heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddarth, 2001). Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price, Slyvia Anderson, 1995). Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2002).
ETILOGI
Genetik Virus Hepatitis B Penyakit Pankreas Gaya Hidup Kelainan Hormon
Jenis-jenis DM
DM TIPE 1 (IDDM) : autoimun, idiopatik
DM TIPE 2 (NIDDM) : resistensi insulin GESTASIONAL JUVENIL/SENILIS
Manifestasi Klinis
Polidipsi (rasa haus yang berlebih, walaupun cuaca
tidak panas). Poliuria (sering kencing terutama malam hari). Polifagia (cepat lapar). Glukosuria Berat badan menurun secara drastis. Badan lemah dan cepat lelah. Nafas Bau keton Kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki serta gatalgatal. Penglihatan kabur. Luka sulit sembuh. Gairah sex menurun
DM
BUKAN DM
BELUM PASTI DM
Palasma vena
<110
110-199
Darah kapiler
>200
<90
90-199
DM
BUKAN DM
BELUM PASTI
DM
>126 >110
<110 <90
110-125 90-109
Tes Diagnostik
Diagnosa DM ditegakkan berdasarkan kadar glukosa
darah berikut yaitu : Glukosa plasma puasa > 126 pada 2 x pemeriksaan. Glukosa plasma random (acak) > 200 dengan gejala hiperglikemia. Glukosa plasma > 200 pada 2 jam posprandial.
Kegagalan toleransi glukosa yang ditunjukan dengan :
Glukosa plasma puasa > 126. Glukosa 2 jam PP > 126 dan < 200.
Tes Diagnostik
Glucosylated Hemoglobin (HbA1c). Normalnya 4,0-
6,0. dimonitor secara rutin setiap 3 bulan. Elektrolit, BUN jika diduga hiperglikemia atau dehidrasi. Serum Kreatinin Urin 24 jam untuk mengatasi mikroalbuminuria.
Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan
untuk menghilangkan keluhan atau gejala DM. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk mencegah komplikasi. Pengobatan primer untuk DM meliputi: diet, olahraga dan obat obatan misalnya agen hipoglikemik oral, insulin, atau keduanya. Dari semua pengobatan ini yang paling penting adalah diet. Strategi diet diperlukan untuk mencapai euglikemia, mempertahankan berat badan ideal dan memaksimalkan status nutrisi.
Komplikasi
Organ/jaringan yg terkena Yang terjadi Komplikasi
Pembuluh darah
Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri berukuran besar atau sedang di jantung, otak, tungkai & penis. Sirkulasi yg jelek menyebabkan penyembuhan luka yg Dinding pembuluh darah kecil jelek & bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, mengalami kerusakan sehingga gangren kaki & tangan, impoten & infeksi pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal & mengalami kebocoran
Mata
Komplikasi
Ginjal
Penebalan pembuluh darah ginjal Protein bocor ke dalam air Fungsi ginjal yg buruk kemih Gagal ginjal Darah tidak disaring secara normal
Saraf
Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal & karena aliran darah berkurang
Kelemahan tungkai yg terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan & kaki Kerusakan saraf menahun
Tekanan darah yg naik-turun Kesulitan menelan & perubahan fungsi pencernaan disertai serangan diare
Komplikasi
Kulit Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg menyebabkan cedera berulang Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum) Penyembuhan luka yg jelek
Darah
Jaringan ikat
Luka tidak dimetabolisir secara Sindroma terowongan karpal Kontraktur normal sehingga jaringan Dupuytren menebal atau berkontraksi
PENGKAJIAN
Identitas klien Riwayat penyakit sekarang. Riwayat penyakit dahulu. Pemeriksaan fisik Kebutuhan biologis
DIAGNOSA
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Kelebihan volume cairan Perubahan pemenuhan nutrisi kurang dr kebutuhan tubuh Perubahan sensori persepsi Resiko hiperglikemia/hipoglikemia Resiko infeksi Resiko ggg integritas kulit
TERIMA KASIH