PROSES PETROKIMIA
SINTESIS
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan ammonia adalah:
CH4(g) + 2H2O (l) 4H2 (g) + CO2 (g) 60 kkal ( 4/3 N2 (g) + 1/3 O2 ) + 1/6 CH4 (g) 4/3 N2(g) + 1/6 CO2 (g) + 1/3 H2)( g) + 32 kkal 4H2(g) + 4/3 N2 (g) 8/3 NH3 (l) + 42 kkal
amonia
Katalitik konverter
sirkulator
Make up gas
kompresor
Pembuatan ammonia harus dilakukan dalam system yang berbentuk loop Produk ammonia dapat dipisahkan dengan mudah dari loop dengan mendinginkan gas yang disirkulasikan
Variabel variable penting dalam mendesain dan mengoperasikan proses sintesis ammonia :
Tekanan Temperatur konverter Laju sirkulasi gas Temperature pengembunan ammonia Kandungan inert dalan gas Volume katalis Aktivitas katalis
Tekanan
Semakin tinggi tekanan, konversi semakin meningkat. Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan
Tekanan tinggi Umur katalis rendah Kontrol temperatur lebih sulit Jumlah stage kompresor lebih banyak Energi yang dibutuhkan lebih besar Perpipaan lebih kompleks Efisiensi kompresor lebih rendah
Tekanan rendah Volume katalis leibh besar Kebutuhan akan refrigerasi lebih besar Laju alir gas lebih besar Peralatan yang dibutuhkan lebih besar
Temperatur
Temperatur yang tinggi akan menurunkan konversi pada kesetimbangan
Kandungan inert
Efek dari gas inert (biasanya metan dan argon) dalam loop sintesis adalah mengurangi tekanan parsial hydrogen dan nitrogen sehingga semakin besar gas inert, konversi semakin rendah
Katalis
Pada umumnya katalisyang digunakan mengandung Al2O3 dan MgO sebagai promotor untuk daya tahan terhadap panas dan racun, dan juga CaO atau K2O untuk meningkatkan aktivitas. Salah satu katalis yang sering digunakan mengandung 93% Fe2O3, 3.3 % Al2O3, 0.67% MgO, 0.55% SiO2. 3.0 % CaO, dan 0.65% K2O
STATUS PRODUKSI
Untuk memenuhi permintaan dunia akan ammonia sebagai penyedia utama dari pupuk nitrogen pertumbuhan dalam produksi ammonia sangat diharapkan.
Pembuangan limbah
Dibandingkan dengan proses kimia yang lain, produksi ammonia relative bersih, kecuali jika bahan baku yang digunakan batubara.