KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa memiliki pemahaman tentang ilmu
komunikasi serta mampu menerapkan aktifitas komunikasi yang efektif dalam menjalankan profesinya serta kehidupan bermasyarakat untuk mencapai tujuan hidupnya
INDIKATOR KEBERHASILAN
Mahasiswa Mampu Menjelaskan : Pengertian ilmu komunikasi Tujuan dan fungsi komunikasi Hakekat dan konteks komunikasi Bentuk bentuk komunikasi Prinsip-prinsip dasar komunikasi Model-model komunikasi Hambatan-hambatan komunikasi Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Persepsi dalam komunikasi Metode dan teknik komunikasi Menerapkan strategi komunikasi yang efektif
latar belakang
Mengapa kita mempelajari ilmu komunikasi ? Ruben & Steward, (2005:1-8) menyatakan bahwa : 1. komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Kita tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi, dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala kita berkomunikasi dengan orang Cara kita berhubungan satu dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara luas membutuhkan suatu
2. komunikasi merupakan suatu aktifitas komplek. Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Untuk mencapai kompetensi komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya satu perspektif di kehidupan manusia.
3. komunikasi alat untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya. 4. pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi itu perlu kita pelajari. 5. komunikasi suatu hal populer. ada hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu social/perilaku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya.
PENTINGNYA KOMUNIKASI
1.
2. 3.
4.
5. 6.
Kunci keberhasilan interaksi Mempercepat penyelesaiaan pekerjaan Peningkatan kinerja Aktualisasi diri Membangun konsep diri Memperoleh kebahagiaan
PENGERTIAN ILMU
Kata ilmu secara etimologi berarti tahu atau pengetahuan. Kata
ilmu berasal dari bahasa Arab Alima-yalamu, dan science dari bahasa Latin Scio, scrie artinya to know. Sinonim yang paling akurat dalam bahasa Yunani adalah epitisteme. Menurut ensiklopedia pengertian ilmu adalah Ilmu pengetahuan yaitu suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengetahuan tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, sehingga menjadi kesatuan suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu (induksi, deduksi).
PENGERTIAN ILMU
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis, logis, obyektif dan dapat
diuji kebenaranya Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya[ Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Syarat-syarat ilmu
Objektif . Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. Metodis, adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani Metodos yang berarti: cara, jalan. Sistematis, Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat Universal, Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin, yaitu Communicare = sama/membuat sama Dalam bahasa Inggris = to make common to exchange to share Raymond S. Ross, Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Communication is more technically defined as a prosess for condiction the memories (Harwood)
Secara teknis komunikasi didefenisikan sebagai proses untuk membangkitkn perhatian orang lain yang bertujuan mengambil kembali ingatan-ingatan.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Communication is the whole process used for
reaching other minds (Denis Murphy) Komunikasi adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang lain.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi
dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dan cara penyampaian informasi yang dipahami oleh penerima serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara simbolik (P.M.Marpaung, 2002)
ILMU KOMUNIKASI
Communication
science seeks to understand the production, processing, and effects of symbol and signal systems by developing testables theories, containing lawful generalizations, that explain phenomena associated with production, processing and effects (Berger and Chaffee, 1987 : 17) Ilmu Komunikasi berupaya memahami produksi. Proses dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori teori yang dapat diuji dan berisikan generalisasi-generalisasi yang menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi. Proses dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang
tidak akan terlepas dari akar atau landasan Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm.
UNSUR-UNSUR /KOMPONEN
KOMUNIKASI
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Communicator
Message Communicant
Media
Feed back
Komponen Komunikasi
a.
Sumber-Penerima sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya. Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyaratisyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding. Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder).
c. Kompetensi Komunikasi Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi. d Pesan Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi
f. Saluran Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil). g. Umpan Balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumberpenerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
PROSES KOMUNIKASI
1. Model Linier
2. Model Sirkuler
FUNGSI KOMUNIKASI
Manusia merupakan mahluk sosial yang sangat membutuhkan orang
lain untuk melengkapi kehidupannya, kebutuhan terhadap orang lain itu juga tidak melulu kebutuhan psikis untuk berbagi dan komunikasi saja, namun juga masalah kebutuhan fisik seperti ketersediaan makanan, minuman, pelayanan kesehatan yang layak, karena tidak mungkin kan, kita mengolah seluruh kebutuhan fisik kita sendirian, seperti kita menyiapkan makanan sendiri, dari menanam tanaman, berburu hewan, memasak dan mengolah masakan, semuanya sendiri Komunikasi juga merupakan skill(keahlian) dasar dari tiap individu di dunia, kita biasanya menemukan bentuk komunikasi dari bahasa lisan, bahasa tubuh, bahasa isyarat, bahasa qalbu, dll yang tentunya baik sumber maupun tujuan mengerti mengenai informasi yang disampaikan Fungsi komunikasi berupa : 1. control 2. informasi 3. motivasi 4. ekspresi emosi
1. Fungsi kontrol Komunikasi dalam pandangan fungsi kontrol adalah sebagai cara untuk mengetahui apakah orang lain tetap sesuai pada jalur yang di tetapkan oleh kita atau tidak, dan juga mengetahui bagaimana keadaan orang lain sehingga kita bisa memutuskan sesuatu yang sesuai dengan keadaan orang tsb 2. Informasi Komunikasi merupakan sebuah proses untuk memberikan informasi dari sumber kepada tujuan yang pada akhirnya melahirkan feedback(tanggapan atau umpan balik) 3. motivasi Fungsi komunikasi juga sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada orang lain, fungsi motivasi dan control pada komunikasi, menurut saya agak hampir sama tujuannya, yaitu untuk memastikan, apakah orang lain tetap pada jalur yang kita inginkan atau tidak, jika fungsi kontrol menggunakan cara yang lebih force(memaksa dan memberikan konsekuensi2 nyata), fungsi motivasi lebih kepada cara-cara yang sifatnya soft, lembut namun biasanya langsung mengarah kepada nuraninya 4. ekspresi emosi Kita bisa menyampaikan apa yang emosi kita rasakan melalui komunikasi, pada level ini, kita biasanya hanya butuh untuk didengar untuk membagi beban emosi kita kepada orang lain, namun tak jarang kita mengharapkan advice dan tanggapan lisan dari orang lain.
perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut . Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Harold D Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) fungsi komunikasi : Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya . Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi berikut
TUJUAN KOMUNIKASI
Memberikan informasi, menimbulkan keadaan percaya dan rasa aman. Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, Memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan. Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, Mengevaluasi perilaku secara efektif,
Menurut Onong Uchjana Effendi tujuan komunikasi : Social Change / Social Participation. Attitude Change. Opinion Change. Behaviour Change
1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. 2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. 3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, 4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
TUJUAN KOMUNIKASI
Menurut Gordon I. Zimmerman :
1. Untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita: - Memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani - Rasa penasaran, menikmati hidup 2. untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain, pertukaran informasi yang kita perlukan
KONTEKS KOMUNIKASI
Semua faktor diluar orang-orang yang berkomunikasi, yang
terdiri dari : 1. Aspek yang bersifat phisik : iklim cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, alat yang tersedia, dll 2. Aspek psikologis : sikap, kecenderungan, prasangka, emosi, dll 3. Aspek sosial : norma kelompok, nilai sosial karakteristik budaya, dll 4. Aspek waktu : kapan berkomunikasi (hari, jam, pagi, siang, malam, sore), dll
KONTEKS KOMUNIKASI
Dapat dirancang berdasarkan kriteria tertentu :
1. berdasrkan derajat keterlibatan teknologi
komunikasi atau cara (mode) komunikasi 2. bidang kejuruan atau kekhususan : Komunikasi politik, komunikasi kesehatan, komunikasi pertanian, komunikasi bisnis, komunikasi antar budaya, komunikasi instrksional, komunikasi pembangunan, kmunikasi internasional, dll
BENTUK/JENIS KOMUNIKASI
(1) komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia.
(2) komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. (3) komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. (4) komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
(5) komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi
BENTUK/JENIS KOMUNIKASI
Ditinjau dari :
Cara Penyampaian : - lisan
- tulisan Bentuk kemasan/simbol : -verbal - non verbal Pelaku komunikasi : - intra personal - interpersonal Hubungan Pasangan komunikasi : - formal - informal
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masingmasing pakar. Istilah prinsip oleh William B Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E. Potter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu: 1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik. Komunikasi adalah sesuatu yang bedrsifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. 2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Setiap orang tidak bebas nila, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah(non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus
3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan. Setiap pesan komunikasi mempunyai isi dimana dari dimensi isi tersebut kitabisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimensi isi berbeda. 4. Komunikasi itu berlangsung di berbagai tingkat kesengajaan. Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang dikkatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja(pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai) 5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum malka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi 7. Komunikasi itu bersifat sistematik. Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal inernal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaiman dia melakukan tindakan komunikasi. 8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi. Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial. Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon ataui tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. 10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. 11. Komunikasi bersifat irreversible. Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali. Jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut. 12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam artia bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
ILMU KOMUNIKASI
INFORMATION
Source Transmitter
Signal Received Signal
Massege
Destination
Massege
Massege
Noise Source
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Model Aristoteles
Model DeFleur
MASS MEDIUM DIVUCE
SOURCE
TRANSMITTER
CHANNEL
RECIVED
DESTINATION
CHANNEL
DESTINATION
RECEIVED
CHANNEL
TRANSMITTER
SOURCE
Model DeFleur
FEEDBACK DEVICE
Source
Encoder
Signal
Decorder
Destination
Destination
Model Schramm
Massage/Feedback
E=Encoding of masseges
Environmental Influences
D= Decoding of masseges
Kepala Direktorat
Kepala Bag TU
Kepala Bagian A
Ka. Subag
Ka. Subag
Ka. Si
Ka. Si
HURIER Model
Hearing Paying careful attention ti what is being said
Understanding (Comprehending the massege being sent)
Effective Listening
Responding (Not to the sender, Letting him or her know You are paying attention)
Interprenting (Not Reading anything Into the massege the Sender is communating)
HURIER Model
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif : Perspektif psikologis. Perspektif mekanis. Perspektif Psikologis Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal. Perspektif Mekanis Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan : Proses komunikasi primer. Proses komunikasi sekunder. Proses komunikasi linier. Proses komunikasi sirkular.
Proses komunikasi Primer primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada
komunikan menggunakan lambang sebagai media Proses komunikasi Sekunder Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Kesimpulan adanya Proses komunikasi : Komunikasi bersifat dinamis. Tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis. Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat. Proses komunikasi tidak harus diterima. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
psikologis komunikan berada dalam kondisi negatif Mis: sedih, bingung, marah, kecewa, iri hati, prasangka, dll
HAMBATAN SOSIOKULTURAL
Hambatan yang terjadi karena faktor-faktor norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku di tengah masyarakat Mis: strata sosial, bentuk organisasi, bahasa, dll
HAMBATAN BIOGENETIS
Hambatan yang terjadi pada organisme manusia
Mis : tuli, rabun, gangguan pada fungsi syaraf
HAMBATAN MEDIA/TEKNIS
Hambatan yang terjadi pada media/peralatan teknis
yang di pakai dalam berkomunikasi Mis: kerusakan, suara tidak jelas, dll
Pengertian
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang
menggunakan satu kata atau lebih. Kata-kata adalah abstraksi realitas individual yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas obyek atau konsep yang diwakili oleh kata-kata itu. seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, obyek dan peristiwa.
Fungsi Bahasa
1. Penamaan (naming atau labeling) Merujuk pada usaha mengindentifikasi obyek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dlam komunikasi.
2. Interaksi Menekankan berbagi gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
3. Transmisi informasi Melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Keistimewaan bahasa sebagai sarana transmisi informasi yang lintas waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Syarat Bahasa
1. Untuk mengenal dunia di sekitar kita
2. Berhubungan dengan orang lain 3. Menciptakan koherensi dalam kehidupan kita.
Keterbatasan Bahasa
1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili obyek. Suatu kata hanya mewakili relaitas, tetapi bukan realitas itu sendiri. Kata-kata pada bersifat parsial. Katakata sifat cenderung dikotomis (kaya-miskin, musuh-kawan) padahal realitas tidak bersifat hitam putih. Pesan verbal lazim digunakan untuk menerangkan sesuatu yang betrsifat faktual, deskriptif dan rasional. 2. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual Karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda. 3. Kata-kata mengandung bias budaya Bahasa terikat oleh konteks budaya. Bahasa dapat dipandang sebagai perluasan budaya. 4. Makna kata Makna muncul dari hubungan khusus antara kata (sebagai simbol verbal) dan manusia. Makna tidak melekat pada kata-kata-kata, namun kata-kata membangkitkan makna dalam pikiran orang. Jadi tidak ada hubungan langsung antara suatu obyek dan simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Pemahaman adalah perasaan subyektif kita mengenai simbol itu. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya (faktual) dan lebih bersifat publik. Makna konotatif lebih bersifat pribadi yakni makna di luar rujukan obyektifnya.
Faktor-faktor penting dalam komunikasi verbal Ellis dan Nowlis (1994) mengatakan beberapa hal penting
dalam komunikasi verbal: penggunaan bahasa, perlu mempertimbangkan pendidikan klien,tingkat pengalaman dan kemahiran dalam berbahasa (bahasa Inggris, Indonesia, dll). Dalam penggunaan bahasa memerlukan kejelasan yaitu memilih kata yang jelas dan tidak mempunyai arti yang salah. Keringkasan yaitu pesan singkat dan tanpa penyimpangan untuk menghindari kebingungan tentang apa yang penting dan apa yang kurang penting.
verbal. Seseorang yang dalam keadaan cemas atau sibuk biasanya akan lupa untuk berhenti berbicara dan pembicaraan dilakukan sangat cepat sehingga hal ini menyebabkan pendengar tidak dapat memproses pesan dan menyusun respon yang akan diberikan.Komunikasi verbal dengan kecepatan yang sesuai akan memberikan kesempatan bagi pembicara sendiri untuk berpikir jernih tentang apa yang diucapkan dan juga akan menyebabkan seseorang dapat menjadi pendengar yang efektif. Voice tone menunjukan gaya dari ekspresi yang digunakan dalam bicara dan dapat merubah arti dari kata.Pengaruh dari bicara dengan suara yang keras akan berbeda dengan suara yang lembut atau lemah.Suara yang keras menunjukan berbicara yang terburu-buru,tidak sabar,sindiran tajam dan marah.
Wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data dari klien dalam tahap pengkajian. Wawancara adalah pola komunikasi yang mempunyai tujuan yang spesifik yaitu untuk mendapatkan riwayat kesehatan, mengidentifikasi kebutuhan kesehatan, faktor resiko, dan untuk menentukan perubahan spesifik dari tingkat kesehatan dan pola hidup. (Potter dan Perry, 1993). Pewawancara akan mendapatkan informasi tentang keadaan kesehatan klien, pola hidup, pola sakit, sistem dukungan, pola adaptasi, kekuatan dan keterbatasan. Wawancara yang dilakukan pada dasarnya tergantung pada situasi yang ada. Pada situasi emergensi, fo kus wawancara perawat adalah mengenai trauma, faktor presipitasi serta alergi yang dimiliki klien.
manusia yang secara sengaja dikirimkan dan dinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan balik dari yang menerimanya. Salah satu aspek penting komunikasi non verbal adalah pada saat kita berupaya untuk memahami makna dari setiap pesan komunikasinya. Di dalam kehidupan sehari-hari perilaku non verbal sangat beraneka ragam dan banyak serta sangat membantu pembentukan makna pada setiap pesan komunikasi.
manusia yang langsung dapat diamati oleh orang lain dan yang mengandung informasi tertentu tentang pengirim atau pelakunya (Johnson, 1981). Komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang tidak melibatkan bicara dan tulisan (Intansari Nurjannah, 2001). Sebesar 90% dari arti komunikasi berasal dari komunikasi non verbal (Hunsaker cit. Leddy, 1998).
Komunikasi gestura Emblem adalah tanda-tanda yang akan mengganti kata-kata atau fase-fase secara langsung. Misalnya, tanda setuju dengan lingkaran jari dan ibu jari. Ilustrator berhubungan dengan upaya untuk menggambarkan suatu pesan. Contohnya, apabila kita ingin menggambarkan boloa dunia kita memberikan ilustrasi dengan tangan yang membentuk lingkaran, Penampilan efeksi adalah gerakan-gerakan wajah yang mengekspreseikan makna-makna emosi: marah, ketakutan, bahagia, hasrat atau kelelahan. Regulator adalah jenis perilaku non-verbal, yang bersifat mengatur (monitor, menjaga, atau mengontrol) dalam pembicaraan dengan orang lain. Seperti, didalam penerapan kita tidak pasif, menatap mata, menggelengkan dan menganggukan kepala, mengatupkan bibir, memfokuskan tubuh, dan membuat berbagai paralanguage. Adaptor adalah perilaku non-verbal yang dilakukan untuk menciptakan rasa nyaman dalam memenuhi kebutuhan tertentu. Misalkan, merokok pada saat menghadapi ujian, mengaruk kulit yang gatal, membetulkan letak kaca mata dan lain-lain. Perialku ini bisa disadari atau tidak disadari. Tetapi dalam keadaan tertentu, kita sulit menebak perilaku ini. Misalnya, seseorang yang menggaruk kulit kepalanya, apakah karena kepalanya gatal atau sedang memikirkan sesuatu , atau yang lainnya.
Pertama, faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lain pun lebih banyak membaca pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal. Kedua, perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal ketimbang pesan verbal. Anda boleh menulis surat kepada pacar anda dan mengungkapkan gelora kerinduan anda. Anda akan tertegun, Anda tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu yang begitu mudah diungkapkan melalui pesan nonverbal. Ketiga, pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar. Sejak Zaman Prasejarah, wanita selalu mengatakan tidak dengan lambang verbal, tetapi pria jarang tertipu. Mereka tahu ketika tidak diucapkan, seluruh anggota tubuhnya mengatakan ya. Dalam situsi yang double binding ketika pesan nonverbal bertentangan dengan pesan verbal orang bersandar pada pesan nonverbal. Keempat, pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan. Kelima, pesan nonverbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Keenam, pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan atau emosi secara tidak langsung. Sugesti disini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat).
Komunikasi ruang
Komunikasi waktu
PENGERTIAN PERSEPSI
Cara organisme memberi makna
Brian Fellows : Proses memungkinkan suatu
organisme menerima dan menganalisis informasi Persepsi : interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak mungkin bisa berkomunikasi secara efektif.Rudolp F.Verdeber, Communicate
tertentu; obyek itu bisa barang bisa orang. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari obyek tersebut. Kita bisa terkesan kepada orang karena bermacam-macam; bisa karena wajah cantiknya, tampan, berkumis; bisa karena kata-katanya, karena janjinya, dan sebagainya. Membuat kesan yang baik, berarti kita harus berbuat dan bersikap tertentu yang membuat agar orang lain tertarik.
Tahap-tahap Persepsi
Penginderaan
Atensi Interpretasi
Obyek persepsi
Persepsi terhadap obyek lingkungan fisik : biasanya
dipengaruhi oleh kemampuan/keterbatasan alat indera Persepsi sosial (terhadap manusia), yaitu proses menangkap obyek-obyek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dilingkungan kita. Biasanya lebih lengkap dan kompleks, karena dipengaruhi oleh : perasaan, motif, harapan , dll
SIFAT-SIFAT PERSEPSI
Persepsi berdasarkan pengalaman 2. Persepsi bersifat selektif, artinya tergantung pada atensi kita, hal ini akan dipengaruhi oleh : - faktor internal : biologis, fisologis dan sosial budaya - faktor eksternal : gerakan, intensitas, kebaruan, kontras dan perulangan obyek 3. Persepsi bersifat dugaan 4. Persepsi bersifat evaluatif
1.
Pembentukan Kesan
1. Memperhatikan diri sendiri - konsepdiri - penghargaan diri - umpan balik - rasa malu - ramalan yang dipenuhi sendiri - atribusi perilaku 2. Melihat orang lain - kesan pertama - pengaruh urutan pertama - daya tarik fisik - generalisasi personal dan stereotip - peranan sosial
1. kesalahan atribusi proses internal dalam diri kita untuk memahami pe nyebab perilaku orang lain 2. Efek Halo kesan yang menyeluruh mengenai seseorang cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat-sifat yang spesifik 3. streotip mengeneralisasikan orang-orang dari sedikit informasi yang membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok
beragai proses persepsi yang dikemukakan sebelumnya dan menerapkan ketiga strategi untuk mengurangi ketidakpastian, berikut ini beberapa saran yang akan membantu meningkatkan akurasi persepsi antarpribafdi anda. Carilah berbagai petunjuk yang menunjuk ke arah yang sama. Makin banyak petunjuk perseptual yang menuju ke arah yag sama, makin besar kemungkinan kesimpulan anda benar.. Berdasarkan pengamatan kita atas perilaku, rumuskan hipotesis. Ujilah hipotesis ini terhadap informasi dan bukti-bukti tambahan; jangan menarik kesimpulan yang nantinya akan kita coba konfirmasikan. Perhatikan khususnya petunjuk-petunjuk yang kontradiktif, petunjuk yang akan menolak hipotesis awal kita. Akan lebih mudah menerima yang mendukung hipotesis ketimbang menerima petunjuk yang menentangnya.
kesempatan untuk menproses beragam petunjuk. Hindari membaca pikiran oirang lain. Kita hanya dapat membuat asumsi berdasarkan perilaku yang tampak. Motif, sikap, atau nilai seseorang tidak terbuka bagi inspeksi pihak luar. Jangan menganggap orang lain seperti diri kita, berpikir seperti cara diri kita, atau bertindak seperti yang koita lakukan. Sadarilah keragaman dan keunikan manusia. Waspadalah terhadap bias diri kita sendiri. Sebagi contoh, hanya menerima hal-hal positif pada diri oarang yang kita sukai dan hanya menerima hal-hal pelayanan negatif pada diri orang yang tidak kita sukai.
METODE KOMUNIKASI
Jurnalistik
Public Relations Periklanan (Advertising)
Rethorika
Propaganda Perang Urat Syaraf
PERIKLANAN/ADVERTISING
Proses pnyampaian pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat media Advertising aims to persuade people to buy ( Frank Jefkins, 1982) Any paid form of non personal presentation and promotion of ideas, goods or services by an identified sponsor ( American Marketing Association)
RETHORIKA
The art of using language effectively (Robert Penn
Warren) The art of public speaking The art of persuation (Aristuteles) Rethorika menekankan pada : - semangat yang berkobar-kobar - kecerdasan fikiran - kelainan dari yang lain
PROPAGANDA
Propaganda bekerja atas prinsip2 paham penggerak
yang dapat mempengaruhi orang2. kecenderungan orang2 untuk lebih atau kurang dengan otomatis mengikuti saran2 yang diberikan (Ogburn & Nimkoff) Propaganda adalah suatu upaya menggerakkan denga sadar sikap-sikap emosional pada phaknya sendiri mengenai suatu subyek yang dipersengketakan, biasanya denga cara-cara yang tidak langsung (Lasswll, Casey & Smith)
dengan tujuan mendapatkan kemenangan tanpa kekuatan fisik (Ecyclopedia International) Penggunaan secara berencana propaganda dan kegiatan2 lainnya yang dirancang untuk mempengaruhi pendapat, emosi, sikap dan perilaku pihak musuh, pihak netral dan pihak sekutu dalam rangka mendukung pencapaian sasaran dan tujuan nasional (psylchological warfare case book) Penerapan bagian2 dari ilmu psikologi guna melanjutkan kegiatan2 politik, ekonomi dan militer ( Paul M,A Linebarger)
TEKNIK KOMUNIKASI
Teknik Informatif
Teknik Persuasif Teknik koersif Teknik compulsion Teknik pervation Teknik human relation Teknik jaringan komunikasi
BIDANG KOMUNIKASI
Komunikasi Sosial Komunikasi manajemen Organisasional Komunikasi Perusahaan Komunikasi Politik Komunikasi Internasional Komunikasi Antar Budaya Komunikasi Pembangunan Komunikasi Lingkungan Komunaikasi Tradisional Komunikasi Traupetik
PERTALIAN (context)
KEPUASAN (content) KEJELASAN (clarity) KESINAMBUNGAN DAN KONSISTENSI
(continuity and consistency) KEMAMPUAN PIHAK PENERIMA (capability of audience) SALURAN (channels of distribution)