fisik pembentuk bumi dan sejarah pembentukannya; sehingga dengan pengetahuan tersebut manusia dapat lebih efisien dan efektif dalam:
mencari dan mengelola sumber-daya kebumian (migas, mineral, air, batubara), memitigasi bencana geologi (gempa, tsunami, letusan gunung api, tanah longsor), dan merencanakan tata ruang wilayah dengan benar, serta mengatasi permasalahan lingkungan dengan bijaksana. ilmu yang mempelajari tentang komponen
Meteorologi Klimatologi
Cuaca / Iklim (Angin; Curah Hujan) Topan, Badai, Tornado Temperatur Bumi, Kekeringan
Geografi
Permukaan Tanah/Laut
Geodesi
......organisasi non-profit kumpulan para ahli geologi Indonesia yang bekerja di berbagai sektor dan bidang kerja: swasta, pemerintahan, lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, konsultan,.......
Lembaga Penelitian15%
PENELITIAN LEMAH
PENGELOLAAN KEGEOLOGIAN NASIONAL YANG EFISIEN & EFEKTIF Pengembangan Ilmu Geologi
Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Geologi Tata Ruang berbasis Geologi Konservasi Lingkungan Geologi
GEO - SCIENCE
Pemetaan Tematik
Pengembang
Pengembangan
Geo Resources
Geo Environment
Geo Hazards
Non-Regulasi
Rekomen dasi
Regulator
Regulasi
Mitigasi (Pemda)
BENCANA GEOLOGI
TSUNAMI
12 tahun Terakhir
Date 2 Sep 1992 12 Dec 1992 12 July 1993 2 June 1994 14 Nov 1994 9 Oct 1995 1 Jan 1996 17 Feb 1996 21 Feb 1996 17 July 1998 Place Nicaragua Flores Island Okushiri, Japan East Java Mindoro Island Jalisco, Mexico Sulawesi Island Irian Jaya North coast of Peru Papua New Guinea Max wave 10m 26m 31m 14m 7m 11m 3.4m 7.7m 5m 15m Fatalities 170 >1000 239 238 49 1 9 161 12 >2200
26 Dec 2004
Source: Scientific American, May 1999
Aceh
34 m
> 280,000
(Pertambangan-KehutananLingkungan)
Tata ruang / Wilayah berbasis geologi Potensi Geologi Batas Wilayah Indonesia dan Landas Kontinen
Coal
140,000 120,000
Copper M lb
Copper Gold
Gold 000 oz Nickel M lb
40,000 20,000 0 1
Iron M t
Konflik Kepentingan antar Sektor (Pertambangan-Kehutanan-Lingkungan) Secara GEOLOGI, kriteria hutan lindung dalam PP 34/2002 dan Undang Undang 41/1999 TIDAK TEPAT, karena tidak memasukkan faktor GEOLOGI didalamnya (Struktur Geologi, Litologi, Stratigrafi dan pengaruhnya terhadap Hydrogeologi daerah hilir dan Mitigasi Bencana) Cebakan Mineral Indonesia umumnya berada di daerah perbukitan dan pegunungan (slope>20deg ; ketinggian >2000meter). sampai dengan 65 % dari sumberdaya mineral & batubara Indonesia menurut UU41/1999 dan PP 34/2002 hanya dimungkinkan dengan cara tambang bawah tanah Nilai ekonominya jadi RENDAH. Cara penambangan tergantung dari SIFAT dan BENTUK CEBAKAN MINERAL dan BATUBARA adalah untuk kepentingan ekonomi, bukan ditentukan oleh UU/PP. TINJAU KEMBALI UU41/1999, khususnya Pasal 38 (4)
migas
PETI (Penambangan Tanpa Ijin, Penjarahan Tanpa Ijin, Penambangan Emas Tanpa Ijin) menurunkan nilai manfaat ekonomik negara dari EMAS, BATUBARA, TIMAH, dan BAHAN GALIAN C, dan MERUSAK LINGKUNGAN TANPA ALAMAT Pemerintah (dan DPR) TIDAK SERIUS / TIDAK MAU menangani PETI Penanggulangan PETI (ILLEGAL MINING) sepatutnya dijadikan program utama pemerintah setara dg PEMBALAKAN LIAR (ILLEGAL LOGGING). Belajar dari Kasus-Kasus Pertambangan vs Lingkungan, IAGI mengusulkan Kajian Hydrogeology (yang berkaitan dengan kemungkinan kontaminasi air tanah dan permukaan), harus benar-benar diPELAJARI dan DIJADIKAN DASAR perencanaan pertambangan.
Contoh-contoh tata ruang tidak berbasis geologi yang mengakibatkan bencana, kerugian dsb : - Longsor Bohorok (paleo current stream) - Pacet - Suramadu - Dayeuh Kolot - Cipularang - Pemukiman sepanjang kali Krasak - Banjir Jakarta - Penataan jalan di sepanjang kota-kota pantai barat Sumatra/Jawa Selatan, dll - Tidak diterapkannya Kode Bangunan/jembatan. - dan lain-lain
Konsentrasi penelitian ketebalan sedimen Perlu dilakukan survei seismik untuk memastikan ketebalan.
0.0
200 KM
TANIMBAR ISLAND
08
FLORES ISLAND
DILI
(
10 11
( ( (
10
KUPANG
( (
)
1 5 7
3 3 1 2 ) ) )
( ( (
( ( (
( (
12
((
OLIVER-1
( ( (
(
9
( ( ( ( (
BATHURST ISLAND
ASHMORE PLATFORM
( ( , ,
SKUA OIL FIELD
( ( ,
PETREL GAS FIELD
BROWSE BASIN
NORTHERN TERRITORY
Resources:
Vulcan Sub-basin:
Reserves:
Elang-Kakatua-Banyu-Undan: 650 MMBOE
Selat Malaka
=
Kunci Ekonomi Dunia
Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia
Minyak Bumi Indonesia MASIH BANYAK = masih ada 11,319 Milyar Barrel sumberdaya yang belum disentuh (lebih dari 2x lipat cadangan yang ada sekarang) = PETA SUMBERDAYA MIGAS INDONESIA 2002 (IAGI-HAGI-Pertamina) Jumlah dan Status Cekungan MIGAS tidak pernah berubah sejak 20 tahun yang lalu == Usaha eksplorasi MINIMAL, terutama di Cekungan-Cekungan selain yang sudah diproduksikan Konsep Siklus Eksplorasi MIGAS Indonesia == Siklus 1 masih banyak yang tertinggal dan belum dikembangkan Siklus 2 baru mulai di beberapa Cekungan besar Siklus 3 belum tersentuh (hanya di SumSel)
1,243.66
139.91
10,20
South Sulawesi
HIPOTETIK TOTAL
-5
-10
Siklus-1
Siklus-2
Siklus-3
Siklus Pertama: minyak target dangkal, penemuan gas ditinggalkan, konsep dan teknologi sederhana, lokasi on-shore, reservoir batuan klastik, struktur-struktur Pliosen-Pleistocene, endapan inversi/post-inversi.
Siklus Kedua: minyak target kedalaman menengah, gas dengan cadangan besar mulai dikelola, konsep dan teknologi lebih maju, lokasi on-shore dan off-shore, reservoir batuan karbonat maupun klastik, struktur-struktur Miocene, endapan-endapan post-rift.
Siklus Ketiga: minyak dan gas target dalam, gas dengan cadangan menengah mulai dikelola, konsep dan teknologi mutakhir, lokasi on-shore, off-shore, dan laut dalam, reservoir batuan dasar (basement), karbonat, maupun klastik, struktur-struktur Paleogene, endapan-endapan synrift dan pre-rift.
Pertamina mewarisi hampir sebagian besar lapanganlapangan tua yang ditemukan pada akhir abad 19 dan awal abad 20 di Indonesia, yang pada umumnya
pertama.
Tantangan besar eksplorasionis Pertamina untuk melengkapi siklus eksplorasi di berbagai daerah konsesinya di seluruh Indonesia telah dijawab dengan penemuan-penemuan di Cekungan Sumatera Selatan (sampai ke siklus 2 dan 3), Cekungan Jawa Barat bagian Utara (sampai ke siklus 2), dan di Cekungan Jawa Timur (sampai siklus 2).
Kelanjutan dari usaha eksplorasi tersebut perlu ditunjang dengan pemahaman yang mendalam tentang masih banyaknya tersisa cadangan-cadangan di berbagai daerah konsesi Pertamina, karena belum lengkapnya siklus eksplorasinya.
Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia
Contoh2 trobosan untuk menambah cadangan migas dan meningkatkan nilai manfaatnya bagi bangsa Indonesia:
- Insentif eksplorasi dalam bidang MIGAS. SPEC SURVEY, dsb - Membuka peluang untuk kerjasama RISET cekungan-cekungan migas yang belum dieksplorasi dan diproduksikan (75% dari keseluruhan jumlah cekungan di Indonesia) - Pengelolaan migas oleh sumberdaya profesional Indonesia Cepu
Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia
KONSERVASI CADANGAN MIGAS
Untuk setiap barrel minyak yang diproduksi, harus didapatkan 1 barrel minyak pengganti dalam eksplorasi.
Konservasi bukan hanya berarti melestarikan tanpa boleh menganggu-gugat / mengutak-atik, tapi bisa juga berarti eksploitasi / produksi bersyarat. Syaratnya adalah: kita harus terus menerus berusaha mencari ganti dari sejumlah minyak bumi yang telah kita eksploitasi / produksi Dengan demikian maka secara konseptual, minyak bumi (baca: enerji) tidak akan pernah habis-habisnya. Itulah konservasi.
Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia
KONSERVASI CADANGAN MIGAS Mengapa harus konservasi dan siapa yang peduli?
Konservasi adalah kebutuhan mutlak spesies manusia untuk bisa bertahan hidup (survive), baik secara individual maupun komunal, untuk masa sekarang maupun masa datang (anak-cucu-cicit dsbnya). Terkandung dalam pengertiannya adalah: mengawetkan dengan cara menjaga, melindungi, dan memelihara. Mengawetkan minyak bumi (enerji) bukan berarti tidak memakainya, tapi lebih pada
Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia
KONSERVASI CADANGAN MIGAS Perusahaan-perusahaan minyak besar dunia maupun independent yang beroperasi di Indonesia pada umumnya menerapkan falsafah konservasi dalam kerangka acuan bisnis. Konservasi dalam pengertian bisnis tersebut bisa berarti menjaga kelangsungan keuntungan perusahaan, bahkan kalau perlu dengan mengabaikan prinsip pengawetan (konservasi) enerji itu sendiri. Pada perusahaan dengan visi yang lebih idealis, konservasi minyak bumi (enerji) dilakukan dalam skala global. Bisa saja mereka memfokuskan penemuan minyak bumi di negara lain, tapi di Indonesia mereka hanya berkonsentrasi pada eksploitasi. Jadi yang paling berkepentingan untuk peduli pada konservasi minyak bumi di Indonesia adalah bangsa Indonesia, rakyat Indonesia, ===== BPMIGAS atau PERTAMINA.
Paradigma baru dalam eksplorasi & eksploitasi Migas, Mineral, Air dan Energi Indonesia
Daerah yang matang (mature) dari segi eksplorasi/eksploitasi kemungkinan masih mengandung potensi mineral dan batubara yang besar, tetapi eksplorasinya makin sulit.. Diperlukan Konsep & Model & Teknik Eksplorasi yang berhubungan langsung dengan COST yang lebih tinggi PERLU INSENTIF KHUSUS untuk mengeksplorasinya
SEMBUNYIKAN NARKOBA