SKPLB
SKPKB SKP
SKPN
SKPKBT
SKPLB
SKPLB adalah SKP yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak terutang atau seharusnya tidak terutang
PPN
PPH
Apabila jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak terutang
- Apabila jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak terutang - Untuk pemungut PPN, jumlah pajak terutang dihitung dengan cara mengurangi pajak keluaran dengan pajak masukan
PPnBM Apabila jumlah pajak yang dibayar lebih besar dari jumlah pajak terutang
Penerbitan SKPLB
SKPLB diterbitkan melalui : 1. Pemeriksaan untuk WP yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran melalui SPT yang menunjukkan kelebihan pembayaran 2. Penelitian bila terjadi kesalahan pemotongan atau pemungutan pajak DJP menerbitkan SKPLB setelah meneliti kebenarannya paling lama 3 bulan sejak surat permohonan diterima
SKPKB
SKP yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
SKPKB diterbitkan oleh DJP karena terdapat kekurangan pembayaran pajak oleh WP ditambah sanksi administrasi maksimum 48% atas kekurangan tsb yang seharusnya disetor paling lambat pada tanggal jatuh tempo sesuai masing-masing jenis pajak Pasal 13 ayat 6 UU KUP menegaskan DJP dapat menerbitkan SKPKB dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa/tahun pajak, bagian masa/tahun pajak. Contoh : Kekurangan pembayaran PPh Badan/OP tahun pajak 2005 dapat diterbitkan SKPKB paling lambat 31 Desember 2010, bila diterbitkan setalah tanggal tsb maka menjadi cacat hukum dan batal demi hukum
Bentuk SKPKB
Pajak yang terutang Rp. a Pajak yang telah disetor WP Rp. b Pajak yang kurang dibayar Rp. a-b Sanksi Administrasi: % x jml bln x (a-b) Rp. C Pajak yang masih harus dibayar Rp. (a-b)+c
Contoh Soal
SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2007 diterbitkan tanggal 17 oktober 2009 dengan penghitungan: PPh terutang Rp. 120.000.000 PPh yang telah dibayar Rp. 100.000.000 PPh yang kurang bayar Rp. 20.000.000 Berapakah sanksi administrasi (bunga) yang dikenakan atas kurang bayar tsb?
Jawab
25/04/2008 s/d 17/10/2009 : 19 bulan Jumlah PPh kurang bayar Rp. 20.000.000 Sanksi bunga yang dikenakan: 2% x 19 bulan x Rp. 20.000.000 Rp. 7.600.000 + PPh yang masih harus dibayar Rp. 27.600.000
Contoh Soal
Berdasarkan pemeriksaan diketahui jumlah Pajak Keluaran Masa Pajak Desember 2007 Rp. 50.000.000, sedangkan menurut SPT PPN Masa Pajak Desember 2007 diketahui jumlah Pajak Keluaran Rp. 40.000.000 dan Pajak Masukan Rp. 30.000.000 serta SSP atas PPN kurang bayar Rp. 10.000.000 dibayar tanggal 20 Januari 2008, bila SKPKB terbit tanggal 10 Desember 2008.
Berapakah Sanksi Bunga yang dikenakan atas kurang bayar tsb, dan sanksi apa lagi yang dikenakan terhadap SSP PPN Masa tsb
Jawab
Sanksi telat bayar atas PPN Masa Pajak Desember 2008, karena dibayar tanggal 20 Januari 2008 : 2% x 1 bulan x Rp. 1.000.000 = Rp. 200.000 Sanksi atas SKPKB : Pajak Keluaran Rp. 50.000.000 Kredit Pajak : Pajak Masukan Rp. 30.000.000 Pembayaran Rp. 10.000.000 PPN Kurang Bayar Rp. 10.000.000
Jawab
31/12/2007 s/d 10/12/2008 : 12 bulan PPN kurang bayar Rp. 10.000.000 Sanksi administrasi bunga : 2% x 12 bulan x 10.000.000 = Rp. 2.400.000 + PPN yang masih harus dibayar Rp. 12.400.000
Sanksi kenaikan dikenakan pada WP jika: 1. SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ttg PPN dan PPnBM ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0% 3. Apabila kewajiban pembukuan atau pemeriksaan tidak dipenuhi sehingga tidak diketahui besarnya pajak terutang
Contoh Soal
DJP berdasarkan bukti menemukan adanya kurang bayar pajak thn 2007. pada saat pemeriksaan WP ybs tidak menyampaikan SPT meskipun sdh ditegur. Kurang bayar tsb adalah atas PPh ps 23 sebesar Rp. 2.000.000 dari Rp. 2.500.000 dan PPh Badan sebesar Rp. 10.000.000 dari Rp. 100.000.000 serta PPN Rp. 10.000.000 (pajak keluaran Rp. 10.000.000 dan pajak masukan Rp. 0) Berapakah sanksi kenaikan yang dikenakan?
Jawab
Atas PPh ps 23: PPh ps 23 terutang PPh ps 23 yang telah dibayar PPh ps 23 kurang bayar Sanksi kenaikan 100% PPh ps 23 yang masih harus dibayar Atas PPh Badan : PPh terutang PPh yang telah dibayar PPh ps 23 kurang bayar Sanksi kenaikan 50% PPh ps 23 yang masih harus dibayar Rp. 2.500.000 Rp. 500.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 + Rp. 4.000.000
Rp. 100.000.000 Rp. 90.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 5.000.000 + Rp. 15.000.000
Jawab
Atas PPN : Pajak Keluaran Pajak Masukan PPN yang kurang bayar Sanksi kenaikan 100% PPN yang masih harus dibayar Rp. 10.000.000 Rp. 0 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 + Rp. 20.000.000
SKPN
Pasal 1 angka 18 UU KUP SKPN adalah SKP yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
Contoh
SPT Badan Tahun 2007 menunjukkan penghitungan sbb: Rugi Neto (Rp. 500.000.000) PPh Terutang Rp. Kredit Pajak Rp. Pajak yang kurang/lebih bayar Rp. N I H I L
Berdasarkan pemeriksaan diperoleh rugi neto Rp. 200 juta dan PPh terutang nihil, sehingga diterbitkan SKPN Badan Tahun 2007
SKPKBT
Pasal 1 angka 17 UU KUP
SKP yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan
SKPKBT diterbitkan apabila sebelumnya terdapat pajak yang telah ditetapkan oleh DJP (SKPKB/SKPLB/SKPN), dan secara material ada tambahan kekurangan pembayaran atas ketetapan pajak sebelumnya
Pasal 15 UU KUP : SKPKBT dapat diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak/berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak
Contoh soal
Terhadap SPT PPh ps 23 Masa Januari 2008 telah dilakukan pemeriksaan dan diterbitkan SKPKB PPh ps 23 pada tanggal 17 November 2008 dengan rincian: Jumlah pokok pajak Rp. 50.000.000 Jumlah kredit pajak Rp. 30.000.000 Jumlah kekurangan pokok pajak Rp. 20.000.000 Sanksi administrasi bunga: 1/2/2008 s/d 17/11/2008 : 10 bulan 2% x 10 bulan x Rp. 20.000.000 = Jumlah yang masih harus dibayar
Pada bulan Agustus 2009 ditemukan data baru berupa objek PPh ps 23 sebesar Rp. 25.000.000 dan belum masuk dalam perhitungan SKPKB sebelumnya. Terhadap WWP tsb diterbitkan SKPKBT PPh ps 23 Masa Januari 2008 dengan penghitungan : Jumlah Pajak Rp. 75.000.000 Jumlah pajak yg telah ditetapkan Rp. 50.000.000 Tambahan jumlah pajak Rp. 25.000.000 Sanksi kenaikan 100% Rp. 25.000.000 + Tambahan jumlah pajak yang Rp. 50.000.000 Masih harus dibayar
Latihan Kelompok
1. SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2007 diterbitkan tanggal 17 Mei 2009 dengan penghitungan: PPh terutang Rp. 180.000.000 PPh yang telah dibayar Rp. 135.000.000 PPh yang kurang bayar Rp. 145.000.000 Berapakah sanksi administrasi (bunga) yang dikenakan atas kurang bayar tsb?
2. Berdasarkan pemeriksaan diketahui jumlah Pajak Keluaran Masa Pajak Desember 2008 Rp. 45.000.000, sedangkan menurut SPT PPN Masa Pajak Desember 2008 diketahui jumlah Pajak Keluaran Rp. 25.000.000 dan Pajak Masukan Rp. 10.000.000 serta SSP atas PPN kurang bayar Rp. 50.000.000 dibayar tanggal 20 Maret 2009, bila SKPKB terbit tanggal 10 Desember 2008.
Berapakah Sanksi Bunga yang dikenakan atas kurang bayar tsb, dan sanksi apa lagi yang dikenakan terhadap SSP PPN Masa tsb
3. DJP berdasarkan bukti menemukan adanya kurang bayar pajak thn 2008. pada saat pemeriksaan WP ybs tidak menyampaikan SPT meskipun sdh ditegur. Kurang bayar tsb adalah atas PPh ps 22 sebesar Rp. 1.500.000 dari Rp. 3.500.000 dan PPh Badan sebesar Rp. 15.000.000 dari Rp. 125.000.000 serta PPN Rp. 25.000.000 (pajak keluaran Rp. 25.000.000 dan pajak masukan Rp. 0) Berapakah sanksi kenaikan yang dikenakan?
STP
STP
Surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda (pasal 1 angka 20 UU KUP)
Dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung
WP dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga PKP tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu
PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak Masukan
Jumlah kekurangan pajak terutang dalam STP yang diterbitkan tsb ditambah sanksi 2% per bulan paling lama 24 bulan sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai diterbitkannya SPT
b. Pembetulan WP sendiri atas SPT Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, sehingga dikenakan sanksi administrasi bunga 2% dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan c. Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak terutang dalam masa pajak sebesar 2% per bulan dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan
d. Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak kurang bayar akhir tahun (PPh ps 29), yaitu sebesar 2% per bulan yang dihitung dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan e. Bunga atas keterlambatan pembayaran SKPKB, SKPKBT, tambahan pajak dalam surat keputusan atau putusan (pembetulan, keberatan, banding, dan peninjauan kembali) sebesar 2% per bulan untuk seluruh masa yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal pelunasan atau diterbitkannya STP, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan
f. Dalam hal WP diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak juga dikenai sanksi administrasi berupa bunga 2% perbulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan g. Dalam hal WP diperbolehkan menunda penyampaian SPT Tahunan dan ternyata penghitungan sementara pajak yang terutang kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang, maka atas kekurangan tsb dikenakan bunga 2% per bulan yang dihitung dari saat berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan
STP untuk menagih bunga dan/atau denda: a. Pembetulan WP sendiri atas SPT Tahunan b. Pembetulan WP sendiri atas SPT Masa c. Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak terutang dalam masa pajak d. Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak kurang bayar akhir tahun (PPh ps 29)
sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran
e. Bunga atas keterlambatan pembayaran SKPKB, SKPKBT, tambahan pajak dalam surat keputusan atau putusan (pembetulan, keberatan, banding, dan peninjauan kembali f. mengangsur atau menunda pembayaran pajak g. diperbolehkan menunda penyampaian SPT Tahunan
3 STP untuk PKP yang gagal berproduksi
- dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal pelunasan atau diterbitkannya STPdihitung dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal pelunasan atau diterbitkannya STP
- dihitung dari saat berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai tanggal pembayaran - dihitung dari tanggal penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak sampai tanggal penerbitan STP