Kelompok 7 : Baskoro Daisy Natalia Dina Haryanti Mastin Sibarani Ummi Erlina Sumayyah Vhony P
Definisi
Pengadaan merupakan kegiatan pembelian dalam rangka memenuhi kebutuhan proses penjualan. Manajemen untuk meningkatkan laba apotek dan memuaskan konsumen dengan memenuhi kebutuhannya. Titik awal dari proses pengadaan adalah melakukan pembelian
Prinsip
Pengadaan harus disesuaikan dengan hasil penjualan sehingga ada keseimbangan antara penjualan dan pembelian.
Pengadaan
Proses pengadaan yang efektif adalah faktor yang sangat menentukan dalam:
Menjamin adanya ketersediaan obat yang diperlukan dalam jumlah yang sesuai Dengan harga yang rasional dan tentunya dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang jelas
Oleh karena itu, pengadaan perbekalan farmasi harus dapat diterapkan sebaik mungkin sehingga pengendalian, keamanan, dan jaminan mutu obat dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara efektif dan efisien
APOTEK
Pusat pelayanan obat Bisnis Investasi
Salah satu obyek manajemen di apotek adalah: Manajemen pengadaan dan persediaan obat.
Demi menyediakan pelayanan yang maksimal di apotek harus ditunjang dengan adanya kelengkapan barang yang dijual.
Salah satu cara memberi kepercayaan kepada pelanggan bahwa apotek yang dituju selalu akan menyediakan segala kebutuhan obat-obatannnya
Jika salah satu barang tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi akan berdampak buruk pada citra apotek dari segi kelengkapan barangnya dimata konsumen
Fungsi Biaya
Fungsi Perolehan
pengadaan melalui
Pengaturan sediaan optimal Pengaturan system sediaan optimal (Administrasi, distribusi, penjadwalan dll) Penanganan barang slow moving , rusak, dll
menetapkan
Sistem Pengadaan Barang Dikatakan Baik Bila Memenuhi Kriteria Sebagai Berikut:
Terjadi kesetimbangan komposisi , misalnya barang
Terjadi kesetimbangan antara persediaan dengan seluruh permintaan (keseimbangan total) Tidak terjadi kelebihan persediaan yang dapat merugikan apotek yang disebabkan oleh barang yang belum/tidak laku dan sudah kadaluarsa
ARUS BARANG
Daisy Natalia
Hal ini tidak memungkinkan dilakukan setiap hari, karena : Frekuensi pembelian >> dan Volume pekerjaan >>
Untuk mengendalikan persediaan obat diperlukan pencatatan mengenai arus keluar dan masuk barang sehingga adanya keseimbangan antara obat yang terjual dengan obat yang harus tersedia kembali di apotek.
PBF
Gudang Apotek
Ruang Peracikan
Pasien
Pengadaan (Pembelian)
Penyimpanan
Penjualan (Penyerahan)
Cara penyimpanan
Cara penataan
Komposisi produk sesuai dengan kebutuhan 2. Mampu melayani jenis produk yg diperlukan pasien 3. Jumlah pembelian untuk keperluan rutin dlm 1 bulan seimbang dengan penjualan.
1.
Perencanaan
Penghapusan
Penganggaran
Pengawasan
Pemeliharaan Pengadaan
Penyaluran
2. Waktu pembelian
Menentukan waktu yg tepat untuk reorder
6. Expired date
Permintaan barang keluar adanya penjualan baik dengan resep atau tanpa resep, penjualan bebas kontan atau kredit.
Setiap barang keluar harus dicatat dalam kartu stok, disediakan buku permintaan barang ditulis asisten apoteker dari ruang peracikan
Buku tersebut memuat kolom nama barang, jumlah yang diminta, jumlah yang diberikan, sisa persediaan, dan keterangan.
26
PROSEDUR PEMBELIAN
Persiapan Pemesanan
Penerimaan
Penyimpanan Pencatatan
Pembayaran
Prosedur Pembelian
PERSIAPAN
Mengumpulkan kebutuhan barang, data obat yang akan dipesan dari buku defekta peracikan dan gudang, termasuk obat obat baru yang ditawarkan oleh supplier.
PEMESANAN
Menyiapkan surat pesanan (SP) sebanyak minimal 2 rangkap (1 untuk supplier 1 untuk apotek saat menerima barang yang dipesan) Memilih supplier yang dapat memberikan harga relatif murah dibandingkan dengan supplier lainnya Melakukan negosiasi harga, diskon dan masa tenggang pembayaran. Setelah itu dilakukan pengiriman SP ke supplier.
Prosedur Pembelian
PENERIMAAN
Cocokkan barang dan faktur dengan SP kita. Beberapa hal yang perlu diperiksa yaitu jumlah, jenis, harga, dan diskon dari barang. Catat tanggal kadaluarsa obat dalam buku tersendiri sesuai urutan tanggal. Tanda terima barang dibuat di fraktur (disertai stempel/tanda tangan)
PENYIMPANAN
Barang disimpan dalam tempat yang aman, tidak kena sinar matahari langsung, bersih dan tidak lembab Disusun sistematis (cair-padat, alfabetis, khusus antibiotika tersendiri)
Prosedur Pembelian
PENCATATAN
Menyalin dari faktur atau daftar obat ke dalam buku penerimaan barang Tiap hari dijumlah sehingga diketahui berapa banyak hutang tiap harinya kemudian faktur-faktur diserahkan pada tata usaha untuk diperiksa sekali lagi, lalu dibundel dalam map tunggu, menunggu jatuh waktu untuk dilunasi.
PEMBAYARAN
Bila sudah jatuh tempo, kumpulkan faktur per debitur, lalu masing-masing dibuatkan bukti-kas keluar serta cek/giro, serahkan pada kasir untuk dibayarkan pada supplier.
30
CARA PEMBELIAN
Pembelian dalam jumlah terbatas Pembelian secara spekulasi
Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan jangka waktu pendek Pembelian ini dilakukan jika modal terbatas dan PBF berlokasi dekat dengan apotek.
Pembelian ini dilakukan dalam jumlah lebih besar dari kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat atau karena ada potongan harga atau ada bonus. Pembelian ini dilakukan dengan melihat pada kartu stok sehingga dapat diketahui obat mana yang laku keras dan mana yang laku lambat. Selanjutnya dapat dilakukan perencanaan pembelian sesuai dengan kebutuhan barang item.
Pembelian berencana
Kemampuan menyediakan barang sesuai dengan jenis barang dan jumlah yang dipesan.
Kualitas barang
PERSEDIAAN
Mastin Sibarani
Persediaan adalah Bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu
Tujuan Pengendalian Persediaan supaya apotek mampu memenuhi semua permintaan akan obat (baik resep maupun non resep)
suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat
KEPUASAN PELANGGANLOYALITAS
Untuk mengendalikan persediaan obat di apotek diperlukan pencatatan mengenai arus keluar dan masuknya barang.
PBF
Gudang Apotek
Ruang Racik
Pasien
Pembelian Penyimpana n
Penyerahan
Merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan.
Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat
37
Fungsi Persediaan
Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman barang /obat yang dibutuhkan.
Menghilangkan resiko jika barang yang dipesan tidak baik dan harus dikembalikan.
Bila stok terlalu besar, maka : Peningkatan biaya penyimpanan Kemungkinan obat menjadi rusak atau kadaluarsa Ada risiko bila sewaktu-waktu harga obat atau bahan obat turun.
Konsumsi Rata-rata
Lead time
Safety stock
Posisi persediaan
Periode Pengadaan
Konsumsi Rata-rata
Konsumsi rata-rata = permintaan (demand)
satu waktu tertentu Perkiraan konsumsi rata-rata/ permintaan untuk pemesanan selanjutnya merupakan variabel kunci yang menentukan berapa banyak stok barang yang harus dipesan Walaupun banyaknya permintaan mendatang dapat diprediksi dengan akurat, namun barang yang stockout tetap dapat terjadi apabila salah memperkirakan lead time dari barang tersebut
Lead Time
Lead time : rentang waktu yang dibutuhkan mulai dari
pemesanan sampai dengan penerimaan barang Penting untuk memilih suplier yang berkualitas dan terpercaya (dilihat dari performance / lead time suplier tersebut sebelumnya) Yang perlu diukur dalam Lead Time adalah jumlah produk yang disediakan LT = Konsumsi rata2 x Waktu tunggu
Safety Stock
Safety stock : obat persediaan yang dicadangkan sebagai
pengaman untuk memenuhi kebutuhan pasien untuk mencegah terjadinya stockout fast moving safety stock biasanya 20% dari konsumsi rata2. slow moving biasanya 10% dari konsumsi rata2. Safety stock sangat penting ketika lead time maupun jumlah permintaan tidak dapat diprediksi atau nilainya berubah-ubah contoh :
keterlambatan barang pesanan terjadi perubahan jumlah permintaan karena terjadi suatu wabah penyakit
tertentu.
Level Persediaan
Level persediaan minimum (Reorder level)
Level persediaan maksimum (target stock level) Jumlah persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan hingga pemesanan berikutnya Jika telah mencapai nilai persediaan maksimum ini maka tidak lagi diperlukan pemesanan (selama periode tertentu)
Jumlah sisa persediaan terendah yang masih tersedia yang merupakan penanda perlunya pemesanan ulang Jika barang yang tersedia kurang dari jumlah persediaan minimum stockout
Rumus
Stock Max = (SMin + (PPxCA)
Posisi Persediaan
jumlah antara persediaan yang
masih tersedia persediaan yang dipesan, dikurangi persediaan yang telah oleh fasilitas kesehatan oleh pasien
Periode Pengadaan
meliputi waktu antara pemesanan awal hingga waktu
pemesanan berikutnya yang telah dijadwalkan Perhatikan jumlah yang dipesan + jumlah safety stock harus dapat memenuhi kebutuhan selama periode pengadaan ditambah dengan lead time. Perlu juga dihitung :
1. EOQ (Economic Order Quantity) 2. Re Order Point (ROP / Titik pemesanan) 3. 3. Rasio perputaran sediaan
D = permintaan dalam periode waktu tertentu (unit/tahun) S = biaya pemesanan setiap kali pesan (Rp/pesan) H = biaya penyimpanan per unit barang per tahun (Rp unit/tahun)
TC = H
TC
+S
= Biaya Persediaan = Persediaan rata-rata = Jumlah (berapa kali) pesanan per periode waktu (jumlah pesanan/tahun) H = biaya penyimpanan per unit barang per tahun (Rp/unit.tahun) S = Biaya pemesanan setiap kali pesan (Rp/pesan) Q = Jumlah barang setiap kali pesan (unit/pesan)
kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan tepat waktu Reorder point ini dapat dihitung apabila lead time dan permintaan atau rata-rata konsumsi diketahui dan konstan.
ROP = (LT x d) + SS Keterangan : ROP = Reoder point LT = Lead Time d = demand (konsumsi rata-rata) SS = Safety Stock
Analisis VEN
Analisis Kombinasi
Analisis VEN
disusun dengan memperhatikan kepentingan dan vitalitas (dampaknya terhadap kesehatan pasien) dari persediaan farmasi sehingga harus selalu tersedia untuk melayani permintaan terhadap sediaan farmasi.
V E N
vital
obat-obatan yang harus ada dan penting untuk kelangsungan hidup. obat-obat penting yang dapat melawan penyakit tapi tidak vital
obat-obat yang kurang penting, dan diadakan hanya sebagai penunjang kelengkapan saja
Pengendalian persediaan barang difokuskan pada item persediaan yang bernilai tinggi daripada yang bernilai rendah.
Contd
Kelas A
Bernilai tinggi, diperlukan pengendalian khusus secara intensif. Memiliki dampak biaya yang tinggi.
Kelas B
Persediaan memiliki volume rupiah menengah. Pengendalian khusus dilakukan secara moderat.
Kelas C
Persediaan memiliki volume rupiah yang rendah. Pengendalian khusus dilakukan secara sederhana.
Kelompok nilai A B C
No
Item Obat
Total
% Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Abdimox (Cap 500mg) Capriaton-25 (Tab 25mg) Ethambutol Kimia Farma (Tab 250mg) Humalog Mix25 (100ui/ml) Kamadol (Cap 50mg) Lapibal (cap 250 mcg) Meconuero (250 mcg) Ponstan (Tab Salut 500mg) Proris (Syr forte 50ml) Radin (Tab salut 150mg) Ranitidine SOHO (Amp 25mg/ml) Sendicol (Cap 250mg) Sorbitol Corsa (Sach 5g) Triaminic Expectorant (syr 60ml) Ventolin Expectorant (Syr 100ml)
Rp. 1.800,Rp. 850,Rp. 428,Rp.715.000,-/box Rp. 1.212,Rp. 1.000,Rp.4.800,Rp.270,Rp. 22.479,Rp. 1876,Rp.2.200,Rp. 1.267,Rp.956,Rp.24.500,Rp.36.125,-
123 560 1.498 14 124 90 235 976 76 210 102 453 1.128 143 104 5.836
Rp.221.400,Rp.476.000,Rp.641.144,Rp.10.010.000,Rp.150.288,Rp.90.000,Rp.1.128.000,Rp.263.520,Rp.1.708.404,Rp.393.960,Rp.224.400,Rp.573.951,Rp.1.078.368,Rp.3.503.500,Rp.3.757.000,Rp.24.219.935
0,9 1,9 2,6 41,3 0,6 0,3 4,6 1,1 7,0 1,6 0,9 2,4 4,5 14,6 15,5 100%
Total
Analisis Kombinasi
Mengkategorikan item berdasarkan volume dan nilai penggunaannya selama periode waktu tertentu (biasanya 1 tahun).
V A B C VA VB VC E EA EB EC N* NA * NB * NC *
Jika keadaan keuangan tidak memadai maka barang-barang ini dapat ditunda pembeliannya