5. inflasi
7. umur dan jumlah akuntan 9. sistem yang legal 11. sejarah 13 bahasa 15. sistem politik, dan iklim sosial 17. kebetulan
6. tingkat pendidikan
8. perkembangan tingkat ekonomi 10. budaya 12. geografi 14. pengaruh dari teori 16. agama
Continued...
Pengalihan Ketidakpastian Kuat Vs Lemah pengalihan ketidakpastian disini adalah suatu tingkatan dimana masyarakat merasakan adanya suatu ketidakadilan. artinya suatu masyarakat yang memiliki tingkat kepekaan yang kuat akan selalu menegakkan keadilan ketika mereka merasakan adanya suatu penyimpangan yang dilakukan suatu organisasi dengan cara melawannya. Sedangkan masyarakat dengan tingkat kepekaan yang lemah biasanya akan mentolerir suatu penyimpangan dengan menerima kondisi yang ada atau terjadi pada saat itu.
Continued...
Sifat Maskulin VS Feminim sifat maskulin berarti sebuah pilihan di dalam masyarakat untuk pencapaian suatu kesuksesan, kepahlawanan, ketegasan dan sukses secara materi. Ini berlawanan dengan sifat feminism yang berarti pilihan untuk berhubungan, kesederhanaan, peduli terhadap kelemahan, dan kualitas hidup.
Continued...
Konservatisme Vs Optimisme Sebuah pilihan untuk sebuah pendekatan yang sangat hati-hati untuk mengatasi ketidakpastian dari peristiwaperistiwa yang akan dating, berkebalikan dengan optimisme, laissez-faire, pendekatan yang mengambil resiko. Kerahasiaan Vs Keterbukaan Sebuah pilihan untuk bekerja secara empat mata dan pembatasan dari penyampaian informasi tntang bisnis hanya dengan siapa yang ikut berperan di dalam manajemen dan keuangan, berlawanan dengan keterbukaan, terbuka dan menggunakan pendekatan yang bisa diketahui oleh publik.
Towards a Theory of Cultural Influence on the Development of Accounting Systems Internationally (S.J. Gray) Penelitian ini membahas sejauh mana perbedaan dalam akuntansi internasional dengan referensi khusus untuk sistem pelaporan keuangan perusahaan dapat dijelaskan dan diprediksi oleh perbedaan dalam faktor budaya Mengusulkan suatu kerangka yang menghubungkan budaya dengan pengembangan sistem akuntansi internasional
Dimensi Budaya
Budaya didefinisikan sebagai pemrograman kolektif dari pikiran yang membedakan anggota dari satu kelompok manusia dari yang lain (Hofstede, 1980, hal 25.) Harrison dan McKinnon (1986)dan McKinnon (1986) mengusulkan sebuah kerangka metodologi menggabungkan budaya untuk menganalisis perubahan pelaporan keuangan perusahaan di negara tertentu
Hipotesis
H1 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal individualisme dan semakin rendah peringkat dalam hal menghindari ketidakpastian dan jangkauan kekuasaan maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal profesionalisme. H2 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal menghindari ketidakpastian dan jangkauan kekuasaan dan nilai yang lebih rendah peringkat dalam hal individualisme maka semakin besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal keseragaman. H3 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam menghindari ketidakpastian dan semakin rendah peringkat dalam hal individualisme dan maskulinitas maka peringkat tinggi dalam hal konservatisme. H4 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam menghindari ketidakpastian dan jangkauan dan peringkat nilai yang lebih rendah dalam hal individualisme dan maskulinitas maka semakin besar kemungkinan peringkat tinggi dalam hal kerahasiaan.
Kesimpulan
penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada pola yang berbeda dari akuntansi dan bahwa pengembangan sistem nasional pelaporan keuangan perusahaan berkaitan dengan faktor lingkungan, identifikasi pola dan faktor-faktor yang terlibat berpengaruh masih kontroversial kerangka kerja untuk menganalisa dampak budaya pada pengembangan sistem akuntansi internasional telah diusulkan. dimensi nilai pada tingkat subkultur akuntansi ini telah diidentifikasi, yaitu profesionalisme, keseragaman, konservatisme dan kerahasiaan
Kesimpulan
Penelitian empiris sekarang perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana sebenarnya ada pertandingan antara :
nilai-nilai sosial dan nilai-nilai akuntansi klasifikasi diusulkan pengelompokan negara berdasarkan pengaruh budaya, dan kelompok yang berasal dari analisis praktek akuntansi yang berhubungan dengan dimensi nilai subkultur akuntansi
An Investigation into the Influence of Cultural Factors in the International Lobbying of the International Accounting Standards Committee: The Case of E32, Comparability of Financial Statements
Abstract
Artikel ini menginvestigasi pengaruh factor budaya pada corporate comment letters yang dikirim kepada International Accounting Standards Committees mengenai exposure draft 32 (comparability financial statements).
23
Background
Artikel ini merupakan uji empiris teori dari Gray (1988) yang menyatakan kaitan antara accounting value dan cultural value yang diidentifikasi oleh Hofstede (1980, 1983).
24
Background
Budaya bukan suatu fenomena yang mudah diukur. Kesulitan itu terjadi karena dalam suatu budaya, terdapat tingkat dan layer budaya yang berbeda, seperti budaya nasional, budaya professional (Fecher dan Kilfore, 1994), dan budaya organisasi.
25
Background
Tetapi, Hofstede (1980, 1983) menggunakan data dari IBM beserta anak perusahaannya untuk mencegah perbedaan sub-budaya organisasi (Hofstede, 1987, p. 4).
26
Background
Pada level budaya nasional, Riah-Belkaoui dan Picur (1991) menggunakan kuesioner untuk menginvestigasi pengaruh budaya pada persepsi manajer/partner The Big Six accounting firm mengenai 12 accounting concept.
27
Methodology
Penelitian ini menggunakan content analysis. Cultural value yang diidentifikasi oleh Hofstede (1980, 1983) dan accounting subcultural value yang diidentifikasi oleh Gray (1988). Comment letter juga dicopy ke floppy disk untuk content analysis lebih lanjut menggunakan software.
28
Hypothesis
Cultural value hypothesis Accounting subcultural value
29
30
31
36
Cultural value
37
38
39
40
41
42
44
46
47
48
49
50
51
53
54
55
THANK YOU