Fungsi fungsi hukum yang paling penting antara lain : Penjaga kedamaian/menyelesaikan masalah perselisihan antara individu. Menjaga ketertiban masyarakat. Menciptakan keadilan sosial. Melindungi atau menjaga lingkungan. Hukum sebagai alat kontrol sosial.
Dalam
melaksanakan
asuhan
Latar belakang dibuat UU hukum kes : 1. Kes sbg salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia. 2. Pembangunan kes diarahkan untuk mempertinggi derajat kes 3. Dgn memperhatikan peranan kes, diperlukan upaya yg lebih memadai dlm peningkatan derajat kes
bidan :
UU No. 23 Tahun 1992 ttg Kes PP No. 32 Tahun 1996 ttg Tenkes Permenkes 1464/MENKES/PER/X/2010 ttg izin dan penyelenggara Praktik Bidan.
Standar Pelayanan Kebidanan. 1. UU tentang praktik bidan a. UU no 23 tahun 1992 BAB VI Sumber Daya Kesehatan Bagian Kedua (Tenaga Kesehatan) Pasal 50 1. Tenkes bertugas menyelenggarakan atau melaksanakan keg kes yg sesuai dgn bidang keahlian & sesuai dgn kewenangan tenaga kes yg bersangkutan.
2. Ketentuan mengenai kategori, jenis & klasifikasi tenkes ditetapkan dgn PP Pasal 53 1. Tenkes berhak memperoleh perlindungan hukum dlm melaks tugas sesuai profesinya. 2. Tenkes dlm melaksanakan tugas berkewajiban mematuhi profesi & menghormati hak pasien.
bersangkutan.
4. Ketentuan mengenai standar profesi & hak-hak pasien
Pasal 54
disiplin. 2. Penentuan ada atau tidaknya kesalahan/kelalaian sebagaimana dalam ayat 1 ditentukan o/ majelis disiplin o/ tenkes 3. Ketentuan mengenai pembentukan fungsi, tugas tata kerja majelis disiplin tenkes ditetapkan o/ keputusan presiden.
Pasal 55
1. Setiap orang berhak atas ganti rugi atas kesalahan atau kelalaian yg
dilakukan tenaga kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah no 32 Tahun 1996 Pasal 1 1. Tenkes adalah setiap org yg mengabdikan diri dlm bidan kes serta memiliki pengetahuan & keterampilan melalui pendidikan dibid kes
B. Standar Praktik Kebidanan Ruang lingkup pelayanan kebidanan adalah 24 standar. 1. Standar pelayanan umum a. Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat b. Pencatatan dan pelaporan 2. Standar pelayanan antenatal a. Identifikasi ibu hamil b. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal c. Palpasi abdominal
d. Pengelolaan anemia pada kehamilan e. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan f. Persiapan persalinan 3. Standar pertolongan persalinan a. Asuhan persalinan kala I b. Persalinan kala II yg aman c. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III d.Penanganan kala II dgn gawat janin melalui episotomi Bidan mengenali secara tepat tanda2 gawat janin pd kala II lama, & segera mlkk episiotomi dgn aman utk memperlancar persalinan diikuti dgn penjahitan prenium.
4. Standar pelayanan nifas a. Perawatan bayi baru lahir b. Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan c. Pelayanan bagi Ibu dan bayi pada masa nifas 5. Penanganan kegawatdaruratan obstetricneonatus a. Penanganan perdarahan pada kehamilan trimester III b. Penanganan kegawatan pada eklampsia
C. Kode Etik Profesi Bidan Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tigas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Tujuan kode etik : a. Menjunjung tinggi martabat & citra profesi b. Menjaga & memelihara kesejahteraan para anggota c. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi d. Meningkatkan mutu profesi
Kode etik bidan berisi : 1. Kewajiban bidan thd klien & masy a. Setiap bidan senantiasa meunjung tinggi, menghayati & mengamalkan sumpah jabatannya dlm melaksanakan tugas pengabdiannya. b. Setiap bidan dlm menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat & martabak kemanusiaan yg utuh & memelihara citra bidan. c. Setiap bidan dlm menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pd peran, tugas, & tanggung jawab sesuai dgn keb klien, keluarga & masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien,menghormati hak klien dan nilai-nilai yg berlaku di masyarakat. e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien,keluarga dan masyarakat dengan identitas yg sama sesuai dengan kemampuan yg dimilikinya. f. Setiap bidan menciptakan suasana yg serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya,dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kpd klien ,keluarga & masy sesuai dgn kemampuan profesi yg dimiliki berdasarkan keb klien, klien & masy b. Setiap berhak memberikan pertolongan & mempunyai kewenangan dlm mengambil keputusan dlm tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan rujukan.
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya a. Setiap bidan haqus menjaga nama baik dan menjunjung tingg cita pqofesinya dgn menampilkan kepqibadian yg tinggi dan pelayanan yg beqmutu kepada masyaqakat. b. Setiap bidan haqus senantiasa mengembangkan diqi
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri a. Setiap bidan harus menjaga kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik b. Setiap bida seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keteranpilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah,nusa bangsa dan tanah air a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya ,senantiasa melaksanakan ketentuanketentuan perintah dalam bidang kesehatan,khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga. b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
E. Keputusan Menteri Kesehatan yang dikeluarkan Tahun 2007 Kepmenkes Nomor 521/Menkes/SK/IV/2007 Tentang Harga Obat Generik. Kepmenkes Nomor 562/Menkes/SK/V/2007 tentang Obat-Obat Tambahan Di luar Formularium pada Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin Tahun 2007. Kepmenkes Nomor 563/Menkes/SK/V/2007 tentang Keanggotaan Komisi Nasional Etik penelitian Kesehatan Masa Bakti 2007-2011.
Kepmenkes Nomor 904/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pemberian Kuasa Pendelegasian Keenangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Kepmenkes Nomor 905/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Perubahan Nama Rumah Sakit Umum Daerah Serdang Bedagai Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah. Kepmenkes Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan (dapat dilihat pada lampiran buku ). Kepmenkes Nomor 955/Menkes /SK/VIII/2007 tentang Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan.