RI.
• Pembagian Ag :
- Ag. kelas I : hanya ditemukan pada tumor itu saja dan
tidak pada sel normal /keganasan lain.
- Ag klas II : juga ditemukan pada tumor lain.
- Ag klas III : juga ditemukan pada sel normal dan ganas.
• Antigen onkofetal
tumor mengekpresikan dirinya :
- melalui permukaan
- Produknya yang dilepas dalam darah yang tidak
yang tidak ditemukan pd jaringan normal.
Co : 1. CEA :
* pada Ca. sal cerna tu. Ca. colon.
↑ pada : ca colon,pankreas, beberapa ca paru,
payudara,lambung.
* pada non neoplastik : emfisema,kolitis ulserative,
alkoholisme,perokok.
AFP : ↑ : fetus normal, eritroblastome testis, hepatoma.
II. RI terhadap tumor.
Efektor sistem imun humoral dan seluler pada destruksi
tumor :
A. Mekanisme humoral.
1. lisis oleh Ab dan komplemen.
2. Opsonisasi melalui Ab dan komplemen.
3. Hilangnya adesi oleh Ab
B. Mekanisme seluler.
1. Destruksi oleh sel Tc.
2. ADCC.
3. Destruksi oleh makrofah yang diaktifkan.
4. Destruksi oleh sel NK.
Gambar Imunitas Non Spesifik Terhadap Tumor
Makrofag yang diaktifkan, neutrofil dan sel NK berperan pada imunitas non-spesifik
terhadap tumor. Efeknya dapat sitolitik atau sitostatik. Imunitas jenis ini tidak
memerlukan antibodi dan spesifitas antigen. Sel – sel tersebut menyerang semua jenis
sel tumor.
Gambar Peranan Limfokin Dalam Penghancuran Tumor
Sel T yang dirangsang antigen
tumor melepas limfokin
seperti :
1. IFN yang mengaktifkan efek
lisi sel NK
2. Limfotoksin (LT) yang dapat
langsung menghancurkan
sel tumor
3. Bahan kemotaktik (CFM)
4. Migration Inhibition Factor
(MIF)
5. Macrophage Activating
Factor (MAF)
Imunodiagnosis tumor
A. Deteksi sel tumor dan produknya dengan cara imunologik
1. Protein mieloma Bence-Jones (misalnya tumor sel plasma)
2. Alfa Feto Protein (AFP pada kanker hati)
3. Antigen karsinoembrionik (CEA pada kanker gastrointestinal)
4. Deteksi antigen tumor spesifik (dalam sirkulasi atau dengan
immunoimaging)
2. Histokompatibilitas.
Kemampuan seseorang unk menerima transplan dari orang
lain,suatu keadaan bila tdk terjadi respon imun.
3. Gen Histokompatibilitas.
Gen yg menentukan apakah transplan dapat
diterima.Banyak lokus gen yang menolak transplan, yang
terpenting : Gen Histokompatibilitas Mayor (MHC/HLA)
•PENOLAKAN TRANSPLANTASI
•Penolakan ditimbulkan oleh :
Th resepien yg mengenal Ag MHC allogenic
- Merangsang sel Tc yg juga mengenal AG MHC
allogenic→lisis.
- Limfokin→mengerahkan makrofag ke tempat
transplan→merusak jaringan.
• PENOLAKAN HIPERAKUT,AKUT,KRONIK
Co; ginjal.
1. Hiperakut.
- Beberapa menit- jam, sesudah transplantasi.
- Ok destruksi oleh Ab yg sudah ada pada resipien thd
transplan.Akibat resipien telah tersensitisasi
sebelumnya dg Ag dlm tandur. Co : transfusi
- Jaringan transplan: edem+ pdrh interstisiel,ditemukan
trombosis,kerusakan endotel,nekrosis.
- Klinis : panas,lekositosis,urin ↓/- dan mengandung
erytrosit.
2. Akut.
3. KRONIK
-Timbul : beberapa bulan setelah organ berfungsi normal.
-Ok sensitivitas yg timbul terhadap Ag transplan.
-Kadang timbul sesudah imunosupresi dihentikan .
-Gagal ginjal terjadi perlahan dan progresif.
-Mik : proliferasi sel radang pada PD kecil+ penebalan membran
basal glomerulus.
--TH : tak berguna.