Bilangan Kuantum
Ialah bilangan yang menunjukkan letak kedudkan elektron dalam suatu atom. Dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. 2. 3. 4. Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan Kuantum Azimuth (l) Bilangan Kuantum Magnetik (m) Bilangan Kuantum Spin (s)
Masing-masing orbital terdapat elektron sebanyak 2n2 (n menyatakan jumlah elektron maksimal).
Contoh: Kulit K (n = 1), maksimal 2 elektron Kulit O (n = 5), maksimal 50 elektron
Pemberian notasi s, p, d, dan f pada subkulit didasari pada garis-garis spektrum yang tampak pada spektroskop.
s = sharp
yaitu berhubungan dengan garis spektrum yang paling terang
p = prinsipal
yaitu berhubungan dengan garis spektrum yang terang kedua
d = diffuse
yaitu berhubungan dengan garis kabur
f = fundamental
yaitu berhubungan dengan spektrum dari warna yang bersangkutan
-2
-1
-1
-3
-2
-1
p6
Konfigurasi Elektron
Adalah gambaran pengisian elektron kedalam kulit-kulit atom. Terdapat empat aturan yang mendasari penentuan konfigurasi elektron, yaitu:
Aturan Aufbau Asas Larangan Pauli Aturan Hund
Aturan Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari subkulit tingkat
energi rendah ke yang lebih tinggi.
Jika diurutkan dari subkulit tingkat terendah, maka diperoleh urutan sebagai:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f
5d 6p 7s 5f 6d 7p
dan seterusnya.
Contoh:
7N 13Al 18Ar 21Sc
= 1s2 2s2 2p3 = 1s2 2s2 2p6 3p1 = 1s2 2s2 2p6 3p6 = 1s2 2s2 2p6 3p6 3d1 4s2 [Ar] 3d1 4s2
Tidak ada elektron-elektron dalam satu atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Jika 2 elektron mempunyai bilangan kuantum yang sama dan kedua elektronnya menempati orbital yang sama, maka kedua elektron ini harus memiliki spin yang berbeda.
-1
-1
Aturan Hund
Susunan elektron yang paling stabil dalam subkulit adalah susunan dengan jumlah spin sejajar terbanyak.
Dalam pengisian orbital, elektron tidak akan berpasangan sebelum orbitalorbital dalam 1 subkulit terisi oleh masing-masing 1 elektron.
2s2
2p3
Node adalah daerah dimana tidak adanya peluang ditemukan elektron dalam suatu atom.
Orbital s
Memiliki bilangan kuantum azimut, l= 0 dan m= 0, maka orbital s tidak memiliki orientasi dalam ruang sehingga ditetapkan berupa bola simetris di sekeliling inti. Permukaan bola menyatakan peluang terbesar ditemukannya elektron dalam orbital-s.
Orbital s
Bentuk dan node orbital s:
Orbital p
Memiliki bilangan kuantum azimut, l= 1 dan m= 0, l. Oleh karena itu, orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang dengan bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orientasi ruang orbital-px terletak pada sumbu-x, orbital-py pada sumbu-y, dan orbitalpz pada sumbu-z sengingga membentuk balon terpilin dengan makna peluang terbesar ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x, y, dan z. Sedangkan bidang xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil.
Orbital p
Bentuk dan node orbital p:
Orbital d
Memiliki bilangan kuantum azimut l = 2 dan m = 0, 1, 2. Akibatnya, terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang. Terdiri atas dz2, dxz , dxy , dyz , dan dx2-y2. Orbiltal-d memiliki bentuk yang sama, tetapi orientasi dalam ruang berbeda. Kecuali orbitaldz2 memiliki bentuk berbeda dari keempat orbital lainnya, yaitu berada pada sumbu z dan terdapat donat kecil pada bidang-xy.
Orbital d
Pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan pada simpulsimpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil.
Orbital d
Bentuk dan node orbital d:
Sumber
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/07/bentuk-orbital.html http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/bentukdan-orientasi-orbital/ Dwi Rahayu, Agustina, S. Si. 2012. Kupas Tuntas 1001 Soal Kimia SMA. Yogyakarta: PT Buku Seru.