Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TBC PARU
Penyakit akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bersifat sistemik dapat mengenai hampir semua organ tubuh Lokasi terbanyak di paru (biasanya merupakan infeksi primer) Indonesia menduduki peringkat ke-tiga dunia dari jumlah total pasien TB setelah India dan Cina.
Faktor Risiko
Risiko infeksi TB Kontak dengan orang dewasa dengan TB aktif Daerah endemis Kemiskinan / lingkungan yang tidak sehat Risiko penyakit TB Anak < 5 tahun (imunitas seluler belum berkembang sempurna) Konversi tes tuberkulin dalam 1-2 tahun terakhir, Malnutrisi Keadaan imunokompromais (infeksi HIV, keganasan, transplantasi organ, pengobatan imunokompresi)
Patogenesis
Inhalasi M.Tb
Patogenesis
Kuman mati
Sakit Tb
Infeksi Tb
Meninggal
Sembuh
Sakit Tb
Diagnosis
Diagnosis pasti TB : ditemukannya Mycobacterium tuberculosis pada pemeriksaan sputum atau bilasan lambung, cairan serebrospinal, cairan pleura, atau pada biopsi jaringan. Pada anak, kesulitan menegakkan diagnosis pasti disebabkan oleh: Sedikitnya jumlah kuman (paucibacillary) Sulitnya pengambilan spesimen (sputum)
Diagnosis (cont.)
Diagnosis TB anak dapat ditentukan berdasarkan: Gambaran klinis Pemeriksaan penunjang Uji tuberkulin Laboratorium Foto Thorax
Namun, karena sulitnya menegakkan diagnosis TB pada anak, maka dibuatlah suatu sistem skoring sebagai pedoman diagnosis (Tabel 1).
Diagnosis (cont.)
Anamnesis - Nafsu makan kurang BB sulit naik, menetap atau turun - Demam subfebris yang berkepanjangan - Pembesaran kelenjar superfisial leher, aksila, inguinal atau tempat lain - Keluhan respiratorik batuk > 3minggu atau nyeri dada - Gejala gastrointestinal diare persisten - Keluhan spesifik organ (jika TB mengenai organ ekstrapulmonal) Benjolan di punggung (gibbus), sulit membungkuk,pincang Mengenai SSP gejala irritable, leher kaku, muntah-muntah, kesadaran menurun
Diagnosis (cont.)
Pemeriksaan Fisis - Pada sebagian besar kasus TB, tidak dijumpai kelainan fisis yang khas
Foto Thorax
pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal, konsolidasi segmen/lobus paru, gambaran milier, kavitas, efusi pleura,atelektasis atau kalsifikasi.
Tabel 1. Sistem Skoring Diagnosis Tuberkulosis Anak Parameter Kontak TB Tidak jelas 0 1 Laporan keluarga, BTA (-) atau tidak tahu 2 Kavitas(+), BTA tidak jelas BTA (+) 3
Uji tuberkulin
Negatif
Positif (> 10mm atau > 5mm pada keadaan imunokompresi) BB/TB < 90% Atau BB/U < 80% >2minggu >3minggu >1cm,jumlah >1, tidak nyeri Ada pembengkakan Klinis gizi buruk / BB/TB < 70% / BB/U < 60%
BB/keadaan gizi
Demam tanpa sebab Batuk Pembesaran klj limfe kolli, aksila, inguinal Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang Foto rontgen Normal/tidak jelas
Panduan Obat TB
Prinsip dasar: Minimal 2 macam obat dan diberikan dalam waktu 6-12 bulan Susunan panduan OAT pada anak: 2RHZ/4RH Pengobatan TB dibagi menjadi 2 fase: Fase intensif (2 bulan pertama) : Isoniasid, Rifampisin, Pirazinamid Fase lanjutan : Isoniasid, Rifampisin OAT diminum tiap hari
Tabel 2. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang biasa dipakai dan dosisnya Nama Obat Dosis harian (mg/kgBB/hari) Dosis maksimal (mg per hari) Efek Samping
Isoniazid
5 15*
300
Rifampisin
10 20
600
Pirazinamid
15 30
2000
Etambutol
15 20
1250
Neuritis optik, ketajaman mata berkurang, buta warna merah hijau, hipersensitivitas, gastrointestinal
Ototoksik, nefrotoksik
Streptomicin
15 40
1000
*Bila INH dikombinasikan dengan Rifampisin, dosisnya tidak boleh > 10mg/kgBB/hari **Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain karena dapat menggangu bioavailibitas rifampisin
Dikutip dari Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak 2005
Catatan: -Bila BB > 33kg dosis disesuaikan dengan Tabel 2 -Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS -Obat harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah)
Dikutip dari Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak 2005
Pencegahan
Imunisasi BCG, pada usia sebelum 2 bulan Kemoprofilaksis : Primer, mencegah terjadinya infeksi TB pada anak Sekunder, mencegah aktifnya infeksi sehingga anak tidak sakit (diberikan INH, dosis 5-10mg/kgBB/hari, dosis tunggal)
Pemantauan
Respon klinis Evaluasi radiologis Efek samping OAT Edukasi untuk orang tua pasien
Terima Kasih