Anda di halaman 1dari 13

ARSEN

Kelompok 4

ANGGOTA KELOMPOK
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Sarah Aliya Noor Danar Ade Yoga Pribadi Laras Novitasari Isna Ayu Agustina Mutia Larasati Zahra Aliya Putri Retno Sari Meidiani Eka Puspitasari Anggraini Widya Astuti Novita Diana Ayu Candra Rizki Fauzya Laindjong Suratman 11023141 11023142 11023143 11023144 11023145 11023146 11023147 11023148 11023149 11023151 11023152 11023154

Pengertian
Arsen (As) di alam berbentuk anion, seperti H2AsO4 Arsen tidak berbau, tetapi beberapa senyawanya dapat mengeluarkan bau bawang putih. Racun arsen pada umumnya mudah larut dalam air, khususnya dalam air panas

Paparan
Paparan jangka pendek Terhirup : menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan Kontak dengan kulit : Dapat menyebabkan iritasi Kontak dengan mata : Dapat menyebabkan iritasi Tertelan dapat menyebabkan efek terhadap saluran pencernaan, sistem kardiovaskuler, sistem saraf pusat, dan ginjal, meliputi gastroenteritis berat, kehilangan cairan tubuh dan elektrolit, gangguan jantung, syok, kejang dan gangguan ginjal.

Paparan
Paparan jangka panjang Terhirup : Tidak tersedia data. Kontak dengan kulit : Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan dermatitis. Kontak dengan mata : Tidak tersedia data. Tertelan : Tidak tersedia data.

Mekanisme Ketoksikan
1. As berikatan dengan Sulfhidril, sehingga fungsi enzim dalam jariangan tubuh akan terganggu 2. Arsen berikatan dengan enzim pada siklus kreb, sehingga proses oksidasi fosforilasi tidak terjadi 3. Arsen berefek langsung pada jaringan yang terkena dan menyebabkan kematian (nekrosis) pda lambung, saluran penceranaan, kerusakan pembuluh darah, perubahan degenerasi pada ginjal

Gejala Keracunan
Dimulai dengan sakit kepala yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan kematian. 1. Gejala yang Terkait Perut Mengalami sakit hebat di perut, terutama di daerah usus, diare dan gangguan pencernaan 2. Muntah-muntah Muntah umumnya berwarna kehijauan atau kekuningan, bahkan mungkin memiliki bercak darah. 3. Masalah Tenggorokan Menyebabkan tenggorokan terasa kering dan sesak, sehingga menyebabkan korban sulit bicara /suara menjadi serak. 4. Organ Kemih Nyeri hebat atau rasa terbakar, kesulitan dalam buang air besar, abrasi pada anus 5. Gejala lain Air liur yang diproduksi akan melebihi jumlah normal, kram otot, kejang, mengantuk, berkeringat, kebiruan pada tungkai, mata merah, gagal ginjal, dan dehidrasi

Penatalaksanaan Keracunan
Pertolongan Pertama Terhirup Gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan.

Penatalaksanaan Keracunan
Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: - Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. - Anak-anak: 200-300 g/kg BB

Penatalaksanaan Keracunan
Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. - Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. c. Dekontaminasi saluran cerna Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan kumbah lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak. Namun, karena kemungkinan terjadi kejang atau perubahan status mental yang cepat, kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan setelah intubasi.

Penatalaksanaan Keracunan
Antidotum Dimercaprol (BAL, British anti-Lewisite). Dosis inisial: 3-5 mg/kg intra muskular dalam (deep intramuscular injection) tiap 4-6 jam.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,___,ARSENIK,[pdf],(http://ik.pom.go.id /katalog/arsenik.pdfdiakses pada tanggal 14 Mei 2013) Sujarwo, Yolamba Ervina dkk.,2012,MAKALAH TOKSIKOLOGI ARSEN (As),[online],(http://tralalaikrima.blogspot.com /2012/04/makalah-toksikologi-arsen-as.html diakses pada tanggal 14 Mei 2013)

Anda mungkin juga menyukai