Onsetnya dapat pada semua usia tetapi cenderung berawal pd masa dewasa atau usia lanjut.
Penyebab :
PRIMER
Langsung pada otak - Ruda paksa - Infeksi - Gangguan vaskular - Tumor
SEKUNDER
Tidak langsung melalui gangguan sistemik Akibat : - Gangguan metabolit - Gangguan toxin - Gangguan hypoxia
DEMENSIA
Definisi :
penurunan yg cukup besar dari fungsi intelektual shg menggangu fungsi aktifitas sehari-hari termasuk fungsi sosial dan fungsi bekerja.
Manifestasi :
gangguan/penyakit otak bersifat kronik/progresif terdapat gangguan fungsi luhur yang multipel
Daya ingat Daya pikir Daya orientasi Daya pemahaman Kemampuan belajar/menilai/berhitung Kemampuan berbahasa Kesadaran tidak berkabut
Demensia Vaskuler
Penyebab: gangguan pembuluh darah di otak - penyumbatan - pecah perdarahan otak
Klinis
Perjalanan penyakit didahului riwayat -hiperlipidemia -hipertensi -serangan iskemia sepintas Biasanya infarknya kecil-kecil tetapi efeknya kumulatif.
Lama-lama diikuti: Hendaya fungsi intelek Hendaya daya ingat dan bahasa Apati Gangguan mood (eforia-dangkal) Fenomena extra piramidal
Perjalanan penyakit cpt dan progresif (dalam beberapa minggu atau bulan) mjd demensia global yang parah, mutisme dan kematian
DELIRIUM
Batasan
Delirium adalah suatu disfungsi metabolisme otak yg menyeluruh, bersifat sementara & reversibel, biasanya terjadi scr akut (kadang-kadang subakut)
DELIRIUM
Pasien yg beresiko tinggi untuk mengalami delirium adalah : 1. Anak-anak 2. Lanjut usia(=60 thn) 3. Gangguan pd SSP 4. Pasca bedah 5. Luka bakar 6. Pada keadaan lepas zat pd penderita ketergantungan zat psikoaktif 7. Pernah mengalami delirium sebelumnya
DELIRIUM
Etiologi
Berbagai kondisi medis dpt mengakibatkan terjadinya gangguan ini, antara lain:
1.
Gangguan sistemik Infeksi sistemik dg febris & sepsis Gangguan metabolik akut: asidosis, alkalosis, gagal ginjal, kegagalan fungsi hati, gangguan keseimbangan elektrolit, dll. Gangguan endokrin baik hipo / hiperfungsi kelenjar hipofise, pankreas, adrenal, tiroid, paratiroid Defisiensi vitamin B1,B12,asam folat, asam nikotinik, niacin Gangguan kardiovaskuler: aritmia, gagal jantung, infark miokard, shock, hipotensi, hipertensi
Kondisi
pasca bedah Hipoksia, gagal paru, anemia Toksin: gas CO, logam berat, pestisida Obat-obat: antikonvulsan,antikholinergik, steroid, NSAID, antihipertensi, antipsikotik, sedativahipnotika,dll 2. Gangguan pada otak Infeksi(meningitis, encephalitis, HIV,dll),tumor(primer maupun metastatik), trauma, gangguan pembuluh darah otak, kejang
3. Keadaan lepas zat pada penyalahgunaan zat psikoaktif 4. Tanpa etiologi yg spesifik Hipotesis yg diajukan untuk menerangkan terjadinya delirium adalah penurunan aktivitas asetilkholin di otak terutama di daerah formatio retikularis yg merupakan area utama di otak yg bertanggung jawab dalam pengaturan perhatian, kewaspadaan dan keterjagaan (arousal). Pelepasan dopamin yg berlebihan/aktivitas serotonergik yg menurun/meningkat jg dpt menyebabkan terjadinya delirium
Gejala Klinis
Sebelum timbulnya gejala delirium yg nyata, seringkali didahului dg gejala prodromal spt: kegelisahan, cemas, iritabel,gangguan tidur, kesukaran untuk memusatkan perhatian. Dua hal yg karakteristik pd delirium ialah: - onset yg akut - Fluktuasi dari gejala-gejala sepanjang hari
Gangguan kesadaran Gangguan neuropsikiatrik spt: Gangguan perhatian Memori jangka pendek terganggu, amnesia Disorientasi Gangguan visuo-konstruksional Gangguan fungsi luhur Gangguan pola berfikir Gangguan berbicara & berbahasa
3. Gangguan persepsi Halusinasi optik lebih sering dp auditorik 4. Gangguan psikomotor 5. Gangguan mood spt cemas, takut, depresi, iritabel, marah, eforia, apati sering terjadi. Pada beberapa penderita dpt terjadi afek yg labil yg berubah-ubah sepanjang hari 6. Gangguan pola tidur
Penyulit
Pada umumnya tidak ada, oleh karena reversibel bila penyakit organiknya membaik, tetapi sering karena gangguan persepsinya menimbulkan kecelakaan pada diri sendiri / orang lain.
Penatalaksanaan
1. 2.
Perlu kerjasama dg bidang-bidang lain yg terkait sesuai dg etiologinya. Mengatasi penyakit organik yg mendasari segera untuk menyelamatkan nyawa penderita(memperbaiki fungsi fisiologis tubuh).
Manipulasi
-
lingkungan:
Ruang yg tidak berisik, terang & nyaman Suasana familiar Caregiver yg dikenal penerita sangat membantu Penderita perlu dijaga agar tidak melukai dirinya sendiri
Gangguan Mental Akibat Kerusakan & Disfungsi Otak & Penyakit Fisik
Harus ada gangguan primer / sekunder Gangguan jiwa sembuh setelah penyebab dihilangkan. Contoh gangguan: -epilepsi -ensefalitis -tumor otak -penyakit endokrin -gangguan metabolik -toksik obat
1.
Halusinosis organik
Sering insight utuh Halusinasi visual atau auditorik Sering disertai waham
2.
3.
4.
5.
6.
7. Gangguan Kognitif Ringan Tersering : - sulit konsentrasi - gangguan daya ingat - gangguan daya belajar Gangguan ini dpt mendahului, menyertai atau mengikuti gangguan infeksi & gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik (Termasuk infeksi HIV)
Gangguan Kepribadian & Perilaku Akibat Penyakit, Kerusakan & Disfungsi Otak
Pada umumnya : nyata ada gangguan yang parah atau lama shg meninggalkan gejala sisa perubahan kepribadian dari premorbidnya
Klinis : - impulsif - labilitas emosi - tidak dapat bekerja/ berfikir lama - paranoid - gangguan arus pembicaraan Ct: - sindroma lobus frontalis - sindroma kepribadian epilepsi limbik
Orang yang tadinya bersemangat & tdk pernah diam dapat terjadi perubahan ke arah: - impulsivitas - suka menyombong - ledakan kemarahan - humor yang tdk wajar - Timbul ambisi yg tak realistis