Anda di halaman 1dari 18

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Agnes Listyanakristi P. 121.0211.053

Definisi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.

Bronkitis kronik Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun,sekurangkurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya. Emfisema Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli.

Epidemiologi
Dunia: PPOK penyebab kematian terbesar ke-6 (1990) dan penyebab kematian terbesar ke-3 (2002) Asia: prevalensi 63.3% (5.6 juta pasien) Indonesia: prevalensi 5.6% (4.8 juta)

Etiologi
Inflamasi saluran napas yang mengakibatkan obstruksi irreversible. Faktor resiko:
Asap rokok Polusi udara Stress oksidatif Gen Tumbuh kembang paru Sosial ekonomi

Patogenesis

Patogenesis

Patofisiologi

Diagnosis

Anamnesis
Riwayat rokok atau bekas perokok Riwayat terpajan zat iritan Riwayat penyakit emfisema Faktor predisposisi: BBLR, infeksi saluran napas berulang Sesak dengan atau tanpa mengi

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pursed Lips Barrel Chest Penggunaan alat bantu napas Hipertrofi otot bantu napas Pelebaran sela iga Pink Puffer atau Blue Bloater Bila terjadi komplikasi gagal jantung kanan: kenaikan JVP dan edema tungkai

Palpasi: emfisema fremitus melemah, sela iga melebar Perkusi: hipersonor (emfisema), batas jantung menyempit, letak diafragma rendah, hepar terdorong ke depan

Auskultasi:
Napas vesikuler melemah atau normal Ronkhi dan mengi waktu bernapas biasa atau ekspirasi paksa Ekspirasi memanjang Bunyi jantung jauh

Pemeriksaan Rutin
1. 2. 3. 4. Faal paru Uji bronkodilator Lab darah Radiologi

Pemeriksaan penunjang lanjutan


Faal paru lengkap Uji latih kardiopulmoner Uji provokasi bronkus Analisis gas darah Radiologi EKG Echo Bakteriologi Kadar -1 antitripsin

Klasifikasi PPOK
Klasifikasi Derajat I Ringan Derajat II Sedang Gejala Spirometri

Gejala batuk kronik dan produksi VEP > 80% prediksi sputum ada tp tidak sering. Pasien akan VEP/KVP < 75% menyadari penurunan fungsi parunya. Rasa sesak saat aktivitas dan kadang ada gejala batuk dan produksi sputum. Pasien biasanya baru mulai memeriksakan diri. Sesak lebih berat, penurunan aktivitas, serangan eksaserbasi semakin sering, berdampak pada kualitas hidup pasien. Gagal napas atau gagal jantung kanan dan ketergantungan oksigen. Kualitas hidup memburuk dan mengancam jiwa. VEP 50 - 80% prediksi VEP/KVP < 75% VEP1 30-50% prediksi VEP1/KVP < 75% VEP1<30% prediksi VEP1/KVP < 75%

Derajat III Berat Derajat IV Sangat berat

Terapi

1. Oksigen terkontrol: - Nasal pronge 1-4 L/mnt - Venturi mask FIO2 24-28% Sasaran: PaO2 60-65 mmHg atau SaO2 > 90% 2. Bronkodilator: Inhalasi 2-agonis + antikolinergik atau inj. 2agonis Bila perlu dpt ditambah dgn Aminophylline drip

3. Antibiotika: Infeksi (+) bakterial sputum purulen, demam Pilihan: Amoxycilline + clavulanic acid, cephalosporin, azithromycine/clarithromycine 4. Mukolitik 5. Kortikosteroid: Eksaserbasi berat atau sebelumnya menggunakan steroid oral. 6. Cairan & elektrolit 7. Nutrisi: Protein ( >1,5 mg/kg BB/hr ) Karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai