Pembimbing : DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Oleh : Denny Khusen
1
Pendahuluan
Audit kasus salah satu elemen dari clinical governance, untuk memastikan standarisasi tertinggi dari pelayanan klinik pada semua sistem kesehatan sehingga kualitas pelayanan secara kontinu ditingkatkan
Penilaian Sistematis
Sudah dilaksanakan sebagaimana
seharusnya Praktek sesuai dengan standar Praktek sesuai panduan pelayanan medis Praktek klinis sesuai perkembangan ilmu Evidence yang sah & mutakhir telah diterapkan
3
Tujuan Audit
Menentukan kualitas pelayanan pada
suatu kasus Melakukan analisis data untuk melihat kesesuaian antara pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan standarisasi yang ada
Manfaat Audit
Audit kasus bermanfaat sebagai sarana untuk pelatihan
dan pendidikan dalam melakukan audit klinik sebagai PPDS-1 di Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI Hasil audit dapat dijadikan dasar untuk penilaian kinerja dan peningkatan pelayanan Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI masa datang Menetukan manajemen dan memberikan asupan peningkatan kualitas pelayanan selanjutnya dengan pendekatan lebih berfokus pada pasien dan kualitas pelayanan di Departemen Obstetri & Ginekologi RSCM
5
Langkah-Langkah Audit
1.Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi 2.Tentukan tim investigator 3.Kumpulkan data 4.Petakan kronologi kejadian (kronologi naratif, timeline, tabular timeline, time person grid) 5.Identifikasi masalah (CMP) brainstorming, brainwriting, nominal group technique 6.Analisis informasi (5 whys, analisis perubahan, penghalang, fish bone) 7.Rekomendasi
6
3.Mengumpulkan data
10
5. Mengidentifikasi Masalah
11
6. Analisis Informasi
5 whys Analisis perubahan Penghalang Fish bone
12
7. Rekomendasi
Akar Masalah Rekomendasi Tingkat Pengambilan Keputusan
-Ketua Program Studi -Koordinator Pendidikan -Koordinator pelayanan medik Obstetri & Ginekologi -PPDS Obstetri & Ginekologi
13
Kesimpulan
14
Saran
15
Daftar Pustaka
16
Input
SDM memadai Tim kompeten dlm tgs
masing-masing
17
Input
Perencanaan awal
disusun dengan baik
tersedia memadai
18
Proses
Tim terorganisir dlm tugasnya Pelaksanaan tugas sesuai rencana awal SOP sesuai standar Adanya standar pelayanan medik untuk kasus gawat darurat Melaksanakan tugas secara efektif & efisien Tim memiliki pengetahuan baik dalam diagnosa & penanganan Koreksi, korektif, & preventif sesuai standar Audit maternal-perinatal, manajemen risiko, laporan Jaga mutu & pemeliharaan peralatan medik
19
Output
Dapat memberikan hasil terbaik Kualitas pelayanan terstandarisasi Kepuasan pelayanan oleh pasien Rasio kematian ibu atau MMR < 300/100.000 KH Angka kematian perinatal <60/1000, AK neonatal <30/1000, AK lahir mati <30/1000 Angka Seksio sesaria < 20% Respon time penanganan pasien emergency
20
DISIPLIN
1. Organisasi Profesi 2. Standar Profesi 3. Diatur, Norma Prilaku pelaksana profesi 4. Sanksi moral psikologis dan teguran/pencabutan 5. Yang mengadili : Badan yang dibentuk : Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Tingkat Provinsi
HUKUM
1. Dibuat oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat 2. UU, PP, Keppres, dsb 3. Diatur, norma prilaku manusia pada umumnya 4. Untuk pidana: mati/ kunjungan, penjara, denda Untuk Perdata: ganti rugi Adm : teguran/ pencabutan 5. Pengadilan : Perdata: gugatan ke pengadilan Pidana : laporan/ tuntutan Adm : gugatan ke pengadilan
21
ETIK Organisasi Profesi Pengaduan MKEK-P3EK Tindakan Disiplin Keputusan Pecabutan izin Praktik Sementara Tetap Selamanya
Disiplin Disiplin Kedokteran Pengaduan MKDKI Pusat MKDKI Provinsi Tindakan Disiplin Keputusan Ganti rugi Rekomendasi Pencabutan Tanda Registrasi & Surat Izin Praktik Perdata Gugat
Tuntutan
Pengadilan Keputusan Mati/kurungan/ penjara/denda
Gugatan
Teguran/ Pencabutan
Peringatan Tertulis
22
23
PENYIDIKAN
TUNTUTAN
PERSIDANGAN
KEPUTUSAN
24
TINDAKAN ADMINISTRASI
MASYARAKAT/ ORANG PROFESI/ TENAGA KESEHATAN
GUGATAN
PENGADILAN
KEPUTUSAN TINDAKAN ADMINISTRASI
25