Anda di halaman 1dari 25

M Yanuar Pribadi (200911208) Habib Arif Sudarso (200911209) Rizaldie Fristyan (200911231)

Visi P3TKP : Mengkaji dan merekayasa iptek kelautan dan perikanan untuk pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan menuju negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar 2015 Misi P3TKP : Memahami, mengkaji, dan menguasai iptek kelautan dan perikanan Menghasilkan teknologi kelautan dan Perikanan untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan Menerapkan, memanfaatkan dan meyebarluaskan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi dan perikanan

Fungsi P3TKP Penyiapan perumusan kebijakan teknis, penyerasian program dan kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan Pembinaan pelaksanaan monitor dan evaluasi program dan kegiatan penelitian hasil pengkajian dan penerapan teknologi teknologi kelautan dan perikanan Pengelolaan dan pelaksanaan kerjasama dan pelayanan jasa hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

Pengembangan kelmbagaan dilakukan dengan membangun Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) yang berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan diantaranya : 1.Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Balai ini adalah satu wadah pelaksanaan kegiatan kegiatan the Southeast Asia Center for Ocean Research and monitoring (SEACORM) 2.UPT Perekayasaan Teknologi Kelautan Balai ini adalah bengkel, radar pantai, wahana air dan dermaga 3.UPT Perekayasaan Teknologi Perikanan Balai ini adalah bengkel (workshop), wahana air, dan dermaga 4.Laboratorium Mekatronika Kelautan Balai ini difokuskan dengan kegiatan sistem mekanik, elektronika, dan komunikasi teknologi observasi laut dengan wahananya

Kajian Kelayakan Pembangunan Kampung Teknologi Kelautan dan Perikanan Rancang Uji Imlementasi Pemanfaatan Energi Arus Pasang Surut Evaluasi dan Kajian Teknis Pengembangan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) Untuk Menunjang Kebutuhan Listrik di Daerah Terpencil Pengembangan Motor Listrik Sebagai Penggerak Kapal Nelayan Tanpa BBM Penelitian dan Kajian Survei Identifikasi Arus Laut Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut skala 1 mW

Survei Pendahuluan Dalam survei pendahuluan dilakukan batas batas survei, data aspirasi masyarakat akan adanya proyek dan memberikan gambaran kepada para tenaga ahli terhadap lokasi penelitian Pengumpulan dan Studi Awal Data Skunder Dalam hal ini data skunder yang dikumpulkan diantaranya : 1. Peta laut dari dinas Oseanografi TNI AL 2. Data pasang surut dinas Hidro Oseanografi TNI AL 3. Data arus laut dari dinas Hidro Oseanografi TNI AL 4. Peta lingkungan pantai Indonesia dari Badan Informasi Geospasial 5. Data angin dalam skala per jam dari Badan Meteorologi dan Krimatologi Geometri (BMKG)

Survei Topografi Survei topografi berfungsi untuk memetakan kondisi pantai dilokasi pekerjaan dan meningkatkan hasil survei batimetri di laut dengan kondisi di darat Survei Hidro Oseanografi Survei ini dilakukan dengan 2 aspek sekaligus yaitu survei pasang surut dan survei arus Survei Pemetaan Batimetri Fungsi dari pekerjaan ini adalah untuk memetakan kondisi dasar laut di lokasi pekerjaan yang akan digambarkan menjadi peta dasar dan hasilnya akan menjadi input pemodelan

Survei Pengambilan Sampel Sedimen Dengan Grafity Core Fungsi pekerjaan ini adalah mendapatkan sampel sendimen untuk diuji di laboratorium untuk keperluan anchoring pembangkit Pengolahan Data Skunder dan Hasil Data Primer Pengolahan dari data skunder dan hasil survei meliputi : 1. Hindcasting 2. Analisa Pasang Surut 3. Pembuatan Peta dasar 4. Pemprosesan data hasil survei arus 5. Uji laboratorium untuk sampel sedimen

Pemodelan Pemodelan dibuat dengan 3 bentuk : 1. Pemodelan arus 3D 2. Pemodelan elevasi muka air laut 3. Pemodelan gelombang dengan CMS Analisa dan Pengolah data Pada analisa dan pengolah data untuk pembuatan peta dasar bertujuan untuk mengikatkan hasil pengolahan survei topografi dan survei pemetaan batimetri terhadap Lowest Low Water Level (LLWL)

Pekerjaan dan Pemilihan Teknologi dan Basic Design 1.Potensi alami energi pasang surut di kedua lokasi 2. kondisi lingkungan laut dan pesisir kedua lokasi 3. Kondisi potensial user kedua lokasi 4. Spesifikasi teknis pembangkit Pada basic design penempatan dan operasianal turbin arus pasang surut di kedua lokasi meliputi: 1. Installation / monitoring 2. Rancang bangun (lokasi dan jenis pondasi) 3. Sistem pemanenan energi (kabel bawah laut dan junction box) 4. Analisa pembangkit dan pemeliharahan pembangkit 5. Analisa keamanan pembangkit dari segi navigasi pelayaran 6.Analisa keamanan pembangkit dari kejadian vandalism dan total loss 7. Kajian investasi jangka panjang sistem pembangkit 8. Kajian efek sistem pembangkit terhadap kinerja perikanan tangkap nelayan sekitar

Selat larantuka terletak antara pulau Flores dana pulau Adonara, dengan kedalaman rata rata di tengah selat 35 m dan rata rata lebar selat 800 m

Gerakan massa air di laut dapat diketahui dengan 3 cara yakni melakukan pengukuran langsung di laut, melalui pengamatan topografi muka laut dengan satelit, dan model hidrodinamik

ADCP adalah suatu alat untuk mengukur kecepatan dan arah arus laut. Prinsip kerja ADCP berdasarkan perkiraan kecepatan menggunakan efek Doppler untuk menghitung kecepatan radial relatif, antara instrumen (alat) dan hamburan di laut. ADCP yang digunakan pada penelitian ini dibuatkan rangka pelindung yang berfungsi untuk melindungi alat dari serangan ikan ikan predator dan juga sekaligus sebagai pemberat agar tidak merubah titik pengukuran akibat kencangnya arus laut yang bergerak. Pengambilan data kecepatan dan arah arus laut menggunakan peralatan ADCP Argonaut XR 0,75- mhZ Autonomous Multi Cell System.

Pemasangan ADCP pada Frame

ADCP di dalam perairan.

ADCP di setelah diangkat dari lautan

Echosounder adalah suatu alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang ke dasar air dan dicatat waktunya sampai gema kembali dari dasar laut.

Pencarian kedalaman dengan Echosounder

Pemasangan Echosounder

Satu Set Echosounder

Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, temperatur/suhu, kelembapan udara, dan intensitas cahaya. Anemometer yang digunakan adalah anemometer mini manual LM 8000.

Anemometer Mini Manual LM 8000

Pengukuran Kecepatan Angin di Laut

Pencatatan Kecepatan Angin di Laut

Pengukuran arus laut dilakukan di dua titik selama 7 hari. Titik pertama berada pada 08 20 11,7 LS; 123 00 36,0 BT dan titik kedua pada 08 18 26,9 LS; 123 01 39,8 BT. Kecepatan dan arus diukur bersamaan dengan 10 kolom kedalaman air 2 meter dan kedalaman total 20 meter. Interval perekaman data adalah 10 menit dan dilakukan selama 7 hari.

Diskusi Dengan Pihak PLN Flores Timur

Pencarian Informasi melalui BPS Flores Timur

KESIMPULAN

P3TKP memiliki kegiatan penelitian yang berfokus pada sumber energi renewable pada energi kelautan, diantaranya perancangan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) skala 1 MW di Selat Larantuka propinsi Nusa Tenggara Timur dan Selat Klabart propinsi Bangka Belitung. Dalam pengukuran potensi arus laut di Selat Larantuka memiliki kekuatan arus yang berbeda beda tergantung pada titik pengukuran dan tiap tiap kedalaman. Penggunaan alat ukur yang tepat sangat berpengaruh pada hasil pengukuran hal ini dikarenakan medan lautan yang tidak dapat diprediksi. Potensi energi arus laut dapat menjadi pilihan dalam menghasilkan energi listrik dalam energi kelautan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai