Anda di halaman 1dari 37

APPENDISITIS AKUT

Mohd Haziq Hanis Bin Anuar C111-09-837

PEMBIMBING : dr. Andi Irwansyah Achmad


KONSULEN: Dr. dr. Ronald E. Lusikooy Sp.B-KBD
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. M Jenis Kelamin: Perempuan Tanggal lahir : 31-12-97 MRS : 20- 2 - 14 Ruangan : L2 K2 B2 Rekam Medis :651827

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah

Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada

awalnya, nyeri dirasakan pada ulu hati lalu, berpindah ke perut kanan bawah. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat demam ada, terus menerus, sejak 2 hari yang lalu. Riwayat mual ada. Riwayat muntah ada. Riwayat nyeri pada perut kanan bawah ketika batuk. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya tidak ada.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis : Sakit sedang / gizi cukup /

composmentis
Status vitalis : TD : 120 / 80 mmHg N : 80 x / menit P : 20 x / menit S : 37.9o C

Status regional
ABDOMEN Inspeksi : Datar, ikut gerak napas, warna kulit sama dengan sekitar. Darm Contour (-), Darm Steifung (-) Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menurun Palpasi : Massa Tumor (-), Nyeri Tekan (+) pada titik Mc Burney (+), Rovsing Sign (+), Blumberg Sign (+), Psoas sign (+) Obturator Sign (+) Hepar / Lien tidak teraba. : Timpani, Nyeri Ketok pada titik Mc Burney(+).

Perkusi

Rectal Touche
Spincter mencekik, mukosa licin, ampula kosong,

Massa tumor (-) Nyeri tekan tekan pada arah jam 10.
Handschoen: Feces (-) darah (-) lendir (-)

Laboratorium ( 8 FEBRUARI 2014)


Pemeriksaan
WBC RBC HGB HCT PLT GOT GPT GDS CT BT PT APTT NEU LYM

Hasil
10,4 4,77 14,6 43,3 166

Nilai normal
4,00-10,0 4,00-6,00 12,0-16,0 37,0-48,0 150-400 < 38 < 41 140 4-10 1-7 10-14 22,0-30,0 2.00 7.5 1.00-4.00

16
6 78 600 200 11.6 24.8 7.56 1.6

Pemeriksaan USG

Tampak gambaran lesi tubular buntu, uncompressible

GB : dinding tidak menebal, mukosa reguler, echo parenkim dalam batas normal.

VU :mukosa reguler dan tidak menebal, tidak tampak baru maupun SOL

Kedua Ginjal : ukuran dan kontour dalam batas normal.

Pankrease : bentuk dan ukuran dalam batas normal, tidak tampak SOL. Ductus pancreatikus tidak tampak dilatasi.
Lien : tidak membesar, echo parenkim dalam batas normal.

KESAN: sesuai gambaran Appendisitis Akut

Hasil Urinalisa
URIN Warna : Kuning, agak keruh pH : 6,0 Berat Jenis : 1.030 Protein (-), Glukosa (-) Bilirubin (-) Lekosit : 1, eritrosit : 1,
KESAN: dalam batas normal

Kalesaran Akor Mual Muntah +7 +11 Mual

Labeda skor +4 +2 +7 +4 +10 +11 +6 -6 38


>20 -15 19 < -15 >-11 -57 s/d -11 <-57

Muntah Demam Nyeri batuk Nyeri Ketuk Defans lokal Leukositosis Gender

Demam
Nyeri batuk Nyeri Ketuk

+7
+15 +5

Defans lokal
Leukositosis

+10
+15 70

Operasi Observation Not Appendisitis

Skala Alvarado
Gejala Klinik
Adanya migrasi nyeri Anoreksia Mual/muntah Nyeri RLQ Nyeri lepas Febris

Value
1 0 1 2 1 1

Leukositosis
Shift to the left JUMLAH

2
1 9

Bila skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor >6 maka tindakan bedah sebaiknya dilakukan

RESUME
Perempuan, 17 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri

perut kanan bawah, dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan pada ulu hati lalu berpindah ke perut kanan bawah. Riwayat demam ada, terus menerus, sejak 2 hari yang lalu. Riwayat mual ada. Riwayat muntah ada. Riwayat nyeri ada ketika batuk. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, nyeri tekan ada pada titik Mc Burney , Rovsing Sign dan Blumberg Sign ada, Psoas sign dan Obturator sign ada. Nyeri Ketok pada titik Mc Burney ada Pemeriksaan lab, menunjukkan tanda-tanda leukositosis. Hasil pemeriksaan USG, menunjukkan gambaran appendisitis akut. Berdasarkan skor Kalesaran, Labeda dan Alvarado, diindikasikan pasien ini untuk dilakukan tindakan operasi.

DIAGNOSIS
Appendisitis akut

Penatalaksanaan
Appendectomy

DEFINISI

Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada

Appendix vermicularis. Appendix merupakan organ tubular yang terletak pada pangkal usus besar yang berada di perut kanan bawah.

EPIDEMIOLOGI
Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur. Jarang pada anak kurang dari satu tahun.

ETIOLOGY
Obstruksi lumen oleh fecalith adalah penyebab utama

pada Appendicitis acuta. Penyebab yang lebih jarang adalah hiperplasia jaringan limfoid di submukosa Appendix, barium yang mengering pada pemeriksaan sinar-X, biji-bijian, gallstone.

ANATOMI

Regions of the abdomen

Awal Appendix berada pada apeks Caecum, tetapi

kemudian berotasi dan terletak lebih medial dekat dengan Plica ileocaecalis. Vaskularisasi berasal dari percabangan A. ileocolica. Panjang Appendix : bervariasi antara 2-22 cm, rata-rata panjang 6-9 cm.

PATOGENESIS
Sumbatan pada Appendix Peningkatan pada tekanan intraluminal

Terjadi distensi
Merangsang akhiran serabut saraf aferen nyeri visceral dan menyebabkan rasa nyeri di daerah perut tengah dan bawah epigastrium.

Merangsang pertumbuhan bakteri di Appendix sebagai akibat dari infark jaringan.

Sejalan dengan peningkatan tekanan organ melebihi tekanan vena, aliran kapiler dan vena terhambat menyebabkan kongesti vaskular

DIAGNOSIS
MENIFESTASI KLINIS Keluhan utama : nyeri perut

Terpusat di epigastrium, berpindah ke daerah perut kanan bawah.

Demam
Anoreksia Mual Muntah

Kalesaran Score
Nause
Vomit Fever

Labeda Score

Cough Pain
Tapping Pain Local Defense

Leukositosis
Male TOTAL
Operasi Observation Not Appendisitis

+7 + 11 +7 + 15 +5 +10 +15
70
>20 -15 19 < -15

-10 -15 -27 -20 -23 -13 -11

+4 +2 7 +4 + 10 +11 +6 +13 +43


>-11 -57 s/d -11 <-57

-12 -6 -7 -15 -9 -11 -7 -6

Skala Alvarado
Gejala Klinik Gejala Adanya migrasi nyeri Anoreksia Mual/muntah Tanda Nyeri RLQ Value 1 1 1 2

Nyeri lepas
Febris Lab Leukositosis

1
1 2

Shift to the left


Total poin

1
10

Bila skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor >6 maka tindakan bedah sebaiknya dilakukan.

PEMERIKSAAN FISIK
Rovsings sign Jika LLQ ditekan, maka terasa nyeri di RLQ. Hal ini menggambarkan iritasi peritoneum. Sering positif pada Appendicitis namun tidak spesifik.

Blumbergs sign (nyeri lepas kontralateral) Pemeriksa menekan di LLQ kemudian melepaskannya. Manuver ini dikatakan positif bila pada saat dilepaskan, pasien merasakan nyeri di RLQ.

PSOAS SIGN
Pasien berbaring pada sisi kiri. Tungkai kanan pasien digerakkan dalam arah anteroposterior. Nyeri pada manuver ini menggambarkan kekakuan musculus psoas kanan akibat refleks atau iritasi langsung yang berasal dari peradangan Appendix

OBTURATOR SIGN Pemeriksa memposisikan sendi lutut pasien dalam posisi fleksi dan articulatio coxae dalam posisi endorotasi kemudian eksorotasi. Tes ini positif jika pasien merasa nyeri di hipogastrium saat eksorotasi. Nyeri pada manuver ini menunjukkan adanya perforasi Appendix, abscess lokal, atau iritasi M. Obturatorius oleh Appendicitis letak retrocaecal.

Gastroenteritis akut

DIAGNOSIS BANDING

Intusussepsi Infeksi Saluran Kemih

Gastroenteritis akut
peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung ("gastro" -) dan usus kecil ("entero"-), sehingga mengakibatkan diare, muntah, dan nyeri perut.

Intusussepsi

Kondisi dimana sebagian usus masuk kedalam usus berikutnya (kebiasaannya bagian proksimal masuk ke distal)

Penyebab utama dari gastroenteritis adalah infeksi dari virus dan bakteri.

Penderita akan mengalami tanda-tanda obstruksi usus seperti nyeri perut yang bersifat serangan, muntah dan perdarahan.

Infeksi saluran kemih


Disebabkan oleh infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih.

Gejala yang bisa ditemukan adalah nyeri ketika BAK, nyeri di bagian panggul, demam, mual dan muntah

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratoriun Cek darah lengkap Ultrasonografi

PENATALAKSANAAN
Operasi
Appendectomy
Open appendectomy Laparoscopic appendectomy

KOMPLIKASI
Apendisitis kataralis

Obtruksi tekanan intraluminal tinggi produksi mukus gangguan drainase limfe edema + ulserasi mukosa

Apendisitis phlegmonosa

tekanan intraluminal tinggi obstruksi vena (terjadi trombosis)iskemi jaringan + edema semakin berat + invesi kuman PUS

Appendisitis gangrenosa

tekanan intraluminal tinggi gangguan arteri nekrosis + kuman Gangrene

KOMPLIKASI
Perforasi
Peritonitis Appendicular infiltrat

PROGNOSIS
Baik jika mendapat penanganan awal sebelum terjadi

perforasi.

Anda mungkin juga menyukai