rusak, maka penurunan nilai harus diakui sebagai kerugian. Jika diperlukan perbaikan untuk menjual barang barang tersebut, maka biaya perbaikan harus diakui sebagai biaya periode yang bersangkutan.
Perjanjian konsinyasi yang disertai persyaratan adanya uang muka yang dibaayar oleh komisioner untuk barang barang komisi yang diterima. Apabila terjadi maka pencatatannya adalah Uang Muka dari Komisioner. Uang muka yang diterima dari komisioner disajikan sebagai hutang pada neraca sampai perhitungan penyelesaian atas barang barang yang telah laku dijual dibuat oleh komisioner.
Penyajian Laba (Rugi) Penjualan Konsinyasi di dalam Laporan Perhitungan Rugi Laba Laba (rugi) penjualan konsinyasi dapat disajikan dalam Laporan Perhitungan Rugi Laba bagi pengamanat. Kemungkinan lain menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi dalam Laporan Perhitungan Rugi Laba adalah melaporkan sebesar laba (rugi) penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data penjualan dan biaya biaya yang bersangkutan.