Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahanbahan kimia.
( Ilyas, Sidharta, prof,dr 2009 )
KONJUNGTIVITIS
Anatomi Konjungtiva
1. Konjungtiva Palpebra
2. Konjungtiva Bulbi
3. Konjungtiva Forniks
Patofisiologi
Konjungtiva Tear film >>> melalui saluran lakrimalis ke meatus nasi inferior. (beta lysine, lysozym, IgA, IgG u/ menghambat pertumbuhan kuman)
mikroorganisme pathogen yang dapat menembus pertahanan tersebut sehingga terjadi infeksi konjungtiva yang disebut konjungtivitis
Etiologi
Bakterial Virus Chlamidia Jamur Parasit Imunilogik ( alergik ) Kimia ( iritatif )
Klasifikasi
Berdasarkan perjalanan penyakitnya :
Konjungtivitis hiperakut (purulen) Konjungtivitis akut (mukopurulen/catarrhal) Konjungtivitis subakut Konjungtivitis kronis
Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya:
Konjungtivitis bacterial Konjungtivitis viral Konjungtivitis jamur Konjungtivitis alergik
1. Konjungtivitis Bacteri
Konjungtivitis Blenore : Blenore neonaturum merupakan konjungtivitis pada bayi yang baru lahir. Penyebabnya adalah gonococ, clamidia Konjungtivitis gonore : Radang konjungtiva akut yang disertai dengan sekret purulen. Pada neonatus infeksi ini terjadi pada saat berada dijalan lahir.
Konjungtivitis gonore
Trakoma
2. Konjungtivitis Viral
Keratokonjungtivitis
epidemika
Konjungtivitis herpes Konjungtivitis Varicela-Zooster
3. Konjungtivitis Jamur
Jamur yang dapat memberikan infeksi pada konjungtivitis jamur adalah candida albicans dan actinomyces.
4. Konjungtivitis Alergika
Konjungtivitis vernal: Keradangan bilateral konjungtiva yang berulang menurut musim dengan gambaran spesifik hipertrofi papiler Konjungtivitis Flikten : Pada konjungtiva ada bintik putih pada daerah hiperemi. Ini merupakan kumpulan sel leukosit (tuberkuloprotein, stafilokokus, infeksi parasit)
Hipertrofi Papiler
Giant Papil
Gejala Konjungtivitis
mata merah
rasa neres seperti ada pasir gatal panas kemeng di sekitar mata epifora
Manifestasi Klinis
Hiperemi konjungtiva Hipertrofi papila
Epiphora
Eksudasi Pseudoptosis
Kemosis
Folikel Pseudomembran dan membran
KLINIS
VIRUS
BAKTERI
ALERGI
SEKRET
SEDIKIT
PENUH
SEDIKIT
AIR MATA
BANYAK
SEDANG
SEDIKIT
GATAL
SEDIKIT
SEDIKIT
BERAT
MERAH
MERATA
MERATA
MERATA
KELENJAR
MEMBESAR
MEMBESAR
NORMAL
AURIKULAR
HAPUSAN
MONOSIT LIMFOSIT
BAKTERI PMN
EOSINOFIL
Laboratorium
kerokan atau getah mata >>> penngecatan Gram atau Giemsa >>> sel sel radang polimorfonuklear, sel sel mononuclear, juga bakteri atau jamur Pada konjungtivitis alergi >>> sel sel eosinofil
Penatalaksanaan
konjungtivitis bakteri dengan sulfonamide (Sulfacetamide 15%) atau antibiotic ( Gentamycin 0,3% atau Chlorampenicol 0,5%)
Komplikasi
pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea
pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea adalah bila sembuh akan meninggalkan jaringan perut yang tebal di kornea yang dapat mengganggu penglihatan, lama- kelamaan orang bisa menjadi buta konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikratik dapat mengganggu penglihatan
Prognosis
self limited disease
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
Umur :
:
46 th
Ny. Syafa
Jenis Kelamin :
Perempuan
Alamat
Agama Pekerjaan
:
: :
Tgl. Pemeriksaan
14 November 2013
Anamnesa
Keluhan Utama : Kedua mata merah
Riwayat penyakit sekarang: Kedua mata terlihat merah sejak 7 hari yang lalu. Kedua mata terlihat merah secara tiba tiba. Tidak pernah merasa kemasukan benda asing sebelumnya. Pasien mengeluh mata juga gatal dari 7 hari yang lalu, nrocos, terasa ngeres dan kadang kadang terasa panas. Riwayat penyakit dahulu: Tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
Anamnesa
Riwayat pengobatan
Sebelumnya berobat di Puskesmas terdekat di bersihkan dengan air, dibebat, dan diberikan obat tetes (obat tetes tidak diketahui pemberian 3x2 tetes) Riwayat sosial Keluarga dan orang disekitar tempat tinggal tidak ada yang mengalami seperti ini.
ttv
Keadaan umum
Baik
Kesadaran
Nadi Tekanan darah
:
: :
Compos Mentis
88 x/menit 120/80 mmHg
RR
Suhu Status Lokalis :
:
:
18 x/menit
Normal
VOD : 6/9
VOS: 6/9
Pemeriksaan Fisik
Okuli Dextra Spasme( + ) hiperemi ( - );edema ( - ) CVI ( + ) PCVI( + ) Konjungtiva Segmen Anterior Palpebra Okuli Sinistra Spasme( + ) hiperemi ( - );edema ( - ) CVI ( + ) PCVI ( + )
(-)
Hitam kecoklatan, Radang (-) Bulat, 3mm, RC ( + ) Jernih, irisshadow (-) Iris Pupil Lensa
(-)
Hitam kecoklatan, Radang (-) Bulat, 3mm, RC ( + ) Jernih, irisshadow (-)
Daftar masalah
ODS Spasme di daerah palpebra ODS Terdapat CVI dan PCVI di daerah konjungtiva ODS Hiperemi di daerah sklera
Assesment
ODS KONJUNGTIVITIS
DIFERENT DIAGNOSA
GALUKOMA AKUT
UVEITIS ANTERIOR AKUT
PLANING
DIAGNOSTIK
Pengecatan Gram atau Giemsa (kerokan getah mata)
TERAPI
Gentamycin 0,3% 6 x 2 tetes/ hari
EDUKASI
Pasien dilarang memegang atau menggosok mata yang meradang. Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin dan mengeringkannya dengan kain bersih. Memakai obat sesuai aturan. Pakai pelindung mata (kacamata). Bersihkan secret secara rutin. Kompres hangat/dingin beberapa kali sehari. Kontrol secara teratur sesuai saran dokter mata.